Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Ikhwani wa akhwati, perkara penyakit hati bukan merupakan perkara yang remeh,dia adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan termasuk penyakit yang sangat menular bahkan lebih cepat penularannya dari penyakit yang paling menularpun. Tetapi penyakit hati ini tidak seperti penyakit fisik yang tiap orang selalu menghindar dan berusaha berobat ketika terkena penyakit fisik ini, tetapi penyakit hati ini malah orang suka bila terjangkit penyakit ini dan bila terkena orang tidak suka untuk mengobatinya seperti orang yang ketagihan narkoba sulit sekali untuk menyembuhkanya,bahkan para ulama berkata penyakit hati ini seperti Khomernya setan orang yang terkena mabuknya tidak akan sadar sampai kematian tiba,kecuali yang dikehendaki Allah. Tetapi pada dasarnya penyakit ini meskipun menyenangkan menurut napsu manusia dan membahagiakan menurut akal ,ini adalah sumber kehancuran kebahagiaan yang hakiki yang dijanjikan Allah ,karena penyakit ini sebenarnya perang antara apa yang dijanjikan hawa napsu dan akal manusia dengan apa yang dijanjikan Allah dan rosulnya.Seandainya yang menang hawa napsu dan akal maka hati seseorang akan menjadi sakit bahkan bisa mati,tetapi bila seseorang lebih percaya kepada janji Allah dalam alquran dan hadits hadits rosululloh maka hati seseorang akan menjadi sehat. Bahkan banyak manusia yang terkena penyakit hati ini merasa bahwa dirinya tidak sakit dan manusia yang sakit tapi tidak merasa sakit inilah pertanda bahwa penyakitnya sudah begitu parahnya, oleh karena itu sudah selayaknya kita harus menaruh perhatian untuk memperbaikinya, sebagai akibatnya diri kita ini akan menjadi lebih baik. Kita harus menyadari betapa pentingnya hati, Hati adalah salah satu penyebab kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dan pada saat yang sama bisa merupakan menyebab kesengsaraan dan penyesalan bagi seseorang di dunia dan di akhirat. Rasulullah _ bersabda:

Wainna fiil jasadi mudhghatan idza shalahat,shalahal jasadu kulluhu waidzaa fasadat,fasadal jasadu kulluhu ala wahiyal qalbu
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila segumpal daging itu rusak,maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.'"1
1

HR muslim

12

Mukadimah
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah _ Yang kami memuji-Nya, kami memohon pertolongan dan pengampunan dariNya, yang berlindung dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang mendapatkan petunjuk Allah, tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, tidak ada yang dapat menunjukinya. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Allah,tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi Muhammad _ adalah hamba dan utusan Allah _. Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenarbenar takwa dan janganlah kamu mati kecuali alam keadaan islam. (QS Al-Imran [3] : 102) Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu. (QS An-Nisa [4] : 1) Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar.(QS Al-Ahzab : 70 71) Adapun setelah itu, sesungguhnya sebenar-benar kalam adalah Kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad _ Dan seburuk-buruk suatu perkara adalah perkara yang mengada-ada (muhdats) dan tiap-tiap muhdats itu Bidah dan tiap kebidahan itu sesat. Dan setiap kesesatan tempatnya di neraka. 2 Pembahasan lengkap berbagai riwayat mengenai khutbah ini ditulis oleh Syaikh Albani dalam bukunya KhtubatulHaajah,diterbitkan oleh Al-Maktab Al-Islami, Beirut.

12

MACAM-MACAM HATI DAN KRITERIANYA

Nabi saw bersabda: Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.[HR. Bukhari-Muslim].

Hati manusia terbagi menjadi tiga klasifikasi:

1. Qalbun Shahih (hati yang suci), 2. Qalbun Mayyit (hati yang mati), dan 3. Qalbun Maridl (hati yang sakit).

12

TANDA TANDA PENYAKIT HATI


1.Pemilik hati ini tidak merasa risih dengan kebodohannya terhadap agamanya.

2. Pemilik hati ini condong kepada kehidupan dunia, merasa enjoy dan tenteram dengannya, tidak merasa bahwa sebenarnya dia adalah pengembara di kehidupan dunia, tidak mengharapkan kehidupan akhirat dan tidak berusaha mempersiapkan bekal untuk kehidupannya kelak disana

3. Hati yang keras dan membatu.pemiliknya tidak merasa terluka akibat tindakan-tindakan kemaksiatan.

4. Pemilik hati ini sulit untuk merealisasikan tujuan penciptaan dirinya,Lebih percaya yang dijanjikan akal dan syahwatnya dari pada janji allah dan rosulnya.

5. Pemilik hati ini berpaling dari nutrisi hati yang bermanfaat dan justru beralih kepada racun yang mematikan.

12

I. Pemilik hati ini tidak merasa risih dengan kebodohannya terhadap agamanya.
Kebodohan merupakan musibah terbesar.dan sumber dari segala penyakit hati.karena penyakit ini tidak ada obatnya kecuali belajar.dan kita lihat di jaman ini hampir semua manusia lebih memilih apa yang dijanjikan hawa napsunya dari pada apa yang dijanjikan allah dan rosulnya :

Janji Allah dan Rosulnya tentang keutamaan orang berilmu :


1. Allah akan mengangkat derajat orang berilmu:
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Al Mujadalah:11)

2.Hamba allah yang berilmu (makin tinggi ilmunya) dia makin takut pada allah.
Allah berfirman :Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara

hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.(Al Hadid :28)


3. Allah menginginkan kebaikan bagi seorang yang berilmu

Rasulullah berkata: Artinya: Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan niscaya akan dipahamkan tentang masalah agama. (Shahihul Jam Al Albani:6612) 4. Ilmu adalah jalan menuju surga Rasulullah berkata: Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah jalannya menuju surga. (HR.Muslim)

5.Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah:


Dari Abu Umamah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Keutamaan orang alim atas orang yang beribadah -ahli ibadah namun tidak berilmu- ialah seperti keutamaanku atas orang yang terendah diantara engkau semua." (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi
dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.)

12

6. Ilmu adalah warisan para nabi


Rasulullah berkata: Artinya: Ilmu adalah warisan para nabi, para nabi tidaklah mewariskan emas ataupun dirham, akan tetapi mewariskan ilmu, barang siapa yang mengambilnya maka telah mengambil bagian yang banyak. (Shahihul Jami Al Albani : 6297)

II. Pemiliknya condong kepada kehidupan dunia, merasa enjoy dan tenteram dengannya, tidak merasa bahwa sebenarnya dia adalah pengembara di kehidupan dunia, tidak mengharapkan kehidupan akhirat dan tidak berusaha mempersiapkan bekal untuk kehidupannya kelak disana
AYAT AYAT ALQURAN TENTANG KEHIDUPAN DI DUNIA

12


Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan mainmain. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (al-Ankabut: 64)


Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekalikali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekalikali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Fathir: 5)


Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.(Al-Ala 16-17)


Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apaapa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang

12

ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (ali-Imran: 14)


Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat.(Asy suuraa 20)


Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegahmegah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (al-Hadid: 20)

12

HADITS ROSULULOH TENTANG DUNIA


Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhu beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)[1].
Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan cinta kepada akhirat dan zuhud dalam kehidupan dunia, serta celaan dan ancaman besar bagi orang yang terlalu berambisi mengejar harta benda duniawi[2]. - Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata[5], Orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) tidak akan lepas dari tiga (macam penderitaan): Kekalutan (pikiran) yang selalu menyertainya, kepayahan yang tiada henti, dan penyesalan yang tiada berakhir. Hal ini dikarenakan orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) jika telah mendapatkan sebagian dari (harta benda) duniawi maka nafsunya (tidak pernah puas dan) terus berambisi mengejar yang lebih daripada itu, sebagaimana dalam hadits yang shahih Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang berisi) harta (emas) maka dia pasti (berambisi) mencari lembah harta yang ketiga[6]. Sabda Nabi Shallallahu alaihi wa Salam kepada Ibnu 'Umar Radhiallahu :

I Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan ibarat seseorang di antara kalian yang memasukkan jarijemarinya ke dalam lautan samudera, maka lihatlah apa yang diperoleh darinya. (HR Muslim).

