Anda di halaman 1dari 5

1.Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.

Coba jelaskan kedua


pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah tersebut.

ibadah mahdhah sudah baku sesuai petunjuk Rasulullah SAW seperti ditetapkan dalam Al Quran atau As-
Sunnah. Dalam surat An-Nisa ayat 64 Allah SWT berfirman

٦٤ - ‫َوَم ٓا َاْر َس ْلَنا ِم ْن َّرُسْو ٍل ِااَّل ِلُيَطاَع ِبِاْذ ِن ِهّٰللاۗ َو َلْو َاَّنُهْم ِاْذ َّظَلُم ْٓو ا َاْنُفَس ُهْم َج ۤا ُءْو َك َفاْسَتْغ َفُروا َهّٰللا َو اْسَتْغ َفَر َلُهُم الَّرُسْو ُل َلَو َج ُدوا َهّٰللا َتَّواًبا َّر ِح ْيًم ا‬

Artinya: "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh,
sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan
kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha
Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS An-Nisa 64).

Sedangkan dalam hadits disebutkan Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar menjalankan ibadah
sebagaimana yang dia contohkan

‫َو َص ُّلوا َك َم ا َر َأْيُتُم وِنى ُأَص ِّلى‬

Artinya: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR Bukhari).

Ibadah jenis ini merupakan wujud penghambaan murni dan hubungan antara hamba dengan Allah SWT
secara langsung. Dalam kata lain, ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhan atau hubungan
secara vertikal. Contoh ibadah mahdhah adalah sholat, zakat, puasa, haji, dan ibadah lain yang ditetapkan
oleh hukum syara'.

Dikutip dari buku Kitab Lengkap Panduan Shalat oleh Khalilurrahman Al-Mahfani dkk, ibadah mahdhah dapat
dibedakan menjadi tiga macam. Pertama, ibadah badaniyah mahdhah yakni ibadah jasmani seperti sholat,
puasa, wudhu, dan sebagainya. Kedua, ibadah maliyah mahdhah yakni ibadah yang ditunaikan dengan harta
benda seperti zakat, infak, dan qurban.

Ketiga, ibadah badaniyah wa maliyah, yakni perpaduan antara ibadah badaniyah mahdhah dab ibadah
maliyah mahdhah. Ibadah ini ditunaikan dengan jiwa raga dan juga harta benda. Contohnya adalah ibadah
haji dan umrah.
Ibadah ghairu mahdhah dilakukan berdasarkan perintah, anjuran, atau tidak adanya larangan terhadap suatu
perbuatan. Ibadah ini juga bersifat rasional. Contoh ibadah ghairu mahdhah adalah silaturahmi, menjenguk
orang sakit, sedekah, mencari ilmu, bekerja, membangun masjid, dan kegiatan yang bermanfaat lainnya.

Salah satu dalil pelaksanaan ibadah ghairu mahdhah terdapat dalam surat Al Maidah ayat 2. Allah SWT
berfirman,

‫َٰٓل‬
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا اَل ُتِح ُّلو۟ا َش َٰٓع ِئَر ٱِهَّلل َو اَل ٱلَّش ْهَر ٱْلَح َر اَم َو اَل ٱْلَهْد َى َو اَل ٱْلَق ِئَد َو ٓاَل َء ٓاِّم يَن ٱْلَبْيَت ٱْلَح َر اَم َيْبَتُغ وَن َفْض اًل ِّم ن َّرِّبِهْم َو ِرْض َٰو ًناۚ َوِإَذ ا َح َلْلُتْم‬
‫َفٱْص َطاُدو۟ا ۚ َو اَل َيْج َّنُك ْم َش َنَٔـاُن َقْو ٍم َأن َص ُّد وُك ْم َع ٱْل ْس ِج ِد ٱْلَح َر اِم َأن َتْعَتُدو۟ا ۘ َو َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱْل ِّر َو ٱلَّتْقَو ٰى ۖ َو اَل َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱ ْثِم َو ٱْلُع ْد َٰو ۚ َو ٱَّتُقو۟ا‬
‫ِن‬ ‫ِإْل‬ ‫ِب‬ ‫ِن َم‬ ‫ِرَم‬
‫ا‬ ‫َق‬ ‫ْل‬‫ٱ‬ ‫يُد‬ ‫َش‬
‫َهَّلل ِإ َهَّلل ِد ِع ِب‬ ‫ٱ‬ ‫َّن‬ ۖ ‫ٱ‬

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-hadya wa lal-


qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ,
wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri
wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar
kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang
qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah
berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi
kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."

2.Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta jelaskan tahapan
penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!

Hal itu dapat dibaca pada Al-Quran surah An-Nisa: 1 berikut ini

: ‫َيا َأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْفٍس َو اِحَدٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َج َها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِرَج ااًل َك ِثيًرا َو ِنَس اًء ۚ َو اَّتُقوا َهَّللا اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ۚ ِإَّن‬
‫َهَّللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقيًبا‬

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 1).

Allah menetapkan keberadaan manusia melalui tahap-tahap kehidupan. Mulai dari penciptaan ruh, diikuti
penciptaan jasad dalam janin sehingga ditiupkan ruh ke dalamnya dan dilahirkan ke dunia. Keberadaan
manusia di atas bumi merupakan ketetapan Allah.
3.Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-istilah yang digunakan
tersebut!

