Anda di halaman 1dari 35

BAB 8

UNSUR HARA MIKRO TANAH DAN


TANAMAN

NAMA : DERI FILMA JELISA


NPM : 19.11.1001.5009.005
Pendahuluan
• Unsur hara mikro meliputi sejumlah unsur yang di butuhkan oleh tanaman dalam
jumlah sangat sedikit, sehingga sering disebut juga sebagai unsur minor.
• Kandungan unsur mikro di dalam jaringan tanaman sangat rendah dibandingkan
dengan konsentrasi unsur makro, yakni kurang dari 100 ppm atau 100 kg-1 bobot
kering.
• Unsur hara mikro esensial bagi tanaman meliputi tujuh unsur, yaitu boron (B),
tembaga (Cu), Klorin (Cl), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), dan seng (Zn).
• Beberapa unsur lain seperti vanadium (V), natrium (Na), nikel (Ni), kobal (Co), dan
silikon (Si) mempunyai fungsi di dalam tanaman, tetapi sampai sekarang belum
disebut sebagai unsur hara esensial.
Besi PadaTanah
• Besi Di Dalam Tanah
 Unsur Fe merupakan penyusun tanah keempat terbesar dengan total mulai dari 0,7 % - 55 %.
Bagian terbesar Fe tanah biasanya terdapat di dalam kisi-kisi kristal dari sejumlah mineral.
 Mineral primer yang banyak mengandung Fe meliputi feromagnesium silikat, seperti olivin,
augit, hornblende, dan biotit.
 Mineral-mineral ini bersama biotit mika menyusun batuan beku. Oksidasi Fe yang banyak
terdapat dalam tanah meliputi gotit (FeOOH), hematit (Fe2O3), lepidokrosir (FeOOH), ilmenit
(FeTiO3), dan magnetit (Fe3O4) ( barber 1995).
Warna merah tanah adalah akibat keberadaan hematite, sedangkan kuning adalah warna
gotot. Senyawa Fe(OH)3 merupakan bentuk Fe paling signifikan sebagai pemasok Fe untuk
tanaman. Dalam batuan sedimen, Fe oksida dan siderite (FeCO3) merupakan bentuk Fe paling
utama.
Di dalam tanah Fe juga membentuk kompleks denga senyawa-senyawa organik padat
maupun organit larut. Sebagai contoh, senyawa organik sederhana seperti sitrat dan oksalat.
1. BESI PADA TANAH
Senyawa Fe organik paling stabil dibandingkan dengan bahan organik dan hara-hara
logam yang lain. Kelat Fe memiliki konstanta stabilitas yang tinggi, shingga pada
pH<7, Fe sering merupakan kation paling dominan dalam bentuk kelat ( Barber
1995).
Kelarutan Fe sangat rendah dan tergantung pada pH. Kelarutan Fe berkurang dengan
meningkatnya pH tanah, mulai dari 7,4-8.5 seperti kadar kapur tinggi, basah, dan
kadar bikarbonat tinggi menyebabkan kelarutan Fe berkurang di dalam tanah.
Didalam larutan tanah, Fe dapat berada dalam bentuk Fe2+ dan Fe3+ tetapi tanaman
lebih banyak menyerap bentuk Fe2+ . Hubungan antara Fe2+ dan Fe 3+ di dalma tanah
tergantung kepada kondisi oksidasi dan reduksi ( redoks). Pada kondisi reduktif maka
Fe2+ dominan dan mudah tersedia bagi tanaman.
BESI PADA NUTRISI TANAMAN
• Besi Dalam Nutrisi Tanaman
 Unsur Fe diperlukan untuk berfungsinya sejumlah enzim di dalam tanaman, terutama yang terlibat di
dalam reaksi oksidasi dan reduksi di dalam respirasi dan fotosintesis (havlin.et.Al.2005)
Besi merupakan komponen struktural molekul porfitin, seperti sitokrom ( transport elektron dan sitokrom
pada respirasi ), hematin , ferikrom, dan leghemoglobin.
Besi juga merupakan komponen protein feredoksin yang diperlukan untuk reduksi nitrat (NO3) dan sulfat
(SO4), fiksasi N ( sebagai bagian dari leghemoglobin ), dan produksi energi (NADP) (Jones 1998).
