ditanam.Perlakuan tersebut dimaksudkan untuk mencegah serangan 6.
Pengendalian Hama dan Penyakit
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG (Zea mays L) penyakit bulai yang merupakan penyakit utama pada jagung. Penyakit yang banyak dijumpai pada tanaman jagung adalah penyakit bulai, jamur (Fusarium sp).Pengendalian penyakit bulai Jagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua 2. Penyiapan Lahan dengan perlakuan benih, 1 kg benih dicampur dengan metalaksis setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Olah (Ridhomil atau Saromil) 2 gr yang dilarutkan dalam 7,5-10 ml air. bahan makanan pokok kedua setelah beras. Jagung juga mempunyai Tanah Sempurna (OTS) dan Tanpa Olah Tanah (TOT) jika lahan Sementara untuk jamur (Fusarium sp) dapat disemprot dengan fungsida arti penting dalam pengembangan industri di Indonesia karena gembur. Jika tanah berkadar liat tinggi sebaiknya dilakukan pengolahan (Dithane M-45) dengan dosis 45 gr/tank isi 15 liter.Penyemprotan merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun industri pakan tanah sempurna (intensif). Pada lahan yang ditanami jagung 2 kali dilakukan pada bagian tanaman dibwah tongkol.Ini dilakukan sesaat ternak khusus pakan ayam. Dengan semakin berkembangnya industri setahun, penanaman pada musim penghujan (rendeng), tanah diolah setelah ada gejala infeksi jamur.Dapat juga dilakukan dengan cara pengolahan pangan di Indonesia maka kebutuhan akan jagung akan sempurna dan pada musim tanam berikutnya (musim gadu) membuang daun bagian bawah tongkol dan ketentuan biji tongkol semakin meningkat pula. penanaman dilakukan tanpa olah tanah untuk mempercepat waktu sudah terisi sempurna dan biji sudah keras. tanam. Setelah ditentukan penetapan pengolahan tanah kemudian Saat ini usaha peningkatan produksi jagung di Indonesia telah dilakukan penataan lahan, pembuatan saluran/drainase.Selanjutnya Hama yang umum mengganggu pertanaman jagung adalah lalat digalakan melalui program Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada bila pH tanah kurang dari 5, sebaiknya ditambah kapur (dosis 300 kg/ha) bibit, penggerek batang dan tongkol.Lalat bibit umumnya mengganggu pangan. Program peluasan areal tanaman jagung selain memanfaatkan atau dengan bahan organik sebanyak 2 - 5 t/ha (disesuaikan pada saat awal pertumbuhan tanaman, oleh karena itu lahan kering juga lahan sawah, baik sawah irigasi maupun lahan sawah ketersdiaan dan kemampuan). pengendaliannya dilakukan mulai saat tanam menggunakan insektisida tadah hujan melalui pengaturan pola tanam. Usaha peningkatan carbofuran utamanya pada daerah-daerah endemik serangan lalat bibit. produksi jagung melalui program intensifikasi adalah dengan 3. Penanaman Untuk hama pengerek batang, jika mulai nampak gejala serangan dapat melakukan perbaikan teknologi dan manajemen pengelolaan. Usaha- Penanaman pada perlakuan TOT bisa dilakukan dengan dilakukan dengan pemberian carbofuran (3-4 butir/tanaman) melalui usaha tersebut nyata meningkatkan produktivitas jagung terutama cangkul/koak tempat menugal benih sesuai dengan jarak tanam lalu pucuk tanaman pada tanaman yang mulai terserang. Hama penggerek dengan penerapan teknologi inovatif yang lebih berdaya saing diberi pupuk kandang atau kompos 1-2 genggam (±50 gr) tiap batang dilakukan dengan memberikan insektisida carbofuran sebanyak (produktif, efisien dan berkualitas) telah dapat menghasilkan jagung cangkulan/koakan. Penanaman pada lahan OTS cukup ditugal untuk 3-4 butir dengan ditugal bersamaan pemupukan atau disemprot dengan sebesar 7 - 9 ton/ha seperti ditemukannya beberapa varietas ungul baru dibuat lubang tanam benih sesuai dengan jarak tanam, selanjutnya insektisida cair fastac atau regent dengan dosis