Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
kekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Sholawat
beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahan kepada nabi Muhammad saw. yang
menjadi tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan syurga.
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui ilmu
tentang Sejarah Mengenai Damaskus yang diberikan oleh guru. Selain bertujuan untuk
memenuhi tugas, tujuan penulis selanjutnya adalah untuk mengetahui proses kodifikasi hadits
pada masa khalifah umar bin abdul ziz, perkembangan peradaban bani umayah 1,l Aziz, dan
Peradaban yang tumbuh pada masa bani umayah 1
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat kerjasama yang solid dan
kesungguhan dalam menyelesaikan makalah ini, akhirnya dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa yang
masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di masa yang akan datang.
Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat
dan maslahat bagi semua orang.
Wasalamu'alaikum Wr.Wb
SEJARAH DAMASKUS
Peta Damaskus
PENDAHULUAN
BAB I
1.3 TUJUAN :
1. dapat mengetahui proses kodifikasi hadits pada masa khalifah umar bin abdul aziz
2. dapat mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan masa bani umayah 1
3. dapat mengetahui peradaban yang tumbuh pada masa bani umayah 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Kodifikasi Hadis Pada Masa Khalifah Umar bin Abdul aziz
Pada periode ini, perintah kodifikasi secara langsung atas perintah resmi kepala negara yaitu
Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan khalifah kedelapan dinasti Umayyah.
Pada masa ini, para ulama mengadakan seleksi atau penyaringan hadits. Periode ini terjadi
pada masa dinasti Abbasiyah, yaitu sejak zaman khalifah Al-Makmun sampai dengan al-
Muktadir (sekitar tahun 201-300 H).
Pada masa kodifikasi tahap pertama, para ulama belum memisahkan antara hadits mauquf
dan maqtu' dari hadits marfu'. Begitu pula halnya dengan beberapa hadits yang dhaif dari
yang shahih. Bahkan masih ada hadits maudu' yang tercampur dengan hadits shahih.
Pada masa kodifikasi tahap dua ini, para ulama mengadakan penyaringan hadits-hadits yang
diterimanya. Maka bermunculanlah kitab-kitab hadits yang hanya memuat hadits shahih.
Kitab-kitab tersebut pada perkembangannya dikenal dengan Kutub As-Sittah (kitab induk
yang enam). Ulama pertama yang berhasil menyusun kitab tersebut adalah Abu Abdillah
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah, yang terkenal dengan
Imam Bukhari (194-252 H) dengan kitabnya Al-Jami' As-Sahih. Kemudian disusul oleh Abu
Husain Muslim Al-Hajjaj Al-Kusairi An-Naisaburi yang dikenal dengan Imam Muslim (204-
261 H) dengan kitabnya Al-Jami' As-Sahih.
Secara lengkap kitab-kitab Hadits yang enam diurutkan sebagai berikut:
1. Al-Jami' As-Sahih susunan
2. Al-Jami' As-Sahih susunan Muslim
3. As-Sunan susunan Abu Dawud
4. As-Sunan susunan Tirmidzi
5. As-Sunan susunan Nasa'i
6. As-Sunan susunan Ibnu Majjah
Pelajaran Terpenting bagi Pengembangan Peradaban Islam Masa Kini dan Masa Depan
Pelajaran terpenting dari kajian ini bagi pengembangan peradaban Islam di Masa kini dan
Masa sekarang yakni: bahwa pelajaran terpenting terdapat dari sisi mana kita akan
memahami. Misalkan dari sisi strategi, Dinasti Umayyah sangat hebat didalam pertahanan
militernya,oleh karenanya kekuatan militer sangatlah diperlukan oleh orang-orang Muslim
hal tersebut perlu adanya karena dengan jiwa yang kuat maka kita akan menjadi muslim yang
kuat. Didalam bidang sosial, dapat kita ambil pelajaran bagi peradaban Islam yakni
keberadaan orang muslim dengan non-muslim itu sama, dalam artian kita saling menghargai
dengan tidak menganggap remeh ataupun melecehkan agama lain. Contohnya kalau didalam
makalah adanya pembedaan kelas masyarakat antara arab dan non-Arab dan contoh didalam
kehidupan kita yakni dengan mengambil hikmah kejadian pelecehann agama Islam yang
dialkukan oleh orang non-islam. Dalam bidang politik,kita bisa mengambil contoh ketika
masa jayanya Umayyah dan keruntuhannya, dimasa jayanya kita bisa meniru dengan kinerja
bagus yang dilakukan Muawiyyah dan di masa kehancurannya kita bisa mengambil pelajaran
dari buruknya korupsi akan mengakibatkan kehancuran negeri.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN :
Daulah Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyyah yang menang diplomasi di Siffin dan juga
sebagai akibat terbunuhnya Khalifah Ali ibn Abi Thalib. Namun tidak hanya itu, ada dasar lain
yang menjadikan daulah Bani Umaayyah itu lahir. Yakni dukungan yang kuat dari rakyat suriah
dan dari keluarga Bani Umayyah sendiri. Mereka dengan kelompok bangsawan kaya makkah dari
keturunan Bani Umayyah berada sepenuhnya di belakang Muawiyyah untuk mendukungnya.
