Anda di halaman 1dari 2

NAMA: KIKY PUTRIA NINGSIH

NIM: 180311100060

KELAS: AGROTEKNOLOGI B

TUGAS RESUME UNSUR SULFUR DAN MAGNESIUM

SULFUR (S)

Sulfur merupakan salah satu hara makro esensial tanaman yang berkontribusi terhadap peningkatan
hasil tanaman yaitu dengan memberikan hara secara langsung, memberikan hara secara tidak langsung
sebagai bahan perbaikan tanah terutama tanah dengan pH tinggi dan meningkatkan efisiensi
penggunaan unsur hara esensial lainnya terutama nitrogen dan fosfor. Pupuk sulfur merupakan solusi
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sulfur pada tanaman. Aplikasi pupuk NPK-Mg-Na-SO3
dengan dosis 198,40 kg ha-1 pada tanaman jagung menghasilkan kandungan klorofil sebesar 56,20 unit
SPAD (soil and plant analysis development) dan lebih tinggi dari aplikasi pupuk NPK saja yang hanya
41,41 unit SPAD. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan klorofil pada tanaman dipengaruhi oleh
sulfur. Secara umum, fungsi unsur sulfur (S) pada tanaman adalah sebagai berikut :

1.Membantu proses pembentukan asam amino.

2.Membantu pertumbuhan tunas.

3.Merangsang pembentukan bintil akar tanaman.

4.Berperan dalam pembentukan klorofil.

5.Meningkatkan kekebalan (resistensi) tanaman terhadap cendawan patogen.

6.Pada beberapa jenis tanaman sulfur berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan
aroma.

7.Pada tanaman pepaya berperan sebagai aktifator enzim pembentuk zat papain.

Sumber: PENGARUH APLIKASI BEBERAPA PUPUK SULFUR TERHADAP RESIDU, SERAPAN, SERTA
PRODUKSI TANAMAN JAGUNG DI MOLLISOL JONGGOL, BOGOR, JAWA BARAT (Jurnal Tanah dan
Sumberdaya Lahan Vol 2 No 1: 93-101, 2015)
MAGNESIUM (Mg)

Magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg++, merupakan bagian dari klorofil. Kekurangan zat
ini maka akibatnya adalah klorosis, gejala-gejalanya akan tampak pada permukaan daun sebelah bawah.
Mg banyak terdapat dalam buah dan juga dalam tanah. Unsur Magnesium memiliki peran penting dalam
pembentukan zat hijau daun, karbohidrat, lemak dan minyak serta berperan dalam transportasi fosfat.
Karena itu kekurangan megnesium mengganggu pertumbuhan hijau daun. Ia menyebabkan tanaman
berwarna hijau pucat dan dapat menyebabkan daun tua pada tanaman sehingga tanaman mengalami
klorosis dan tampak bercak- bercak berwarna coklat. Selain itu daun mengering dan seringkali langsung
mati daya tumbuh biji lemah untuk kandungan magnesium itu sendiri, mengatur batas minimum
maksimum di persyaratan teknis pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah. Proses fermentasi

mampu meningkatkan kandungan unsur magnesium dalam pupuk cair. Sedangkan pupuk yang
dihasilkan setelah proses fermentasi ini merupakan pupuk organik cair, selain berasal dari bahan organik
yang lebih aman jika diaplikasikan di tanaman, dan juga mudah diaplikasikan ke tanaman karena
bentuknya yang cair.

Sumber: PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (RPH) MENJADI PUPUK CAIR YANG
DIPERKAYA DENGAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) YANG BERASAL DARI LIMBAH GARAM (BITTERN)

(Tersedia online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/tlingkungan Jurnal Teknik Lingkungan, Vol


4, No 3 (2015)

Anda mungkin juga menyukai