Besi berfungsi sebagai katalis atau bagian dari sistem yangterkait dalam pembentukan klorofil.
Kandungan besi daun sekitar antara 10 ppm-1000 ppm dalam bahan kering dengan tingkat kecukupan
antara 50 ppm-75 ppm.
Secara umum 50 ppm Fe merupakan titik kritis bagi sebagian besar tanaman dan di bawah 50 ppm tanaman
mengalami kekahatan.
Gejala- kekahatan Fe muncul pertama kali pada daun-daun muda , karena Fe tidak mobil di dalam tanaman,
Daun muda mengalami klorosis di anatara tulang daun, kemudian menyebar cepat ke seluruh daun. Pada
kondisi paling parah, daun-daun muda mengering dengan tulang-tulang daun tetap hijau dan pucuk-
pucuknya berwarna coklat.
2. MANGAN PADA TANAH
• Mangan ( Mn) adalah unsur paling banyak ke-11 dalam kerak bumi, dengan
konsentrasi rata-0rata 0,09%. Konsentrasi Mn di dalam tanah beragam dari
20 mg/ kg sampai 3000 mg/kg dengan rata-rata 600 mg/kg (Lindsay 1979).
• Didalam tanah Mn dibedakan menjadi Mn mineral , Kompleks Mn- bahan
organic, Mn dapat di tukar , dan Mn larut.
• Mineral Mn paling banyak adalah hausmanit (Mn3O4), pirolusit (Mn02),
magnanit (MnOOH).
• Didalam tanah dengan aerasi baik dan ber pH tinggi , Mn mengendap sebagai
MnO2, sedangkan pada Ph rendah dapat mengendap sebagai MnCO3.
MANGAN DALAM NUTRISI TANAMAN
Fungsi Mangan:
a. Mangan penting bagi pembentukan kloroplas dan terlibat di dalam aktivitas enzim pada
fotosintesis, respirasi dan metabolism N.
b. Ion Mn2+ mengaktifkan beberapa enzim seperti dekarboksilase dan dehidrogenese yang
terlibat dalam siklus krebs pada unsur ini diperlukan evolusi oksigen di dalam fotosintesis.
• Konsentrasi Mn di dalam tanaman beragam dari 20 ppm-500 ppm dengan batasan kritis sekitar
10 ppm -20 ppm bagi sebagian besar tanaman.
Gejala kekahatan Mn:
menyebabkan klorosis antar tulang daun pada kebanyakan tanaman dan tejadi bercak-bercak
berwarna kecoklatan atau abu-abu dan nekrosis dengan tulang tulang dau yang masih hijau.
• Pada tanah tanah- tanah sangat masam Mn tersedia bagi tanaman tetapi konsentrasi yang
terlau tinggi bersifat meracun. Keracuna Mn ditunjukkan oleh noda-noda berarna coklat pada
daun-daun tua yang dikelilingi oleh jaringan klorosis .
3. TEMBAGA PADA TANAH
• Kandungan Cu total didalam tanah sekitar 1 sampai 50 mg Cu kg-1. didalam tanah Cu berada
dalam mineral dalam bahan organic terjerap secara spesifik ,bentuk Cu dapat ditukar ( Cu-dd)
dan sebagai ion Cu2+ dan kompleks Cu/organi di dalam larutan tanah.
• Mineral sulfide kalkopirit (CuFeS2) merupakan sumber paling penting Cu tanah.
• kandungan Cu pada tanah mineral biasanya cukup, sebaliknya pada tanah organik (Histosol’s)
ketersediaan Cu sangat rendah akibat terikat kuat pada bahan organic.
• Tanah-tanah berpasir dengan kandungan bahan organic rendah pada umunya kahat Cu akibat
kehilanagn melalui pelindian, sedangkan tanah liat merupakan tipe tanah yang memiliki
kemungkinan kahat Cu paling kecil.
• Di dalam larutan tanah, lebih dari 99% Cu berupa kompleks dengan bahan organic dan sangat
sedikit dalam bentuk Cu2+ , tetapi kedua bentuk tersebut dapat diserap oleh tanaman.
• Pada pH kurang dari 6,9 Cu terikat kuat sebagai ion Cu2+ , sedangkan pada pH lebih tinggi dari
6,8 Cu berada dalam bentuk Cu(OH)2.