Dengan sumber kekuatan yang tiada habisnya baik itu kekuatan tenaga manusia ataupun
kekayaan, dan juga negeri suriah yang terkenal makmur yang menyimpan sumber alam yang
berlimpah tentunya sangat membantu Muawiyyah.
Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayyah
adalah kemajuan dalam system militer. Selama peperangan melawan kakuatan musuh, pasukan
arab banyak mengambil pelajaran dari cara-cara teknik bertempur kemudian mereka
memadukannya dengan system dan teknik pertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan
perpaduan system pertahanan ini akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani
Umayyah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dengan kemajuan-kemajuan
dalam system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani Umayyah mampu melebarkan sayap
kekuasaannya hingga ke Eropa.
3.2 SARAN :
Kita sebagai orang Islam harus menjadikan peradaban masa bani umayah sebagai contoh
bahwa begitu panjang kisah yang harus di lalui oleh para sahabat dan tabi’in dalam
menegakan agama islam di muka bumi ini
Dengan mengetahui sejarah tersebut hendaklah kita lebih mensyukuri bahwa kita lahir
sebagai orang islam dan sebisa mungkin memperdalam ilmu tentang sejarah peradaban
islam .
SEJARAH ANDALUSIA ANDALUSIA
Peta Andalusia
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perkembangan politik Islam di Andalusia terbagi menjadi beberapa periode yaitu:
a) Periode Pertama (Gerakan Pembebasan) tahun 711-755 M, Andalus diperintah oleh para
wali yang diangkat oleh khalifah bani Umayah yang berpusat di Damaskus.
b) Periode Kedua tahun 755-1013 M pada waktu Andalus dikuasai oleh daulah Umayyah
II. Periode ini dibagi dua.
1) Masa Keamiran (755-912 M). Masa ini dimulai ketika Abd al-Rahman al-Dakhil,
seorang keturunan bani Umayyah I yang berhasil menyelamatkan diri dari pembunuhan
yang dilakukan bani Abbas di Damaskus, ia mengambil kekuasaan di Andalus pada masa
Amir Yusuf al-Fihr, kemudian memproklamirkan berdirinya daulah Umayyah II di
Andalus kelanjutan Umayyah I di Damaskus.
2) Masa Kekhalifahan (912-1013 M), masa ini mencapai puncaknya di bawah kekuasaan
pemerintahan amir kedelapan, ‘Abd al-Rahman III (912-961), orang pertama yang
menyandang gelar Khalifah. Awal dari kehancuran khilafah bani Umayyah di Spanyol
adalah ketika Hisyam II (976-1009 M), naik tahta dalam usia sebelas tahun, dan
kekuasaan aktual berada di tangan para pejabat.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan media pembelajaran kita untuk lebih
mengetahui bagaimana sejarah masuknya Islam di Andalusia dan perkembangan-
perkembanganya.
GAMBAR TOKOH ILMU PENGETAHUAN :
AL-KINDI AL-BIRUNI
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU DI DUNIA ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
3.1. Kesimpulan
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan terukur serta
dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu, pengetahuan adalah
keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik.
Dalam sejarah tercatat bangsa Yunanilah yang pertama diakui oleh dunia sebagai
perintis terbentuknya ilmu karena telah berhasil menyusunnya secara sistematis.
Sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang, yaitu:
a. Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskan sedemikian rupa,
sehingga dapat dikenal dunia Barat.
b. Memperluas pengamatan dalam lapangan ilmu kedokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu
kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
c. Menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
Spanyol Islam telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam
bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu
pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12 M. Kemajuan-kemajuan umat Islam ini
bertahan hingga beberapa abad sebelum akhirnya meredup seiring dengan runtuhnya dinasti
Umayyah dan dinasti Abbasiyah.
3.2. Saran
Islam pernah berjaya di masa lalu, namun kejayaan itu kini seakan lenyap tiada tersisa.
Untuk itu kami menyarankan kepada segenap umat Islam agar menjadikan pendidikan
sebagai prioritas utama disamping ibadah, karena hanya dengan ilmu pengetahuanlah umat
Islam bisa mengejar ketertinggalannya.