Setiap agama samawi yang diturunkan Allah selalu menekankan ajaran pokok yaitu tentang
adanya Allah, pencipta alam semesta ini, yang mempunyai sifat esa dan tidak mempunyai
sekutu. Keyakinan tentang ketuhanan ini merupakan rukun iman yang pertama dan menjadi
dasar dari semua keimanan kepada yang gaib. Dalam pancasila, keimanan kepada wujudnya
Tuhan yang Maha Esa juga terdapat pada sila yang pertama. Kita bisa mengetahui wujudnya
Allah melalui dua dalil, yaitu dalil naqli berupa ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis rasululllah serta
dalil aqli yaitu akal manusia yang mempelajari ayat-ayat Allah berupa alam seisinya yang
menunjukkan bahwa Allah itu ada.
1. Wujud
Wujud artinya ada. Alam semesta dan seluruh isinya adalah bukti akan adanya
Allah. Alam semesta tidak mungkin ada dengan sendirinya. Allah yang menciptakannya.
Allah berfirman dalam Q.S. ar-Rum ayat 22 yang artinya sebagai berikut.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. ar-Rum
[30]: 22)
2. Qidam
Qidam artinya dahulu. Allah ada sebelum adanya alam semesta. Allah berfirman
dalam
Q.S. al-Hadid ayat 3:
Artinya: “Dialah yang awal dan yang akhir yang zahir dan yang batin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Hadid [57]: 3)
3. Baqa’
Baqa’ artinya kekal. Semua akan hancur dan binasa saat kiamat tiba. Hanya Allah
zat yang kekal abadi, tidak mengalami kehancuran dan kebinasaan. Allah berfirman
dalam Q.S. ar-Rahman ayat 26–27:
Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Q.S. ar-Rahman [55]: 26–27)
4. Mukhalafatu lil Hawadisi
Mukhalafatu lil Hawadisi, artinya Allah tidak serupa dengan yang baru (makhluk).
Allah berfirman:
Artinya : “… Dan tidak seorang pun yang setara dengan dia (Allah).” (Q.S. al-Ikhla2
[112]: 4)
Dari ayat di atas, yang dimaksud dengan tidak setara adalah tentang keagungan,
kebesaran, kekuasaan, dan ketinggian sifatnya. Tidak satu pun dari makhluk-Nya yang
menyerupai-Nya.
5. Qiyamuhu Binafsihi
Allah zat yang berdiri sendiri. Dalam menciptakan dan mengatur alam semesta,
Allah tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun. Firman Allah Swt. sebagai berikut.
Artinya: “Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal serta senantiasa
mengurus makhluk-Nya. “(Q.S. Ali-’Imran [3]: 2)
6. Wahdaniyah
Wahdaniyah artinya Esa atau tunggal. Allah bersifat Esa, artinya Allah bukan hasil dari
penjumlahan atau penyatuan satu unsur dengan unsur lain. Firman Allah Swt. sebagai berikut.
Artinya: ”Katakanlah (Muhammad). Dialah Tuhan Yang Maha Esa.” (Q.S. al-Ikhla2 [112]: 1)
7. Qudrat
Qudrat artinya Mahakuasa. Kekuasaan Allah Swt. atas segala sesuatu itu mutlak,
tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi. Firman Allah Swt. sebagai berikut.
...
Artinya: “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 20)
8. Iradat
Iradat artinya Allah Maha Berkehendak. Allah Swt. menciptakan alam semesta atas
kehendak-Nya, tanpa paksaan atau campur tangan dari siapapun. Apapun yang Allah
kehendaki pasti terjadi dan yang tidak dikehendaki pasti tidak terjadi. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “... bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(Q.S. al-Ma’idah [5]: 97)
10. Hayat
Hayat artinya hidup. Allah Swt. hidup, tidak mati, dan Allah akan hidup selama-
lamanya. Firman Allah Swt. sebagai berikut.
Artinya: “Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan yang hidup
kekal lagi Senantiasa mengurus (makhluk-Nya). dan Sesungguhnya telah merugilah
orang yang melakukan kezaliman.” (Q.S. Taha [20]: 111)
11. Sama’
Sama’ artinya mendengar. Allah Swt. mendengar setiap suara yang ada di alam
semesta ini. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah Swt. walaupun suara
itu lemah dan pelan, seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia. Firman Allah Swt.:
....
Artinya: “... Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (Q.S. al-Ma’idah [5]:
76)
12. Basar
Basar artinya melihat. Allah Swt. melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Penglihatan Allah tidak dapat dibatasi oleh apapun. Firman Allah sebagai berikut.
....
Artinya: “...Sesungguhnya Allah benar-benar Maha mengetahui lagi Maha melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Fatir [35]: 31)
13. Kalam
Kalam berarti berfirman atau berbicara. Allah Swt. berbicara kepada para nabi dan
rasul-Nya. Sebagai bukti Allah bersifat kalam adalah wahyu Allah berupa Al-Qur’an dan
kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumnya. Sebagaimana firman Allah Swt. berikut.
...
