Anda di halaman 1dari 8

 

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

MENJELASKAN TENTANG SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA UMAR BIN

KHATHAB

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen Pengampu: Ngabdul Syukur M.Pd.I

Disusun oleh: Dhea Ananda Patricia

NIM: 11120025

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN SEMARANG TAHUN

2021/2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Sejarah peradaban dengan judul Sejarah Peradaban Islam
Pada Masa Umar Bin Khatab.

Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bpk/Ibu selaku dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada tim anggota
kelompok yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.

Makalah Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas kelompok mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam yang dibimbing oleh Bpk/Ibu.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan
dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami penyusun
dan para pembaca semuanya. Amin.

01 oktober 2022

Dhea Ananda P.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Khulafaur Rasyidin adalah para pemimipin pengganti Rosulullah. Salah satu dari Khulafaur
Rasyidin adalah Umar Bin Khattab. Diaalah sahabat Rosulullah yang paling cemerlang, sang
inspirator umat islam. Umar adalah bentetng agama islam yang paling kokoh sekaligus pilarnya yang
paling kuat. Umar merupakan  khalifah yang berhasil menyebarluaskan islam sampai kepelosok
negeri- negeri yang jauh yang sebelumnya belum pernah tersentuh oleh peradaban islam. Hanya
dalam waktu singkat, yaitu 10 tahun masa pemerintahanya, dia berhasil menaklukan wilayan yang
membentang dari Afrika Utara hingga ke Persia. Untuk mengatur sebuah negara yang besar, maka
dipeloporilah pembentukan jawatan pemerintahan, sistem ketatanegaraan yang lebih maju dan
perbaikan administrasi negara.Untuk itu pada makalah ini akan sedikit dipaparkan mengenai
peradaban islam pada masa khalifah Umar bin Khattab dengan rumusan masalah seperti di bawah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Riwayat Hidup Umar bin Khattab?


2. Bagaimana Ketatanegaraan Yang Di Bemtuk ?
     
BAB II

PEMBAHASAN

1. Riwayat Hidup Umar  bin Khattab

Umar lahir dari keturunan yang mulia. Ia berasal dari suku Quraisy. Nasabnya bertemu dengan
Rosulullah pada leluhur mereka yang kesembilan. Pohon keturunan Umar dapat ditelusuri sebagai
berikut: Umar adalah putra Khattab,  putra Nufail,  putra Abd al-Uzza, putra Riyah, putra Abdullah,
putra Qarth, putra Razah, putra ‘Adiy, putra Ka’ab, pura Lu’ay, putra Ghalib al ‘Adawiy al Quraisyi.
Nasab Umar bertemu dengan nasab Nabi Muhammad SAW pada Ka’ab. Sementara itu, ibunda Umar
adalah Hantamah putri Hasyim, putra Al Mughirah al Makhzumiyah.

Tak banyak yang tahu kapan pastinya Umar dilahirkan. Riwayat termasyhur mengatakan bahwa
Umar dilahirkan tiga belas tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW atau sekitar tahun 586 M,
di kota Makkah, kota kosmopolitan , semenanjung Arab.

Lahir dari klan ningrat, yatu Quraisy yang merupakan kaum bangsawan Arab yang paling disegani
karena orang-orang Quraiy tercatat sebagai orang terpandang dan pemegang jawatan sosial. Seperti
para saudagar, pedagang kaya, penjaga ka’bah, pengawas para peziarah, penyelenggara diplomasi,
penunjuk kepala suku, ksatria perang, sekaligus pemegang administrasi perdagangan dan peradilan
orang – orang Arab. Sehingga Khattab, ayah Umar, mengajari Umar dengan berbagai tradisi
kelelakian khas semenanjung, seperti : menggembala ternak, memanah, memainkan pedang dan
tombak, berburu, menunggang kuda, administrasi, hingga baca tulis dan mazmur – mazmur leluhur.
Selain itu karena Umar juga sering berdagang ke berbagai daerah  maka diapun menguasai beberapa
bahasa seperti Suryani (Suriahc – Aramaic), Ibrani dan Persia.

Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar

Dikutip dari Khulafaur Rasyidin (2019), Umar memimpin dari 634-644 M atau 13-23 H.
Leluhurnya adalah pejabat duta besar dan pedagang. Ia kerap ikut orangtuanya berdagang ke luar
negeri. Ketika menginjak dewasa, Umar sering mengikuti lomba pacuan kuda. Keberaniannya
membuat ia dijuluki Singa Padang Pasir. Karena kecerdikannya berdiplomasi seperti moyangnya, ia
juga mendapat julukan Abu Faiz. Umar masuk Islam di usia 27 tahun. Sebelumnya, ia memusuhi
Nabi dan para pengikutnya.

