Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN


(Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin Khattab)
Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Dosen Pengajar: Siti Nur Anisah, S.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok (2) Dua
Nadila Rahmatika Nim 2020110808
Nurhidayah Nim 2020110807

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


DARUL ULUM KANDANGAN
2021/2022
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena berkat karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
yang berjudul “PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
(Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin Khattab)”. Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dan mengenai tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai
Bagaimana Peradaban Islam Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin
Khattab.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak, teman-teman, serta dosen kami Ibu Siti Nur Anisah, S.Pd baik secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan arahan dan bantuan dalam
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan
yang cukup berarti di dalam Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam. Aamiin.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq
1. Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq...........................................................3
2. Proses Pengangkatan Abu Bakar Ash Shidiq Sebagai Khalifah............3
3. Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq..............4
a) Di Bidang Politik..............................................................................4
b) Di Bidang Kemasyarakatan (sosial/budaya).....................................5
c) Di Bidang Ekonomi..........................................................................5
B. Umar Bin Khattab
1. Biografi Umar Bin Khattab....................................................................6
2. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab Sebagai Khalifah...................7
3. Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Umar Bin Khattab ....................7
a) Di Bidang Politik..............................................................................7
b) Di Bidang Sosial/Budaya..................................................................8
c) Di Bidang Ekonomi..........................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika Islam diperkenalkan sebagai pola dasar, kaum Muslim telah
dijanjikan oleh Al-Quran akan menjadi komunitas terbaik dipanggung sejarah
bagi sesama umat manusia lainnya. Akibatnya diterimanya dorongan ajaran
seperti ini, secara tidak langsung telah memberikan produk pandangan bagi
mereka sendiri untuk melakukan permainan budaya sebaik mungkin. Terdapat
banyak perspektif dalam membaca banyak fakta sejarah, terutama terhadap
sejarah peradaban umat Islam. Perbedaan cara pandang tersebut sebagai akibat
dari khazanah pengetahuan tentang sejarah yang berbeda. Hal itu dipicu dari
keberagaman teori sejarah. Lebih-lebih sejarah Islam yang sebagian besar
adalah sejarah tentang politik dan kekuasaan yang berujung pada kepentingan
kelompok maupun individual semata.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dicintai oleh yang
dipimpinnya, sehingga pikirannya selalu didukung, perintahnya selalu di ikuti
dan rakyat membelanya tanpa diminta terlebih dahulu. Figur kepemimpinan
yang mendekati penjelasan tersebut adalah Rasulullah beserta para sahabatnya
(khulafaur Rasyidin). Wafatnya Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama
maupun Negara menyisakan persoalan pelik. Nabi tidak meninggalkan wasiat
kepada seorangpun sebagai penerusnya. Akibatnya terjadilah perselisihan,
masing-masing kelompok mengajukan wakilnya untuk dijadikan sebagai
penerus serta pengganti Nabi Muhammad untuk memimpin umat. Akhirnya
muncullah kholifah rasyidiyah, yang terdiri dari Abu bakar, Umar, Ustman,
dan Ali yang memimpin secara bergantian.
Namun dalam makalah ini kami tidak membahas keempat
khulafaurrasyiddin tersebut, melainkan kami hanya membahas sebagiannya
saja, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin Khattab. Sedangkan
khalifah Ustman ibn Affan dan Ali ibn Abi Thalib mungkin akan dibahas oleh
kelompok selanjutnya.

1
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, yakni:
1. Bagaimana Biografi khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin
Khattab?
2. Bagaimana Proses Pengangkatan Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar Bin
Khattab Sebagai Khalifah?
3. Bagaimana Perpolitikan pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar
Bin Khattab?
4. Bagaimana Bidang Sosial/Budaya pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq dan
Umar Bin Khattab?
5. Bagaimana Bidang Ekonomi pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq dan
Umar Bin Khattab?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun agar kita mengetahui, memahami dan mengerti tentang
hal-hal yang berhubungan dengan masa kekhalifahan Abu Bakar Ash Shidiq
dan Umar bin Khattab, dari biografi khalifah Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar
bin Khattab sampai akhir pembahasan ini tentang bagaimana kondisi bidang
ekonomi pada masa khalifah Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar bin Khattab.
Kami berharap dengan adanya pembahasan ini mudah-mudahan dapat
menambah wawasan kita semua. Aamiin

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Abu Bakar Ash-Shiddiq
1. Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar As-Shidiq adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW
yang mempunyai nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi. Pada
zaman pra Islam ia bernama Abu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi SAW.
menjadi Abdullah. Beliau lahir pada tahun 573 M, dan wafat pada tanggal 23
Jumadil akhir tahun 13 H bertepatan dengan bulan Agustus 634 M, dalam
usianya 63 tahun, usianya lebih muda dari Nabi SAW 3 tahun. Diberi julukan
Abu Bakar atau pelopor pagi hari, karena beliau termasuk orang laki-laki yang
masuk Islam pertama kali. Sedangkan gelar As-Shidiq diperoleh karena beliau
senantiasa membenarkan semua hal yang dibawa Nabi SAW terutama pada
saat peristiwa Isra’ Mi’raj.
Abu Bakar adalah putra dari keluarga bangsawan yang terhormat di
Makkah. Semasa kecil dia merupakan lambang kesucian dan ketulusan hati
serta kemuliaan akhlaknya, sehingga setiap orang mencintainya. Ketika Nabi
SAW mengajak manusia memeluk agama Islam, Abu Bakar merupakan orang
pertama dari kalangan pemuda yang menanggapi  seruan Rasulullah, sehingga
Nabi SAW memberinya gelar “Ash-Siddiq”. Pengabdian Abu Bakar untuk
Islam sangatlah besar. Ia menyerahkan semua harta bendanya demi
kepentingan Islam. Ia selalu mendampingi Rasulullah dalam mengemban misi
Islam sampai Nabi SAW wafat. 

2. Proses Pengangkatan Abu Bakar Ash Shidiq Sebagai Khalifah


Ketika nabi Muhammad wafat, nabi tidak meninggalkan wasiat tentang
siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam
setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkna persoalan tersebut pada
kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama
setelah beliau wafat dan jenazahnya belum dimakamkan, sejumlah tokoh
muhajirin dan anshar berkumpul dibalai kota bani Sa’idah, Madinah. Mereka
memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin.

3
Musyawarah cukup alot karena masing-masing pihak, baik muhajirin
maupun anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat islam.
Namun dengan semangat ukhuywah islamiah yang tinggi, akhirnya Abu Bakar
terpilih. Rupanya semangat keagamaan Abu Bakar yang tinggi mendapat
penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak
menerima dan membaiatnya.1

3. Peradaban Islam Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq


a) Di Bidang Politik
(1) Pemerintahan Berdasarkan Musyawarah
Apabila terjadi suatu perkara, Abu Bakar selalu mencari hukumnya
dalam kitab Allah. Jika beliau tidak memperolehnya maka beliau
mempelajari bagaimana Rasul bertindak dalam suatu perkara. Dan jika
tidak ditemukannya apa yang dicari, beliaupun mengumpulkan tokoh-
tokoh yang terbaik dan mengajak mereka bermusyawarah. Apapun yang
diputuskan mereka setelah pembahasan, diskusi, dan penelitian,
beliaupun menjadikannya sebagai suatu keputusan dan suatu peraturan.
(2) Konsep Pemerintahan
Politik dalam pemerintahan Abu Bakar telah beliau jelaskan sendiri
kepada rakyat banyak dalam sebuah pidatonya: “Wahai manusia! Aku
telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah
orang yang terbaik diantara kamu. Maka jikalau aku dapat menunaikan
tugasku dengan baik, maka bantulah (ikutilah) aku, tetapi jika aku
berlaku salah, maka luruskanlah! orang yang kamu anggap kuat, aku
pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak daripadanya.
Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku
dapat mengembalikan hak kepadanya. Maka hendaklah kamu taat
kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun bilamana
aku tiada mematuhi Allah dan Rasul-Nya, kamu tidaklah perlu
mentaatiku.”
(3) Kekuasaan Undang-Undang

1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. cet. ke-16 (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004), hlm. 35.

4
Abu Bakar tidak pernah menempatkan diri beliau diatas undang-
undang. Beliau juga tidak pernah memberi sanak kerabatnya suatu
kekuasaan yang lebih tinggi dari undang-undang. Dan mereka itu
dihadapan undang-undang adalah sama seperti rakyat yang lain, baik
kaum Muslim maupun non-Muslim.

b) Di Bidang Kemasyarakatan (Sosial/Budaya)


(1) Penyelesaian Kaum Riddat
Kekhalifahan Abu Bakar yang begitu singkat sangat disibukkan
dengan peperangan. Dalam pertempuran itu tidak hanya melawan musuh-
musuh Islam dari luar, tetapi juga dari dalam. Hal ini terjadi karena ada
sekelompok orang yang memancangkan panji pemberontakan terhadap
negara Islam di Madinah dan meninggalkan Islam (murtad) setelah
Rasulullah wafat. Gerakan riddat itu bermula dengan kemunculan tiga
tokoh yang mengaku dirinya Nabi, guna menyaingi Nabi Muhammad
SAW, yaitu: Musailamah, Thulhah, Aswad Al-Insa.
(2) Pengumpulan Ayat- Ayat Al-Qur’an
Jasa beliau yang amat besar bagi kepentingan agama Islam adalah
beliau memerintahkan mengumpulkan naskah-naskah setiap ayat-ayat
Al-Qur’an dari simpanan Al-Kuttab, yakni para penulis (sekretaris) yang
pernah ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW pada masa hidupnya, dan
menyimpan keseluruhan naskah di rumah janda Nabi SAW, yakni Siti
Hafshah. Pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut adalah usulan dari
Umar bin Khatab.
Usulan tersebut berdasar alasan:
(a) Para penghafal wahyu banyak yang gugur syahid di medan
pertempuran. Dalam memerangi 3 kaum penyeleweng, yaitu:
 Kaum murtad
 Nabi-nabi palsu
 Orang-orang yang tidak mau membayar zakat.
(b) Sarana penulisan wahyu berupa daun-daun, kayu-kayu dan
tulang-tulang adalah benda-benda yang mudah rusak.
c) Di Bidang Ekonomi

5
(1) Amanat Baitul Maal
Para sahabat Nabi beranggapan bahwa Baitul Mal adalah amanat
Allah dan masyarakat kaum muslimin. Karena itu mereka tidak
mengizinkan pemasukan sesuatu kedalamnya dan pengeluaran sesuatu
darinya yang berlawanan dengan apa yang telah ditetapkan oleh syari’at.
Mereka mengharamkan tindakan penguasa yang menggunakan Baitul
Mal untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi.
(2) Pendistribusian Zakat
Selain mendirikan Baitul Maal Pada masa Khalifah Abu Bakar Ash
Shidiq juga sangat memperhatikan pemerataan pendistribusian zakat
kepada masyarakatnya, karena beliau merasa zakat adalah salah satu
instrumen yang terpenting dalam mensejahterakan rakyatnya.

B. Umar Bin Khattab


1. Biografi Umar Bin Khattab
Nasab Umar Bin Khattab dari pihak ayah dan ibunya yaitu: Umar Bin Al
Khattab Nufail Bin Abdil ‘Uzza Bin Riyah Bin Abdullah Bin Qurth Bin Razah
Bin Adi Bin Ka’ab bin Luayyi Bin Ghalib Al Quraisyi Al Adawi. Sedangkan
nasab dari ibunya adalah Hantamah Binti Hasyim Bin Mughirah, dari Bani
Makhzumi, Di mana Hantamah adalah saudara sepupu Abu Jahal
Umar Bin Khattab diberi gelar Al Faruq dikarenakan sikap terang–
terangan terhadap keislamanya, ketika yang lain menyembunyikan keislaman
mereka. Maka dia membedakan antara yang haq dan yang bathil. Sifat beliau
yang sangat dominan di kalangan masyarakat pada masanya, yaitu keras di
dalam membela sesuatu yang yang beliau yakini benar, sehingga Umar sangat
di takuti dan di segani. Selain itu beliau orang yang berwibawa. Tentang ilmu
yang dimiliki oleh umar sangat luas sehingga Nabi sendiri yang
menyatakannya hal itu. Keislaman Umar sangat menggencarkan masyarakat
pada masanya, karena Umar adalah orang yang sangat membenci dan
menentang ajaran Islam, tetapi Allah berkehendak lain, Beliau mendapatkan
hidayah lewat adiknya Fatimah Binti Khattab, yang membacakan surat Thaha
yang isinya menggetarkan hati Umar, hal inilah yang menguatkan tekad Umar
untuk masuk Islam.

