Anda di halaman 1dari 14

KHALIFAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Imro’atul Musfiroh

Disusun:

Kelompok 5

 Muliyani
 Nur Asni
 Randi Nur Ikhsan
 Siti Hardiyanti

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Jurusan Tarbiyah
STAIN Samarinda
2014
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Sejarah merupakan rujukan yang sangat penting saat kita akan


membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan
bagaimana perkembangan islam pada masa lampau. Perkembangan islam
pada masa Rasulullah dan sahabat adalah masa keemasan, hal itu bisa
terlihat bagaimana kemurniaan islam dengan adanya Rasulullah saw.

Pada saat Rasulullah wafat terjadi perdebatan diantara kaum yang


satu dengan yang lain. Pada saat itu para umat islam kebingungan untuk
mencari pemimpin pengganti Rasulullah. Karena sampai akhir hayat
Rasulullah, beliau tidak pernah mengumumkan atau memberitahukan
siapa yang akan menggantikan beliau.

Setelah wafatnya Rasulullah tersebut maka zaman berganti kepada


zaman para sahabat, atau lebih dikenal dengan khalifaur rasyidin.Khalifah
yang pertama kali menjabat adalah Abu Bakar, atau lebih dikenal dengan
Abu Bakar As-Shiddiq.

Abu Bakar juga termasuk dalam Assabiqunal Awwalun, yaitu


orang-orang yang pertama kali masuk islam. Setelah sepeninggalan
Rasulullah saw kekhalifahan umat islam dialihkan oleh Abu Bakar As-
Shidiq. Abu Bakar dipilih karena dianggap sebagai orang yang sering
bersama Rasulullah saw dan dialah orang yang pertama kali membenarkan
peristiwa isra mi’raj yang dialami oleh Rasulullah. Karena peristiwa
tersebut Abu Bakar mendapat gelar As-Shidiq.1

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Biografi Abu Bakar As-Shiddiq ?


2. Bagaimana peristiwa penunjukan Abu Bakar sebagai khalifah ?

1
Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq, dalam rohimzoom.blogspot.com januari 2014 diakses 10
oktober 2014
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Abu Bakar As-Shidiq

Nama lengkapnya Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka’ad At-
Taimi Al-Quraisy. Sebelum masuk Islam ia bernama Abdul Ka’bah, lalu
Rasulullah menamainya Abdullah. Ia digelari Ash-Siddiq (yang
membenarkan), biasa di panggil Abu Bakar.2
Abu Bakar bin Abu Quhafah, turunan Bani Taim bin Murrah bin
Ka’ad bin Lu’ai bin Kalb Al-Quraisy. Pada Murrah bertemulah nasabnya
dengan Rrasulullah. Ibunya Ummul Khair salma binti Sakhr bin Amir,
turunan Taim bin Murrah juga. Dia lahir pada tahun kedua dari tahun
gajah, jadi dua tahun lebih tua Rasulullah daripadanya.3
Imam Nawawi dalam bukunya At-Tahdzib berkata, apa yang kami
sebutkan bahwa nama Abu Bakar As-Shiddiq adalah Abdullah, namanya
yang benar dan masyhur. Ada juga yang menyebutkan bahwa namanya
adalah Al-Atiq. Namun yang benar ialah apa yang telah disepakati oleh
para ulama bahwa Atiq itu bukanlah nama dia, Atiq adalah gelarnya. Dia
diberi gelar Atiq, karena dianggap lepas dari neraka.4
Abu Bakar termasuk sahabat yang pertama kali masuk atau
memeluk agama islam. Abu Bakar termasuk salah satu sahabat terdekat
Rasulullah, karena kedekatannya dengan Rasullullah, Abu Bakar selalu
mempercayai apa yang dibawa oleh Rasulullah. Dia juga selalu menemani
Rasulullah dalam berperang ataupun hijrah.