12

II Seandainya dunia seberat sayap nyamuk di sisi Allah,maka Allah tidak akan memberikan kepada orang kafir air minum sedikitpun. (HR Turmudzi dan beliau menshahihkannya). III Kiamat telah dekat, dan tidaklah bertambah kecuali manusia semakin rakus terhadap dunia, dan tidak bertambah melainkan mereka semakin jauh dari Allah. (HR Hakim dan Albani menghasankannya). IV Dunia adalah penjaranya seorang mukmin dan surganya orang kafir. (HR Muslim). V Apakah urusanku dengan dunia ini, sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia ibarat seorang pengembara yang sedang tidur di bawah naungan pohon pada hari yang panas, kemudian beristirahat lalu meninggalkannya. (HR Turmudzi dan Ahmad dan haditsnya Shohih) VI Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah orang yang asing dan seorang pengembara. (HR. Bukhari).

III. Hati yang keras dan membatu.pemiliknya tidak merasa terluka akibat tindakan-tindakan kemaksiatan.
Ayat yang patut jadi renungan di malam ini adalah firman Allah Taala,

12

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (QS. Al Muthoffifin: 14) Makna ayat di atas diterangkan dalam hadits berikut.

- - ) (
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ar raan yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.[1] Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati. Demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Qotadah, Ibnu Zaid dan selainnya. [2]

Allah taala berfirman (yang artinya), Sungguh celaka orang-orang yang berhati keras dari mengingat Allah, mereka itu berada dalam kesesatan yang amat nyata. (QS. az-Zumar: 22).

Syaikh as-Sadi rahimahullah menerangkan, Maksudnya, hati mereka tidak menjadi lunak dengan membaca Kitab-Nya, tidak mau mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Nya, dan tidak merasa tenang dengan berzikir kepada-Nya. Akan tetapi hati mereka itu berpaling dari Rabbnya dan condong kepada selain-Nya (Taisir al-Karim arRahman, hal. 722). Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, Tidaklah seorang hamba mendapatkan hukuman yang lebih berat daripada hati yang keras dan jauh dari Allah. (al-Fawaid, hal. 95).

12

Ciri-Ciri Orang Berhati Keras


1.Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan dalam kitabnya Badai al-Fawaid [3/743], Tatkala mata telah mengalami kekeringan disebabkan tidak pernah menangis karena takut kepada Allah taala, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya keringnya mata itu adalah bersumber dari kerasnya hati. Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras. 2 . Orang yang berhati keras itu tidak bisa memetik pelajaran dari nasehat-nasehat yang didengarnya, tidak bisa mengambil faedah dari ayat maupun peringatan-peringatan allah, tidak tertarik meskipun diberi motivasi dan dorongan dengan surga , tidak merasa takut meskipun ditakut-takuti dengan neraka. Inilah salah satu bentuk hukuman terberat yang menimpa seorang hamba, yang mengakibatkan tidak ada petunjuk dan kebaikan yang disampaikan kepadanya kecuali justru memperburuk keadaannya (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 225).

Sebab Hati Menjadi Keras


1.Orang-orang

yang bersikeras meninggalkan perintah-

perintah Allah.(baik perintah maupun larangan) 2. orang-orang yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah (baca: ahlul bidah); mereka menyelewengkan maksud ayat-ayat agar cocok dengan hawa nafsunya. Orang-orang seperti
mereka adalah orang-orang yang berhati keras (lihat Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 225).

3 . Terlalu banyak berbicara


sabda rasulullah saw :Janganlah memperbanyak kata (bicara) selain dzikrullah, karena banyak bicara selain dzikrullah menjadikan hati keras. Dan orang yang terjauh dari Allah adalah yang berhati keras.[HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar] Umar bin Kahttab ra pernah berkata: Barang siapa yang banyak bicaranya, maka banyak kesalahannya, sehingga nerakalah sebaik-baik tempat bagi mereka. Hal ini ditegas juga dalam sebuah hadits , bahwa rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan ia tergelincir
12

kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat. [muttafaq alaihi, dari Abu Hurairah t]

4 .Terlalu banyak tertawa


Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata : Banyak dalil yang menjelaskan larangan tertawa yang berlebihlebihan, karena sering tertawa pasti berdampak tidak baik. Kemudian beliau membacakan hadits Rosululloh Shallallahu alaihi wa sallam Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati. (HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, dan
dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami no. 7435)

Rosululloh Shallallahu alaihi wa sallam, bersabda : Celakalah orang yang berbicara padahal ia berbohong, hanya sekadar untuk membuat orang-orang lain tertawa. Celakalah dia, dan celakalah dia.

