Te m a : K a r e n a Wa k t u S a n g a t B e r h a r g a
Memanfaatkan Waktu
Sumber https://rumaysho.com/240-masa-muda-waktu-utama-beramal-
sholeh.html
Jadilah Anak -Anak Akhirat
Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu juga memberi petuah kepada kita,
“Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat
tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak
dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab),
sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari
beramal.”
(HR. Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-)
Jadi, usia muda adalah masa fit (semangat) untuk beramal. Oleh karena
itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Janganlah disia-siakan.
Jika engkau masih berada di usia muda, maka janganlah katakan: jika
berusia tua, baru aku akan beramal.
Pikiran anak muda itu seperti ini …
Hidup tanpa tujuan dan cita-cita
Hidup hanya ingin bergaul
Hidup hanya ingin mencari pacar
Hidup hanya ingin memuaskan diri
Hidup hanya ingin memamerkan kekayaan
Dikira hidupnya masih panjang
UMUR KITA DIHABISKAN UNTUK APA?
" Kuburan dipenuhi oleh orang orang yang dulunya berpikir akan beramal
ketaatan di usia tua, ternyata usia tua tidak pernah dijanjikan oleh siapapun.
"Jadikanlah dunia sebagai cerita indah kita melalui apa Amalan" kebajikan dan
keikhlasan yang telah diperbuat semasa hidup di Dunia.
Pemuda Hebat ??
Untuk itu, kita yang tak tahu bisa hidup sampai kapan, masihkah terlena
dengan kenikmatan yang sementara?
Say No To Pacaran
Kenapa bab ini perlu dibahas? karena inilah salah satu ujian besar yang dihadapi
oleh seseorang saat masa mudanya.
Sebenarnya saya cukup prihatin melihat anak-anak muda yang menganggap pacaran
itu wajar. Karena, ini sebenarnya tidak wajar, bahkan dilarang. Allah
memperingatkan, “Wala taqrobuz zina.” Janganlah dekati zina.
Pacaran takkan bisa membuat kita mengenal lebih dekat siapa
pasangan kita, saya rasa. Karena, dalam pacaran kebanyakan orang
mengenakan topeng kebaikan, berusaha menutupi segala
kekurangan sehingga keduanya tak sama-sama tahu pribadi
sebenarnya pasangan mereka masing-masing. Yang ada, malah
mengenalkan anggota tubuh yang seharusnya kita tutupi dulu.
“Pacaran kami nggak macem-macem. Paling cuma keluar berdua, makan bareng
atau nonton bareng. Selebihnya kami membatasi,”
Ingat, kawan setan terus menggoda dan menghiasi suatu perkara keburukan menjadi
suatu kenikmatan. Ketika berduaan dengan pacar, ketiganya adalah setan. Ketika pacaran,
sulit sekali rasanya syahwat ini untuk tak menggoda.
Pikiran-pikiran kotor pasti kadang muncul. Jika sudah berada di tempat yang sepi, beraksilah
dia (nafsu kita yang menggebu) untuk berusaha melakukan hal yang tidak senonoh.
Nauzubilah minzalik..
Waktu kita sangat mubazir jika digunakan untuk pacaran, kawan
karena akan menambah dosa. Seharusnya waktu itu bisa kita
manfaatkan dengan belajar, tetapi kenyataannya banyak yang
sibuk dengan pacar.
Kita mungkin sering menutup telinga ketika orang lain menasihati kita. Benar, tidak?
Kita tak mau mendengarkan, walaupun yang dikatakannya adalah kebaikan. Karena, kadang di
dalam diri kita masih ada rasa tinggi hati sehingga kita menganggap omongan orang lain itu
tak berarti. Dalam diri kita kadang masih ada kesombongan sehingga kita menafikan
kebenaran padahal kita harus mau mendengar nasihat agar kehidupan kita selamat
diakhirat.kita sangat perlu menasihati diri sendiri karena kitalah yang paling mengerti diri kita
sendiri. Kita yang paling paham formula apa yang kita butuhkan.
Memilih Sahabat
Jika kau ingin tahu seseorang itu baik atau tidak, lihatlah
siapa sahabatnya. Jika sahabatnya adalah orang yang
baik, Insya Allah dia juga baik. Namun, jika sahabatnya
adalah orang yang buruk, maka kemungkinan besar ia
juga termasuk orang yang buruk pula. Karena, mawar
hanya akan bersanding dengan mawar atau bunga
lainnya di taman indah. Sementara, kotoran hanya akan
bersanding dengan kotoran.
Sudah sangat wajar apabila kita memiliki sahabat buruk,
kemudian ia memengaruhi kita. Karena, dalam persahabatan
jika kita tak bisa mewarnai, maka kita akan diwarnai. Jika kita
tak mampu memengaruhi, maka kita akan dipengaruhi. Untuk
itu hati-hati dalam memilih sahabat.
Kawan, bersahabatlah dengan orang yang saleh, yang sama-sama
senantiasa memperbaiki diri agar hidupmu juga berubah lebih baik.
Ketika sahabatmu adalah orang yang buruk, jika kau tak bisa
memengaruhinya, kau lah yang akan dipengaruhi. Jadi, tinggalkan ia
karena Allah. Sahabat yang baik, ia akan menegur kita ketika salah,
mengingatkan kita ketika lupa, mendukung kita ketika
memiliki impian dan senantiasa saling mendoakan. tentu akan membuat
hidup kita lebih baik lagi.
Perjalanan
Sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan. Di dunia ini, kita tak menetap
selamanya karena dunia ini adalah alam yang sewaktu-waktu akan
hancur, sedangkan kita hendak pergi menuju tempat yang abadi, yaitu
akhirat. Tentu dalam perjalanan ini kita ingin selamat sampai tujuan.
Tujuan kita adalah ketika di akhirat nanti kita dapat berjumpa dengan
Allah Swt. di tempat mulia, yaitu surga. Untuk mencapai ke sana kita
butuh bantuan guide dan harus patuh dengan guide agar kita selamat
sampai tujuan.
Mulailah Sekarang
"Surga tidak akan diraih dengan bersikap malas tidur dan bersantai namun surga
itu diraih dengan berletih letih dalam beramal sholih." (Kalimatu Romadhoniyah
07/09/1437 H)
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya
kepada Kami. (QS. Al-Anbiya : 35)
Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya main main dan senda
gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang
yang bertakwa. Tidakkah kamu memahaminya? (Q.S. an-Anam :32)
Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata, "Barangsiapa yang
menginginkan dunia maka dia harus meninggalkan akhirat dan
barangsiapa yang menginginkan akhirat maka ia harus meninggalkan
dunia. wahai kaum tinggalkan lah yang fana untuk sesuatu yang kekal.
Terima Kasih