2
Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,
(Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2007)hlm. 5.
3
Hamka, Sejarah Umat Islam, (Siangapura : Pustaka Nasional Pte Ltd, 2005)hlm 200.
4
Imam Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, (Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2000)hlm. 31.
Ia juga berjuang bahu membahu dengan Rasul saw dalam
pertempuran mempertahankan diri, di saat para pemeluk agama baru itu
sedang berjuang untuk eksistensinya.5
Dia diberi gelar As-Shiddiq karena senantiasa membenarkan apa
yang dibawa oleh Rasulullah atau dia tidak pernah berkata kecuali yang
benar. Abu Bakar juga merupakan mertua Rasulullah, karena putrinya
aisyah dinikahi oleh Rasulullah.Rasulullah juga pernah menyuruh Abu
Bakar untuk menggantikan Rasulullah dalam shalat berjama’ah karena
pada saat itu Rasulullah sedang sakit.6
B. Perjuangan Abu Bakar dalam berdakwah
1. Abu Bakar As-Shiddiq sebelum masuk Islam

Sosok Abu Bakar dikenal dengan sahabat yang dekat dengan


Rasulullah dan merupakan orang yang paling dicintai
Rasulullah.Beliau menjadi orang yang berjasa besar dalam penyebaran
risalah Islam.Abu Bakar dilahirkan setelah tahun gajah, namun para
ulama berbeda pendapat mengenai jarak waktu.Ada yang menyatakan
3 tahun, ada yang mengatakan 2 tahun 6 bulan da nada pula yang
mengatakan 2 tahun.7
Beliau hidup dalam lingkungan keluarga yang baik, bahkan Abu
Bakar adalah seorang tokoh Quraisy. Dia menjadi orang yang
terkemuka dan mulia sebelum islam masuk. Beliau pun menjaga diri
dari sifat-sifat jahiliyah.Sebelum masuk Islam, Abu Bakar adalah
seorang pedagang.
2. Abu Bakar As-Shidiq setelah masuk Islam
Abu Bakar termasuk orang yang menjaga diri di masa jahiliyah.
Dia tidak pernah bersujud kepada berhala dan bahkan berusaha
mencari agama yang benar dan sesuai dengan fitrah yang suci. Dengan
5
Jamil Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, (Jakarta: PUSTAKA FIRDAUS, 2013)hlm.
13
6
Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, (Bandung: MAKTABAH
MADBOULI, 1997)hlm. 7.
7
Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq,….
profesinya sebagai pedagang, beliau sering melakukan perjalan jauh ke
berbagai wilayah. Dalam perjalananya inilah beliau selalu
berhubungan dengan penganut berbagai agama demi mencari agama
yang paling benar sesuai fitrah manusia. Maka banyak penulis yang
sering menuliskan bahwa keimanan Abu Bakar lahir dari perjalanan
perncariannya terhadap agama yang lurus sesuai fitrah.
Setelah masuk Islam, dia begitu cepat menjadi anggota yang paling
menonjol dalam jama’ah Islam setelah Rasulullah.Dia terkenal karena
keteguhan, pendirian, kekuatan iman, kesetiaan, dan kebijakan
pendapatnya. Terutama kebijakan dan keteguhannya yang tampak pada
hari-hari yang sangat kritis sepeninggal Rasululah saw.
Abu Bakar mengingatkan kepada umat bahwa sesungguhnya
dakwahnya hanyalah untuk Allah semata, untuk melaksanakan syariat-
Nya, dan untuk mengesakan-Nya.Sedangkan Rasulullah adalah
seorang manusia yang memberi peringatan dan kabar gembira.
Kalaupun Rasulullah meninggal dunia, ajaran-ajaran yang dibawanya
tidak akan mati.8

C. Proses Pengangkatan Abu Bakar

Setelah berita wafatnya Rasulullah menyebar, para sahabat mulai


bertanya-tanya mengenai siapakah yang akan menggantikan
kepemimpinan umat Islam nantinya. Mengingat bahwa ini merupakan
masalah yang penting bagi kaum Muslimin. Kaum Anshar menuntut
bahwa mereka adalah orang-orang yang memberi tempat kepada
Rasulullah pada saat krisis.Oleh karena itu, seorang penerus rasulullah
harus dipilih diantara mereka. Kaum Muhajirin menuntut bahwa Abu
Bakar adalah orang yang terbaik untuk menggantikan Rasul saw. Dengan
mendassarkannya atas prinsip keabsahan, bani Hasyim mengemukakan
alasan bahwa Allah dan nabi Muhammad tidak akan menyerahkan

