Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

TENTANG KHULAFAURRASYIDIN

Disusun oleh :

1. INGE WIDYA PUSPITASARI


2. RIDA QIBTIA

KEMENTRIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 NGAWI TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
baginda tercinta kita, yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


“Khulafaurrasyidin”, yang kami sajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Khulafaurrasyidin”, yang meliputi biografi khalifah,


model kepemimpinan khalifah, dan prestasi khalifah . Untuk penyusunan makalah ini, kami telah
berusaha semaksimal mungkin. Namun kami menyadari bahwa ditinjau dari segi kesempurnaan
masihlah sangat jauh.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada para
pembaca. Meskipun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, para penyusun tetap
membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Ngawi, 21 Januari 2019

Penyusun
A.PENGERTIAN KHULAFAURRASYIDIN
Khulafaurrasyidin adalah khalifah-khalifah pengganti Rasulullah saw. Setelah beliau
wafat terhitung dari Abu Bakar As-siddiq. Kulafaurrasyidin berasal dari kata Khulafa’ dan Ar-
rasyidin. Kata Khulafa’ merupakan jamak dari kata khalifah yang berarti pengganti. Adapun kata
Ar-rasyidin berarti mendapat petunjuk. Khulafaurrasyidin memiliki pengertian para pengganti
dan penerus kepemimpinan Islam setelah Rasulullah saw. Wafat. Istilah Khulafaurrasyidin
diberikan kepada para sahabat yang terpilih menjadi pengganti Rasulullah saw. Setelah beliau
wafat dan bukan menggantikannya sebagai nabi atau rasul. Masa Khulafaurrasyidin adalah
generasi terbaik setelah zaman Rasulullah saw. Khulafaurrasyidin terdiri atas empat sahabat Nabi
Muhammad saw., yaitu Abu Bakar As-siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin
Abi Thalib.

B.PROFIL KHULAFAURRASYIDIN
1. Khalifah Abu Bakar As-siddiq
a. Biografi Khalifah Abu Bakar As-siddiq

Nama asli Abu Bakar As-siddiq adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka’ab bin
Sa’ad bin Ta’im bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al-Quraisy at-Taimi.
Bertemu nasabnya dengan Nabi Muhammad saw. Pada kakeknya Murrah bin Ka’ab. Ibunya
adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Berarti ayah
dan ibunya berasal dari kabilah Bani Taim. Ayahnya diberi kuniyah (sebutan panggilan) Abu
Quhafah. Pada masa jahiliyah, Abu Bakar As-siddiq digelari Atiq. Imam Thabari menyebutkan
dari jalur Ibnu Luhai’ah bahwa anak-anak dari Abu Quhafah ada 3 orang, pertama Atiq (Abu
Bakar), kedua Mu’taq, dan ketiga Utaiq. Abu bakar dilahirkan pada tahun 573, sekitar dua tahun
lebih satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw.

Pada masa kecil, Abu Bakar dikenal sebagai anak yang baik, sabar, jujur, dn lemah
lembut, sehingga banyak orang yang menyukainya. Ia bersahabat dengan Nabi Muhammad saw.
Sejak keduanya masih remaja. Ketika menginjak dewasa, ia mencari nafkah dengan cara
berdagang. Ia terkenal jujur dan terpercaya dalam usaha dagangnya.

Abu Bakar As-siddiq masuk Islam pada awal Nabi Muhammad saw. menyampaikan
dakwahnya. Ia adalah seorang yang disegani dimata sahabat sehingga mereka masuk Islam.
Hubungan Nabi dengan Abu Bakar semakin erat setelah Nabi menikahi putri Abu Bakar, Aisyah.
Perjuangan Abu Bakar dalam menegakkan agama Islam sangatlah besar, antara lain beliau
menemani Nabi Muhammad saw. Hijrah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi. Beliau
menemani Rasulullah bersembunyi di Gua Tsur selama 3 hari 3 malam. Beliau juga sahabat yang
menggantikan Rasulullah menjadi imam di Masjid Nabawi, saat beliau sakit.
Proses pemilihan Abu Bakar menjadi khalifah terjadi pada saat Rasulullah wafat. Saat itu
kaum muslimin tidak langsung menguburkan jenazah Rasulullah, mereka mendahulukan
memilih pemimpin untuk menggantikan Rasulullah, daripada menguburkan jenazah Rasulullah.
Ketika itu terjadi perdebatan antara kaum Muhajirin dan Anshar, Abu Bakar menengahi
perdebatan tersebut dan mencalonkan Umar bin Khattab dan Amir bin Jarrah sebagai pengganti
Rasulullah. Pada saat itu Umar bin Khattab dan Amir bin Jarrah menolak, mereka justru memilih
Abu Bakar menjadi khalifah. Semua yang ada disitu, baik kaum Muhajirin dan Anshar juga
menyetujuinya. Secara resmi, Abu Bakar telah menjadi khalifah dan menggantikan Rasulullah.
Masa kekhalfahannya adalah 2 tahun, 3 bulan, 11 hari, yaitu 11-13 H/632-634 M.

