Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Akbar

NIM : 050239687
Prodi : Ilmu Komunikasi

Tugas 1 Agama Islam

Soal 1 : Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.
Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah
tersebut.
Jawaban : Secara umum, ibadah terbagi menjadi ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
Kewajiban menunaikan ibadah tertuang dalam Al Quran surat Al Bayyinah ayat 5.
٥ - ‫َو َم ٓا ُاِم ُر ْٓو ا ِااَّل ِلَيْعُبُدوا َهّٰللا ُم ْخ ِلِص ْيَن َلُه الِّدْيَن ۙە ُحَنَفۤا َء َو ُيِقْيُم وا الَّص ٰل وَة َو ُيْؤ ُتوا الَّز ٰك وَة َو ٰذ ِلَك ِد ْيُن اْلَقِّيَم ِۗة‬

Artinya: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al Bayyinah: 5)

Ibadah merupakan bukti kepatuhan seorang hamba kepadaRabbnya. Ibadah mahdhah adalah
ibadah khusus sedangkan ghairu mahdhah merujuk pada ibadah umum.

Setiap muslim diwajibkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Beribadah kepada Allah SWT
berarti hanya menyembah Allah SWT semata dan tidak ada sesembahan lain selain daripada-Nya.
Tata cara pelaksanaan ibadah mahdhah sudah baku sesuai petunjuk Rasulullah SAW seperti
ditetapkan dalam Al Quran atau As-Sunnah. Dalam surat An-Nisa ayat 64 Allah SWT berfirman

‫َو َم ٓا َاْر َس ْلَنا ِم ْن َّرُسْو ٍل ِااَّل ِلُيَطاَع ِبِاْذ ِن ِهّٰللاۗ َو َلْو َاَّنُهْم ِاْذ َّظَلُم ْٓو ا َاْنُفَس ُهْم َج ۤا ُءْو َك َفاْسَتْغ َفُروا َهّٰللا َو اْسَتْغ َفَر َلُهُم الَّرُسْو ُل‬
٦٤ - ‫َلَو َج ُدوا َهّٰللا َتَّواًبا َّر ِح ْيًم ا‬

Artinya: "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan
sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu
memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya
mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS An-Nisa 64).

Sedangkan dalam hadits disebutkan Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar menjalankan
ibadah sebagaimana yang dia contohkan

‫َو َص ُّلوا َك َم ا َر َأْيُتُم وِنى ُأَص ِّلى‬

Artinya: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR Bukhari).

Ibadah jenis ini merupakan wujud penghambaan murni dan hubungan antara hamba dengan
Allah SWT secara langsung. Dalam kata lain, ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan
Tuhan atau hubungan secara vertikal. Contoh ibadah mahdhah adalah sholat, zakat, puasa, haji,
dan ibadah lain yang ditetapkan oleh hukum syara'.
Dikutip dari buku Kitab Lengkap Panduan Shalat oleh Khalilurrahman Al-Mahfani dkk, ibadah
mahdhah dapat dibedakan menjadi tiga macam. Pertama, ibadah badaniyah mahdhah yakni
ibadah jasmani seperti sholat, puasa, wudhu, dan sebagainya. Kedua, ibadah maliyah mahdhah
yakni ibadah yang ditunaikan dengan harta benda seperti zakat, infak, dan qurban.

Ketiga, ibadah badaniyah wa maliyah, yakni perpaduan antara ibadah badaniyah mahdhah dab
ibadah maliyah mahdhah. Ibadah ini ditunaikan dengan jiwa raga dan juga harta benda.
Contohnya adalah ibadah haji dan umrah.

Sementara itu, ibadah ghairu mahdhah atau ibadah umum merupakan segala perbuatan yang
mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Ibadah ini dilakukan
antar sesama manusia (muamalah) atau hubungan horizontal yang tidak hanya terkait dengan
hubungan dengan Allah SWT saja.
Ibadah ghairu mahdhah dilakukan berdasarkan perintah, anjuran, atau tidak adanya larangan
terhadap suatu perbuatan. Ibadah ini juga bersifat rasional. Contoh ibadah ghairu mahdhah
adalah silaturahmi, menjenguk orang sakit, sedekah, mencari ilmu, bekerja, membangun masjid,
dan kegiatan yang bermanfaat lainnya.

