Abstrak
Pembangunan agribisnis berawal dari kualitas petani sebagai pelaku utama. Kualitas petani
berhubungan dengan karakteristik yaitu: pendidikan formal, luas lahan, pengalaman, motivasi dan
modal berusahatani. Petani yang berkualitas merupakan wujud kompetensi yang dimiliki. Untuk
itu, penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui distribusi karakteristik petani; (2) Menganalisa
kompetensi agribisnis yang harus dikuasai petani dan (3) Menganalisa hubungan antara
karakteristik dengan kompetensi agribisnis petani. Penelitian dirancang sebagai penelitian survey,
jumlah responden 50 petani cabai, diambil secara Propotional Random Sampling. Pengumpulan
data dilakukan tiga bulan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2004. Lokasi penelitian diambil
secara purposive sampling. Analisa data dipergunakan uji Konkordasi Kendall W dan deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian, mayoritas petani berpendidikan formal SMA, memiliki lahan sempit,
cukup berpengalaman, motivasi sedang dan memiliki cukup modal. Aspek pengetahuan dalam
kompetensi agribisnis memperoleh nilai skor tertimbang rata-rata 75, sikap 3,2 dan ketrampilan
3. Hal ini artinya, petani umumnya menguasai pengetahuan dan ketrampilan agribisnis yang harus
dikuasai dan bersikap positif terhadap agribisnis yang diusahakan. Hubungan karakteristik petani
dengan kompentensi agribisnis pada umumnya memilki kesepakatan tinggi. Namun, ketiga aspek
pengetahan, ketrampilan dan sikap tersebut saling bebas dalam memberikan penilaian berbagai
bidang agribisnis. Kesimpulan, masih ada bidang agribisnis baik pengetahuan maupun
ketrampilan yang kurang dikuasai petani dan ada beberapa kegiatan penunjang kompetensi
agribisnis dianggap kurang penting. Saran penelitian adalah perlu diadakan penyuluhan secara
intensif mengenai pengetahuan tentang agribisnis dan pelatihan ketrampilan bagi petani.
penyakit, (6) Panen, (7) Pasca panen. dengan pengalaman beternak petani.
Kompetensi Khusus Petani sebagai Manajer Motivasi Berusahatani
Usahatani Rogers dan Shoemaker (1971: 21),
Peran manajer dalam usahatani mengemukakan bahwa jika seseorang sadar
menuntut petani harus mampu berusaha akan kebutuhan yang dirasakan maka akan
mengambil keputusan. Kemampuan berusaha mencari inormasi-inforasi mengenai
pengambilan keputusan yang harus dikuasai hal-hal baru, inovasi baru, guna untuk
oleh petani sebagai manajer (Mosher, 1965: memenuhi kebutuhannya.
15): (1) menentukan varietas benih unggul,
Ketersediaan Modal Usahatani
(2) menentukan jenis tanaman yang
diusahakan, (3) mengembangkan jiwa Ketersediaan modal usahatani bagi
wirausaha, (4) meningkatkan keuntungan petani berhubungan erat dengan tingkat
terus menerus dari usahataninya, (5) keberhasilan pengelolaan usahatani. Hal ini
mengindentifikasi faktor penghambat dan disebabkan, ketersediaan modal usahatani
pendukung, (6) memilih informasi yang merupakan sumber kekuatan utama bagi
dibutuhkan. proses produksi (Mardikanto, 1983: 33).
Kompetensi Agribisnis Petani Sayuran Yang Metode Penelitian
Harus Dikuasai Populasi dan Sampel
Petani agribisnis dituntut mampu Populasi penelitian ini adalah petani
bertanggung jawab dalam hal: (1) cabai di Kabupaten Kediri, responden diambil
merencanakan biaya produksi, (2) pemilihan secara Proportional Random Sampling
komoditas, (3)penggunaan sumberdaya lahan sebanyak 50 petani.
secara efisien, (4) menggunakan tehnologi
baru secara efisien dan (5) Mampu Pengumpulan Data
menghitung keuntungan. Pengumpulan data dilakukan di tujuh
Hubungan Karakteristik Petani dengan kecamatan yaitu Kecamatan Pagu, Plemahan,
Kompetensi Agribisnis Wates, Kepung, Pare, Gurah dan Kecamatan
Papar.
Pendidikan Formal
Analisis Data
Suparta (2001: 142–143), dalam
penelitiannya menyatakan bahwa terdapat Untuk menganalisa data yang
kecenderungan usaha agribisnis ayam terkumpul dipergunakan uji Konkordasi
diminati peternak dengan tingkat pendidikan Kendall W dan dilakukan analisa kualitatif
formal menengah keatas bahkan hingga deskriptif.
pasca-sarjana. Hasil dan Pembahasan
Luas Lahan Usahatani Distribusi Karakteristik Petani
Lahan usahatani sempit menjadi Karakteristik petani yang diamati ialah:
kendala bagi penerapan sistem usahatani 1) Pendidikan Formal, (2) Luas Lahan, (3)
secara intensif, dan menyebabkan petani Pengalaman Berusahatani, (4) Motivasi
kurang mampu dalam penerapan tehnologi Berusahatani dan (5) Ketersediaan Modal
pertanian serta pengelolaan usahatani secara Usahatani. Distribusi karakteristik dapat
komersial (Mardikanto, 1993: 30-31). dilihat pada Tabel 1.