8
Husayn Ahmad Amin, seratus… hlm. 8
masyarakat mukminin pada kesempatan dan keinginan yang sifatnya
sesaat dari badan pemilih, dan arena itu pasti telah membuat ketetapan
yang jelas bagi kepemimpinannya dengan menunjuk orang tertentu untuk
menggantikan Nabi Muhammad saw.
Sayyidina Ali, saudara sepupu Rasul saw dari pihak ayah, adalah
orang yang direncanakan sebagai satu-satunya pengganti yang sah. Namun
alasan bani Hasyim itu sangat lemah. Pengertian pergantian menurut
hukum itu tidak dikenal oleh orang-orang Arab pada waktu itu, dan tidak
mustahil bahkan seandainya Nabi Muhammad meninggalkan seorang anak
laki laki pun urutan kejadian tidak akan berbeda.9
Situasi ini sangat suram.Tatkala para Muhajirin dan Anshar
bertikai mengenai pengganti Rasulullah, pertikaian itu hampir saja
menyulut pembunuhan dan perpecahan diantara mereka. Pada saat Nabi
Muhammad wafat Madinah penuh dengan orang orang munafik yang
berlagak suci yang hanya menunggu nunggu wafatnya sang pendiri Islam
untuk memberikan pukulan yang mematikan terhadap agama itu.
Sementara itu kaum Anshar berkumpul di Saqifah bani Sa’idah untuk
membicarakan dan menyelesaikan masalah kekhalifahan itu.Ketika Abu
Bakar dan Umar diberitahu tentang hal ini, mereka segera pergi ke tempat
itu.Abu Ubaidillah juga menyertai mereka.
Ketika mereka datang di Syaqifah bani Sa’idah, mereka
mendapatkan bahwa Sa’ad bin Ubadah, yang dipilih oleh kaum Anshar,
baru saja menyeleaikan pidatonya. Kaum Anshar siap untuk menerima dia
sebagai pengganti Rasul saw.Kita dapat membayangkan, bijaksanakah
pada saat yang kritis itu menghabiskan waktu dengan ratapan-ratapan,
ataukah mengambil langkah-langkah segera bagi pencalonan seorang
khalifah dan mengembalikan segala sesuatu dari kekacauan kepada
ketertiban.Saatnya sangat penting.

9
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan sejarahnya, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2005) hlm 136.
Peran Abu Bakar sangat besar dalam meredakan kekhwatiran
orang Anshar terhadap tindakan semena-mena kaum Muhajirin.Dia
berhasil mendamaikan mereka agar tetap hidup bersatu, menyingkirkan
perpecahan dan permusuhan demi tegaknya agama Islam.10
Di Saqîfah Bani Sa’idah Abu Bakar pun mengajukan Umar dan
Abu Ubaidah sebgai Khalifah. Tapi Umar juga menolaknya dan membenci
hal itu. Umar juga mengatakan bahwa jikalau lehernya dipenggal, itu
tidaklah cukup untuk dibandingkan jika dia harus menjadi pemimpin
dimana Abu Bakar ada di dalam kaum tersebut. Maka ketika itu Umar pun
membaiat Abu Bakar dan kaum Muhajirin pun mengikutinya, kemudian
kaum Anshar berikutnya. Dan Umar pun adalah orang pertama yang
melakukan sumpah setia kepada Abu Bakar11

D. Masa Kekhalifahan Abu Bakar

Setelah menjadi khalifah, yang pertama-tama menjadi perhatian


Abu Bakar adalah melaksanakan keinginan Nabi saw yang hampir tidak
bisa terlaksana, yaitu mengirimkan suatu ekspedisi di bawah pimpinan
Usamah, yaitu Zaid, dan kerugian yang diderita oleh umat Islam di dalam
perang Mut’ah.

Abu Bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun. Pada tahun 634 M ia


meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan
dalam negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa
Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintah Madinah. Mereka
menganggap, bahwa perjanjian yang dibuat dengan Rasul saw, dengan
sendirinya batal setelah beliau wafat.Karena itu mereka menentang Abu
Bakar.Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dapat
membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan
persoalan ini dengan Perang Riddah (perang melawan kemurtadan).
10
Husayn Ahmad Amin, seratus… hlm. 8
11
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 137.
Khalid bin Walid adalah jendral yang banyak berjasa dalam Perang
Riddah ini. 12

Polemik yang muncul pada saat pemerintahan Abu Bakar ialah


dengan munculnya Nabi-nabi palsu.Orang yang pertama menganggap
dirinya memegang peran kenabian muncul di Yaman. Dia adalah Aswad
Ansi. Pada tahun 10H dia menaklukan Najran, merebut ibu kota Yaman,
Sanda dan menaklukan seluruh wilayah Yaman. Akan tetapi ia dibunuh
oleh seorang saudara gubernur Yaman. Setelah kematian nabi palsu itu.
Orang berikutnya yang menganggap dirinya nabi adalah Musailamah si
pembohong, yang terdorong dari keberhasilan Aswad Ansi yang
mengumumkan bahwa nabi Muhammad telah mengangkatnya sebagai
mitra didalam kenabian. Dia telah menghimpun sejumlah suku Arab dan
membuktikan bahwa dia merupakan musuh Islam yang paling tangguh.

Penganggap ketiga ialah Tulaiha yang disambut sebagai nabi Bani


Ghatafan.Sajah, seorang perempuan, adalah orang keempat yang menuntut
kenabian.Dia berasal dari suku Bani Yarbu di Arabia Tengah.

Nabi-nabi palsu itu mulai melancarkan serangan ke kota Madinah


ketika Abu Bakar sedang bersiap-siap untuk mengirimkan Usamah ke
perbatasan Siria. Dengan demikian, Abu Bakar berada di tengah-tengah
bahaya, baik dari dalam maupun dari luar.Dia segera mengadakan
pertemuan Majelis Sura untuk membahas masalah itu.Pendapat para
anggota secara bulat menentang pendapat Khalifah. Mereka berpendapat,
apakah ekspedisi ke Siria harus diundurkan, atau beberapa langkah
kompromi harus diambil untuk menghadapi nabi-nabi palsu, sebab
republik Islam yang baru lahir itu tidak mampu brperag dalam kedua front
itu melawan musuh dari luar dan musuh dari dalam. Akan tetapi khalifah
seorang yang kukuh pendidirannya menolak untuk menuruti kedua usul
anggota-anggota Majelis Sura, dan menyatakan tekadnya untuk nabi

12
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO, 2006)hlm. 36
palsu.Kebijakan khalifah terhadap orang-orang murtad itu ialah menyerah
tanpa syarat atau berperang sampai hancur.

Kemenangan pun ada ditangan Abu Bakar. Dengan demikian Abu


Bakar dapat disebut sebagai penyelamat Islam. Dia tidak hanya
menyelamatkan Islam dari kekacauan dan kehancuran, tetapi juga
membuat Islam menjadi Agama dunia.Perang Riddah membuat Islam
memperoleh kembali kesetiaan dari seluruh Jazirah Arabia. Keberhasilan
perang Riddah menunjukkan kepada dunia bahwa kebenaran akan
menang. 13