sesuai yang tertera dengan tingkat produktvitas tinggi dan metode manajemen pengelolaan diberikan pupuk kandang atau kompos 1-2 genggam (±50 gr). pada kemasan. tanaman dan sumberdaya secara terpadu. Pemberian pupuk kandang dilakukan 3-7 hari sebelum tanam atau bisa juga diberikan pada saat tanam sebagai penutup benih yang bari 7. Pengairan (Pada musim kemarau) 1. Varietas Unggul ditanam. Setelah benih ditanam, penyiraman dilakukan secukupnya, kecuali Penggunaan varietas unggul (baik hibrida maupun komposit) bila tanah telah lembab.Namun menjelang tanaman berbunga, air yang mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan produktivitas Jarak tanam yang dianjurkan : (a) 75 cm x 20 cm dengan 1 benih per diperlukan lebih besar sehingga perlu penyiraman yang intensif.Bila jagung. Memilih varietas hendaknya melihat deskripsi varietas terutama lubang tanam, atau (b) 75 cm x 40 cm dengan 2 benih per lubang tanam. musim kemarau pengairan perlu dilakukan pengaturan antara lain umur potensi hasilnya, ketahanannya terhadapa hama dan penyakit, Dengan jarak tanam seperti ini populasi mencapai 66.000-71.000 pertumbuhan 15 hst, 30 hst, 45 hst, 60 hst, dan 75 hst. Pada fase atau ketahanannya terhadap kekeringan, tanah masam, umur tanaman, tanaman/ha. umur tanaman tersebut, tanaman jagung sangat riskan dengan warna biji dan disenngi baik petani maupun pedagang. kekurangan air. 4. Pemupukan Penggunaan benih bermutu merupakan langkah awal menuju Takaran pupuk untuk tanaman jagung berdasarkan pada 8. Panen dan Pasca Panen keberhasilan dalam usahatani jagung.Gunakan benih yang bersertifikat rekomendasi yang telah disusun. Agar dosis pemupukan sesuai dengan Pemanenan dilakukan pada saat jagung telah berumur sekitar 95 - dengan vigor tinggi.Sebelum tanam hendaknya dilakukan pengujian spesifik lokasi hendaknya menggunakan PUTK. Cara pemberian pupuk 100 hst tergantung dari jenis varietas yang digunakan. Jagung yang daya kecambah benih.Benih yang baik memiliki daya tumbuh lebih dari ditugal sedalam 5 cm dengan jarak 10 cm dari batang tanaman dan telah siap panen atau sering disebut masak fisiologis ditandai dengan 90%.Hal ini penting karena dalam budidaya jagung tidak dianjurkan ditutup dengan tanah. Bagan warna daun hanya digunakan pada waktu daun jagung/klobot telah kering, berwarna kekuning-kuningan, dan ada melakukan penyulaman tanaman yang tidak tumbuh dengan menanam pemberian pupuk susulan. Sebelum pemupukan susulan, dilakukan tanda hitam di bagian pangkal tempat melekatnya biji pada tongkol. ulang benih pada tempat tanaman yang tidak tumbuh.Pertumbuhan pembacaan BWD dengan cara menempelkan daun jagung teratas yang Panen yang dilakukan sebelum atau setelah lewat masak fisiologis akan tanaman sulaman biasanya tidak normal karena adanya persaingan sudah sempurna terbuka. Waktu pembacaan sebaiknya sore hari agar berpengaruh terhadap kualitas kimia biji jagung karena dapat untuk tumbuh, dan biji yang terbentuk dalam tongkol tidak penuh akibat tidak terpengaruh dengan cahaya matahari. Urea diberikan menyebabkan kadar protein menurun, namun kadar karbohidratnya penyerbukan tidak sempurna, sehingga tidak mamu meningkatkan berdasarkan skala BWD pada fase Vegetatif sekitar umur 30 - 35 hst cenderung meningkat. Setelah panen dipisahkan antara jagung yang hasil. sebelum pemupukan susulan). Bila pembacaan skala BWD ?4,5 segera layak jual dengan jagung yang busuk, muda dan berjamur selanjutnya diberikan urea 100 - 150 kg/ha dan bila skala BWD >4,5 diberikan N diproses pengeringan.Permasalahan akan timbul bila waktu panen Benih yang bermutu jika ditanam akan tumbuh serentak pada saat 4 (urea) sebanyak 75 - 100 kg/ha (lihat Tabel Lampiran/Rekomendasi). yang berlangsung pada saat curah hujan masih tinggi, sehingga kadar hari setelah tanam dalam kondisi normal. Penggunaan benih bermutu air biji cukup tinggi, karena penundaan pengeringan akan menyebabkan akan lebih menghemat jumlah benih yang ditanam. Populasi yang 5. Penyiangan penurunan kualitas hasil biji jagung. Cara pengeringan selain dengan dianjurkan terpenuhi (sekitar 66.600 tanaman/ha). Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali selama masa pertumbuhan penjemuran langsung diladang juga dapat dilakukan dalam bentuk tanaman jagung, yaitu pada umur 15 hst sampai pad 6 minggu hst. tongkol terkupas yang dikeringkan di lantai jemur dengan pemanasan Persiapan benih jagung dapat dilakukan dengan membuat Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan (mencangkul matahari langsung, dan bila turun hujan ditutupi dengan terpal plastik. sendirimaupun dibeli.Apabila benih jagung dibuat sendiri, tanah diantara barisan lalu ditimbunkan kebagian barisan tanaman Cara pengeringan jagung demikian memiliki kelemahan karena mudah sebelumditanam hendaknya diberi perlakuan benih (seed sehingga membentuk guludan yang memanjang).Pemberantasan ditumbuhi jamur, serangan hama bubuk, dan kotoran. Selain itu nilai treatment)dengan metalaksil (umumnya berwarna merah) sebanyak gulma atau Penyiangan dapat dilakukan secara konvensional/manual kadar air biji jagung biasanya masih tinggi ( >17%). 2 gr (bahan produk) per 1 kg benih yang dicampur 10 ml air.Larutan atau dengan herbisida purna tumbuh selektif dengan mengacuh pada tersebut dicampur dengan benih secara merata sesaat sebelum dosis anjuran produk tersebut. Penundaan panen selama 7 hari setelah masak fisologis dapat pengeringan awal, pemipilan, pengeringan akhir, pengemasan, dan NO.002/DIS-LPTP/2016 membantu proses penurunan kadar air dari 33% menjadi 27%. Namun penyimpanan. penundaan pengeringan dengan cara menumpuk tongkol jagung yang telah dipanen di atas terpal selama 3-5 hari, meskipun mampu Pengeringan merupakan usaha untuk menurunkan kadar air sampai menyebabkan terjadinya serangan cendawan sampai mencapai 56- batas tertentu tujuannya agar reaksi biologis terhenti dan 68%, sedangkan tanpa penundaan pengeringan, serangan cendawan mikroorganisme serta serangga tidak bisa hidup di dalamnya. dapat ditekan menjadi berkisar antara 9-18%.
Penyebab lain terjadinya kerusakan pada biji jagung adalah karena
Pengeringan jagung dapat dibedakan menjadi 2 tahapan, yaitu : 1. Pengeringan dalam bentuk gelondong. Pada pengeringan jagung TEKNOLOGI adanya luka pada saat pemipilan, dan ini terjadi jika saat pemipilan kadar air biji masih tinggi (>20%). Biji yang terluka pada kondisi kadar airnya masih tinggi menyebabkan mudah terinfeksi oleh cendawan. gelondong dilakukan sampai kadar air mencapai 18% untuk memudahkan pemipilan. 2. Pengeringan butiran setelah jagung dipipil. BUDIDAYA JAGUNG Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemipilan jagung pada kadar air 15-20% dpat menimbulkan infeksi cendawan maksimal 5%. Dengan menggunakan alat pemipil jagung pada kadar air 35%, infeksi Pemipilan merupakan kegiatan memsahkan biji jagung dari tongkolnya. Pemipilan dapat dilakukan dengan cara tradisional atau (Zea mays L) cendawan mencapai 10-15% sehingga dapat disimpulkan dengan cara yang lebih modern. Secara tradisional pemipilan jagung bahwasemakin tinggi kadar air biji dan semakin lama disimpan, peluang dapat dilakukan dengan tangan maupun alat bantu lain yang sederhana terinfeksi cendawan akan lebih besar. Demikian halnya dengan tingkat seperti kayu, pisau, dan lain-lain sedangkan yang lebih modern serangan hama kumbang bubuk. menggunakan mesin pemipil yang disebut Corn Sheller yang dijalankan dengan motor. Persyaratan kualitas dan kuantitas jagung Penanganan