Anda di halaman 1dari 12

PERUBAHAN DAN KEBERLANJUTAN DALAM SEJARAH

INDONESIA

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAHPROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
1945
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah Menganalisis kehidupan manusia dalam perubahan
dan berkelanjutan ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah. Kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah Menganalisis kehidupan manusia dalam perubahan dan berkelanjutan. Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
Menganalisis kehidupan manusia dalam perubahan dan berkelanjutan sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah
ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Menganalisis kehidupan
manusia dalam perubahan dan berkelanjutan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Bulukumba, 08 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Makna Perubahan dalam Sejarah............................................................. 2
B. Faktor Penyebab Perubahan..................................................................... 2
1. Faktor Internal Perubahan.................................................................. 2
2. Faktor Eksternal Perubahan............................................................... 4
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan....................................... 5
1. Faktor Pendorong Perubahan............................................................. 5
2. Faktor Penghambat Perubahan.......................................................... 5
D. Makna Keberlanjutan dalam Sejarah....................................................... 6
BAB III PENUTUP............................................................................................ 7
A. Kesimpulan.............................................................................................. 7
B. Saran........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam catatan-catatan peristiwa masa lalu manusia, terdapat konsep perubahan
dan keberlanjutan. Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam
kehidupan manusia. Cepat atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami
perubahan. Perubahan dalam masyarakat akan terus berlangsung seiring dengan
perjalanan waktu. Perubahan dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan
membandingkan dua atau lebih peristiwa atau keadaan pada masa lampau.
Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan antara dua atau lebih peristiwa
masa lalu dan peristiwa masa kini. Contohnya, untuk mengetahui perkembangan bahasa
Indonesia, kita dapat membandingkan kebijakan pemerintah kolonial Belanda dengan
pemerintah pendudukan Jepang. Selain itu kita juga dapat membandingkan
perkembangan bahasa Indonesia pada masa kebangkitan nasional dengan masa
sekarang. Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam
sejarah. Periode sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapun keberlanjutan
menghubungkan periode-periode dalam sejarah.
Sebagai contoh, masa kerajaan Hindu Buddha hingga masa kerajaan Islam.
Selama sejarah panjang masa Hindu Buddha disebut sebagai konsep keberlanjutan
sedangkan ketika Islam masuk dan meruntuhkan pengaruh Hindu Buddha di Indonesia
hal tersebut digambarkan sebagai konsep perubahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
adalah sebagai berikut:
1. Apa makna perubahan dalam sejarah?
2. Apa saja faktor penyebab perubahan?
3. Apa saja faktor pendorong dan penghambat perubahan?
4. Apa makna keberlanjutan dalam sejarah?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Perubahan dalam Sejarah


Perubahan dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus
bergerak seiring dengan perjalanan kehidupan masyarakat dan membuat
perbedaan. Perubahan dapat terjadi secara cepat maupun lambat. Sebagai contoh,
peristiwa pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus
1945. Peristiwa tersebut berimbas pada menyerahnya Jepang kepada Sekutu.
Konsep perubahan dalam contoh di atas adalah penyerahan pasukan Jepang
kepada sekutu dalam waktu singkat. Sedangkan, contoh perubahan secara lambat
dapat di lihat dalam penerapan politik etis di Hindia Belanda yang mendorong
adanya kebangkitan nasional pada awal abad XX.
Heraclitus mengatakan “Pantarei’’ artinya tidak ada yang tidak berubah,
semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah. Wertheim,
menuliskan, “Historyis a continuityandchange” Sejarah adalah peristiwa yang
berkesinambungan dan perubahan.
Perubahan merupakan ketidaksamaan suatu keadaan dengan keadaan lain
dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, perubahan dari masa kolonial ke masa
kemerdekaan dan dari masa orde lama ke masa orde baru. Perubahan yang masuk
kategori peristiwa sejarah adalah perubahan yang memiliki makna penting bagi
kehidupan masyarakat. Contoh konsep perubahan nusantara yang berjaya karena
kerajaan-kerajaan besar lalu akhirnya datang masa penjajahan, setelah lama
dijajah Indonesia akhirnya merdeka.
B. Faktor Penyebab Perubahan
Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal Perubahan
a. Perubahan Penduduk
Perubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya penduduk
dalam suatu masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kelahiran dan
kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan penduduk, baik
transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi dapat
mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju, serta
berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya
terjadi perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai
profesi dan kelas sosial.