Selama peperangan Riddah, banyak dari penghafal Al-Qur’an yang


tewas. Karena orang-orang ini merupakan penghafal bagian-bagian Al-
Qur’an, Umar cemas jika bertambah lagi angka kematian itu, yang berarti
beberapa bagian lagi dari Al-Qur’an akan musnah. Karena itu, menasehati
Abu Bakar untuk membuat suatu “kumpulan” Al-Qur’an kemudian ia
memberikan persetujuan dan menugaskan Zaid ibn Tsabit karena beliau
paling bagus Hafalannya. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa
pengumpulan Al-Qur’an ini termasuk salah satu jasa besar dari khalifah
Abu Bakar.
E. Kemajuan Kebudayaan Islam pada masa Khalifah Abu Bakar
1. Penyebaran dan Kekuasaan Islam
Pada tahap pertama, Abu Bakar terlebih dahulu menaklukkan
persia. Pada bulan Muharram tahun 12 H (633 M), ekspedisi ke luar
Jazirah Arabia di mulai. Musanna dan pasukannya dikirim ke persia
menghadapi perlawanan sengit dari tentara kerajaan Persia.
Mengetahui hal itu, Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin
Walid yang sedang berada di Yamamah untuk membawa pasukannya
membantu Musanna. Gabungan kedua pasukan ini segera bergerak
menuju wilayah persia. Kota Ubullah yang terletak di pantai teluk
Persia, segera duserbu. Pasukan Persia berhasil diporak-porandakan.
Perang ini dalam sejarah Islam disebut dengan Mauqi’ah Zat as-Salasil
artinya peristiwa untaian Rantai.
13
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 141
Pada tahap kedua, Abu Bakar berupaya menaklukkan Kerajaan
Romawi dengan membentuk empat barisan pasukan. Masing-masing
kelompok dipimpin seorang panglima dengan tugas menundukkan
daerah yang telah ditentukan. Kempat kelompok tentara dan
panglimanya itu adalah sebagai berikut :
1. Abu Ubaidah bin Jarrah bertugas di daerah Homs, Suriah
Utara, dan Antiokia.
2. Amru bin Ash mendapat perintah untuk menaklukkan
wilayah Palestina yang saat itu berada di bawah kekuasaan
Romawi Timur.
3. Syurahbil bin Sufyan diberi wewenang menaundukkan
Tabuk dan Yordania.
4. Yazid bin Abu Sufyan mendapat perintah untuk
menaklukkan Damaskus dan Suriah Selatan.
Perjuangan tentara-tentara Muslim tersebut untuk menaklukkan Persia
dan Romawi baru tuntas pada mas ke khalifaan Umar bin khathab.
2. Peradaban Islam
Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biasa dan merupakan
satu kerja besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar
adalah penghimpunan Al-Qur’an. Abu Bakar Ash-Shiddiq
memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur’an
dari pelepah kurma, kulit binatang, dan dari hapalan kaum muslimin.
Hal yang dilakukan sebagai usaha untuk menjaga kelestarian Al-
Qur’an setelah Syahidnya beberapa orang penghapal Al-Qur’an pada
perang Yamamah. Umarlah yang mengusulkan pertama kainya
penghimpunan ini. Sejak saat itulah Al-Qur’an dikumpulkan pada satu
Mushaf.
Selain itu, peradaban Islam yang terjadi pada praktik
pemerintahan Abu Bakar terbagi pada beberapa Tahapan, yaitu
sebagai berikut :
Dalam bidang penataan sosial ekonomi adalah mewujudkan
keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat. Untuk kemaslahatan
rakyat ini, ia mengelola zakat, infak, dan sedekah yang berasal dari
kaum muslimin, serta harta ghanimah yang dihasilkan dari
rampasan perang dan jizyah dari warga negara non-muslim,
sebagai sumber pendapatan baitul Mal. Penghasilan yang diperoleh
dari sumber-sumber pendapatan negara ini dibagikan untuk
kesejahteraan para tentara, gaji para pegawai negara, dan kepada
rakyat yang berhaq menerimanya sesuai dengan ketentuan Al-
Qur’an.
Praktik pemerintahan khalifah Abu Bakar yang terpenting
adalah suksesi kepemimpinan atas inisiatifnya sendiri dengan
menunjuk umar sebagai penggantinya. Ada beberapa faktor Abu
Bakar menunjuk atau mencalonkan Umar menjadi Khalifah. Faktor
utama adalah kekhawatiran akan terulang kembali peristiwa yang
sangat menegangkan di Tsaqilah Bani Saidah yang nyaris
menyulut umat Islam kejurang perpecahan, bila tidak merujuk
seorang untuk menggantikannya.
Dari penunjukan Umar tersebut, ada beberapa hal yang
perlu dicatat :
1. Abu Bakar dalam menunjuk Umar tidak meninggalkan asa
musyawarah. Ia lebih dahulu mengadakan konsultasi untuk
mengetahui aspirasi rakyat melalui tokoh-tokoh kaum muslimin.
2. Abu Bakar tidak menunjuk salah seorang putranya ataupun
kerabatnya, melainkan memilih seorang yang mempunyai nama
dan mendapat tempat dihati masyarakat serta disegani oleh rakyat
karena sifat-sifat terpuji yang dimilikinya.
3. Pengukuhan Umar menjadi khilafah sepeninggal Abu Bakar
berjalan dengan baik dalam suatu baiat umum dan terbuka tanpa
ada pertentangan di kalangan kaum muslimin.14

F. Wafatnya Abu Bakar As-Shidiq

Abu Bakar jatuh sakit dalam musim panas tahun 634 M, dan
selama 15 hari dia berbaring di tempat tidur. Khalifah ingn sekali
menyelesaikan masalah pnggantian dan mencalonkan seorang pengganti,
kalu-kalu hal itu akan melibatkan rakyatnya ke dalam suatu perang
saudara. Meskipun dari pengalamannya Abu Bakar enar-benar yakin

14
Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq,….
bahwa tidak ada seorang pun kecuali Umar bin Khattab yang dapat
mengambil tanggung jawab kekhalifahan yang berat itu, karena masih igin
menggembleng pendapat umum, dia bermusyawarah dengan para sahabat
yang terpandang.