TEMBAGA PADA TANAH
• Seperti kebanyakan hara mikro, kandungan Cu larut yang tinggi dapat
meracun, karena jumlah Cu yang terlalu banyak dapat menekan
aktivitas Fe dan menyebabkan terjadinya kekahatan pada Fe pada
tanaman. Sebaliknya konsentrasi Fe, Mn, dan Al di dalam tanah
berpengaruh pada ketersediaan Cu, tanpa memandang jenis
tanahnya
TEMBAGA DALAM NUTRISI TANAMAN
• Kandungan normal unsur tembaga (Cu) di dalam jaringan tanaman
berkisar antara 5 ppm sampai 20 ppm.
• Di dalam tanaman unsur Cu merupakan komponen esensial sejumlah
enzim tanaman seperti : diamin oksidase, askorbat oksidase, o-difenol
oksidase, sitokrom-c oksidase, superoksid dismutase, plastosianin
oksidase dan kuionol oksidase.
• Oleh karena itu, tanpa adanya pasokan Cu yang cukup enzim-enzim
tersebut tidak akan aktif dan menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
TEMBAGA DALAM NUTRISI TANAMAN
• Meskipun jarang terjadi, kekahatan Cu dijumpai pada tanaman yang
sensitif , seperti asparagus, kentang , padi, dan kedelai yang ditanam
pada tanah- tanah bertekstur pasir dengan kadar bahan organic
rendah dan berkadar kapur tinggi dengan pH yang tinggi.
• Gejala kekahatan :
1. klorosis pada daun-daun muda
2. mengakibatkan kematian, mulai dari pucuk batang secara progresif,
klorosis antartulang daun pada daun-daun muda dengan ujung dan
pinggiran daun masih hijau dikuti oleh klorosis tulang daun dan
akhirnya nekrosis cepat pada helai daun.
TEMBAGA DALAM NUTRISI TANAMAN
3. Pada pembentukan biji dan buah dibandingkan dengan pertumbuhan
vegetatif. Pada tanaman jagung dan tanaman berbiji kecil, daun-daun
muda menguning dan kerdil, dan pada kondisi pada parah daun-daun
muda menjadi pucat dan daun-daun tua mati.
• Konsentrasi Cu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan keracunan
pada tanaman. Ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang lambat ,
terutama pada akar dan klorosis .
• Bagi kebanyakan tanaman, tingkat batas meracun kritis untuk Cu
dalam daun adalah di atas 20 ppm -30 ppm
4. SENG PADA TANAH
• Kandungan unsur seng (Zn) total di dalam tanah berkisar antara 10-300 mg kg -1
, di dalam tanah Zn berada dalam bentuk Zn mineral, Zn bahan organic , Zn
terjerap pada permukaan koloid organic dan liat, Zn larut di dalam larutan
tanah.
• Zn mengandung:
sfalerit (ZnS), smitsonit ( ZnCO3) dan hemimorfit [Zn4(OH)2Si2)7.H2O].
• Unsur Zn yang di bebaskan dari mineral tanah pada saat proses pelapukan
dapat dijerap partikel tanah, diserap oleh tanaman atau jasa renik atau
bereaksi dengan senyawa organic membentuk senyawa kompleks larut.
• Seng dalam bentuk kelat dengan bahan organic penting untuk pergerakn Zn ke
perakaran tanaman.
SENG PADA TANAH
• Ketersediaan Zn lebih tinggi pada kondisi pH rendah dan minimum pada pH tanah
antara 5,5 sampai 7. Pada pH di atas 7 situasinya lebih kompleks.
• Unsur Zn merupakan hara mikro yang paling sering kahat di antara unsur hara mikro
yang lainnya.
• Kekahatan Zn dapat terjadi akibat pemupukan P dosis tinggi pada tanah-tanah yang
memiliki konsentrasi Zn rendah. Hal ini di akibatkan oleh interaksi antara Zn dengan
radikal fosfat membentuk senyawa kompleks Zn-fosfat dengan tingkat kelarutan
rendah.
• Unsur Zn dapat membentuk kompleks dengan bahan organic tanah atau terjerap
pada tanah-tanah kaya bahan organic. Ia juga dapat mengalami imobilisasi oleh jasad
renik , terutama ketika adapenambahan pupuk kandang.
• Mikoriza dapat membantu ketersediaan Zn pada tanah-tanah yang miskin Zn.
SENG DALAM NUTRISI TANAMAN
• Tanaman menyerap seng sebagai kation Zn2+ dan sebagai kompleks
organic sintetis dan alami. Kandungan Zn dalam tanaman beragam
antara 25 ppm dan 150 ppm
• Zn mengandung 4 enzim :
Alkohol dehidrogenese, Cu-Zn superoksid dismutase, karbonik
anhydrase dan RNA polymerase
Fungsi di dalam tanaman : Zn berfungsi mengaktifkan beberapa enzim
yaitu dehidrodgenese, aldolase, isomerase, transfosforilase, RNA dan
DNA polymerase yang terlibat dalam metabolism karbohidrat dan
sintestis protein.
SENG DALAM NUTRISI TANAMAN
• Kekahatan Zn biasanya terjadi jika konsentrasinya di dalam tanaman kurang dari 10 ppm -20
ppm tergantung jenis tanamannya
• Gejala :
a. terlhat titik –titik tumbuh dan daun-daun muda
b. Daun-daun tanaman baru terbentuk mengalami klorosis dengan warna hijau pada tulang-
tulang daun
c. Buku batang pendek
d. Daun-daun berukuran kecil
e. Pertumbuhan terhambat
f. Keriting dan mengelompok pada bagian atas tanaman.

Sering terjadi pada pohon jeruk tanaman jagung, kapas dan kentang.
SENG DALAM NUTRISI TANAMAN
• Keracuan tanaman oleh Zn dapat terjadi jika konsentrasinya di dalam
tanaman melebihi 400 ppm. Keracunan mengakibatkan pertumbuhan
akar buruk atau gagal, yang mengakibatkan daun-daun menguning
dan akhirnya mati.
Tanaman kacang tanah dan kedelai diketahui sensitive terhadap
keracunan Zn.
5. BORON PADA TANAH
• Kandungan B total di dalam tanah sangat beragam tergantung bahan induk
dan tingkat pelapuan tanahnya , mulai dari 1-270 mg kg -1.
• Umumnya kandungan B total lebih tinggi pada tanah-tanah bertekstur liat
dan rendah pada tanah-tanah bertekstur pasir dengan kandungan bahan
organic rendah.
• Bahan organic merupakan sumber B tersedia di dalam tanah paling penting,
sehingga tanah dengan kandungan bahan organic rendah berpotensi
kekurangan B untuk tanaman.
• Mineral di dalam yang mengandung B adalah turmalin, aksenit, uleksit ,
kolemanit dan Kermit. Yang paling banyak adalah turmalin yang sangat sulit
lapuk.
BORON PADA TANAH
• Boron umunya diserap tanaman dalam bentuk asam borat .
• Ketersediaan B sensitive terhadap pH dan kadarnya maksimum pada
pH antara 5 dan 7.
• Kekahatan B sering terjadi akibat kekeringan atau kedinginan yang
menyebabkan laju dekomposisi bahan organic rendah.
BORON DALAM NUTRISI TANAMAN
• Tanaman menyerap B terutama dalam bentuk asam borat tidak
terdisosiasi ( H3BO3).
• Boron diperlukan untuk pembenukan dinding sel, integritas
membrane, serapan Ca dan membantu translokasi gula.
• Boron mempengaruhi banyak fungsi di dalam tanaman seperti
pembungaan , perkecambahan dan pertumbuhan tepung sari,
pembentukan buah, pembelahan sel, status air dan gerakan hormone
tanaman
• Unsur B juga membantu translokasi gula melalui floem
BORON DALAM NUTRISI TANAMAN
• Konsetrasi B pada tanaman monokotil dan dikotil beragam, masing-masing
antara 6 ppm-18 ppm dan 20 ppm-60 ppm
• Kekahatan sering terjadi jika tanaman mengandung <20 ppm di salam daun
masak pada kebanyakan tanaman.
• Keracunan B jarang terjadi kecuali akibat pemupukan dengan dosis yang
berlebihan.
Gejala Kekahatan B :
dapat mengakibatkan kegagalan pertumbuhan pucuk tanaman , batang kaku ,
cabang tanaman tumbuh lateral. Daun- daun tanaman mudah berwarna
keunguan , coklat dan kuning, menebal, keriting dan buah rapuh, ubi dan akar
tanaman berubah warna pecah-pecah dengan bercak-bercak coklat.