2
b. Penemuan-Penemuan Baru
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan
barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena itu berbagai
penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau
memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Penemuan baru
yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi proses discovery,
invention, dan inovasi.
1) Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu
atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa
alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga
penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau
difungsikan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat
sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini
dalam kehidupan nyata di masyarakat.
3) Inovasi atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi
suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur baru dari diterima,
dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat.
Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imaterial) maupun
jasmaniah (material) mempunyai pengaruh terhadap berbagai hal. Pengaruh itu
mempunyai pola-pola sebagai berikut :
a) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan dalam bidang tertentu,
namun akibatnya memancar ke bidang lainnya. Contohnya penemuan
handphone yang menyebabkan perubahan di bidang komunikasi,
interaksi sosial, status sosial, dan lain-lain.
b) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari satu
lembaga ke lembaga yang lain. Contohnya penemuan internet yang
membawa akibat pada perubahan terhadap pengetahuan, pola pikir, dan
tindakan masyarakat
c) Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis
perubahan. Contohnya penemuan internet, e-mail, televisi, dan radio
menyebabkan perubahan pada bidang informasi dan komunikasi.
d) Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi, kepercayaan,
sistem hukum, dan sebagainya) berpengaruh terhadap lembaga
kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola perilaku sosial. Contohnya
pemahaman dan kesadaran akan nasionalisme oleh orangorang
Indonesia yang belajar di luar negeri pada awal abad ke-20, mendorong

3
lahirnya gerakan-gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik dan
lembagalembaga sosial baru yang bersifat nasional
c. Konflik dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial
biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan
menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka biasanya
terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah
kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadi murung,
pendiam, tidak mau bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang yang
terlibat konflik sadar akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk
memperbaiki keadaan itu agar lebih baik dari sebelumnya.
d. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat
Revolusi di Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur
pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu diikuti
dengan berbagai perubahan mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial,
sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.
2. Faktor Ekstern
a. Faktor Alam
Faktor yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah Bagi manusia, alam
mempunyai makna yang sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya alam
mempunyai nilai estetika yang mendorong manusia untuk cinta pada alam,
alam sebagai sumber penyediaan bahan-bahan makanan dan pakaian, serta
alam menjadi sumber kesehatan, keindahan, dan hiburan atau rekreasi.
Mengingat pentingnya alam bagi kehidupan manusia, maka sudah
seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan dengan alam yang ada di
sekitar kita agar tetap terjaga kelestariannya. Namun apa yang terjadi? Tidak
jarang tindakan manusia justru mengakibatkan munculnya kerusakan alam.
Misalnya tindakan manusia menebang hutan secara liar. Tindakan tersebut
dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan karena
terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya banyak
masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum
lainnya.
a. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang
lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik
seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur
budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan,

3
teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan).
Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang
karena biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-
nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara
tersebut.
b. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
1) Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain adalah sebagai berikut
: Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal
balik. Di samping dipengaruhi, suatu masyarakat akan memengaruhi
masyarakat lain.
2) Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa
seperti radio, televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini pengaruh
kebudayaan hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang
menguasai sarana komunikasi massa tersebut.
3) Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan
mempunyai taraf kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru
cultural animosity, yaitu keadaan di mana dua masyarakat yang
meskipun berkebudayaan berbeda dan saling hidup berdampingan itu
saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lain. Biasanya
terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai
konflik fisik ataupun nonfisik.
4) Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf
yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi
(peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju
oleh kebudayaan yang masih rendah.
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan
1. Faktor Pendorong Perubahan
Suatu perubahan bisa terjadi karena ada faktor yang mendorongnya
untuk menjadi kenyataan. Perubahan tidak bisa berjalan dengan sendirinya.
Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang menjadi pendorong sebuah
perubahan. Terdapat faktor pendorong perubahan:
a. Orientasi ke masa depan.
b. Penduduk yang heterogen.
c. Sistem masyarakat yang terbuka.
d. Sistem Pendidikan formal yang maju.
2. Faktor Penghambat Perubahan
Jika ada faktor yang mendorong perubahan, tentunya ada juga faktor
yang menghambat terjadinya suatu perubahan. Proses menuju perubahan tidak

3
melulu berjalan mulus, ada beberapa yang harus segera dibenahi. Beberapa
faktor penghambat perubahan seperti yang ada di bawah ini, antara lain:
a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
b. Anggapan masyarakat tradisional bahwa perubahan belum tentu baik.
c. Kurangnya hubungan antar masyarakat.
D. Makna Keberlanjutan dalam Sejarah
Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan
peristiwa yang berkelanjutan. Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai
dari kehidupan masa lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap peristiwa
tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain. Roeslan Abdul Gani
menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga
dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal
ini sejalan dengan Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari
sejarah adalah mempelajari masa lampau, untuk membangun masa depan (to
study historyisto study the past to build the future). Selain membahas manusia
atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep
penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu
sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan atau
kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
1. Perkembangan terjadi apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi gerak
secara berturut-turut dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Perkembangan
terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks.
2. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya mengadopsi
lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah
kolonial Belanda mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam menarik upeti
raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi.
3. Pengulangan merupakan suatu fenomena dimana suatu peristiwa yang terjadi
pada masa lampau terjadi pada masa berikutnya. Contohnya; peristiwa
mundurnya Presiden Soekarno akibat demo mahasiswa Indonesia tahun 1966.
Demikian juga yang terjadi pada peristiwa mundurnya Presiden Soeharto
akibat aksi dan demo mahasiswa.

3
7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan adalah suatu konsep yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan
manusia. Secara pengaruh, perubahan dapat dikategorikan ke dalam perubahan kecil
dan perubahan besar. Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi
merupakan peristiwa yang berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri
dan bisa dipisahkan dengan peristiwa lainnya. Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu
sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga dimensi, yaitu penglihatan
ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan Arnold J.
Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari masa
lampau, untuk membangun masa depan (to study history is to study the past to build the
future).
Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu
waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep
waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan,
keberlanjutan/ kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Adapun konsep
keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Keberlanjutan dalam
sejarah merupakan rangkaian peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Contohnya yang bisa kamu lihat adalah
kasus Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) yang ada di Indonesia. KKN (Korupsi,
Kolusi, Nepotisme) yang terjadi pada era Reformasi merupakan keberlanjutan dari
budaya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) periode Orde Baru. KKN (Korupsi, Kolusi,
Nepotisme ) pada masa Orde Baru merupakan keberlanjutan dari budaya KKN
(Korupsi, Kolusi, Nepotisme) periode Orde Lama, dan begitu seterusnya. Bisa kita
simpulkan bahwa budaya korupsi telah menjadi budaya yang diturunkan dari generasi
satu ke generasi lainnya.
B. Saran
Sejarah adalah cermin kehidupan, dengan belajar sejarah kita akan menjadi
bijaksana. Untuk itu, marilah kita mempelajari materi dengan baik, agar kita dapat
memahami dan mengambil hikmahnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

EKSIS (Efektif untuk Kegiatan Siswa). Buku Ajar Sejarah. Surakarta: Citra Pustaka.

Herimanto dan Targiyatmi, Eko. 2017. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif. Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Sejarah Indonesia X.


Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Anda mungkin juga menyukai