Salah satu dalil pelaksanaan ibadah ghairu mahdhah terdapat dalam surat Al Maidah ayat 2. Allah
SWT berfirman,

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا اَل ُتِح ُّلو۟ا َش َٰٓع ِئَر ٱِهَّلل َو اَل ٱلَّشْهَر ٱْلَحَر اَم َو اَل ٱْلَهْد َى َو اَل ٱْلَقَٰٓلِئَد َو ٓاَل َء ٓاِّم يَن ٱْلَبْيَت ٱْلَحَر اَم َيْبَتُغ وَن َفْض اًل‬
ۘ ‫ِّم ن َّرِّبِهْم َو ِر ْض َٰو ًناۚ َو ِإَذ ا َح َلْلُتْم َفٱْص َطاُدو۟ا ۚ َو اَل َيْج ِر َم َّنُك ْم َش َنَٔـاُن َقْو ٍم َأن َص ُّد وُك ْم َع ِن ٱْلَم ْس ِج ِد ٱْلَحَر اِم َأن َتْعَتُدو۟ا‬
‫َو َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱْلِبِّر َو ٱلَّتْقَو ٰى ۖ َو اَل َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱِإْل ْثِم َو ٱْلُع ْد َٰو ِن ۚ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّللۖ ِإَّن ٱَهَّلل َش ِد يُد ٱْلِع َقاِب‬

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-hadya wa


lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā
ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an
ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh,
innallāha syadīdul-'iqāb

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan
melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan
binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah
menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."

Semoga penjelasan ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah bisa meningkatkan wawasan dan
keimanan detikers semua.
Soal 2 : Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta
jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Quran!
Jawaban : Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan akal, hati, dan rupa yang paling baik.
Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur'an tercantum dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14.
Bunyi dalil tentang proses penciptaan manusia tersebut di antaranya sebagai berikut.

‫ ُثَّم َخ َلْقَنا ٱلُّنْطَفَة َع َلَقًة َفَخ َلْقَنا ٱْلَع َلَقَة ُم ْض َغ ًة‬. ‫ ُثَّم َجَع ْلَٰن ُه ُنْطَفًة ِفى َقَر اٍر َّمِكيٍن‬. ‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا ٱِإْل نَٰس َن ِم ن ُس َٰل َلٍة ِّم ن ِط يٍن‬
‫َفَخ َلْقَنا ٱْلُم ْض َغ َة ِع َٰظ ًم ا َفَك َس ْو َنا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًم ا ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًقا َء اَخ َر ۚ َفَتَباَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن‬

Arab-Latin: wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn, ṡumma ja'alnāhu nuṭfatan fī qarārim
makīn, ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-'alaqata muḍgatan fa khalaqnal-
muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman ṡumma ansya`nāhu khalqan ākhar, fa tabārakallāhu
aḥsanul-khāliqīn

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik"

Proses penciptaan manusia yang dijelaskan dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14 menjelaskan
bahwa manusia berasal dari sari pati tanah liat.
Mengutip buku Literasi Al-Qur'an di Sekolah Negeri karangan La Ode Ilman, Tobroni, Ishomudin,
Khozin, manusia hanya lumpur hitam yang bahan dasarnya adalah air mani yang hina kemudian
terbentuklah manusia yang berakal dan memiliki hati.

Selain itu, manusia pun diciptakan lewat pencampuran sel sperma dan sel telur dari sepasang.
Hal ini berkaitan dengan penjabaran sains dan disebutkan juga dalam hadits Musnad Ahmad.

Hadits tersebut bersumber dari Husain ibn al- Hasan yang telah menceritakan kepada kami Abu
Kudainah dari Ata ibn as-Sa'ib dari al-Qasim ibn Abdurrahman dari Ayahnya dari Abdullah.
Kemudian ia berkata,

"Seorang Yahudi lewat di depan Rasulullah SAW. yang saat itu sedang berbincang dengan para
sahabatnya. Lalu orang-orang Quraisy berkata, "Hai Yahudi, orang ini mengaku sebagai Nabi!"
Yahudi itu pun berkata, "Sungguh, aku akan menanyakan sesuatu padanya, yang tidak diketahui
kecuali oleh seorang Nabi."

Yahudi itu lalu menghampiri beliau dan duduk di dekatnya seraya bertanya, "Wahai Muhammad,
dari apa manusia diciptakan?"
Nabi lalu menjawab," Wahai Yahudi, setiap manusia itu diciptakan dari nutfah (air mani) seorang
lelaki dan nutfah seorang wanita. Nutfah laki-laki sifatnya lebih keras dan nantinya dia akan
berubah menjadi tulang dan urat saraf. Adapun nutfah wanita sifatnya lebih halus dan nantinya
dia akan membentuk daging dan darah."

Orang Yahudi itu lalu berdiri dan berkata, "Beginilah yang dikatakan nabi-nabi sebelummu."

Soal 3 : Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-istilah
yang digunakan tersebut!
Jawaban : Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia, jelaskan istilah-
istilah yang digunakan tersebut, ini penjelasannya.

Banyak yang belum tahu jika Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia,
jelaskan istilah-istilah yang digunakan tersebut.

Untuk mengetahui bahwa Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia,
jelaskan istilah-istilah yang digunakan tersebut, kita perlu mengkaji materi tentang Agama Islam.

Simak penjelasan tentang Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia,
jelaskan istilah-istilah yang digunakan tersebut berikut ini.

Al-Qur'an menggunakan berbagai istilah yang berbeda untuk menyebut manusia, setiap istilah
mengandung makna yang mendalam dan nuansa yang berbeda.
Berikut adalah beberapa istilah yang digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk pada manusia:

1. "Insan" (‫)ِإْنَس ان‬

Istilah ini merujuk pada manusia secara umum, menekankan pada sifat manusiawi, kerapuhan,
dan keterbatasan manusia.

Ini mencerminkan dimensi spiritual dan jasmani manusia, menunjukkan kesadaran akan
ketergantungan manusia pada Tuhan dan kebutuhan akan bimbingan-Nya.

2. "Bashar" (‫)َبَش ر‬

Istilah ini merujuk pada manusia sebagai makhluk duniawi yang rentan terhadap kesalahan dan
godaan, menyoroti kelemahan dan keterbatasan manusia dalam menjalani kehidupan dunia.

Istilah ini menekankan aspek kemanusiaan yang lemah dan sering kali tersesat.

3. "Nas" (‫)َناس‬
Istilah ini mengacu pada manusia sebagai komunitas atau kelompok yang berbeda-beda,
menunjukkan keberagaman manusia dalam masyarakat dan kebutuhan akan interaksi sosial serta
kerja sama antar sesama manusia.
4. "Ibadi" (‫)ِعَباِد ي‬

Istilah ini merujuk pada hamba-hamba Allah, menekankan hubungan antara manusia dengan
Tuhan sebagai pencipta dan pemilik segala sesuatu.

Ini menunjukkan pentingnya pengabdian dan ketaatan manusia kepada Allah dalam setiap aspek
kehidupan.
5. "Khalifah" (‫)َخ ِليَفة‬

Istilah ini merujuk pada manusia sebagai wakil atau khalifah Allah di bumi, menunjukkan
tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawat alam semesta serta menjalankan amanah
yang diberikan Allah dengan adil dan bijaksana.

6. "Rajul" (‫)َر ُجل‬

Istilah ini merujuk pada manusia atau laki-laki secara spesifik, menekankan identitas gender dan
peran laki-laki dalam masyarakat dan keluarga.

Istilah ini sering digunakan dalam konteks kisah-kisah Al-Qur'an untuk merujuk pada individu-
individu tertentu.

Penggunaan beragam istilah untuk merujuk pada manusia dalam Al-Qur'an memberikan
gambaran yang kaya dan menyeluruh tentang kedudukan, sifat, dan peran manusia dalam
kehidupan.

Setiap istilah mencerminkan dimensi spiritual, sosial, dan psikologis manusia serta mengingatkan
manusia akan tanggung jawabnya dalam menjalankan peran dan tugasnya di bumi sesuai dengan
ajaran agama dan tuntunan-Nya.

Soal 4 : Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia
untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
Jawaban : Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola
bumi serta segala isinya dengan baik.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah
antara lain:

- Menjaga lingkungan:

Manusia harus menjaga kelestarian alam dan menghindari kerusakan lingkungan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, menghemat energi, dan
mendukung kegiatan yang ramah lingkungan.
- Mengembangkan ilmu pengetahuan:

Manusia harus terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memahami dan
memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak.
Dengan pengetahuan yang baik, manusia dapat mengelola bumi secara berkelanjutan.

- Menghormati hak asasi manusia:


Manusia harus menghormati hak asasi manusia dan memastikan keadilan sosial bagi semua. Hal
ini meliputi perlindungan terhadap diskriminasi, kebebasan beragama, hak pendidikan, dan lain-
lain.

- Berperilaku etis:

Manusia harus berperilaku etis dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan
sesama manusia maupun dengan makhluk lainnya.
Hal ini mencakup sikap jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala tindakan.

Soal 5 : Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan prinsip-
prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!
Jawaban : Islam mengajarkan prinsip-prinsip yang kuat untuk menegakkan masyarakat yang
beradab dan sejahtera, yang meliputi aspek spiritual, moral, sosial, dan ekonomi.

Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang damai, adil, dan berkeadilan.

Berikut adalah beberapa prinsip utama Islam untuk mencapai masyarakat yang beradab dan
sejahtera:

1. Keadilan

Islam mendorong keadilan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam sistem hukum, ekonomi,
maupun sosial.

Prinsip keadilan ini mengharuskan perlakuan yang sama dan adil terhadap semua individu tanpa
memandang latar belakang, agama, atau status sosial.

Keadilan menjadi dasar bagi stabilitas masyarakat yang beradab dan sejahtera.

2. Persaudaraan dan Toleransi


Islam mengajarkan nilai persaudaraan antar sesama manusia, tidak memandang perbedaan ras,
agama, atau budaya.

Prinsip toleransi menghormati keberagaman dan mempromosikan dialog antar agama dan
budaya, menciptakan lingkungan yang harmonis dan beradab di tengah masyarakat yang
multikultural.
3. Kesejahteraan Sosial

Islam mendorong masyarakat untuk peduli terhadap kesejahteraan sosial dan kesejahteraan
umum.
Prinsip ini mendorong pemberdayaan masyarakat yang kurang mampu, pendistribusian yang adil
dari sumber daya, dan penghapusan kemiskinan.
Islam menekankan pentingnya zakat dan sedekah untuk membantu mereka yang membutuhkan
dalam masyarakat.

4. Kebaikan dan Kemurahan Hati

Islam mendorong umatnya untuk berperilaku baik dan memperlihatkan kemurahan hati terhadap
sesama.

Prinsip kebaikan ini mendorong umat Muslim untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada
orang lain tanpa pamrih, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang dan empati terhadap
orang lain.

5. Pendidikan dan Pengetahuan


Islam menganggap pendidikan dan pengetahuan sebagai hal yang penting dan wajib diperoleh
oleh setiap Muslim.

Prinsip ini mendorong pengembangan pengetahuan dan keilmuan yang holistik, yang mencakup
baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum, untuk kemajuan individu dan
masyarakat.

6. Ketaatan kepada Allah


Islam menekankan pentingnya ketaatan kepada ajaran agama dan ketundukan kepada kehendak
Allah.

Prinsip ini memandu umat Muslim untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai agama, menjalankan
ibadah dengan tulus, dan mengedepankan moralitas dan etika dalam semua aspek kehidupan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim dapat
berkontribusi secara signifikan untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Prinsip-prinsip ini memberikan landasan yang kokoh untuk pembangunan masyarakat yang adil,
harmonis, dan berkelanjutan, yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas
Islam.

Anda mungkin juga menyukai