Anda di halaman 1dari 11

NAMA : INAYAROH

No Absen/NIM : 22/858791532

KELAS : PAUD 3 BI

MATKUL : ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI ( JENJANG TK)

1. JUDUL VIDEO GPO : MENGATASI ANAK SULIT BERIMAJINASI


SAAT MENGGAMBAR

2. RINGKASAN CERITA : guru mengajak anak-anak didiknya untuk


melakukan kegiatan menggambar bebas serta anak diberi kebebasan untuk
menuangkan ide-ide cemerlangnya namun dalam isi bembelajaran anak anak anak
menemukan hambatan untuk mengambar, agar anak anak dapat menuangkan ide
ide cemerlang guru mengajak anak didik untuk melihat benda –benda yang ada
disekitar sekolah dengan begitu anak didik dapat langsung melihat media yang
akan dituangkan lewat menggambar sesuai tingkat perkembangan anak didik dan
kegiatan pembelajaran menggambar bebas sesuai kurikulum yang berlaku.

3. Kelemahan : Dalam video tersebut guru tidak mengadakan pembukaan awal


kegiatan, selanjutnya guru tidak memberikan penguatan pada anak yg tidak bisa
menggambar dan juga guru kurang jelas dalam memberikan keterangan pada anak
dalam memberikan tugas.

4. Kelebihan : Dalam video tersebut guru mengajak anak keluar kelas untuk
memberikan imajinasi dalam menggambar. Metode yang digunakan dalam
memberikan contoh menggambar sudah jelas.

5. Kegiatan yang unik : Dalam hal ini kegiatan yang saya rasa unik adalah anak
diajak langsung untuk meneliti beberapa keadaan di lingkungan sekitar sekolah.
Kemudian anak diberikan kesempatan untuk memegang langsung bahan yang
sudah dilihat oleh anak.
6. Rencana Perbaikan : Dalam kegiatan awal sebaiknya guru memberikan
penjelasan dahulu mengenai tema yang akan di gambar. Selanjutnya guru
memberikan sedikit teori-teori tentang menggambar sesuai dengan bahasa yang di
pahami anak. Kemudian guru bisa menambahkan media gambar yang bermacam-
macam sesuai dengan tema yang diinginkan guru. Setelah itu guru memberikan
pengertian bahwa anak-anak boleh menirukan gambaran yang sudah ada di depan
kelas tetapi anak-anak harus menambahkan gambar lagi sesuai dengan imajinasi
anak.

7. Analisis Kritis :

Menurut Pamadhi (2008:25) menggambar adalah membuat gambar.


Kegiatan ini di lakukan dengan cara mencoret, menggores, menorehkan banda
tajam kebenda lain dan member warna, sehingga menimbulkan gambar.
Menggambar merupakan kebiasaan anak usia dini. Kegiatan menggambar seperti
halnya bernyanyi dapat dilakukan dengan kesadaran penuh berupa maksud dan
tujuan maupun sekedar membuat gambar tanpa arti.kegiatan ini dimulai dengan
menggerakan tangan untuk mewujudkan suatu wujud gamabar secara tidak
sengaja.

Selanjutnya Sumanto (2005:45) mengatakan menggambar(drawing)


adalah suatu kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan
dialami baik mental maupun visual dalam bentuk garis dan warna. Menggambar
adalah proses mengungkapkan ide, gagasan, perasaan pengalaman yang dilihatnya
dengan menggunakan jenis peralatan menggambar tertentu.

Menurut Hajar Pamadhi (2008: 2.8) aktivitas menggambar merupakan


kegiatan naluriah atau alami bagi anak, karena hampir setiap hari anak melakukan
ini untuk bercerita dengan orang lain.

Menurut Cyinthia Cathin (Trish Kuffner, 2006: 9) mengatakan bahwa


mencoret-coret adalah langkah menuju kegiatan menulis seperti juga mengoceh
untuk menuju bicara. Dikatakan pula bahwa anak prasekolah meneruskan
eksperimen dengan sebab akibat serta menggunakan ketrampilan motorik kecil
dan koordinasi tangan dan mata yang sudah berkembang untuk menghasilkan
gambar yang sudah dikenali.
Nama : INAYAROH

No. Absen/NIM : 22/858791532

Kelas : PAUD BI 3

Matkul : Analisis Kegiatan Pengelolaan Pendidikan AUD (JENJANG KB)

1. Judul video : Mengatasi anak yang merasa takut menangkap bola


2. Ringkasan cerita : Dalam video tersebut dipaparkan tentang cara guru
mengatasi anak yang takut untuk menangkap bola. Cara yang digunakan
oleh guru yaitu yang pertama semua anak di suruh berbaris memanjang ke
belakang. Selanjutnya guru memegang bola dan melemparkannya pada
anak satu persatu. Pada saat itu ada anak yang bernama kaila menghindari
lemparan bola dai guru. Kemudian guru bertanya, kaila kenapa kamu
menghindar? Lalu kaila menjawab saya takut bu guru, saya tidak bisa
menangkap bola, saya takut nanti sakit terkena bola. Kemudian bu guru
mengajak kaila untuk memegang bola yang terbuat dari busa. Bu guru
meminta kaila untuk memegangnya dan meremas bola tersebut dan
berkata , lembutkan bolanya kaila? Maka dari itu tidak usah takut untuk
menangkap bola. Dengan demikian kaila menjadi tidak takut untuk
menangkap bola.
3. Kelebihan : dalam video tersebut anak yang takut bola di bimbing
langsung dengan cara memegang salah satu bola yang mempunyai tekstur
lembut dan tidak keras. Sehingga membuat anak menjadi berani untuk
memegang dan melemparkan bola tersebut dengan kemampuannya.
4. Kekurangan : pada video tersebut terdapat beberapa kekurangannya yaitu
tidak adanya kegiatan pembuka pada awal video, begitu juga dengan
kegiatan penutupnya belum ada. Dan juga menurut saya kurangnya dalm
memberikan contoh bola yang bertekstur lainnya. Supaya anak memahami
kemampuan apa yang sudah dimiliki anak.
5. Hal-hal unik yang ada dalam video : yaitu guru langsung memberikan
salah satu anak bola yang bertekstur lembut, kemudian guru juga langsung
mengajak anak untuk bermain satu-persatu untuk menangkap bola.
6. Rencana perbaikan : dalam hal ini supaya anak semangat dalam praktek
menangkap bola guru harus memberikan kegiatan pembukaan terlebih
dahulu. Selanjutnya dalam pemberian contoh bola guru seharusnya
memberikan beberapa jenis bola yang bermacam-macam tekstur dan
kegunaannya. Supaya anak mengetahui secara langsung kemampuan yang
dimiliki dan mengembangkan bakatnya. Dan juga perlu di kasih tambahan
penutup untuk kegiatannya supaya anak faham dengan benar.
7. Analisis Kritis :
a. menurut saya kemampuan anak tergantung pada kematangan
perkembang psikologis yang sesuai dengan bertambahnya umur.
Sehingga apabila anak TK belum siap dalam kemampuan kematangan
perkembangan psikologisnya bisa menyebabkan anak takut untuk
menangkap bola. Hal ini di ungkapkan juga oleh Tisnowati dan
Moekarto (2005:1.24) yaitu kemampuan kematangan berkaitan
dengan perkembangan dari psikologis, sesuai dengan urutan
bertambahnya umur seseorang.
b. Selanjutnya menurut Schmidt (1991) yang dikutip oleh Amung
Ma’mun dan Yudha M.Saputra (1999/2000:70) kemampuan diartikan
sebagai ciri individu yang diwariskan dan relatif abadi mendasari serta
mendukung terbentuknya ketrampilan. Sehingga dapat saya simpulkan
bahwa anak yang takut untuk menangkap bola bisa saja memiliki
keturunan dari orantua yang sama dalam kemampuannya. Dan juga
tidak adanya ketrampilan yang dimiliki oleh anak tersebut.
c. Pendapat yang ketiga menurut Edwin Fleishman yang dikutip oleh
Yanuar Kiram (1992:11) yaitu kemampuan merupakan suatu
kapasitas umum yang berkaitan dengan prestasi berbagai macam
ketrampilan. Seperti pendapat yang kedua tadi dalam hal ini
menjelaskan bahwa kemampuan untuk menangkap bola termasuk
dalam ketrampilan yang dimiliki anak. Apabila anak tidak mampu
untuk menangkap bola maka anak tersebut yidak memiliki kemampuan
untuk berprestasi.
d. Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1999:197)
kemampuan diartikan sebagai suatu kecakapan atau kepandaian
menyelesaikan sesuatu berdasarkan tujuan. Sesuai dengan pendapat
tersebut apabila anak yang kuarng cakap dalam menyelesaikan tugas
maka dia tidak akan mencapai sebuah tujuan. Seperti anak yang tidak
bisa menangkpa bola berarti anak tersebut kurang cakap dalam
menyelesaikan tugas karena takut.
NAMA : INAYAROH

No Absen/NIM : 22/858791532

KELAS : PAUD 3 BI

MATKUL : ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI ( JENJANG TPA)

1. JUDUL VIDEO GPO : MENGATASI ANAK TIDAK MAU ANTRI SAAT


BERBARIS

2. RINGKASAN CERITA : Anak X tidak mau antri saat berbaris, setelah di beri
penguatan oleh guru dengan senyuman dan tangan ditepukkan pada tangan anak
(tos), anak mau ikut berbaris kembali ke tempatnya. Sebelumnya dia berada di
barisan paling akhir, kemudian pindah paling depan sendiri tanpa sepengetahuan
guru, saat itu guru disibukkan dengan menata anak-anak lain untuk berbaris.

3. Kelemahan : Dalam video tersebut guru tidak mengadakan pembukaan awal


kegiatan, guru kurang fokus dalam menata barisan anak, guru tidak menjelaskan
jenis kegiatan.

4. Kelebihan : Dalam video tersebut guru mengajak anak keluar kelas untuk
berbaris antri, guru sudah memberikan penguatan pada anak yang menerobos
maju ke depan dan juga guru dapat membujuk anak dengan cepat.

5. Kegiatan yang unik : Dalam hal ini kegiatan yang saya rasa unik adalah anak
guru langsung memberikan penguatan pada anak dengan senyuman dan juga
mengajak anak tersebut untuk berjabat tangan.

6. Rencana Perbaikan : Dalam kegiatan awal sebaiknya guru memberikan


penjelasan dahulu mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan, selanjutnya guru
lebih fokus pada semua anak saat mengajak anak untuk berbaris. Supaya anak
didik merasa diperhatikan semua oleh guru.

7. Analisis Kritis :
Menurut Syamsuddin (1990:69) mengemukakan bahwa emosi merupakan sebuah
susunan yang kompleks dan getaran jiwa yang menyertai atau muncul sebelum
dan setelah terjadinya perilaku.

Menurut Dewi (2005) terkait tentang permasalahan sosem anak, mengatakan


bahwa kemampuan untuk menjalin relasi dengan orang lain, terbiasa untuk sopan
santun, mematuhi, dan menjalankan peraturan serta disiplin kehidupan sehari-hari
dapat menunjukkan reaksi yang wajar untuk perkembangan sosial emosionalnya.

Anda mungkin juga menyukai