Setiap manusia akan mengalami kematian. Ketika manusia telah berada di alam kubur,
maka ada tiga hal yang akan ditanyakan kepadanya. Jika ia dapat menjawabnya, ia akan
diberi nikmat di alam kubur tersebut, namun jika ia tidak bisa menjawabnya, maka ia akan
mendapat siksaan di dalam kubur.
Tiga hal yang ditanyakan kepada manusia itu adalah siapakah tuhanmu? Apakah
agamamu? Lalu siapakah nabimu? Ketiga pertanyaan tersebut merupakan tiga landasan
utama yang harus diketahui oleh setiap muslim. Tiga landasan utama itu adalah :
1. Mengenal Allah
2. Mengenal Agama Islam
3. Mengenal Nabi Muhammad
Jika ditanyakan kepada kita Siapakah Tuhanmu? Maka jawablah Tuhanku adalah
Allah. Lalu ketika ditanya lagi siapakah Allah itu? Maka jawablah sebagai berikut :
a. Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak untuk diibadahi dengan benar, tidak ada
sekutu bagi-Nya.
Allah berfirman dalam Surat Al Baqarah : 21
b. Allah adalah Maha pencipta, Maha pemberi nikmat, Maha menguasai dan Maha pengatur
segala sesuatu
Allah berfirman dalam Surat Az Zumar : 62
يلِ ٍ ٍ ِ
ٌ اهللُ َخال ُق ُك ِّل َش ْىء َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْىء َوك
Artinya “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu”
Allah yang memberikan rizki kepada seluruh hamba-Nya. Oleh karena itu kita wajib
bersyukur atas nikmat/rizki yang telah diberikan kepada kita. Allah berjanji barang siapa
yang bersyukur maka akan mendapatkan tambahan kenikmatan di dalam hidup mereka.
Dan sebaliknya, jika manusia tidak bersyukur maka Allah ta’ala mengingatkan tentang
ancaman adzab atau hukuman Allah akan ditimpakan kepada mereka.
Ada beberapa cara bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan
kepada kita, yaitu:
c. Allah adalah Tuhan yang Maha Esa. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dia
mengurus alam raya ini tanpa membutuhkan bantuan siapapun. Dan jika terjadi ada dua
Tuhan atau lebih, maka akan terjadi kerusakan dan kegoncangan serta alam raya ini tidak
akan beraturan
Allah berfirman dalam surat Al Ikhlas ayat 1:
َ ُقُ ْل ُه َو اللَّه
َأح ٌد
Artinya “ Katakanlah Dia-lah Allah Yang Maha Esa”
Ilmu yang mempelajari tentang ke-esaan Allah disebut dengan Ilmu Tauhid. Ilmu Tauhid
dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Tauhid Rububiyah
2. Tauhid Uluhiyah
3. Tauhid Asma’ wa sifat
RANGKUMAN MATERI
A. TAUHID RUBUBIYAH
Tauhid artinya Mengesakan Allah. Tauhid ada tiga macam yaitu tauhid rububiyah, tauhid
uluhiyah, serta tauhid asma’ dan sifat.
Tauhid Rububiyah yaitu Mengesakan Allah dalam hal perbuatanNya, seperti menciptakan,
memberi rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan dan mematikan. Allah adalah
Pencipta Alam raya beserta segala isinya, tidak ada satu penciptapun kecuali Allah. Allah
yang menciptakan manusia, hewan, tumbuhan dan buah-buahan. Manusia hanya diberikan
amanah untuk mengelola alam ini. Apa pun yang dimiliki manusia semuanya akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.
Allah berfirman:
Allah mengatur urusan yang ada di langit dan bumi. Seperti adanya siang, adanya malam.
Adalah Allah yang mengatur peredaran bumi, dan mengatur semua urusan hamba-Nya.
Dalam surah Assajadah: 5 Allah berfirman:
Dalam menciptakan dan mengatur alam semesta ini Allah melakukannya sendiri tanpa
bantuan siapapun. Allah menyatakan tentang keesaan rububiyahNya atas segala alam
semesta seperti firmanNya dalam surat Al-Fatihah :
B. TAUHID ULUHIYAH
Bagi setiap mukmin yang mengimani tauhid rububiyah, maka ia harus mengakui bahwa tidak
ada yang berhak menerima ibadah dengan segala macamnya kecuali Allah SWT. Dan itulah
tauhid uluhiyah.
Tauhid Uluhiyah adalah tauhid ibadah, hanya kepada Allah kita mnyembah, takut, cinta,
berserah diri dan meminta perlindungan. Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk
beribadah kepadaNya. Allah berfirman:
Tauhid uluhiyah juga mengajarkan untuk senantiasa berdo’a dan berserah diri hanya kepada
Allah. Dalam Al Qur’an Surah Al Mu’min ayat 60 Allah berfirman:
َّم ِ َ َأستَ ِجب لَ ُكم ِإ َّن الَّ ِذين يستَ ْكبِرو َن َعن ِعب ِ
َ ادتي َسيَ ْد ُخلُو َن َج َهن َ ْ ُ َْ َ ْ ْ ْ ال َربُّ ُك ُم ا ْدعُوني
َ ََوق
ِ
َ َداخ ِر
ين
Dan Rabbmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina"
Setiap perbuatan yang akan kita lakukan harus dimulai dengan do’a, sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasululloh. Setelah berdo’a kita pasrah dan berserah diri kepada Allah.
Tauhid Asma’ dan Sifat yaitu beriman kepada setiap nama dan sifat Allah yang ada dalam Al
Qur’an dan Al Hadits. Allah memiliki 99 nama, disebut dengan Asmaul Husna, artinya
nama-nama yang baik yang dimiliki Allah. Setiap nama Allah mengandung sifat yang
dimiliki Allah, tidak ada nama yang kosong dari sifat dan makna.