Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NATALIA NGAYANG

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 837275114

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4502/Prog. Pelibatan Orang Tua dan


Masy.

Kode/Nama UPBJJ : 50/SAMARINDA

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Anak usia dini berhak untuk hidup dalam komunitas yang aman, damai dan
lingkungan yang sehat. Jelaskan ciri-ciri komunitas yang dimaksud?

a) Komunitas dan lingkungan tersebut menerima sepenuhnya keberadaan dan


kondisi anak usia dini, baik secara fisik maupun non fisik.
b) Komunitas dan lingkungan tersebut bersedia berinteraksi dengan anak usia dini
tanpa terkecuali dan dengan tangan terbuka.
c) Komunitas dan lingkungan tersebut memenuhi unsur-unsur yang mendidik,
baik dari sisi interaksi maupun ketersediaan sarana dan prasarananya.
d) Komunitas dan lingkungan tersebut menjamin bahwa hak-hak sosial-budaya
anak usia dini tidak terabaikan dan dapat terpenuhi secara memadai.
e) Komunitas dan lingkungan tersebut terbebas dari hal-hal yang akan
membahayakan si anak. Baik itu secara fisik maupun non-fisik.

2. Jelaskan kesepuluh hal tersebut!


1. Learning to know, yaitu mendidik anak agar mempunyai kemampuan
berpikir kritis dan sistematis guna memahami diri, sesama, dan dunia.
2. Learning to do, yaitu mendidik/ membina anak agar mampu menerapkan
apa yang diketahui dan dipahami ke dalam praksis mengatasi persoalan-
persoalan yang dihadapi.
3. Learning to be, yaitu mendidik anak agar anak menjadi dirinya sendiri yang
autentik dan mandiri, mempunyai sikap konsistensi, berpegang pada prinsip
sehingga tak tergoyahkan oleh belbagai kepentingan pribadi dan desakan
lingkungan.
4. Learning live together, yaitu mendidik anak agar mempunyai sikap tenggang
rasa, memahami adanya perbedaan dan keunikan di antara mereka, mampu
berkerja sama sehigga muncul persaudaraan di antara mereka.
5. Learning to learn, yaitu mendidik anak agar mampunyai kemampuan belajar
untuk belajar menemukan nilai-nilai positif dari setiap pengalaman negatif,
dan membantu anak untuk hidup dalam semangat optimistik dan entusiatik,
meskipun anak harus berhadapan dengan pengalamanpengalaman pahit.
6. Learning to love, yaitu memdidik anak agar dapat mencari, mencintai dan
menghayati kebenaran dan kebijaksanaan
7. Membantu meningkatkan hasil belajar anak, baik pendidikan formal maupun
non formal.
8. Mengontrol dan memotivasi anak agar lebih giat belajar.
9. Membantu pertumbuhan fisik dan mental anak, baik dari dalam keluarga
maupun lingkungan.
10. Membentuk kepribadian anak dengan metode yang disesuaikan dengan
kebutuhan, kemampuan, dan perkembangan anak.
11. Memotivasi anak agar mampu mengembangkan potensi atau bakat yang
dimilikinya.
12. Membantu anak didik agar lebih mandiri dan mampu memecahkan masalah
yang dihadapinya.
3. Lakukan analisis perbedaan pencapaian perkembangan pada aspek sosial emosional
anak usia 4-5 tahun dan usia 5-6 tahun!
Anak usia 4-5 tahun, anak dapat menunjukkan mulai lepas dari orang tua anak
berinteraksi denagn lingkungannya. Kondisi lepas dari orang tua menimbulkan rasa
berinisiatif, dan sebaliknya menimbulkan rasa bersalah. Sedangkan
Anak usia 5-6 Tahun anak dapat menunjukkan:
o kemampuan bermain dengan teman sebaya,
o Memahami perasaan,
o merespon,
o berbagi,
o menghargai hak dan pendapat orang lain,
o kooperatif,
o koleran, dan
o berperilaku sopan.

4. Berdasarkan berbagai rujukan dan tinjauan dokumen yang tersedia, konsep dan
konteks PAUD nonformal yang diselenggarakan di Indonesia sudah sesuai dengan
nilai-nilai KHA. Jelaskan hal-hal apasaja yang menguatkan pernyataan tersebut!
Negara agar menghimbau dan menyebarluaskan isi naskah KHA kepada para
orang tua, pria dan wanita secara perorangan, organisasi sukarela, pejabat
setempat dan pemerintah pusat untuk mengakui hak-hak anak sebagaimana
yang tercantum dalam KHA serta untuk turut serta memperjuangkan
pelaksanaannya.
Negara agar menghormati dan menjamin hak-hak yang ditetapkan dalam
KHA dan setiap anak dalam wilayah hukum mereka tanpa diskriminasi
dalam bentuk apapun, tanpa memandang ras, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, pandangan politik atau pandangan lain, asal-usul bangsa,
asal-usul etnik atau sosial, kekayaan, ketidakmampuan, kelahiran atau status
lain dari anak atau orang tua anak atau walinya yang sah menurut hukum.
Negara dalam melakukan semua tindakan yang menyangkut anak-anak, baik
yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kesejahteraan sosial pemerintah atau
swasta, lembaga peradilan, lembaga pemerintah maupun badan legislatif,
menjadikannya sebagai kepentingan terbaik dan anakanak harus menjadi
pertimbangan utama.
Negara agar berupaya untuk menjamin adanya perlindungan dan perawatan
sedemikian rupa yang diperlukan untuk kesejahteraan anak.
Negara hendaklah mengakui bahwa setiap anak memiliki hak kodrati atas
kehidupan.
Negara hendaklah semaksimal mungkin menjamin kelangsungan hidup dan
tumbuh kembang anak.
Negara hendaklah menjamin hak anak atas kebebasan untuk menyatakan
pendapat. Hak ini mencakup kebebasan untuk mencari, menerima dan
memberi segala macam informasi dan gagasan yang terlepas dari batas
wilayah, baik secara lisan, tertulis atau cetakan, dalam bentuk karya seni
maupun melalui media lain sesuai dengan pilihan anak yang bersangkutan.
Negara hendaklah mengambil langkah-langkah legislatif, administratif, sosial
dan pendidikan yang layak guna melindungi anak dan semua bentuk
kekerasan fisik atau mental, cedera atau penyalahgunaan, pengabaian atau
tindakan penelantaran, perlakuan salah, atau eksploitasi, termasuk
penyalahgunaan seksual, sementara mereka berada dalam pengasuhan orang
tua, wali yang sah atau setiap orang lain yang merawat anak.
Negara hendaklah mengakui bahwa anak-anak yang cacat fisik atau mental
hendaknya menikmati kehidupan penuh dan layak, dalam kondisi-kondisi
yang menjamin martabat, meningkatkan percaya diri dan mempermudah
peran-serta aktif anak dalam masyarakat.

5. Jelaskan ciri-ciri lingkungan yang tepat dan sesuai tuntutan hak anak!

a. lingkungan tersebut menerima sepenuhnya keberadaan dan kondisi anak


usia dini, baik secara fisik maupun non-fisik
b. lingkungan tersebut bersedia berinteraksi dengan anak usia dini tanpa
kecuali dan dengan tangan terbuka.
c. lingkungan tersebut memenuhi unsur-unsur yang mendidik, baik dari sisi
interaksi maupun ketersediaan sarana dan prasarananya.
d. lingkungan tersebut menjamin bahwa hak-hak sosial-budaya anak usia tidak
terabaikan dan dapat terpenuhi secara memadai.
e. lingkungan tersebut terbebas dari hal-hal yang akan membahayakan anak
usia dini, baik secara fisik maupun non-fisik.

THANKS

Anda mungkin juga menyukai