6
2. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab Sebagai Khalifah
....Sewaktu masih terbaring sakit, khalifah Abu Bakar secara diam-diam
melakukan tinjauan pendapat terhadap tokoh-tokoh terkemuka dari kalangan
sahabat mengenai pribadi yang layak untuk menggantikannya. Pilihan beliau
jatuh pada Umar ibn al-Khathab.2 Khalifah kedua itu dinobatkan sebagai
khalifah pertama yang sekaligus memangku jabatan panglima tertinggi pasukan
islam, dengan gelar khusus amir al-mukminin (panglima orang-orang
beriman).3
Umar menjadi khalifah pada bulan Jumadil akhir pada tahun 13 H, Az
Zuhri berkata, Umar ditunjuk sebagai khalifah pada hari di mana Abu Bakar
meninggal pada hari Selasa delapan hari sebelum bulan Jumadil akhir.4 Jadi,
dapat disimpulkan bahwa Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua setelah
Abu Bakar, diangkat melalui penunjukan atau wasiat dari Abu Bakar Ash
Sidiq. Umar memerintah selama sepuluh tahun dari tahun 634 hingga 644.5

3. Perjuangan Yang Dilakukan Oleh Khalifah Umar Bin Khattab


a) Di Bidang Politik
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur
administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah
berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur
menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah
Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir.
Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji
dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan
lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan
dan ketertiban, akademi kemiliteran dibentuk. Umar bin Khattab adalah
khalifah yang pertama kali membentuk tentara resmi. Demikian pula
jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa
mata uang, membuat tahun hijriah, membuat undang-undang perpajakan,

2
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam. hlm. 52.
3
Philip K. Hitti, History Of The Arabs, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2002), hlm. 222.
4
As-Suyuti, Sejarah Khulafaur Rasyidin, hlm. 138.
5
Ahmad al-Usairy, Sejarah Islam: Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar
Media Eka Sarana, 2003), hlm. 152.

7
membuat sekretariat, menentukan gaji tetap, menempatkan para godhi,
membagi-bagi wilayah yang ditaklukkan menjadi beberapa gubernuran
(propinsi) dan ada majlis syura.6
b) Di Bidang Kemasyarakatan (sosial/budaya)
Umar bin Khattab adalah khalifah yang pertama kali digelari Amirul
Mukminin, yang menetapkan penanggalan hijriyah mengumpulkan
manusia untuk sholat taraweh berjamaah, mendera peminum khomer 80x
cambukan, dan berkeliling di malam hari mengontrol rakyatnya di
Madinah. Khalifah Umar bin Khattab menetapkan perhitungan tahun
baru, yaitu tahun hijriayah yang dimulai dari hijrahnya Rasulullah SAW
dari Makkah ke Madinah (16 Juli 622 M). Saat itulah dimulainya tahun
hijriayah yang pertama. Disamping itu, Khalifah Umar menetapkan
lambang bulan sabit sebagai lambang negara. Hal ini diilhami oleh
bendera pasukan khusus Rasulullah SAW yang menggambarkan bulan
sabit.

