Anda di halaman 1dari 4

RESUME KAJIAN DHUHA

NAMA YOLANDA YOLANDA ALFIKAYANI

NPM 2110070140034

PRODI TEKNIK RADIOLOGI

UST ZULFI AKMAL Lc, MA

Untuk mengembangkan hubungan pertemanan yang sehat, Anda harus memahami beberapa tingkatan
sahabat. Pakar persahabatan, Glenda D Shaw, membaginya menjadi empat tingkat persahabatan yakni
teman dekat, kolaborator, rekan, dan mentor-mentee:

1. Teman dekat

Kelompok ini masuk ke dalam kategori teman yang paling dekat dan satu visi-misi dengan Anda. Mereka
yang masuk dalam kategori ini, termasuk orang yang dipercaya, selalu mendukung, setia, dan bertahan
selama beberapa periode.

"Kita sering mengubur konflik demi mempertahankan persahabatan, padahal konflik yang dipendam
bisa jadi boomerang di kemudian hari. Sebaiknya, atasi konflik itu bersama-sama. Mereka yang masuk
dalam kategori teman dekat adalah yang selalu bisa terbuka dan mampu menyelesaikan konflik dengan
baik," kata Shaw seperti dilansir Well and Good, Ahad (1/8).

2. Kolaborator

Kolaborator diartikan sebagai teman pertama yang ditemui di sekolah, perguruan tinggi, atau ketika
pindah ke tempat baru. Mereka adalah bagian penting dari proses adaptasi Anda pada lingkungan baru,
dan mungkin Anda akan kehilangan kontak dengan mereka jika menemukan pekerjaan baru atau beralih
ke tahap kehidupan berbeda.

Topik pembicaraan dengan kolaborator juga terbatas. Anda mungkin tidak bisa berbicara soal kehidupan
pribadi secara lebih dalam kepadanya.

3. Rekan

Tingkat pertemanan dibawah kolaborator disebut sebagai rekan. Kategori ini terhubung karena memiliki
minat, hasrat, hobi, maupun pekerjaan yang sama. Tentu saja dalam kategori ini topik pembicaraan juga
hanya berkutat soal hobi atau minat yang sama tadi.

4. Mentor-mentee

Hubungan mentor-mentee adalah dinamika persahabatan yang asimetris, di mana ada tingkat
kekuasaan dan kontrol yang tidak setara. Tidak seperti kolaborator, rekanan, dan teman dekat,
hubungan mentor-mentee sangat tidak memungkinkan untuk pergi hangout karena ada batasan yang
jelas.

Dalam kebanyakan kasus, mentor bisa seperti bos, atasan di tempat kerja, atau mungkin guru yang
dihormati. Namun demikian, kedua belah pihak akan mendapat manfaat dan pelajaran tersendiri dari
hubungan sebagai mentor-mentee ini.

Anda mungkin juga menyukai