BORON DALAM NUTRISI TANAMAN
• Kekahatan B terutama ditemui pada tanah-tanah masam bertekstur
pasir di daerah dengan curah hujan tinggi dan miskin bahan organik
6. MOLIBDENUM TANAH (Mo)
• Kandungan Mo di dalam tanah berkisar antara 0,2-36 mg kg-1 rendah pada tanah-
tanah yang mengalami pelapukan lanjut , dan tinggi pada tanh yang relatif muda.
• Mineral sumber Mo tanah adalah besi molibdat, wulfenite dan powelit.
• Penjerapan MoO32- di dalam tanah terutama dilakuakn oleh mineral alofan dan
senyawa-senyawa oksida Al, Fe, Si amorfus.
• Jumlah Mo terjerap tertinggi pada pH di atas 7, 5.
• Mo lebih tersedia seiring dengan meningkatnya Ph sehingga pengapuran tanah –
tanah masam sampai pH sekitar 7 dapat mengurangi terjadinya kekahatan.
• Pemberian P dalam dosis tinggi dapat menigkatkan serapan Mo oleh tanaman,
sedangkan pemberian S dosis tinggi dapat menekan serapam Mo.
MOLIBDENUM DALAM NUTRISI
TANAMAN
• Unsur Mo diserap tanaman dalam bentuk anion molibdat ( Mo O42- ) yang
dapat membentuk kompleks dengan anion lain sebagai fosfomolibdat.
• Kandungan Mo di dalam tanaman biasanya kurang beragam atau rendah
antara 0,34 ppm sampai 1,50 ppm bobot kering..
• Di dalam tanaman Mo merupakan Ko-faktor dari beberapa enzim seperti
NO3- , reductase, nitrogenase, santin oksidase/ dehidrogenese, aldehid
oksidase, dan sulfat oksidase.
• Oleh karena Mo terlibat di dalam asimilisi dan penmbatan N kekahatan
Mo dapat menyebabkan kekahatan N, terutama jika tanaman
mengandalkan sumber N simbiosis.
MOLIBDENUM DALAM NUTRISI
TANAMAN
• Kekahatan Mo menyebakan :
Daun- daun tanpak pucat terjadi perubahan warna pada bagian
pinggir / sekeliling ( coklat seperti terbakar ), dengan pertumbuhan
daun yang terhambat . Daun-daun tua mengalami klorosis antar tulang
daun dan nekrosis.
Kekahatan Mo sering menyerupai kekahatan N .
• Tingkat kritis kekahatan Mo beragam antara 0,1 ppm sampai 1,0 ppm
bobot kering
• Kekahatan Mo terjadi pada tanah-tanah masam dan bertekstur pasir.
MOLIBDENUM DALAM NUTRISI
TANAMAN
• Konsentrasi Mo berlebih dalam tanaman tidak berpengaruh terhadap
tanaman, tetapi dapat meracuni ternak sapi perah yang
mengkonsumsi tanaman yang mengandung 5 ppm Mo atau lebih.
• Pakan ternak dengan kandungan Mo tinggi terdapat pada tanah-tanah
dengan pH tinggi dan mengandung bahan organic tinggi.
7. KLORIN PADA TANAH ( Cl)
• Klorin ( Cl) di dalam tanah berada dalam bentuk garam larut seperti NaCl,
CaCl2, dan MgCl2 sehingga hampir tidak dijumpai dalam bentuk mineral,
fraksi terjerap, maupun bentuk organiknya.
• Ia sangat mobil di dalam tanah, sehingga sangat mudah terlindi ketika curah
hujan atau air irigasi melebihi evatranspirasi.
• ia dipasok ke dalam tanah dalam jumlah besar setiap tahun melalui air
hujan dan irigasi , letusan gunung berapi dan aerosol dari laut. Adanya
sumber alami ini yang menyebabkan kekahatan Cl jarang terjadi di lapangan.
• Klorin dapat di tambahkan ke dalam tanah dalam bentuk pupuk, seperti KCL
( 65% Cl), MgCl2 (74 % Cl) , dan NaCl ( 66% Cl).
KLORIN DALAM NUTRISI TANAMAN
• Unsur klorin ( Cl ) diserap tanamn dalam bentuk Cl. Di dalam
tanaman, Cl terlibat di dalam beberapa proses metabolism.