5. Terlalu banyak makan (terutama ketika tidak memperhatikan halal haramnya )


Sedikit makan dapat melunakkan hati, menajamkan otak, merendahkan nafsu birahi dan melemahkan nafsu amarah. Sedangkan bila banyak makan, bahkan sampai kekenyangan akan berakibat sebaliknya. Dari Miqdam bin Madi Karib dia berkata, bahwa ia mendengar rasulullah saw bersabda: Anak adam tidak memenuhi wadah yang lebih buruk, daripada ia memenuhi perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap saja untuk menguatkan tulang rusuknya. Jika memang tidak memungkinkan, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk nafasnya.[HR. Ahmad dan Tirmidzi
Ibrahim bin Adham berkata:Barangsiapa

mampu mengendalikan perutnya, maka ia mampu pula mengendalikan agamanya, dan barang siapa yang mampu menguasai rasa lapar (tidak makan berlebihan) maka ia dapat menguasai akhlak-akhlak yang baik, sebab maksiat kepada Allah itu jauh dari orang-orang yang lapar (yang mampu syahwat perutnya).

6. Banyak berbuat dosa


12

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ar raan yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.[1]

7.Berteman dengan orang-orang yang jelek agamanya


Dalam sebuah hadits, Rasulullah n bersabda:

Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya. Hadits ini diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah z melalui dua jalur periwayatan, oleh AlImam Ahmad (2/303, 334) Abu Dawud (no. 4812), At-Tirmidzi (no. 2484), Al-Hakim
Dalam hal ini, Rasulullah n bersabda dalam hadits Abu Musa Al-Asyari z: Sesungguhnya teman baik dan teman yang buruk itu diibaratkan

dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi dapat memberikan wewangian untukmu, engkau membelinya, atau engkau mendapatkan aroma wangi darinya. Adapun pandai besi bisa jadi membakar pakaianmu atau engkau mendapatkan aroma yang tidak sedap darinya.

IV. Hamba sulit untuk merealisasikan tujuan penciptaan dirinya,Lebih percaya yang dijanjikan akal dan syahwatnya dari pada janji allah dan rosulnya.
Allah di dalam Al Quran:

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku. (Adz Dzariat:56)

Semua nikmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia tidak lain

12

hanya untuk membantu mereka dalam mewujudkan tugas dan tujuan yang mulia ini.


Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. Al Furqan: 43).
Beberapa ulama salaf menafsirkan ayat ini dengan mengatakan,

. ) : (12 :()
Orang yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah dia yang senantiasa menunggangi hawa nafsunya, sehingga kehidupan yang dijalaninya di dunia ini layaknya kehidupan binatang ternak, tidak mengenal Rabb-nya azza wa jalla, tidak beribadah kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, persis seperti firman Allah taala (yang artinya), Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka (QS. Muhammad: 12).

V.Pemiliknya berpaling dari nutrisi hati yang bermanfaat dan justru beralih kepada racun yang mematikan.
sebagaimana tindakan mayoritas manusia yang berpaling dari al-Quran yang dinyatakan Allah sebagai obat dan rahmat dalam firman-Nya,

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QSYunus: 57).

12

Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS. Al Isra: 82). Mereka justru berpaling mendengarkan nyanyian dan musik yang menumbuhkan kemunafikan dalam hati, menggerakkan syahwat dan mengandung kekufuran kepada Allah azza wa jalla. Pada kondisi ini, hamba mendahulukan kemaksiatan karena kecintaannya kepada sesuatu yang dimurkai oleh Allah dan rasul-Nya. Dengan demikian, mendahulukan kemaksiatan merupakan buah dari penyakit hati dan akan menambah akut penyakit tersebut :Firman Allah Tabaaraka wa Ta'ala Dan diantara manusia ada orang orang yang mempergunakan " perkataan yang tidak berguna (lahwal hadiits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikan jalan Allah sebagai olok olokan. Mereka itu memperoleh adzab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat ayat Kami, dia berpaling dan menyombongkan diri seolah olah dia tidak mendengarnya, seakan akan ada sumbatan di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan adzab yang pedih." (QS. .(Luqman: 6-7 Kalimat lahwal hadiits (perkataan yang tidak berguna) dalam ayat di .atas ditafsirkan oleh para ulama tafsir dengan nyanyian a. Dari Abu Shahba' al Bakri rahimahullah bahwasanya ia mendengar 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu ditanya tentang tafsir dari ,ayat ini, beliau radhiyallahu'anhu mengatakan Lahwal hadiits (perkataan yang tidak berguna) adalah nyanyian. " Demi Dzat yang tidak ada ilah selain Dia." Beliau mengulang perkataannya tiga kali. (Lihat Tafsiir ath Thabari (X/202-203, no. .((28040 b. Ibnu 'Abbas radhiyallahu'anhu (wafat th. 68 H) juga menafsirkan .lahwal hadiits dengan nyanyian dan sejenisnya c. Mujahid bin Jabr rahimahullah (wafat th. 103 H) seorang imam ahli tafsir ternama di kalangan Tabi'in, dalam menafsirkan ayat ini beliau mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lahwal hadiits .adalah nyanyian

12

d. 'Ikrimah rahimahullaah (wafat th. 105 H) seorang murid Ibnu ..'Abbas juga menafsirkan lahwal hadiits dengan nyanyian e. Ibnu Jarir ath Thabari (wafat th. 310 H) rahimahullaah telah menyebutkan beberapa perkataan para ulama Salaf yang mengatakan bahwa maksud dari lahwal hadiits adalah semua perkataan (pembicaraan) yang melalaikan seseorang dari jalan Allah Ta'ala serta yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Termasuk juga .nyanyian ,Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda

Sungguh, benar benar akan ada di kalangan ummatku sekelompok ' orang yang menghalalkan kemaluan (zina), sutera, khamr, dan alat alat musik Ayat al Qur'an yang menjelaskan haramnya nyanyian dan musik sangat terang dan gamblang. Hadits yang menjelaskan tentang haramnya nyanyian dan musik juga sangat terang dan gamblang. Kemudian, penjelasan para ulama (termasuk empat Imam Madzhab) tentang haramnya nyanyian dan musik juga sangat jelas. Maka dari itu apakah patut berpendapat dengan selain dari pendapat tentang ?haramnya nyanyian dan musik
Dikutip dari al-Bahr ar-Raiq karya Syaikh Ahmad Farid Disusun oleh: Yudi sapto mulyono

Tanda Kebahagiaan
Imam Ibnu Al Qoyyim mengatakan bahwa tanda kebahagiaan itu ada 3 hal. 3 hal tersebut adalah bersyukur ketika mendapatkan nikmat, bersabar ketika mendapatkan cobaan dan bertaubat ketika melakukan kesalahan. Beliau mengatakan: sesungguhnya 3 hal ini merupakan tanda kebahagiaan seorang hamba dan tanda keberuntungannya di dunia dan di akhirat. Seorang hamba sama sekali tidak pernah bisa terlepas dari 3 hal tersebut:

12

1. Syukur ketika mendapatkan nikmat.


Seorang manusia selalu berada dalam nikmat-nikmat Allah. Meskipun demikian, ternyata hanya orang berimanlah yang menyadari adanya nikmat-nikmat tersebut dan merasa bahagia dengannya. Karena hanya merekalah yang mensyukuri nikmat, mengakui adanya nikmat dan menyanjung Zat yang menganugerahkannya. Syukur dibangun di atas 5 prinsip pokok: 1. Ketundukan orang yang bersyukur terhadap yang memberi nikmat. 2. Rasa cinta terhadap yang memberi nikmat. 3. Mengakui adanya nikmat yang diberikan. 4. Memuji orang yang memberi nikmat karena nikmat yang dia berikan. 5. Tidak menggunakan nikmat tersebut dalam hal-hal yang tidak disukai oleh yang memberi nikmat. Siapa saja yang menjalankan lima prinsip di atas akan merasakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, jika lima prinsip di atas tidak dilaksanakan dengan sempurna maka akan menyebabkan kesengsaraan selamanya.

2. Sabar ketika mendapat cobaan.


Dalam hidup ini di samping ada nikmat yang harus disyukuri, juga ada berbagai ujian dari Allah dan kita wajib bersabar ketika menghadapinya. Ada tiga rukun sabar yang harus dipenuhi supaya kita bisa disebut orang yang benar-benar bersabar.

12

1. Menahan hati untuk tidak merasa marah terhadap ketentuan Allah. 2. Menahan lisan untuk tidak mengadu kepada makhluk. 3. Menahan anggota tubuh untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak di benarkan ketika terjadi musibah, seperti menampar pipi, merobek baju dan sebagainya. Inilah tiga rukun kesabaran, jika kita mampu melaksanakannya dengan benar maka cobaan akan berubah menjadi sebuah kenikmatan.

