Anda di halaman 1dari 4

RESUM KAJIAN DHUHA

SABTU, 20 NOVEMER 2021

PENCERAMAH: UST. JIAZ HENGKI, MA

JUDUL KAJIAN : ORANG ORANG YANG DI RINDUKAN


SURGA ALLAH SWT.
Setiap muslim sudah pasti mendambakan akan masuknya dalam surga Allah kelak di
akhirat.Sehingga siapapun itu akan berlomba-lomba untuk menjadi seorang hamba yang
terbaik dihadapan sang pencipta Allah subhanahu wata’ala.

Sebenarnya, Allah tidak mengharapkan akan kebaikan kita, tetapi kebaikan yang kita
kerjakan itu akan kembali lagi pada kita yang mengerjakannya.

Jika kita sebagai manusia yang beriman, selalu taat akan perintah sang Khalik, dan menjauhi
apa yang dilarang-Nya, niscaya surga-lah bagiannya. Setiap muslim sudah pasti
mendambakan akan masuknya dalam surga Allah kelak di akhirat. Sehingga siapapun itu
akan berlomba-lomba untuk menjadi seorang hamba yang terbaik dihadapan sang
pencipta Allah subhanahu wata’ala.

Sebenarnya, Allah tidak mengharapkan akan kebaikan kita, tetapi kebaikan yang kita
kerjakan itu akan kembali lagi pada kita yang mengerjakannya.

Jika kita sebagai manusia yang beriman, selalu taat akan perintah sang Khalik, dan menjauhi
apa yang dilarang-Nya, niscaya surga-lah bagiannya.

Setiap muslim sudah pasti mendambakan akan masuknya dalam surga Allah kelak di akhirat.
Sehingga siapapun itu akan berlomba-lomba untuk menjadi seorang hamba yang terbaik
dihadapan sang pencipta Allah subhanahu wata’ala.

Sebenarnya, Allah tidak mengharapkan akan kebaikan kita, tetapi kebaikan yang kita
kerjakan itu akan kembali lagi pada kita yang mengerjakannya.

Jika kita sebagai manusia yang beriman, selalu taat akan perintah sang Khalik, dan menjauhi
apa yang dilarang-Nya, niscaya surga-lah bagiannya.

Berikut beberapa golongan orang orang yang di rindukan surga:


. 1. Orang yang gemar membaca Al Quran (Taalil Qur'an)

Golongan pertama adalah orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk


membaca kalam Allah SWT setiap waktu dan kesempatan yang ada. Bahkan, saat
lapang maupun sempit.

Selain dirindukan oleh surga, orang yang rajin membaca Al Quran hatinya akan
menjadi tenang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rad ayat 28 sebagai
berikut:

‫وُب‬ ‫ِذ ْك ِر ٱِهَّلل َتْطَم ِئُّن ٱْلُقُل‬ ‫ِذ ْك ِر ٱِهَّللۗ َأاَل ِب‬ ‫وُبُهم ِب‬ ‫و۟ا َو َتْطَم ِئُّن ُقُل‬ ‫ِذ يَن َء اَم ُن‬ ‫ٱَّل‬

Artiya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram." (QS. Ar-Rad: 28).

Berdasarkan ayat di atas, dengan mengingat Allah yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang maka hati akan menjadi tenang. Jika dimaknai lebih dalam, Al Quran
adalah obat hati bagi manusia agar hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Isra ayat 82 sebagai berikut:

‫َّٰظ‬
‫اًرا‬ ‫ُد ٱل ِلِم يَن ِإاَّل َخ َس‬------‫ْؤ ِمِنيَن ۙ َو اَل َيِزي‬ ‫ٌة ِّلْلُم‬ ‫َفآٌء َو َر ْح َم‬ ‫َو ِش‬ ‫ا ُه‬ ‫ْر َء اِن َم‬ ‫ِّز ُل ِم َن ٱْلُق‬ ‫َو ُنَن‬

Artinya: "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al Isra: 82).

2. Orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mencaci-maki, dan
menghujat (Wa Haafidzii lisan).

Golongan kedua ini termasuk orang-orang yang beriman. Disebutkan dalam sebuah
hadits Nabi SAW yang berasal dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:

‫اآلِخ ِر‬ ‫ِباِهلل َو الَي ْو ِم‬ ‫ َم ْن َك اَن ُي ْؤ ِم ُن‬: ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َتَع اَلى َع ْنُه َأَّن َر ُسْو َل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َق اَل‬
‫اآلِخ ِر‬ ‫ِباِهلل َو الَي ْو ِم‬ ‫ َو َم ْن َك اَن ُي ْؤ ِم ُن‬،‫ َو َم ْن َك اَن ُي ْؤ ِم ُن ِباِهلل َو الَي ْو ِم اآلِخ ِر َفْلُيْك ِر ْم َج اَر ُه‬، ‫َفْلَيُقْل َخْيرًا َأْو ِلَيْص ُم ْت‬
‫ْيَفُه‬ ‫ِر ْم َض‬ ‫َفْلُي ْك‬.

Artinya: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia
berkata yang baik, atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari
akhir menghormati tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dari
hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan, ada 14 macam bahaya
lidah, salah satunya adalah perkataan yang tidak bermanfaat yang dapat membuat
hati kasar.

3. Orang yang memberi makan terhadap orang yang kelaparan (Wa


Muth'mimul Jii'an)

Golongan ketiga adalah orang yang senantiasa membantu orang yang membutuhkan.
Allah SWT akan membalas kebaikan yang dilakukan oleh hambanya. Bahkan, kelak
di hari kiamat Allah SWT akan memberikan makan dari buah-buahan surga.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda
yang artinya:

"Siapa pun mukmin memberikan makan mukmin yang kelaparan, pada hari kiamat
nanti Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga. Siapa pun mukmin
yang memberi minum mukmin yang kehausan, pada hari kiamat nanti Allah akan
memberinya minum dari minuman surga. Siapapun mukmin yang memberikan
pakaian mukmin lainnya supaya tidak telanjang, pada hari kiamat nanti Allah akan
memberinya pakaian dari perhiasan surga." (HR. Tirmidzi).

4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan (Wa Shooimiina Fi Syahri


Ramadhan)

Golongan keempat adalah orang yang senantiasa menjalankan ibadah puasa di bulan
suci Ramadhan. Maka, bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan
puasa Ramadhan. Kehadiran mereka dirindukan oleh surga.

Allah SWT juga telah menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan
ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Sahl
ra. Rasulullah SAW bersabda:

‫ِإَّن ِفي اْلَج َّنِة َباًبا ُيَقاُل َلُه الَّرَّياُن َيْدُخ ُل ِم ْنُه الَّصاِئُم وَن َيْو َم اْلِقَياَم ِة اَل َيْدُخ ُل ِم ْن ُه َأَح ٌد َغْي ُر ُهْم ُيَق اُل َأْيَن الَّص اِئُم وَن‬
‫َفَيُقوُم وَن اَل َي ْدُخ ُل ِم ْن ُه َأَح ٌد َغْي ُر ُهْم َف ِإَذ ا َد َخ ُل وا ُأْغ ِل َق َفَلْم َي ْدُخ ْل ِم ْن ُه َأَح ٌد‬

Artinya: "Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-


orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang
pun memasukinya selain mereka. Lalu dikatakan, 'Dimana orang-orang yang
berpuasa?' Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari
mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk
lagi." (HR. Bukhari dan Muslim).

BUKTI SS ZOOM PERTEMUAN 8


(SABTU, 20 NOVEMBER 2021)

Anda mungkin juga menyukai