c) Di Bidang Ekonomi
Dalam pemerintahannya, khalifah Umar bin Khattab memiliki
gebrakan yang yang sangat besar diantaranya yaitu:7
(1) Pembaruan Baitul Mal
Sama seperti Abu Bakar dan seiring dengan semakin meluasnya
wilayah kekuasaan Islam pada masa pemerintahan Umar bin Khattab
serta pendapatan negara mengalami peningkatan yang sangat signifikan
maka diberdayakan kembali Baitul Mal. Harta Baitul Mal dianggap
sebagai harta kaum muslim, sedangkan khalifah dan para amil hanya
berperan sebagai pemegang amanah. Khalifah Umar bin Khattab juga
membuat ketentuan bahwa pihak eksekutif tidak boleh turut campur
dalam mengelola harta Baitul Mal.
(2) Pemerataan zakat
Khalifah Umar bin Khatab juga melakukan pemerataan terhadap
rakyatnya dan meninjau kembali bagian-bagian zakat yang

6
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam.., hlm. 82.
7
Boedi Abdullah, Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam., hlm. 92-93.

8
diperuntukkan kepada orang-orang yang diperjinakan hatinya (al-
muallafatu qulubuhum).
(3) Al kharaj
Kaum muslimin diberi hak menguasai tanah dan segala sesuatu
yang didapat dengan berperang. Umar mengubah peraturan ini, tanah-
tanah itu harus tetap dalam tangan pemiliknya semula, tetapi bertalian
dengan ini diadakan pajak tanah (Al kharaj).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:
1. Nama lengkap Abu Bakar As-Shidiq adalah Abdullah Abi Quhafah At-
Tamimi. Beliau lahir pada tahun 573 M, dan wafat pada tanggal 23
Jumadil akhir, dalam usianya 63 tahun. Diberi julukan Abu Bakar atau
pelopor pagi hari, karena beliau termasuk seorang laki-laki yang masuk
Islam pertama kali. Sedangkan gelar As-Shidiq diperoleh karena beliau
senantiasa membenarkan semua hal yang dibawa Nabi SAW terutama
pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj.
2. Proses pengangkatan Abu Bakar yakni dengan jalan Musyawarah.
3. Proses pembentukan peradaban pada masa Abu Bakar dilakukan
diberbagai bidang diantaranya:
a) Di Bidang politik
b) Di Bidang Kemasyarakatan (Sosial/Budaya)
c) Di Bidang Ekonomi
4. Nama lengkap Umar adalah Umar Bin Al Khattab Nufail Bin Abdil
‘Uzza Bin Riyah Bin Abdullah Bin Qurth Bin Razah Bin Adi Bin Ka’ab
bin Luayyi Bin Ghalib Al Quraisyi Al Adawi. Umar Bin Khattab diberi
gelar Al Faruq dikarenakan sikap terang–terangan terhadap keislamanya,
ketika yang lain menyembunyikan keislaman mereka.
5. Proses pengangkatan Umar bin Al Khattab dilakukan melalui penunjukan
atau wasiat dari Abu Bakar Ash Sidiq.
6. Proses pembentukan peradaban pada masa Umar bin Al Khattab
dilakukan diberbagai bidang diantaranya:
a) Di Bidang politik
b) Di Bidang Kemasyarakatan (Sosial/Budaya)
c) Di Bidang Ekonomi
Dalam hal pembentukan peradaban di berbagai bidang ini sebenarnya masih
ada bidang-bidang lain yang tidak kami sebutkan karena kiranya tiga bidang ini
sudah cukup mewakilkan bidang-bidang yang belum kami sebutkan tersebut.

10
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, mudah-mudahan dengan adanya
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca
termasuk juga kami sebagai pembuat makalah. Serta semoga para pembaca
dapat memahami tentang Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin (Abu
Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin Khattab). Kami sadari dalam pembuatan
makalah ini terdapat kekurangan disana-sini, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan pembuatan
makalah berikutnya dikemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Boedi. 2011. Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam. Bandung: Pustaka


Setia.

Al-Usairy, Ahmad. 2003. Sejarah Islam: Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad
XX . Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.

As-Suyuti. 2003. Sejarah Khulafaur Rasyidin: Para Penegak Islam Sepeninggal


Rasulullah SAW. Jakarta: Lintas Pustaka.

K. Hitti, Philip. 2002. History Of The Arabs. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam.  Bandung: Pustaka Setia.

Syukur, Fatah. 2009. Sejarah Peradaban Islam. Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Yatim, Badri. 2004. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, Cet Ke-16.

12

Anda mungkin juga menyukai