3. Bertaubat ketika melakukan kesalahan.


Jika Allah menghendaki seorang hamba untuk mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat, maka Allah akan memberikan taufik kepada dirinya untuk bertaubat, merendahkan diri di hadapan-Nya dan mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai kebaikan yang mampu untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, ada seorang ulama salaf mengatakan: Ada

seorang yang berbuat maksiat tetapi malah menjadi sebab orang tersebut masuk surga. Ada juga orang yang berbuat kebaikan namun menjadi sebab masuk neraka. Banyak orang bertanya
kepada beliau, bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi?, lantas beliau menjelaskan: Ada seorang yang berbuat dosa, lalu dosa

tersebut selalu terbayang dalam benaknya. Dia selalu menangis, menyesal dan malu kepada Allah subhanahu wa taala. Hatinya selalu sedih karena memikirkan dosa-dosa tersebut. Dosa seperti inilah yang menyebabkan seseorang mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan. Dosa seperti itu lebih bermanfaat dari berbagai bentuk ketaatan, Karena dosa tersebut menimbulkan berbagai hal yang menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba. Sebaliknya ada juga yang berbuat kebaikan, akan tetapi kebaikan ini selalu dia sebut-sebut di hadapan Allah. Orang tersebut akhirnya menjadi sombong dan mengagumi dirinya sendiri disebabkan kebaikan yang dia lakukan. Orang tersebut selalu

12

mengatakan saya sudah berbuat demikian dan demikian. Ternyata kebaikan yang dia kerjakan menyebabkan timbulnya ujub, sombong, membanggakan diri dan merendahkan orang lain. Hal-hal ini merupakan sebab kesengsaraan seorang hamba. Jika Allah masih menginginkan kebaikan orang tersebut, maka Allah akan memberikan cobaan kepada orang tersebut untuk menghilangkan kesombongan yang ada pada dirinya. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki kebaikan pada orang tersebut, maka Allah biarkan orang tersebut terus menerus pada kesombongan dan ujub. Jika ini terjadi, maka kehancuran sudah berada di hadapan mata.
Al Hasan al-Bashri mengatakan, Carilah kenikmatan dan

kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Al Quran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu.
Malik bin Dinar mengatakan, Tidak ada kelezatan selezat

mengingat Allah.
Ada ulama salaf yang mengatakan, Pada malam hari orang-

orang gemar sholat malam itu merasakan kelezatan yang lebih daripada kelezatan yang dirasakan oleh orang yang bergelimang dalam hal yang sia-sia. Seandainya bukan karena adanya waktu malam tentu aku tidak ingin hidup lebih lama di dunia ini.
Ulama salaf yang lain mengatakan, Aku berusaha memaksa

diriku untuk bisa sholat malam selama setahun lamanya dan aku bisa melihat usahaku ini yaitu mudah bangun malam selama 20 tahun lamanya.
Ulama salaf yang lain mengatakan, Sejak 40 tahun lamanya

aku merasakan tidak ada yang mengganggu perasaanku melainkan berakhirnya waktu malam dengan terbitnya fajar.
Ibrahim bin Adham mengatakan, Seandainya para raja dan

para pangeran mengetahui bagaimana kebahagiaan dan kenikmatan

12

tentu mereka akan berusaha merebutnya dari kami dengan memukuli kami dengan pedang. Ada ulama salaf yang lain
mengatakan, Pada suatu waktu pernah terlintas dalam hatiku,

sesungguhnya jika penghuni surga semisal yang kurasakan saat ini tentu mereka dalam kehidupan yang menyenangkan.
Imam Ibnul Qoyyim bercerita bahwa, Syaikhul Islam Ibnu

Taimiyah mengatakan: Sesungguhnya dalam dunia ini ada surga. Barang siapa belum pernah memasukinya maka dia tidak akan memasuki surga diakhirat kelak. Wallahu alaam.
(Diterjemahkan dengan bebas dari As Saadah, Haqiqatuha

shuwaruha wa asbabu tah-shiliha, cet. Dar. Al Wathan)


(Makalah Studi Islam Intensif 2005) *** Disusun oleh: Yudi sapto mulyono

12

Anda mungkin juga menyukai