pasca panen merupakan salah satu upaya menangani Butiran jagung hasil pipilan yang masih terlalu basah untuk dijual produk hasil pertanian yang bersifat bulkysegar dan mudah rusak) yang atau disimpan harus dikeringkan kembali.Petani biasanya langsung disebabkan faktor internal dan ekternal. Kerusakan biasanya meliputi megeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari sedangkan penurunan mutu, susut berat karena rusak, cacat, memar, dan lain- pebgusaha jagung (pabrikan) menggunakan mesin pengering tipe lain.Sebagai contoh banyak produk jagung ditingkat petani yang tidak Batch Dryer dengan kondisi temperatur udara pengering antara 50- terserap oleh petani disebabkan kadar air tinggi, rusaknya butiran 600C dengan kelembaban relatif 40%. jagung, warna butir tidak seragam, adanya butiran yang pecah serta kotoran lain yang menyebabkan kualitas rendah. Persyaratan mutu Penyimpanan jagung jagung untuk perdagangan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) Umumnya petani menyimpan jagung pipilan dalam karung goni atau dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu persyaratan kualitatif dan plastik, kemudian disimpan di dalam rumah (di lantai atau di atas loteng). kuantitatif.Persyaratan kualitatif meliputi: 1)Produk harus terbebas dari Penyimpanana dengan cara demikian menyebabkan jagung hanya hama dan penyakit; 2) Produk terbebas dari bau busuk maupun zat dapat bertahan ±2 bulan karena dapat terserang oleh hama gudang kimia lainnya (berupa asam); 3) Produk harus terbebas dari sisa-sisa Dolesses viridis, Sitophillus zeamais, dan Cryptoleptes presillus. pupuk maupun pestisida. Besarnya kehilangan dan kerusakan jagung setelah pemanenan Persyaratan kuantitatif jagung sesuai sampai penyimpanan berkisar 8,6 - 20,2% yang disebabkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) serangan serangga, jamur, tikus, kondisi awal penyimpanan, cara dan alat penyimpanan serta faktor lingkungan. Penyimpanan jagung untuk Komponen Persyaratan Mutu (% maks.) benih harus menggunakan wadah yang tertutup rapat sehingga kedap No Utama udara dan tidak terjadi kontak dengan udara yang menyebabkan biji I II III IV jagung menjadi rusak dan menurun daya tumbuhnya. Penyimpanan 1. Kadar Air 14 14 15 17 jagung untuk benih dapat menggunakan wadah logam yang dilengkapi 2. Butir Rusak 2 4 6 8 dengan absorban/penyerap (biasanya digunakan abu sekam) yang untuk mengurangi kelembaban di dalam wadah penyimpanan.Bila tidak 3. Butir Warna lain 1 3 7 10 menggunakan wadah yang dilengkapi dengan absorban penyimpanan 4. Butir Pecah 1 4 3 5 jagung untuk benih juga dapat dilakukan di dalam wadah logam yang tutupnya dilapisi dengan paraffin, sehingga benar-benar kedap udara. 5. Kotoran 1 1 2 2 Penyimpanan jagung pipilan untuk konsumsi (pangan maupun pakan), dapat dalam karung yang disusun secara teratur atau dapat BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Pengendalian Mutu pula disimpan dalam bentuk curah dengan sistem silo.Penyimpanan ini LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI BARAT Pengendaliam mutu merupakan usaha mempertahankan mutu selama dapat berfungsi sebagai pengendali harga pada saat harga di pasar Kompleks Perkantoran Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Jln. Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju proses produksi sampai produk berada ditanga konsumen pada batas jatuh karena kelebihan stok.Setelah harga jual membaik, barulah Telepon : (0426) 2321830; Fax. (0426) 2321830 yang dapat diterima dengan biaya seminimal mungkin. Pengendalian jagung yang disimpan dilepas ke pasaran. E-mail: bptpsulbar@yahoo.co.id mutu jagung pada saat awal pasca panen dilakukan mulai pemanenan, Website: www.sulbar.litbang.pertanian.go.id