b. Model Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq

Setiap khalifah memiliki gaya kepemimpinan berbeda-beda dalam memimpin


pemerintahannya. Model kepemimpinan dari Khalifah Abu Bakar as-Siddiq sebagai berikut.
1) Musyawarah
2) Bersikap Tegas
3) Terbuka untuk kritik

c. Prestasi Yang Dicapai Pada Masa Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq

Prestasi yang dicapai Khalifah Abu Bakar as-Siddiq, yaitu:


1) Mengirim pasukan dibawah pimpinan Usamah bin Zaid untuk memerangi kaum Romawi
sebagai realisasi dari rencana Rasulullah ketika masih hidup.
2) Pengiriman pasukan-pasukan dakwah ke seluruh pelosok negeri Arab, seperti Persia, Irak, dan
Syam.
3) Kebijakan menyatukan persepsi seluruh sahabat untuk memerangi kaum murtad.
4) Kebijakan mengumpulkan Al-Qur’an ke dalam mushaf.

d. Wafatnya Khalifah Abu Bakar as-Siddiq

Abu Bakar meninggal dunia pada hari Senin sore, tanggal 21 Jumadil Akhir tahun ke-13
H bertepatan pada tanggal 23 Agustus 634 M. Salat jenazah dipimpin oleh Umar bin Khattab,
dan beliau dimakamkan dirumah Aisyah, disamping makam Rasulullah. Beliau meninggal pada
usia 63 tahun, sama dengan usia Rasulullah

2. KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB


a. Biografi Khalifah Umar bin Khattab

Umar bin Khattab dilahirkan pad TAHUN 581 M. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail
bin Adi bin Abdul Uzza bin Ribaah bin Abdullah bin Qurth bin Razaah bin Adi bin Ka’ab bin
Lu’ai, Abu Hafs Al-‘Adawi. Ibunya bernama Khantamah binti Hasyim. Suku Adi dipandang
sebagai suku yang mulia dan memiliki martabat yang tinggi di kalangan bangsa Arab. Umar bin
Khattab lahir di Makkah empat tahun sebelum terjadinya perang Fijar dan 13 tahun lebih muda
dari Rasulullah saw.

Umar masuk Islam pada bulan Dzulhijjah, enam tahun setelah kerasulan Nabi
Muhammad saw., kurang lebih saat usianya menginjak 27 tahun. Kepribadiannya menjadi
bertolak belakang dari keadaan sebelumnya. Dia berubah menjadi salah seorang yang paling
gigih dan setia membela agama Islam. Bahkan, dia termasuk seorang sahabat yang terkemuka
yang paling dekat dengan Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. Memberi Umar bin
Khattab gelar dengan sebutan al-Faruq yang berarti Sang Pembeda.

Umar bin Khattab termasuk sahabat yang sangat cerdas dan memiliki sifat-sifat yang
mulia. Beliau merupakan seorang khalifah yang tegas dalam berbuat, sederhana, dermawan, dan
memiliki rasa sosial yang tinggi. Beliau menjadi khalifah setelah Abu Bakar meninggal. Pada
saat itu Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khattab untuk menggantikannya. Sebelum
menunjuk Umar untuk menggantikannya, Abu Bakar meminta penilaian dari para sahabat
mengenai Umar. Ia bertanya kepada Abdurrahman bin Auf, Usman bin Affan, Asaid bin Hudhair
al anshari, Said bin Zaid dan sahabat lain dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Pada umumnya,
para sahabat itu memuji dan menyanjung Umar. Sehingga diangkatlah Umar sebagai khalifah.
Umar bin Khattab menjabat sebagai khalifah selama kurang lebih 10 tahun 6 bulan, yaitu tahun
13-23 H/634-644 M.

b. Model Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab

Sebagaimana Abu Bakar, khalifah Umar bin Khattab juga memiliki karakter dan ciri
kepemimpinan tersendiri, model kepemimpinan Umar bin Khattab sebagai berikut.
1) Dekat dan sangat perhatian pada kondisi umat.
2) Memiliki jiwa yang besar dalam menerima kritikan dari rakyat yang dipimpinnya.

c. Prestasi Yang Dicapai Pada Masa Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab

1) Prestasi dalam negeri

Pada masa kepemimpinan Umar, prestasi-prestasi yang dihasilkan sangatlah luar biasa.
Umar membuat kebijakan-kebijakan dalam pembagian tugas pemerintahan, seperti pemberian
kepala wilayah pada tiap-tiap daerah (gubernur), menentukan wakil-wakil dalam daerah tersebut,
dan membuat pembagian tugas, seperti membuat dewan keamanan yang mengurusi pasukan,
dewan pajak, dan lain-lain.

Pada masa beliau, dibangunlah 2 kota di Irak, yaitu Kota Basrah dan Kota Kufah. Demikian
juga Kota Fustat di Mesir. Beliau pulalah yang menentukan tahun Hijriah sebagai tahun umat
Islam, yang dihitung dari awal hijrah Nabi Muhammad saw. Ke Kota Madinah.

2) Prestasi luar negeri


Umar bin Khattab menjadikan sebagian besar daerah-daerah Persia, Romawi, dan Syam
masuk ke dalam wilayah Islam. Berkat rahmat Allah Swt. dan kejeniusan Umar, pasukan kaum
muslimin berhasil menaklukkan Persia dan Romawi, pemerintahan Islam menjadi adikuasa dunia
yang memiliki wilayah kekuasaan luas meliputi Semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak,
Persia, dan Mesir.

Demikian beberapa kemenangan Islam di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab.


Dengan demikian, batas negara Islam berkembang sangat jauh.

a)Batas wilayah timur Sungai Sind (sekarang Pakistan).


b)Batas wilayah barat Sungai Jihun di Libia.

3) Menata administrasi dan keuangan


4) Penetapan kalender hijriah

d. Wafatnya Khalifah Umar bin Khattab

Tiga hari sebelum Umar bin Khattab wafat, beliau ditusuk oleh Abu Lu’luah al-Majusi
saat menjadi imam shalat shubuh untuk kaum muslimin pada hari Rabu, tanggal 25 Dzulhijjah
tahun 23 H. Beliau ditusuk dengan 6 tusukan. Dan setelah terkena tusukan tersebut beliau sakit
selama 3 hari, hingga akhirnya beliau meninggal pada hari Ahad di awal bulan Muharram tahun
24 H di usia 63 tahun, dan dikebumikan di dalam kamar Aisyah, satu ruangan dengan makam
Rasulullah dan Abu Bakar.

3. KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN


a. Biografi Utsman bin Affan

Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abd
Manaf dari suku Quraisy. Lahir pada tahun 576 M atau enam tahun setelah penyerangan Kakbah
oleh pasukan bergajah. Ibunya bernama Urwy binti Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin Abdi Asy-
Syams bin Abd Al-Manaf. Utsman bin Affan masuk Islam atas ajakan sahabatnya, Abu Bakar.
Utsman termasuk golongan sahabat yang masuk kelompok awal masuk Islam (Assabiqunal
Awwalun) dan salah satu dari 10 orang yang akan masuk surga tanpa hisab.