Pengalaman Usahatani Tabel 1 menggambarkan bahwa
Penelitian oleh Pambudy (1999: 123), pendidikan formal petani 56 persen SMA atau
mengemukakan bahwa keberhasilan peternak sederajat. 45 persen petani memiliki lahan
dalam beragribisnis ayam buras berhubungan sempit dan ternyata petani cukup
berpengalaman dan memiliki ketersediaan
44 Rini Sri Damihartini dan Amri Jahi / Jurnal Penyuluhan September 2005, Vol. 1, No. 1
luas, ketrampilan paling penting ialah: 1) penting ialah: 1) Bercocok tanam cabai, 2)
Penggunaan Tehnologi secara efisien, 2) Kewirausahaan dan 3) Pengendalian Hama
Kewirausahaan dan 3) Bercocok tanam. dan Penyakit cabai. Selanjutnya, bagi petani
Selanjutnya ketrampilan seperti: 1) Perlakuan banyak modal, ketrampilan agribisnis paling
benih/bibit cabai, 2) Pasca panen dan 3) penting ialah:1) Pengendalian hama dan
Identifikasi kendala dan peluang usahatani penyakit, 2) Penggunaan Tehnologi secara
cabai diberi jenjang lebih rendah. efisien dan 3) Kewirausahaan. Selanjutnya
bidang kerampilan agribisnis lainnya seperti:
Hubungan Pengalaman Berusahatani Cabai
1) Bercocok tanam, 2) Perlakuan benih/bibit
Petani dengan Ketrampilan Petani
dan 3) Pemupukan berada pada jenjang lebih
Beragribisnis Cabai
rendah.
Hasil penelitian menjelaskan petani
kurang berpengalaman, ketrampilan yang Hubungan Karakteristik dengan Sikap
paling penting ialah: 1) Pengendalian Hama Terhadap Agribisnis Cabai
dan Penyakit cabai, 2) Kewirausahaan dan 3) Hubungan Pendidikan Formal Petani dengan
Pemupukan. Sementara petani yang cukup Sikap Petani terhadap Agribisnis Cabai
berpengalaman, ketrampilan yang paling Hasil penelitian menjelaskan petani
penting ialah: 1) Penggunaan tehnologi secara berpendidikan formal rendah, sikap paling
efisien, 2) Kewirausahaan dan 3) Perencanaan penting ialah: 1) Perlakuan Benih/bibit, 2)
biaya produksi cabai. Selanjutnya, bidang Pemilihan komoditas dan 3) Panen.
kerampilan lainnya seperti: 1) Perlakuan Sementara petani berpendidikan sedang, sikap
benih/bibit cabai, 2) Pasca panen cabai dan 3)
paling penting ialah: 1) Perlakuan terhadap
Pemanfaatan lahan secara efisien diberi benih/bibit , 2) Pemilihan komoditas, 3)
jenjang yan lebih rendah. Pemupukan dan 4) Bercocok tanam.
Hubungan Motivasi Berusahatani Cabai Selanjutnya, petani berpendidikan ftinggi,
Petani dengan Ketrampilan Petani sikap paling penting ialah: 1) Perlakuan
Beragribisnis Cabai Benih/bibit, 2) Bercocok tanam, 3) Pengairan
dan 4) Pasca Panen. Selanjutnya, bidang
Hasil penelitian menjelaskan petani
lainnya, seperti: 1) Pemupukan, 2) Pengairan
bermotivasi rendah, ketrampilan paling
dan 3) Pengendalian hama dan penyakit
penting ialah: 1) Penggunaan tehnologi secara
dianggap kurang penting.
efisien, 2) Pengendalian Hama dan Penyakit
cabai dan 3) Kewirausahaan. Sementara Hubungan Luas lahan Petani dengan Sikap
petani bermotivasi tinggi, ketrampilan yang Petani terhadap Agribisnis Cabai
paling penting ialah: 1) Kewirausahaan, 2) Hasil penelitian menjelaskan petani
Perencanaan biaya produksi dan 3) lahan sempit, sikap paling penting ialah: 1)
Pengendalian hama dan penyakit. Perlakuan Benih/bibit, 2) Bercocok tanam, 3)
Selanjutnya, bidang lainnya seperti: 1) Pemupukan dan 4) Pemilihan komoditas.
Bercocok tanam, 2) Perlakuan benih/bibit, dan Sementara petani lahan luas, sikap paling
3) Pemupukan menempati jenjang yang lebih penting ialah: 1) Pemilihan komoditas, 2)
rendah. Pasca panen dan 3) Kewirausahaan.
Hubungan Ketersediaan Modal Usahatani Sementara itu: 1) Pengairan, 2) Pengendalian
Cabai dengan Ketrampilan Petani hama dan penyakit cabai dan 3) Perencanaan
Beragribisnis Cabai biaya produksi dianggap kurang penting.
Hasil penelitian menjelaskan petani Hubungan Pengalaman Berusahatani Cabai
kurang modal, ketrampilan paling penting dengan Sikap Petani terhadap Agribisnis
ialah: 1) Perencanaan biaya, 2) Pengendalian Cabai
Hama dan Penyakit dan 3) Penggunaan Hasil penelitian menjelaskan petani
tehnologi secara efisien. Sementara bagi kurang berpengalaman, sikap yang paling
petani yang cukup modal, ketrampilan paling
Rini Sri Damihartini dan Amri Jahi / Jurnal Penyuluhan September 2005, Vol. 1, No.1 47