Nama dan Gelar Khulafaur Rasyidin

Ia bahkan tega menyiksa anggota suku Ady yang ketahuan memeluk Islam seperti Labibah dan
Zinnirah. Ia bahkan menyiksa adiknya Fatimah yang masuk Islam. Namun keteguhan Fatimah
mempertahankan agamanya membuat Umar luluh. Umar pun tergerak untuk membaca ayat Allah dan
menemui Nabi. Setelah bertemu Nabi, Umar meninggalkan kebenciannya terhadap Islam dan masuk
Islam. Umar memiliki gelar Al Faruq yang artinya pembeda atau pemisah antara benar dengan salah.
Masa pemerintahan Umar bin Khattab Umar menjadi khalifah menjelang wafatnya Abu Bakar. Ia
diberi wasiat untuk meneruskan kepemimpinan. Keputusan ini didukung sahabat Nabi yang lain.
Sebagai seorang khalifah, Umar dikenal tegas dan pemberani. Ia juga sangat peduli kepada rakyatnya.
Disebutkan bahwa Umar selalu berkeliling menemu rakyatnya. Ia rutin memastikan apakah ada di
antara mereka yang kelaparan, sakit, atau kesusahan.
Masa Kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq Pada masa kekhalifahan Umar

Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pasukannya berhasil mengalahkan dua kekuatan
besar saat itu yakni Romawi di barat dan Persia di Timur. Pada 634, tentara muslim sebanyak
46.000orang mengalahkan 300.000 tentara Romawi di dataran Yarmuk. Di bawah Umar, ekspansi
Islam dimulai. Ibu kota Suriah, Damaskus, dikuasai pada 635. Setahun setelah kemenangan di
Yarmuk, seluruh daerah Suriah jatuh ke kekuasaan Islam. Suriah dijadikan basis. Ekspansi diteruskan
ke Mesir di bawah kepemimpinan Amr in Ash. Ke Irak di bawah kepemimpinan Sa'ad bin Abi
Waqqash. Ibu kota Mesir Alexandria ditaklukkan pada 641 M. Begitu pula ibu kota Persia, Al Madain
yang dikuasai pada tahun 637. Iran dan Kemegahan Warisan Arsitektur Persia Kekuasaan Islam
meliputi jazirah Arab, Palestina, Suriah, sebagian Persia, dan Mesir. Ia membagi daerah ini menjadi
provinsi. Tiap provinsi ditunjuk satu gubernur. Umar juga berjasa meletakkan dasar negara. Ia
mengesahkan ketentaraan, kepolisian, pekerja umum, hingga sistem kehakiman. Umar juga
mengadakan hisbah (pengawasan) terhadap pasar, membangun pusat pengawasan terhadap takaran
atau timbangan, dan mencetak uang negara serta mendirikan bait al-Mal. Departemen yang dibangun
antara lain Departemen Pajak dan Tanah (Diwan al Kharj) dan Departemen Keangan (Diwan al Mal).
Kepada kelompok nonmuslim, Umar memberikan kemerdekaan beragama. Salah satu peninggalannya
yang abadi yakni sistem kalender Islam atau almanak Hijriah. Sistem ini mengawali tahun di tanggal
1 Muharam, mulai dihitung saat peristiwa hijrah.

Asal Nama Bulan-bulan Pada Kalender Akhir kepemimpinan Umar bin Khattab

Kejayaan Islam di bawah Umar membuat banyak musuh yang marah dan denda. Bahkan Umar
sendiri pernah menjadi sasaran pembunuhan. Itu terjadi ketika Persia ditaklukkan Umar. Seorang
budan Majusi dari bangsa Persia bernama Abu Lu'lu (Fairuz) mencoba menusuk Umar ketika shalat
subuh berjemaah. Akibat tusukan itu, Umar meninggal dunia pada 3 November 644 M. Atas izin Siti
Aisyah istri Rasulullah, Umar dimakamkan di Masjid Nabawi sebelah Rasulullah dan Abu Bakar.

2. Sistem Ketatanegaraan yang Dibentuk

A. Jawatan Keilmuan

Pada masa pemerintahan Umar dibangun madrasah Makkah dengab guru besarnya Abdullah Ibnu
Abbas, Madrasah Madinah dengan guru besarny Zaid Ibn Tsabit, Madrasah Bashrah dengan guru
besarnya Anas Ibn Malik dan Abu Musa Al Asy’ari, madrasah Kuffah dengan guru besarnya
Abdullah Ibnu Mas’ud, madrasah Syam dengan guru besarnya Mu’adz Ibn Jabal dan Abu Darda’, dan
madrasah Mesir dengan guru besarnya Uqbah Ibn Amir dan Amr Ibn Al Ash.

B. Jawatan Kesehatan.

Umar sangat mmperhatikan hak kesehatan rakat. Ia banyak mendirikan rumah sakit, klinik, serta
memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.

C. Pemerintahan dan Administrasi Negara.

Pada pemerintahanya Umar membagi administrasi negara menjadi unit-unit berupa iqlim ( propinsi )
dan distrik. Hingga akhir masa jabatanya, Umar membagi negara pemerintahanya menjadi beberapa
propinsi, yaitu Makkah dan Madinah ( mewakili seluruh wilayah semenanjung arabia ), jazirah,
Kuffah, Bashrah ( mewakili seluruh wilayah Irak ), Khurazan, Azerbaijan, Fars ( mewakili seluruh
wilayah Persia ), Suriah dan Palestina (mewakili seluruh wilayah Mediterania timur ), dan Mesir
(ermasuk Afrika Utarra )

D. Pemisahan Antara Eksekutif dan Yudikatif

Salah satu terobosan terbesar Umar adalah memisahkan antara kekuasaan eksekutif ( kekhalifahan )
dan yudikatif ( qadhi ). Awalnya konsep rangkap jabatan itu juga diadopsi pada masa pemerintahan
Umar, namun seiring dengan perkembangan kekuasaan maka dibutuhkan mekanisme administratif
yang lebih baik. Karena itulah Umar memisahkan kekuasaan eksekutif dengan yudikatif.
Ahl al- Hall wa al-‘Aqd
Ahl al Hall wa al-‘Aqd merupakan kumpulan anggota majelis syura yang terdiri atas ulama dan
cendekiawan. Pada masa Umar hal itu dibagi atas beberapa lembaga :
1. Majelis Permusyawaratan yang terbagi menjadi tiga divisi lagi, yaitu Dewan Penasihat Tinggi,
Dewan Penasihat Umum, dan dewan antara penasihat tinggi dan penasihat umum.
2. Al Katib atau sekretaris negara.
3. Nidzam al-Ma’aly atau lembaga perbendaharaan
4. Nidzam al Idary atau lembaga administrasi.
5. Lembaga kepolisian dan Keamanan.
6. Lembaga kaegamaan dan Pendidikan.

E. Jawatan Perbendaharaan Negara

Pada pertengahan tahun ke-15 hijriah, Umar membawa uang limaratus ribu adirhm ke Madinah.
Para sahabat dikumpulkan untuk bermusyawarah mengenai uang tersebut. Sebagian sahabat
berpendapat, uang itu dibagikan ke masyarakat. Namun Walid Ibn Hisyam berpendapat lain: uang itu
sebaiknya disimpan dilembaga perbendaharaan negara. Pusat perbendaharaan negara itu kemudian
dikenal dengan bait al-mal.
BAB III

KESIMPULAN

Khalifah Umar merupakan sosok yang keras, kuat, tegas dan bijaksana dalam melakukan perbuatan,
baik sebelum masuk Islam maupun sesudahnya, sehingga banyak orang yang takut padanya. Umar
memerintah selama 10 tahun.

Banyak sekali perluasan-perluasan daerah Islam pada masanya, seperti Palestina, Suriah, Persia, dan
Mesir.

Umar juga membentuk sistem ketatanegaraan, seperti jawatan keilmuan, jawatan kesehatan,
pemerintahan dan administrasi negara, pemisahan antara Eksekutif dan Yudikatif,Ahl al- Hall wa
al-‘Aqd.

BAB IV

PENUTUP

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…
DAFTAR PUSTAKA

 Al-Usairy, Ahmad,  Sejarah Islam, cet.VI, Jakarta: Akbar Media Eka Srana, 2008
Mufrodi, Ali, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Cet.I, Jakarta: Logos, 1997
Murad, Musthafa,  Kisah Hidup Umar Ibn khattab, Jakarta : Zaman, 2009
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam II, Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada,  2003
 

[1]  Musthafa Murad, Kisah Hidup Umar Ibn khattab, ( Jakarta : Zaman, 2009 ), Hal.17-26
[2]  Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Cet.I, ( Jakarta: Logos, 1997) hal 54.
[3]  Ahmad Al-Usairy,Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Srana,2008) hal 156.
[4] Ibid,
[5] Ibid, hal. 156-158
[6] Ibid ,hal 88-96
[7] Ibid, hal. 56
[8] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam II. ( Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada,2003 ).hal 37.
[9] Musthafa Murad, op.cit, Hal. 140-151

Anda mungkin juga menyukai