Artinya: “….Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas.“ (Q.S.
an-Nisa’ [4]: 164)
ISTILAH PENTING
Esa : satu, tunggal Tafsili : terperinci
Ijmali : garis besar Wujud : ada, eksis
Ikrar : pengakuan
ULANGAN HARIAN
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Arti iman menurut bahasa adalah ....
a. percaya c. kebaikan
b. beramal d. agama
2. Allah hanya menerima amal orang yang.....
a. berbuat baik
b. beriman
c. berbakti
d. berjihad
3. Jumlah sifat wajib yang dimiliki Allah adalah.....
a. 20 c. 99
b. 11 d. 10
4. Allah mempunyai sifat wahdaniyah, arti dari sifat wahdaniyah adalah….
a. ada c. esa
b. berkehendak d. mengetahui
5. Percaya bahwa Allah mempunyai sifat jaiz adalah termasuk cara beriman kepada Allah
secara......
a. aqli
b. naqli
c. tafsili
d. ijmali
6. Allah Swt. menciptakan alam semesta atas kehendak-Nya, tanpa paksaan atau campur
tangan dari siapapun. Hal ini menjadi bukti bahwa Allah mempunyai sifat….
a. iradat c. aliman
b. iradat d. hayyan
7. Sifat Allah yang dijelaskan dalam ayat di bawah ini adalah ….
a. mukhalafatu lilhawadis
b. qiyamuhu binafsihi
c. wahdaniyah
d. qudrat
8. “Jadi maka jadilah” adalah firman allah apabila akan….
a. menciptakan sesuatu
b. mencabut nyawa makhluk-Nya
c. mengampuni dosa hamba-Nya
d. memberi rizki manusia
9. Sebutan bagi orang yang menampakkan keimanan namun menyembunyikan kekufuran
adalah.....
a. munafik
b. musyrik
c. zindiq
d. fasiq
10. Alam semesta seisinya menjadi tanda kekuasaan Allah bagi orang yang….
a. kafir
b. iman
c. musyrik
d. munafik
EVALUASI HARIAN
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Jumlah pokok-pokok keimanan dalam ajaran Islam adalah ….
a. empat c. enam
b. lima d. tujuh
2. Perbuatan di bawah ini yang menjadi indikator bahwa iman seseorang dalam keadaan
berkurang adalah....
a. rajin salat berjamaah ke masjid
b. selalu mematuhi nasehat orang tua dan guru
c. memberi pinjaman uang dengan bunga yang tinggi
d. sering membaca Al-Qur’an dan shalawat
3. Orang yang mengaku beriman namun tidak pernah melakukan amal ibadah, maka pada
hakikatnya orang tersebut telah ….
a. beribadah
b. berbohong
c. kufur
d. munafik
4. Perbuatan maksiat bisa mengakibatkan iman menjadi….
a. bertambah kuat
b. berkurang
c. tetap
d. jelas
5. Sikap seorang muslim yang menyadari bahwa Allah maha melihat adalah….
a. tidak melakukan perbuatan apa pun
b. melakukan perbuatan yang dianggap wajar
c. berhati-hati dalam setiap perbuatannya
d. biasa saja dalam berbuat
PERBAIKAN
A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Ketika kita berdoa, Allah pasti mendengarnya karena Dia mempunyai sifat sami’an
2. Asmaul husna yang berhubungan dengan sifat Allah qiyamuhu binafsihi adalah al-
Qayyum
3. Kepercayaan bahwa allah bersifat Esa dinamakan tauhid
4. Bagi orang yang beriman alam semesta merupakan tanda kekuasaan Allah
5. Yang dinamakan dengan makhluk adalah semua ciptaan Allah Swt
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
IDEM FILE LAMA
JENDELA INFORMASI
Klasifikasi Iman
Iman kepada Allah itu terbagi dalm tiga jenis yaitu
1. Iman Taqlid. Yaitu iman kepada Allah karena mengikuti perkataan ulama’ tanpa mengetahui
dalilnya. Iman seperti ini tidak akan selamat dari goncangan jika ada orang lain yang
mempengaruhinya.
2. Iman Hakiki. Yaitu mengikat hatinya terhadap sifat ke Esaan Allah Swt. . sekiranya terdapat
perselisihan ahli ilmu, maka ia tidak akan terpengaruh.
3. Iman Istidlal. Yaitu menciptakan dalil atas segala ciptaan Allah sebagai bukti adanya zat
pencipta.
(Qatrul Gais fi masail Abi Lais)
KEPRIBADIANKU
Iman dan ibadah tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Keduanya adalah satu
ikatan yang harus seiring sejalan. Sebagai siswa yang beriman, hendaknya kamu mewujudkan
keimanan kamu dengan rajin beribadah kepada Allah Swt. sebagai wujud keimanan kamu.
Keimanan akan sempurna dengan ibadah yang dilakukan secara ikhlas hanya mengharap rida
dari Allah Swt.. Jangan sampai keimanan kamu hanya sebatas keyakinan yang tidak
direalisasikan dalam peribadatan karena setiap amal ibadah yang kamu kerjakan akan
mendapatkan balasan kenikmatan di akhirat kelak.