• Fungsingya :
1. pengaturan osmosis dan buka-tutup stomata
2 . Mengatur gerakan air dan zat-zat terlarut di dalam sel tanaman
3. Mengatur keseimbangan ion yang diperlukan tanaman untuk
penyerapan unsur –unsur hara dan di dalam fotosintesis.
• Kekahatan terjadi ketika kandungan Cl. Lebih rendah dari 0,15%
KLORIN DALAM NUTRISI TANAMAN
• Gejala –gejala kekahatan Cl :
Layu pucuk helai daun yang diikuti klorosis , nekrosis dan berwarna tembaga.
• Konsentrasi Cl yang terlalu tinggi di dalam tanah dapat menyebabkan
keracunan dan kejadian ini lebih sering terjadi di badingkan kekahatan Cl.
• Pengaruh kelebihan Cl berupa peningkatan tekanan osmosis air tanah yang
mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air, sehingga tanaman layu.
• Salah satu tanaman yang sering mengalami keracuan Cl adalah tembakau
dan tomat . Yang ditandai oleh daun-daun yang menebal dan menggulung.
Unsur-unsur bermanfaat lainnya
• Nikel (Ni)
Nikel baru saja mendapatkan status hara esensial bagi tanaman ( di
Amerika Serikat, Dick tahun 2008 ).
Unsur Ni diperlukan oleh enzim urease untuk memecah urea dan
membebaskan N menjadi bentuk tersedia bagi tanaman, diperlukan
untuk penyerapan Fe oleh tanaman , dan biji untuk berkecambah.
Tanaman yang tumbuh tanpa pasokan Ni akan secara berangsur-angsur
menderita kekahatan ketika tanaman masak dan memulai fase
reproduktif. Oleh karena itu tanaman dapat gagal menghasilkan biji, jika
kahat Ni.
Unsur-unsur bermanfaat lainnya
• Natrium ( Na )
Unsur ini terlibat dalam pergerakan air ( osmosis ) dan keseimbangan
ion di dalam tanaman. Unsur ini esensial bagi tanaman yang tumbuh di
daerah kaya garam ( halofitik ), yang mempunyai kemmpuan
mengumpulkan garam di dalam vakuola untuk menjaga tekanan turgor
dan pertumbuhan.
Pengaruh baik na bagi pertumbuhan tanaman sering diamati pada
tanah miskin K, karena Na dapat menggantikan sebagian fungsi K .
Beberapa jenis tanaman memerlukan Na untuk pertumbuhan
optimum, termasuk seledri dan bayam.
Unsur-unsur bermanfaat lainnya
• Kobal (Co )
Kobal diperlukan untuk penambatan microbial N pada tanaman lagum
dan di dalam bintil akar tanaman bukan legum. Konsentrasi Co di dalam
tanaman beragam. Dari 0,02 ppm sampai 0,5 ppm .
Kebutuhan Co lebih besar untuk penambatan N dari pada untuk
ammonium.
Kekahatan Co dapat mengakibatkan kekahatan N
Unsur-unsur bermanfaat lainnya
• Silikon ( Si )
Silikon merupakan unsur paling banyak kedua (30 % ) dalam kulit bumi
setelah oksigen .
Ia merupakan penyusun mayoritas mineral yang terdapat di dalam
tanah bersama-sama Al dan Fe. Mineral tersebut sangat tidakmlarut,
sehingga konsentrasi Si di dalam larutan tanah rendah. Jika mineral
lapuk , akan di bebaskan asam silikat yang dapat diserap oleh tanaman.
Pada tanaman silicon merupakan komponen dinding-dinding sel.
Unsur-unsur bermanfaat lainnya
Silikon (Si )
• Meskipun belum dinyatakan seabagai hara esensial untuk semua
tanaman, unsur ini mempunyai peran dan fungsi yang nyata bagi
banyak tanaman, seperti padi dan tebu.
• Tanaman yang dipasok cukup Si memiliki dinding sel yang lebih kuat
dan tegak , sehingga tanaman dapat terhindar dari serangan
serangga. Keberadaan unsur Si signifikan meningkatkan toleransi
tanaman terhadap panas dan kekeringan.
• Si juga mencegah keracunan Fe dan Mn pada tanaman

Anda mungkin juga menyukai