Thabari menulis bahwa Abu Bakar naik ke atas balkon rumahnya


dan berbicara kepada orang banyak yang berkerumun di bawah: “Apakah
kalian akan menerima orang yang saya calonkan sebagai pegganti
saya ?” kata Khalifah. “Saya bersumpah bahwa saya melakukan yang
terbaik dalam menentukan hal ini, dan saya telah memilih Umar bin
Khattab sebagai pengganti saya. Dengarkanlah saya, dan ikutilah
keinginan-keinginan saya.”Mereka semua berkata serempak,”Kami telah
mendengar Anda dan kami akan menaati Anda”.

Kemudian dia memanggil Usman dan mendiktekan teks perintah


yang menunjuk Umar sebagai penggantinya. Kemudian Abu Bakar
meninggal dunia pada hari Senin tanggal 23 Agustus 623 M. sholat
jenazah dipimpin oleh Umar, dan dia dikuburkan di rumah Aisyah di
samping makam Rasul saw. Dia berusia 63 tahun ketika meninggal dunia,
dan kekhalifahannya berlangsung selama 2 tahun 3 bulan dan 11 hari.15

BAB III

KESIMPULAN

Nama lengkapnya Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka’ad At-Taimi Al-
Quraisy. Sebelum masuk Islam ia bernama Abdul Ka’bah, lalu Rasulullah
menamainya Abdullah. Ia digelari Ash-Siddiq (yang membenarkan), biasa di

15
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 145.
panggil Abu Bakar.Abu Bakar adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah.
Dia juga termasuk orang yang pertama masuk Islam
Abu Bakar termasuk orang yang menjaga diri di masa jahiliyah. Dia tidak
pernah bersujud kepada berhala dan bahkan berusaha mencari agama yang benar
dan sesuai dengan fitrah yang suci. Dengan profesinya sebagai pedagang, beliau
sering melakukan perjalan jauh ke berbagai wilayah. Dalam perjalananya inilah
beliau selalu berhubungan dengan penganut berbagai agama demi mencari agama
yang paling benar sesuai fitrah manusia.
Setelah Rasulullah meninggal terjadi kebingungan di kalangan umat Islam
pada saat itu. Mereka bingung siapa yang akan menggantikan Rasulullah sebagai
pemimpin umat. Karena sebelum Rasulullah wafat, Rasulullah tidak mengatakan
siapa yang akan menggantikan beliau. Setelah melakukan perdebatan dikalangan
Muhajirin dan Anshar akhirnya mereka sepakat menunjuk Abu Bakar sebagai
pemimpin (khalifah) pengganti Rasulullah. Setelah menjadi khalifah, yang
pertama-tama menjadi perhatian Abu Bakar adalah melaksanakan keinginan Nabi
saw yang hampir tidak bisa terlaksana, yaitu mengirimkan suatu ekspedisi di
bawah pimpinan Usamah, yaitu Zaid, dan kerugian yang diderita oleh umat Islam
di dalam perang Mut’ah.
Pada masa Abu Bakar pulalah muncul nabi nabi palsu.Nabi palsu itu
mengaku bahwa dia merupakan mitra kenabian.Agar tidak membahaya
membahayakan umat Islam, Abu Bakar memerangi nabi palsu
tersebut.Peperangan melawan nabi nabi palsu itu pun dimenangi oleh Abu Bakar.
Abu Bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun. Pada tahun 634 M ia
meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan dalam
negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang
tidak mau tunduk lagi kepada pemerintah Madinah.
Daftar Pustaka

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO, 2006.

Hamka, Sejarah Umat Islam, Siangapura : Pustaka Nasional Pte Ltd, 2005.

Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, Bandung:


MAKTABAH MADBOULI, 1997.

Imam Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2000.

Jamil Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: PUSTAKA FIRDAUS, 2013.

Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq, dalam rohimzoom.blogspot.com januari 2014


diakses 10 oktober 2014

Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,


Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2007.

Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan sejarahnya, Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2005.

Anda mungkin juga menyukai