Utsman terkenal sebagai orang kaya dan dermawan. Melalui kekayaannya, dia dermakan
untuk mengembangkan agama Islam. Pada saat perang Tabuk, beliau mengeluarkan infak yang
sangat besar, yaitu sekitar 10.000 dinar dan1.000 unta. Utsman adalah menantu Rasulullah,
beliau menikahi kedua putri Rasulullah (Ruqayyah dan Ummu Kultsum) sehingga beliau diberi
gelar Dzunnurain yang artinya dua cahaya. Beliau memiliki akhlak yang mulia. Dia seorang
yang pemalu, tawaduk, terhormat, dan dermawan. Ia mendahulukan hak-hak Allah daripada hak-
hak sebagai hamba di dunia.
Ketika Umar sakit setelah ditusuk oleh orang Majusi, ia memanggil ketiga calon
penggantinya, yaitu Utsman, Ali, dan Saad bin Abi Waqqash. Dalam pertemuan dengan mereka
secara bergantian, Umar berpesan agar penggantinya tidak mengangkat kerabat sebagau pejabat.
Kemudian Umar membentuk dewan untuk menggantikan kekhalifahannya, dan dipilihlah enam
sahabat menjadi anggota dewan tersebut. Dari hasil musyawarah tersebut terpilihlah Utsman
menjadi khalifah. Pada saat dipilih menjadi khalifah Utsman berusia 70 tahun, beliau
memerintah selama 12 tahun, dari 24-36 H/644-656 m. Masa pemerintahan Utsman adalah yang
paling lama bila dibanding khalifah lainnya.

b. Model Kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan

Selain sifat kedermawanan yang dimilik oleh Utsman bin Affan, ia adalah seorang
khalifah yang tegas dan propesional. Ketika menjadi khalifah, Utsman bin Affan bertindak
propesional dengan mengangkat orang-orang yang telah dikenal baik karakteristiknya untuk
menjadi kepala disetiap daerah guna memperkuat wilayah kekuasaannya. Kepala-kepala daerah
tersebu bukan hanya sebagai pemimpin di setiap wilayah, tetapi juga memiliki tanggung jawab
dakwah masing-masing.

c. Prestasi Yang Dicapai Pada Masa Kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan

Prestasi yang dicapai khalifah Utsman bin Affan, yaitu:


1) Kodifikasi Al-Qur’an
2) Renovasi Masjid Nabawi
3) Pembentukan Angkatan Laut
4) Perluasan wilayah Islam

d. Wafatnya Khalifah Utsman bin Affan

Pada akhir-akhir masa kepemimpinan Utsman bin Affan terjadi fitnah di Basrah, Kuffah,
dan Mesir. Hal yang menjadi dasar dan penyebab fitnah tersebut adalah keputusan Utsman dalam
memilih beberapa kerabatnya untuk menduduki jabatan sebagai pemimpin di beberapa daerah
dan hal inilah yang membuat ragu sebagian kaum muslimin. Tokoh yang menyulut fitnah ini
adalah Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi Yamani. Fitnah ini semakin tersebar ketika ada
beberapa orang yang berusaha berunjuk rasa di Madinah meminta agar khalifah Utsman bin
Affan mengundurkan diri dari kekhalifahan. Ketika khalifah Utsman menolak permintaan
tersebut, para kaum pemberontak tersebut mengadakan kudeta di rumahnya. Setelah 22 hari dari
mulainya kudeta yang sangat dahsyat, kaum pemberontak ahirnya menyerbu rumah khalifah dan
membunuhnya. Peristiwa itu terjadi pada hari ke-8 di bulan Dzulhijjah pada usia 82 tahun.
Utsman bin Affan meninggal syahid di tangan pemberontak dari kaum munafik.
4. KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB
a. Biografi Khalifah Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib lahir di Makkah, pada hari Jum’at 13 Rajab tahun 570 M atau 32
tahun setelah kelahiran Rasulullah saw. Ali memiliki nama lengkap Abul Hasan Ali bin Abi
Thalib Abdi Manaf, Al-Quarsy Al-Hasyimi. Merupakan sepupu sekaligus menantu Rasulullah
saw, suami dari putri Rasullah saw. yang bernama Fatimah. Nama Ibunya Fathimah binti Asad
bin Hasyim bin Abdi Manaf Al-Hasyimiyyah.

Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yang dikenal sebagai seorang yang
alim, cerdas, dan taat beragama. Ali juga merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari
kalangan anak-anak. Ali adalah orang yang sangat dekat dengan Rasulullah, ia dididik dan
diasuh oleh Rasulullah saw. Karena dekatnya dengan Rasulullah, beliau termasuk orang yang
banyak meriwayatkan hadis Rasulullah saw.

