Anda di halaman 1dari 2

BIOGRAFI PENGUSAHA SUKSES DI INDONESIA

Nama/ NIM: Nur Shabrina/ 1605045017


Tugas: kewirausahaan

Peter Sondakh
Lahir 23 Juli 1953 (umur 65)
Manado, Sulawesi
Utara, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Pekerjaan CEO Rajawali Corp
Suami/istri Evie Yap Moeljohartono
Pasangan Sofia Koswara
serumah Satrio Tjai
Anak Claudia Sondakh

Peter Sondakh lahir di tahun 1953. Ayahnya memulai bisnisnya sejak


1954, memproduksi minyak kelapa serta mengekspor kayu. Tahun 1954, ayahnya
merupakan inspirasi bisnisnya, meninggal dan akhirnya mewariskan bisnis kecilnya.
Dia, Peter Sondakh, yang baru 20 tahun harus mengambil alih bisnis mencari nafkah
untuk keluarga. Dia harus membiayai ibu serta empat orang
Ia yang berumur 22 tahun, mengambil alih bisnis minyak kelapa dan ekspor kayu,
mendirikan PT. Rajawali Corporation. Melalui Rajawali Corporation, ia memulai
bisnis properti sebagai perluasan usaha yang ditekuni ayahnya. Peter mencoba
memasuki korporasi besar, berkat keahlian komunikasinya ia dekat dengan orde baru.
Menyadari bisnis properti tidak menguntungkan, tahun 1984, menjalin kerja sama
dengan PT. Rajawali Corporation miliknya.
Saat ini, Peter Sondakh juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan. Seperti
burung Rajawali, Peter Sondakh kelihatan tak pernah lelah mengepakkan sayap
usahanya. Mata dan penciumannya setajam Rajawali, mampu mengendus peluang
bisnis yang layak ditubruk. Tak heran, gebrakannya lewat perusahaan holding yang
didirikannya, PT Rajawali Corporation (RC), belakangan kerap mengejutkan.
Berdasarkan catatan PDBI periode 1976-1996 tadi, ada 13 perusahaan yang
diakuisisi dan 6 perusahaan didivestasi. Di sisi lain, grup usaha ini memiliki andil
(penyertaan saham) di 13 perusahaan. Adapun total anak usaha dan perusahaan
terafiliasi yang dimiliki Peter mencapai 49 perusahaan. Sebagai holding company di
lingkungan Rajawali Corporation.
Krismon sempat menenggelamkan nama Peter Sondakh dan Grup Rajawali-nya.
Namun, lewat serangkaian aksi jual-beli perusahaan dan fokus pada tiga bidang
(properti, pertambangan dan perkebunan), Sang Rajawali siap terbang tinggi menjadi
global player yang disegani. Seperti burung Rajawali, Peter Sondakh kelihatan tak
pernah lelah mengepakkan sayap usahanya. Mata dan penciumannya setajam
Rajawali, mampu mengendus peluang bisnis yang layak ditubruk. Tak heran,
gebrakannya lewat perusahaan holding yang didirikannya, PT Rajawali Corporation
(RC), belakangan kerap mengejutkan. Tak seperti pebisnis lokal lain yang lebih suka
membangun bisnis dari awal, Peter dikenal sebagai sosok pebisnis yang rajin jual-beli
perusahaan. Karenanya, ada orang yang lebih suka menyebutnya sebagai investor
ketimbang pebisnis.
Saat peluncuran stasiun televisi RTV pada 2012, publik pun tak kaget lagi. Di stasiun
televisi yang semula bernama B-Channel ini, Peter menjabat sebagai CEO Rajawali
Corporation
Melalui Rajawali Corporation, ia membangun kemitraan mengembangakan Hyatt
Hotel dan Novotel Sheraton menjadi jaringan hotel bintang lima. Pada tahun 2009,
perusahaan mengakuisisi jaringan hotel berbintang lima lain di luar Indonesia. Ini
peluang besar dengan Surfers Paradise Resort Hotel Pty. lmtd dari Australia.
Perusahaan tersebut merupakan jaring hotel di Australia yang baru-baru ini
membangun St. Regis Resort di Bali.
Setelah kehilangan banyak uang dari transaksi properti, Sondakh menyadari bahwa
sudah waktunya untuk memulai cara yang lebih diandalkan dari pendapatan. Dia
memperluas bisnis ayahnya dan pada tahun 1984, perusahaan Rajawali
Corporation adalah mitra bisnis pertamanya. Bersama-sama, mereka membangun
Grand Hyatt di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai