DOSEN
IBU HASNELLY, S.P, M.P
DISUSUN OLEH:
MUHAMAD SUPENDRI
NPM. 211016154211036
A. Latar Belakang
Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah dalam menyediakan unsur-unsur
hara yang diperlukan tanaman. Untuk menilai kesuburan suatu tanah dapat dilakukan
dengan melihat unsur hara yang ada di dalam tanah maupun respon yang ditimbulkan
oleh pemberian pupuk atau unsur hara. Tanah yang kekurangan suatu unsur hara akan
menampakkan gejala (performance) secara visual. Tiap hara umumnya menunjukkan
gejala tertentu yang bersifat spesifik. Dilihat gejala yang tampak pada tanaman, maka
dapat diperkirakan adanya kekurangan hara tertentu dalam tanah. Di dalam tanah
terdapat unsur hara mikro dan unsur hara makro. Unsur hara mikro terdiri atas Zn, Ma,
Ni, Cl, Mo, Fe dan B. Unsur hara makro terdiri atas N, P, K, S, Ca, dan Mg.
Magnesium (Mg) merupakan hara makro sekunder, diperlukan oleh tanaman dalam
jumlah relatif banyak, lebih sedikit dibanding N dan K. Pemakaian N, P, dan K (pupuk)
dan varietas unggul, mengakibatkan jumlah Mg yang terangkut ke tanaman juga
meningkat. Selain itu serupa jumlahnya dengan P, S dan Ca; umumnya Mg <Ca.
Esensial untuk fotosintesis menjadi atom pusat dari molekul klorofil, jumlahnya 15- 20%
total Mg dalam tanaman. Komponen struktural pada ribosom terdiri atas sintesis protein.
Aktivasi ensim pada transfer fosfat dan gugus karboksil, yaitu reaksi ATP dan transfer
energi, fiksasi CO2 oleh RuBP carboxylase.
Unsur Mg biasa dihubungkan dengan masalah kemasaman tanah dan pengapuran.
Mg menyusun molekul khlorofil dan merupakan unsur yang sangat banyak terlibat pada
kebenyakan reaksi enzimatis. Kekurangan Magnesium dalam tanah, menjadikan tanah
bereaksi masam, menyebabkan unsur hara lain seperti Phospor dan Kalium terikat
sehingga tak terserap oleh tanaman dengan maksimal, pemupukan yang diberikan kurang
efektif dan tidak efisien. Produktifitas tanaman menurun rendah dengan mutu hasil
kurang baik, yang secara ekonomis merugikan karena pendapatan rendah.
Magnesium dapat diperoleh dari bahan organik, karena kebanyakan Magnesium
segera terlindi dari seresah, sisanya mengalami mineralisasi pada tahap awal perombakan
residu tersebut. Selain itu juga terdapat pada Kapur dan Pupuk, Mg berada dalam
senyawa yang dibgunakan untukmentralkan pH tanah, terutaam dalam bentuk batu kapur
dolomit (CaMgCO3), bentuk yang lain misalnya garam Epsom (MgSO 4 ) dan
K2SO4 . MgSO4 (Sul-Po-Mag).
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah Kesuburan Tanah mengenai “Magnesium (Mg) dalam Tanah”
dirumuskan berbagai masalah, yaitu sebagai berikut:
a. Apakah Magnesium itu dan bagaimana bentuknya?
b. Bagaimana ketersediaan Magnesium?
c. Apa manfaat dan fungsi Magnesium?
d. Bagaimana mobilitas Magnesium dalam tanah?
e. Bagaimana ciri tanaman kekurangan dan kelebihan Magnesium?
C. Tujuan
Dengan disusunnya makalah Kesuburan Tanah mengenai “Magnesium (Mg) dalam
Tanah” ini, pembaca diharapkan mencapai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dan bentuk dari Magnesium
2. Mengetahui ketersediaan Magnesium
3. Mengetahui manfaat dan fungsi Magnesium
4. Mengetahui mobilitas Magnesium
5. Mengetahui ciri tanaman kekurangan dan kelebihan Magnesium.
D.
BAB II
ISI
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini antara lain :
1. Magnesium (Mg) merupakan hara makro sekunder. Diperlukan tanaman dalam jumlah
relatif banyak, lebih sedikit dibanding N dan K, serupa jumlahnya dengan P, S dan Ca;
umumnya Mg <Ca.
2. Magnesium (Mg) berasal dari beberapa sumber, seperti bahan organik, rabuk, kompos
dan biosolid, Mg yang tertukar, pelarutan mineral Mg, kapur dan pupuk. Ketersediaan
Magnesium (Mg) dipengaruhi oleh kejenuhan Mg dan pH.
3. Manfaat Magnesium (Mg) terhadap tanaman dan tanah antara lain menghasilkan
klorofil dengan sempurna, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi,
meningkatkan pH tanah, memperbaiki struktur tanah. Fungsi Magnesium (Mg) yaitu
sebagai Esensial untuk fotosintesis.
4. Mg2+ dipasok oleh mass flow dan root interception. Transformasi Mg dalam tanah
terjadi pada saat pertukaran kation, presipitasi dan pelapukan. Manajemen pupuk Mg
meliputi pengapuran, kekahatan dan grass tetany.
5. Ciri-ciri kekurangan Mg pada tumbuhan yaitu rendahnya daya tahan tanaman terhadap
serangan hama dan penyakit sehingga mengakibatkan tanaman mudah terserang hama
dan penyakit, matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar tanaman, mempengaruhi
kemampuan berbuah dan produksinya Kelebihan Mg tidak secara langsung meracuni
tanaman atau organisme, menghambat penyerapan kation yang lainnya, terhambatnya
sistem perakaran pada tanaman dan perkembangan daun menjadi kerdil.
6.
DAFTAR PUSTAKA