Anda di halaman 1dari 4

NASKAH KULTUM f27/01/03/2024

Oleh: Muh. Fatahillah Suparman, MPsi, MPd

DUA NIKMAT
YANG BANYAK DILALAIKAN

Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ ُ َ َ َ ٰ َ َ َ َّ َْ
ُ ‫لأ‬
‫ن‬ ُ ‫ي لو‬ ُ ‫ال َح ْمدُُللهُ الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتد‬
َ َ َ َ ْ َ َّ َ ٰ ۤ ْ َ َ ْ َ ّٰ َ َ َ
ُ ‫احدهُ لش ِ ْري‬
‫ك‬ ‫ل اللهُ و‬
ُ ‫ل ال ُه ا‬
ُ ‫ن‬
ُ ‫ اشهدُ ا‬،‫هدانا الله‬
َ ْ َ َّ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َّ َ َّ َ َ ْ َ َ َ
ُ ُ‫ي بعده‬ ُ ‫ل نب‬
ُ ،‫ن محمدُ عبدهُ ورسوله‬ ُ ‫ ُو اشهدُ ا‬،‫له‬
Puji beserta syukur marilah kita panjatkan
kepada Allah yang telah memberikan beribu-ribu
nikmat. Salam dan shalawat moga selalu ter-
limpahkan kepada nabi kita Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang selalu kita
tunggu syafaatnya di yaumil Qiyamah.

Jamaah rahimakumullah...

Menghitung nikmat yang telah Allah berikan


adalah sebuah pekerjaan yang sulit. Bagaimana
tidak, Allah mengatakan bahwa jika seorang
hamba ingin menghitung nikmat tersebut, maka
tidak akan sanggup menghitungnya. Allah Ta’ala
berfirman:
ٌ ‫ُٱلل َه َُل َغف‬
َّ َّ ٓ َ َ َّ َ ۟ ُّ َ
ُ‫ور‬ ‫َوإن ُتعدوا ُن ْع َمة ُٱلله ُل ُت ْحصوهاُۗ ُإن‬
ُ ٌ ‫َّرح‬
‫يم‬
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengam-
pun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18).
Mayoritas manusia banyak yang tertipu jika Allah
berikan nikmat, padahal nikmat yang diberi akan
dipertanggung jawabkan. Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda
َ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ
ُ‫ُحتىُي ْسأ َلُع ْنُعُ ْم ِره‬ ‫الُتزولُقدماُعب ٍدُيومُالقيامة‬
َ َ َ َ ْ َ ََْ َ
ُ‫يماُف َع َل َُوع ْن ُ َماله ُم ْن ُُأ ْي َن‬‫يماُأفناه َُوع ْن ُعلمه ُف‬ ‫ف‬
َ َ ْ َ
َ ‫يماُأن َف َقه َُو َع ْنُج ْسمهُف‬ ْ
َ ‫اك َت َس َبه َُوف‬
ُ‫يماُأ ْباله‬
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah berpindah
pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai
umurnya, dimanakah ia habiskan; ilmunya,
dimanakah ia amalkan; hartanya, bagaimana
cara ia mendapatkannya dan ia infakkan; dan
mengenai badannya, di manakah usangnya.”
(HR. At-Tirmidzi, shahih).

Ingatlah bahwa 4 hal di atas akan ditanya kelak


pada hari kiamat, yaitu umur, ilmu, harta dan
badannya. Oleh karena itu, ketika seorang men-
dapatkan nikmat namun tidak ia gunakan tuk
taat, maka itu adalah musibah. Sebagaimana
perkataan Abu Hazim dalam Hilyatul Auliya,
“Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk taat,
maka itu adalah musibah.”

Di antara sekian banyak nikmat yang telah Allah


berikan, ada 2 nikmat yang manusia lalai darinya.
Nikmat tersebut adalah kesehatan dan waktu
luang. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam
َّ َ ٌ ْ َ
ُ‫الص َّحة‬ ُ ِ ‫ون ُفيه َما ُكث ٌير ُم َن ُالن‬
ِّ ُ ،‫اس‬ ُ ‫ن ْع َمتان َُمغب‬
َْ
ُ ُ‫َوالف َراغ‬
“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu
dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu
luang.” (HR. Al-Bukhari)

1. KESEHATAN
Banyak manusia yang sehat, namun tertipu
dengan kesehatannya. Ia tak gunakan kese-
hatannya untuk taat, namun untuk maksiat.
Sementara di luar sana ada sebagian orang yang
ingin melakukan ketaatan, namun tak mampu
melakukannya dikarenakan sakit yang di derita.

Padahal badan yang sehat akan ditanyakan,


digunakan untuk apa. Apakah digunakan tuk
mendatangi majelis ilmu ataukah mendatangi
tempat-tempat maksiat. Barulah ia tersadar
ketika terbaring lemah tak berdaya karena sakit,
sehingga sesal pun tak terelakkan.

2. WAKTU LUANG
Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan
tak akan kembali lagi. Oleh karena itu betapa
banyak manusia yang tersesali oleh waktu.
Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa ada
manfaat dan faidahnya. Hidupnya hanya meng-
habiskan waktu dan menyisakan penyesalan
umur.

Waktu ibarat pedang bermata 2, jika digunakan


untuk kebaikan, maka baik pula. Sebaliknya, jika
digunakan untuk keburukan, maka dampak
buruk akan terjadi di kemudian hari.

Betapa tidak, sebagian orang menghabiskan


waktunya untuk maksiat, namun tatkala ia sudah
senja, maka ia akan menangisi masa tua nya
karena ia tak menghabiskan waktu dan umurnya
untuk taat.

Ketahuilah bahwa 2 hal di atas adalah nikmat


yang patut disyukuri tatkala terkumpul di dalam
diri seorang muslim. Karena tatkala seorang itu
bersyukur, maka Allah akan tambah nikmat
tersebut.

Allah Ta’ala berfirman


َّ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ ْ
ُ‫َوإذُتأذن َُرُّبك ْمُلئنُشك ْرت ْمَُل ِزيدنك ْمُ َُۖولئنُكف ْرت ْمُإن‬
ٌ َ َ ََ
ُ ‫عذابىُلشد‬
‫يد‬
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengata-
kan; “Sungguh jika kamu bersyukur, pasti Aku
akan tambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

Jamaah rahimakumullah...

Demikian kultum singkat ini saya sampaikan,


“Semoga apa yang sampaikan ada manfaatnya.
Sekian, Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.” (sumber: muslimah.or.id)

Anda mungkin juga menyukai