Yang Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang
Bathin, dan Dia Maha Mengetahuisegala sesuatu.”
b. Tidak ada satupun yang menyerupai Allah SWT
Dijelaskan dalam (QS.As-Syura:11)
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
c. Allah SWT yang Maha Esa
Sering kita dengar (QS.Al-Ikhlas: 1)
Artinya : “Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
d. Allah SWT mempunyai al-Asma’ was Shiffaat (nama-nama dan sifat-sifat)
yang disebutkan dalam Al-Qur’an oleh Rasulullah SAW dalam sunnahnya,
seperti Ar-Rahman, Ar-Rahiim, Al-‘Aliim, Al-Aziz, As-Sami’, Al-Bashiir, dan
lain sebagainya.
Dalam (QS. Al-A’raf: 18) tentang asmaul husna:
I. Tauhid Rububiyah
Kata “Rabb” secara etimologi mempunyai banyak arti, antara lain
menumbuhkan, mengembangkan, mendidik, memelihara, memperbaiki,
menanggung, mengumpulkan, mempersiapkan, memimpin, mengepalai,
menyelesaikan suatu masalah, dll.
Allah SWT adalah satu-satunya Zat Yang Mencipta, Memberi rezeki,
Memelihara, Mengelola kehidupan dan Memiliki, dalam Al-Qur’an banyak
kita temui, antara lain dalam QS.Al-Baqarah:21
Artinya: “Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah
kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun
seorang penolong.”
Di sisi lain, al-Qur’an juga menjelaskan bahwa Allah SWT adalah
pemimpinorang-orang yang beriman, dalam QS. Al-Baqarah:257
Artinya: “Allah pemimpin orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan
mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dan orang-orang yang kafir pemimpin-
pemimpin mereka adalah thaghut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya
kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka. Mereka kekal di
dalamnya.”
Az-Zhulumat (kegelapan) dalam ayat diatas adalah simbol dari segala bentuk
kekufuran, kemusyrikan, kefasikan, dan kemaksiatan, sedangkan an-Nur
adalah simbol dari ketauhidan, keimanan, keta’atan. Sedangkan thaghut
adalah segala sesuatu yang disembah (dipertuhankan) selain dari Allah SWT
dan dia suka diperlakukan sebagai Tuhan tersebut.
Bilamana Allah SWT adalah Wali dan Hakim, maka kita sebagai hamba harus
melakukan apa saja yang diridhaiNya. Atau dengan kata lain apa saja yang
kita lakukan adalah dalam rangka mencari ridho Allah. Allah lah yang menjadi
Ghayah(tujuan) kita.
Jadi tauhid Mulkiyah adalah mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya
Malik yang mencakup pengertian sebagai Wali, Hakim, dan Ghayah.
III. Tauhid Illahiyah
Kata illah berasal dari kata a-la-ha (alif-lam-ha) yang mempunyai arti antara
lain tenteram, tenang, lindungan, cinta dan sembah (‘abada). Kata tersebut
sama dengan sifat-sifat dan kekhususan zat Allah SWT seperti dinyatakan oleh
Allah SWT dalam QS.Ar-Ra’du:28