Al-Quran menggunakan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Berikut adalah beberapa istilah yang
digunakan dalam Al-Quran untuk menyebut manusia:

1. Insan: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia secara umum. Insan berasal dari kata "nasiyah"
yang berarti "lupa". Hal ini menggambarkan sifat manusia yang cenderung lupa akan tujuan hidupnya
dan keberadaan Allah.
2. Bani Adam: Istilah ini secara harfiah berarti "anak-anak Adam". Istilah ini menunjukkan bahwa manusia
adalah keturunan dari Nabi Adam dan Hawa. Al-Quran menggunakan istilah ini untuk mengingatkan
manusia akan persaudaraan dan kesatuan mereka sebagai keturunan yang sama.
3. Bashar: Istilah ini mengacu pada manusia sebagai makhluk yang terdiri dari daging dan tulang. Istilah ini
menekankan sifat manusia yang lemah dan rentan.
4. Ins: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan pemahaman.
Ins berasal dari kata "uns" yang berarti "berbicara". Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dan berpikir.
5. Khalifah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai khalifah atau pemimpin di bumi.
Manusia diberi tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola bumi dengan bijaksana.
6. Abdullah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai hamba Allah. Istilah ini mengingatkan
manusia akan ketergantungan mereka kepada Allah dan pentingnya beribadah kepada-Nya.

7. Insanul Kamil: Istilah ini mengacu pada manusia yang sempurna atau manusia yang mencapai tingkat
kesempurnaan spiritual. Istilah ini menunjukkan bahwa manusia memiliki potensi untuk mencapai
kesempurnaan melalui pengembangan spiritual dan moral.1

4.Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk
merealisasikan peran sebagai khalifah!

Langkah-Langkah untuk merealisasikan peran sebagai khalifa sebagi berikut :

1. Menjaga dan melestarikan lingkungan


Manusia harus bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, mengelola limbah
dengan baik, serta mendukung upaya konservasi dan restorasi lingkungan.
2. Menghormati dan menjaga keanekaragaman hayati
Manusia harus menghargai dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada di bumi. Hal ini dapat
dilakukan dengan tidak melakukan eksploitasi berlebihan terhadap spesies-spesies yang ada, serta
mendukung upaya konservasi dan perlindungan terhadap flora dan fauna.
3. Mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan
Manusia perlu terus mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan hidup tanpa merusak lingkungan. Hal ini meliputi pengembangan energi terbarukan,
penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan.
4. Menghormati hak asasi manusia
Manusia harus menghormati hak asasi manusia dan memastikan keadilan sosial bagi semua. Hal ini
meliputi penghapusan diskriminasi, pemberdayaan masyarakat, dan memastikan akses yang adil
terhadap sumber daya dan kesempatan.
5. Mengedepankan perdamaian dan keadilan
Manusia harus berperan aktif dalam mempromosikan perdamaian dan keadilan di dunia. Hal ini meliputi
penyelesaian konflik secara damai, dukungan terhadap hak asasi manusia, dan partisipasi dalam upaya
pembangunan yang berkelanjutan.
6. Mengembangkan kesadaran dan edukasi
Manusia perlu mengembangkan kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai khalifah dan mengedukasi
diri sendiri serta orang lain tentang pentingnya menjaga bumi dan segala isinya. Hal ini dapat dilakukan
melalui pendidikan, kampanye sosial, dan partisipasi dalam kegiatan lingkungan.

5.Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan prinsip-prinsip untuk
menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

Prinsip-prinsip untuk Menegakkan Masyarakat yang Beradab dan Sejahtera dalam Islam

Islam memiliki prinsip-prinsip yang penting untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Berikut adalah beberapa prinsip utama yang dapat dijelaskan:

1. Keadilan:
Islam menekankan pentingnya keadilan dalam semua aspek kehidupan. Keadilan harus ditegakkan dalam
sistem hukum, distribusi sumber daya, perlakuan terhadap individu, dan hubungan sosial. Dengan
adanya keadilan, masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan keseimbangan.
2. Kesejahteraan:
Islam mendorong kesejahteraan bagi semua anggota masyarakat. Ini mencakup pemenuhan kebutuhan
dasar seperti makanan, air, tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Islam juga mendorong
pemberdayaan ekonomi dan penghapusan kemiskinan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera
secara ekonomi.
3. Kerjasama:
Islam mendorong kerjasama dan solidaritas antara anggota masyarakat. Ini melibatkan saling membantu,
berbagi sumber daya, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kerjasama yang baik,
masyarakat dapat membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung.
4. Pendidikan:
Islam menghargai pentingnya pendidikan dan pengetahuan. Pendidikan harus diakses oleh semua
anggota masyarakat, baik pria maupun wanita. Dengan pendidikan yang baik, masyarakat dapat
meningkatkan kualitas hidup, mengembangkan potensi mereka, dan berkontribusi secara positif dalam
pembangunan masyarakat.
5. Etika:
Islam menekankan pentingnya etika dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang
beradab harus didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang baik, seperti kejujuran, integritas, kesopanan,
dan saling menghormati. Etika yang baik membentuk dasar yang kuat untuk hubungan sosial yang sehat
dan harmonis.
6. Kepemimpinan yang Adil:
Islam mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab. Pemimpin harus
memperhatikan kepentingan masyarakat, mengambil keputusan yang bijaksana, dan bertanggung jawab
atas tindakan mereka. Kepemimpinan yang adil dapat menciptakan lingkungan yang stabil dan
memberikan kepercayaan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai