Anda di halaman 1dari 3

4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga

Surga merupakan balasan bagi orang-orang yang beriman. Setidaknya, ada 4 golongan orang yang
dirindukan surga.

Allah SWT menciptakan surga dengan tangan-Nya sendiri. Dikutip dari buku bertajuk Surga yang Allah
Janjikan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Allah SWT telah memilih salah satu surga sebagai tempat-Nya
yang diistimewakan. Letaknya berdekatan dengan singgasana Allah ('Arsy).

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Anas ibn Malik, Rasulullah SAW bersabda:
"Allah SWT membangun surga Firdaus dengan tangan-Nya. Allah SWT membebaskannya dari semua
orang musyrik dan semua peminum arak yang mabuk." (HR. Baihaqi).

Abdullah ibn Umar berkata, "Allah SWT menciptakan empat hal dengan tangan-Nya: singgasana ('Arsy),
pena (qalam), surga Adn, Adam, lantas Allah mengatakan kepada semua makhluk 'Jadilah' maka semua
itu menjadi." (Lihat Abu Syeikh dalam kitab Al-Uzhmah, 215).

Lantas, siapa orang-orang yang bisa masuk dalam surga-Nya?

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas ra, dikatakan bahwa ada 4 golongan manusia yang
dirindukan oleh surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:

,‫ان‬ ْ ‫ َو ُم‬,‫ان‬
ِ ‫ط ِع ِم ْال ِج ْي َع‬ ِ ْ‫ تَالِى ْالقُر‬: ‫ْال َجنَّةُ ُم ْشتَاقَةٌ اِلَى َأرْ بَ َع ِة نَفَ ٍر‬
ِ ‫ َو َحافِ ِظ اللِّ َس‬,‫ان‬
َ ‫صا ِئ ٍم فِى َشه ِْر َر َم‬
َ‫ضان‬ َ ‫َو‬
Artinya: "Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan),
memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Dilansir dari situs Kemenag Gorontalo, berikut penjelasan dari masing-masing golongan orang yang
dirindukan surga.

1. Orang yang gemar membaca Al Quran (Taalil Qur'an)

Golongan pertama adalah orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah
SWT setiap waktu dan kesempatan yang ada. Bahkan, saat lapang maupun sempit.

Selain dirindukan oleh surga, orang yang rajin membaca Al Quran hatinya akan menjadi tenang.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rad ayat 28 sebagai berikut:

ْ َ‫ط َمِئ ُّن قُلُوبُهُم ِب ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ ۗ َأاَل بِ ِذ ْك ِر ٱهَّلل ِ ت‬


ُ‫ط َمِئ ُّن ْٱلقُلُوب‬ ۟ ُ‫ين َءامن‬
ْ َ‫وا َوت‬ َ َ ‫ٱلَّ ِذ‬
Artiya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Rad: 28).

Berdasarkan ayat di atas, dengan mengingat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka hati
akan menjadi tenang. Jika dimaknai lebih dalam, Al Quran adalah obat hati bagi manusia agar hidup
bahagia di dunia dan akhirat.

Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Isra ayat 82 sebagai berikut:

ٰ
َ ‫ين ۙ َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِم‬
‫ين ِإاَّل َخ َسارًا‬ َ ِ‫ان َما هُ َو ِشفَآ ٌء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمن‬
ِ ‫َونُنَ ِّز ُل ِم َن ْٱلقُرْ َء‬
Artinya: "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian."
(QS. Al Isra: 82).

2. Orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mencaci-maki, dan menghujat (Wa Haafidzii
lisan).

Golongan kedua ini termasuk orang-orang yang beriman. Disebutkan dalam sebuah hadits Nabi SAW
yang berasal dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:

َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬


:‫ال‬ َ ِ‫ض َي هللاُ تَ َعالَى َع ْنهُ َأ َّن َرس ُْو َل هللا‬ِ ‫َع ْن َأبِي هُ َري َْرةَ َر‬
ِ‫ان يُْؤ ِم ُن بِاهلل‬ َ ‫ َو َم ْن َك‬،‫ت‬ ْ ‫اآلخ ِر فَ ْليَقُلْ َخيْراً َأ ْو لِيَصْ ُم‬
ِ ‫م‬Tِ‫ان يُْؤ ِم ُن بِاهللِ َواليَ ْو‬
َ ‫َم ْن َك‬
َ ‫اآلخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم‬
ُ‫ض ْيفَه‬ ِ ‫ان يُْؤ ِم ُن بِاهللِ َواليَ ْو ِم‬
َ ‫ َو َم ْن َك‬،ُ‫اره‬َ ‫اآلخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم َج‬
ِ ‫واليَ ْو ِم‬.
َ
Artinya: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia berkata yang baik, atau
diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir menghormati tetangganya. Dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR.
Bukhari dan Muslim).

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan, ada 14 macam bahaya lidah, salah satunya
adalah perkataan yang tidak bermanfaat yang dapat membuat hati kasar.

3. Orang yang memberi makan terhadap orang yang kelaparan (Wa Muth'mimul Jii'an)

Golongan ketiga adalah orang yang senantiasa membantu orang yang membutuhkan. Allah SWT akan
membalas kebaikan yang dilakukan oleh hambanya. Bahkan, kelak di hari kiamat Allah SWT akan
memberikan makan dari buah-buahan surga.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Siapa pun mukmin memberikan makan mukmin yang kelaparan, pada hari kiamat nanti Allah akan
memberinya makanan dari buah-buahan surga. Siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin yang
kehausan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya minum dari minuman surga. Siapapun mukmin
yang memberikan pakaian mukmin lainnya supaya tidak telanjang, pada hari kiamat nanti Allah akan
memberinya pakaian dari perhiasan surga." (HR. Tirmidzi).

4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan (Wa Shooimiina Fi Syahri Ramadhan)

Golongan keempat adalah orang yang senantiasa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Maka, bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan. Kehadiran mereka
dirindukan oleh surga.

Allah SWT juga telah menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Sahl ra. Rasulullah SAW bersabda:

ُ‫ون يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة اَل يَ ْد ُخ ُل ِم ْنه‬ ُ ‫ِإ َّن فِي ْال َجنَّ ِة بَابًا يُقَا ُل لَهُ ال َّري‬
َ ‫َّان يَ ْد ُخ ُل ِم ْنهُ الصَّاِئ ُم‬
T‫ون اَل يَ ْد ُخ ُل ِم ْنهُ َأ َح ٌد َغ ْي ُرهُ ْم فَِإ َذا َد َخلُوا‬
َ ‫ون فَيَقُو ُم‬َ ‫َأ َح ٌد َغ ْي ُرهُ ْم يُقَا ُل َأي َْن الصَّاِئ ُم‬
‫ق فَلَ ْم يَ ْد ُخلْ ِم ْنهُ َأ َح ٌد‬ Tَ ِ‫ُأ ْغل‬
Artinya: "Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di
hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu
dikatakan, 'Dimana orang-orang yang berpuasa?' Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang
masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk
lagi." (HR. Bukhari dan Muslim).

Anda mungkin juga menyukai