Ali bin Abi Thalib masuk Islam pada usia 7 tahun. Karena itu Ali bin Abi Thalib
mendapat panggilan Abu Turab (Bapaknya tanah) dari Rasulullah saw. Abu Turab adalah
panggilan yang paling disenangi Ali, karena panggilan itu kenang-kenangan dari Rasulullah saw.
Ali adalah salah seorang dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Beliau dinikahkan dengan
putri Rasulullah saw. yang bernama Fatimah az-Zahra. Dari rahim Fatimah, Ali dianugerahi 4
orang anak, Hasan, Husein, Zainab, Ummu Kultsum. Ali juga merupakan sahabat yang
termahsyur keberaniannya dan hampir di seluruh peperangan yang diikuti Rasulullah saw.
Keberanian Ali teruji tatkala nabi berangkat hijrah. Ali tidur diatas ranjang Rasulullah saw.
Dengan tujuan menipu kaum kafir Quraisy yang ingin membunuh Rasulullah saw. Ia tidur
berselimut di atas ranjang Rasulullah saw. Padhal tidur di atas ranjang Rasulullah saw. Sangatlah
beresiko. Kaum kafir Quraisy yang menemukan Ali di bawah selimut Rasulullah, mereka tidak
berani membunuh Ali karena Ali berasal dari keluarga yang disegani di kalangan kaum kafir
Quraisy. Pada peperangan pun Ali senantiasa ikut serta bersama Rasulullah saw., ia ikut kecuali
gazwah Tabuk, karena pada saat itu ia diberi tugas Rasulullah saw. Untuk memimpin Madinah
selama Nabi berperang.

Ali merupakan calon terkuat untuk menjadi khalifah karena banyak di dukung oleh para
sahabat senior. Mereka menawarkan kursi kepemimpinan kepada Ali, namun Ali menolaknya.
Ali tidak menginginkan kursi pemerintahan. Akan tetapi, di sisi lain para pemuka Muhajirin dan
Anshar mendesak Ali untuk menerima tawaran tersebut untuk menghindari terjadi fitnah yang
dapat menimbulkan perpecah umat Islam menjadi lebih besar. Akhirnya, pada akhir bulan
Dzulhijjah tahun 35 Hijriahbertepatan dengan tanggal 23 Juni tahun 656 M, Ali dibaiat oleh
kaum muslimin dan dengan baiat ini Ali dianggap syah sebagai khalifah. Pada saat Ali menjabat
sebagai khalifah, banyak peristiwa-peristiwayang terjadi, diantaranya Perang Jamal, Perang
Siffin, dan Munculnya Aliran Khawarij.

b. Model Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib


Ketika menjadi khalifah, Ali bin Abi Thalib terkenal berani dan tegas dalam menjalankan
tugas-tugas kepemimpinannya, menegakkan keadilan, menjalankan undang-undang Allah Swt.,
serta menindak segala kezaliman dan kejahatan. Ali bin Abi Thalib juga khalifah yang memiliki
kecakapan dalam bidang ilmu pengetahuan, militer, dan strategi perang.

Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sosok yang tegas dalam kepemimpinannya. Ia
mengganti pejabat yang kurang cakap dan mengambil tanah- tanah pada masa Utsman yang
dibagikan kepada kerabatnya dengan tujuan tidak jelas. Hal inilah yang menimbulkan banyaknya
pemberontak pada masa kepemimpinan Ali. Ali juga memindahkan pusat pemerintahan dari
Madinah ke Kuffah.

c. Prestasi Yang Dicapai Pada Masa Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib

Berikut prestasi-prestasi khalifah Ali bin Abi Thalib.


1) Mengganti pejabat yang kurang cakap semasa Utsman bin Affan.
2) Membenahi baitul mal.
3) Memajukan bidang ilmu bahasa.

d. Wafatnya Khalifah Ali bin Abi Thalib

Khalifah Ali bin Ali Thalib meninggal di usia 63 tahun karena dibunuh oleh
Abdurrahman bin Muljam, saat mengimami sholat subuh di Msjid Kuffah, Irak pada tanggal 19
Ramadhan. Ali bin Abi Thalib menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan
tahun 40 Hijriyah. Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwyat yang
menyatakan bahwa ia dikuburkan di tempat lain. Selanjutnya kursi kekhalifan dipegang secara
turun temurun oleh keluarga Bani Umayyah dengan khalifah pertama Muawiyah. Dengan
demikian berakhirlah kekhalifahan Khulafaurrasyidin.
PENUTUP
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini.
Penulis berharap kepada para pembaca yang budiman, untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan para pembaca. Sekian penutup dari kami, semoga dapat diterima dihati dan
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

WASSALAMU’ALAIKUMSALAM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai