1
Pertumbuhan Tanaman dipengaruhi
oleh :
1. Sinar Matahari
2. Suhu
3. Udara
4. Air
5. Unsur hara dalam Tanah
2
Reaksi (pH) Tanah
pH Kemasaman atau Alkalinitas
pH Banyaknya [H+] di dalam Tanah
3
Pentingnya pH Tanah
1. Menentukan mudah tidaknya UH diserap
tanaman
2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur
beracun
3. Mempengaruhi perkembangan
mikroorganisme
4
KOLOID TANAH
Bhn Mineral & BO Tanah yang sangat halus
sehingga mempunyai luas permukaan yang
sangat besar per`satuan berat (massa)
Koloid tanah : Liat (koloid anorganik) dan
Humus (koloid organik)
Koloid berukuran < 1 mikron
Koloid tanah bagian tanah yang sangat
aktif dalam reaksi-reaksi fisiko-kimia di dalam
tanah
Koloid = micell (micro cell)
5
Mineral Liat
mineral liat terbentuk :
1. Rekristalisasi dari senyawa hasil pelapukan
mineral primer
2. Alterasi (perubahan) langsung dari mineral
primer yang telah ada
Mineral Liat terdiri dari :
Liat ipe 1 : 1
Liat tipe 2 : 1
Liat tipe 2 : 1 : 1
6
Mineral Liat tipe 1:1
• Kaolinit
• Haloisit
7
Mineral Liat Tipe 2:1
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
ALUMINA OKTAHEDRAL (Al)
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
8
Mineral Liat Tipe 2:1:1 (2:2)
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
Al-(Mg) OKTAHEDRAL (Al/Mg)
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
Al-(Mg) OKTAHEDRAL (Al/Mg)
9
Muatan listrik negatif pada mineral liat
disebabkan :
1. Kelebihan muatan negatif pada ujung
patahan kristal (Si-tetrahedral maupun Al-
oktahedral)
2. Disosiasi H+ dari gugus OH pada tepi/ujung
kristal
3. Subtitusi isomorfik : pergantian kation dalam
struktur kristal oleh kation lain yang valensi
rendah
10
Koloid organik Humus
• Tersusun oleh C, H dan O (liat Al, Si, O)
• Bersifat amorf
• KTK > tinggi dibanding Liat
• Lebih mudah dihancurkan
• Muatan negatif bersumber dari gugus
karboksil (COOH) & gugus Fenol
• Muatan bersifat tergantung pH
11
Berdasarkan kelarutan dalam asam &
alkali, humus tersusun dari :
1. Asam fulvik : BM paling kecil; warna terang;
larut dalam asam & alkali; aktif dalam reaksi -
reaksi kimia
2. Asam humik : BM sedang; warna tidak terang-
tidak gelap; larut dalam alkali tetapi tidak larut
dalam asam; aktif dalam reaksi kimia
3. Humin : BM paling besar; warna paling gelap;
tidak larut dalam asam & alkali; tidak aktif
dalam reaksi kimia
12
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
• Kation : ion bermuatan positif (Ca++; Mg++; K+;
Na+; NH4+; Al3+ )
• Kation terlarut di dalam air dan dijerap oleh
koloid tanah
• Banyaknya kation (miliekivalen) yang dapat
dijerap (adsorbsi) oleh tanah persatuan berat
tanah (per 100 g) = KTK
• KTK (me/100 g)
• miliekivalen = berat atom/valensi
13
KTK koloid tanah
1. Humus 100 - 300 me/100 g
2. Chlorit 10 – 40 me/100 g
3. Montmorilonit 80 – 150 me/100 g
4. Illit 10 - 40 me/100 g
5. Kaolinit 3 – 15 me/100 g
6. Haloisit 2H2O 5 - 10 me/100 g
7. Haloisit 4H2O 40 – 50 me/100 g
8. Seskuioksida 0 – 3 me/100 g
14
PERTUKARAN ANION
• Kapasitas Tukar Anion (KTA) lebih sedikit
• Mineral Liat Amorf, liat Al dan Fe-Oksida
• Kaolinit dalam jumlah lebih sedikit
• Adanya muatan positif pada mineral liat silikat
(patahan kristal atau pergantian gugus OH
oleh anion lain)
• Karena koloid bermuatan positif terjadi
pertukaran anion
15
Tanah bermuatan positif :
1. Terjadi penjerapan anion (NO3‾),
chlor (Cl‾)
2. Kation (Ca, Mg, K) tidak dijerap tetapi
dalam larutan tanah sehingga mudah
tercuci
3. Fosfat & sulfat dapat difiksasi oleh
tanah, sehingga tidak tersedia
16
KEJENUHAN BASA (KB)
• Kation pada kompleks jerapan koloid :
Kation basa : (Ca++; Mg++; K+; Na+ )
Kation asam : (H+ dan Al3+ )
• KB : perbandingan antara jumlah kation-kation
basa dengan jumlah semua kation yang
terdapat dalam kompleks jerapan tanah
• Jumlah maksimum kation yang dapat dijerap
tanah nilai KTK
17
Kation basa UH
• Basa-basa mudah tercuci tanah KB
tanah belum banyak mengalami pencucian &
tanah subur
• KB berhubungan erat dengan pH tanah
• Tanah pH rendah KB rendah
• Tanah pH tinggi KB tinggi
• Tanah KB rendah micell didominasi kation
asam
• Kation Al dapat menjadi racun bagi tanaman
18
UNSUR HARA ESENSIAL
• UH yang sangat dibutuhkan tanaman, dan
fungsinya dalam tanaman tidak dapat
digantikan oleh unsur lain
• UH Esensial berasal dari udara, air dan tanah
• UH makro : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S
• UH mikro : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl dan Co
• Co diperlukan oleh ternak
19
UNSUR HARA MAKRO
1. Karbon ( C ) CO2
2. Hidrogen (H) H+ dan H2O
3. Oksigen (O) O2
4. Nitrogen (N) NH4+ dan NO3-
5. Fosfor (P ) H2PO4- dan HPO42-
6. Kalium (K) K+
7. Kalsium (Ca) Ca++
8. Magnesium (Mg) Mg++
9. Sulfur/belerang (S) SO42-
20
UNSUR MIKRO
1. Besi (Fe) Fe++ dan Fe+++
2. Mangan (Mn) Mn++
3. boron (B) BO33- ; H2BO3- dan B(OH)4-
4. Molibdenun (Mo) MoO42-
5. Cuprun /tembaga (Cu) Cu++
6. Zink (Zn) Zn++
7. Klor (Cl) Cl-
8. Kobalt (Co) esensial untuk ternak
21
MEKANISME PENYEDIAAN &
PENYERAPAN HARA
• Tanaman menyerap hara akar atau daun
• C & O diambil dari udara (CO2 ) stomata
• H diambil dari air tanah (H2O) oleh akar
• Unsur hara lain diserap akar tanaman dari
tanah
22
Unsur hara tersedia di sekitar akar
tanaman dengan cara :
23
NITROGEN (N)
• Fungsi : Memperbaiki pertumbuhan
vegetatif tanaman; Pembentukan protein
• Gejala kekurangan : Tanaman kerdil;
pertumbuhan akar terbatas; daun kuning &
gugur
• Gejala kelebihan : memperlambat
kematangan tan; batang lemah mudah
roboh; mudah diserang hama dan penyakit
24
NITROGEN (N)
25
FOSFOR (P)
• Fungsi :
1. Pembelahan sel;
2. Pembentukan albumin;
3. Pembentukan bunga, buah & biji;
4. Mempercepat pematangan;
5. Memperkuat batang;
6. Perkembangan akar;
26
Fungsi Fosfor (P)
7. Memperbaiki kualitan tanaman,
8. Tahan terhadap penyakit;
9. Membentuk nucleoprotein (RNA &
DNA);
10. Metabolisma karbohidrat;
11. Menyimpan & memindahkan energi
(ATP & ADP)
27
Penyebab kekurangan P
1. Jumlah di dalam tanah sedikit
2. Sebagian besar terdapat dalam bentuk tidak
dapat diserap tanaman
3. Difiksasi (terikat) oleh Al (masam) & Ca
(alkalis)
GELALA KEKURANGAN
1. Pertumbuhan terhambat (kerdil)
2. Daun berwarna ungu/coklat mulai dari ujung
daun (tan muda)
3. Tanaman jagung, tongkol tidak sempurna
28
KALIUM (K)
• Fungsi :
1. Pembentukan pati
2. Mengaktifkan enzim
3. Pembukaan stomata
4. Proses fisiologi dalam tanaman
5. Proses metabolik dalam sel
6. Meningkatkan ketahanan terhadap
kekeringan & penyakit
7. Perkembangan akar
29
KEHILANGAN K
• Diserap tanaman (leguminosa, tomat,
kentang)
• Tercuci
GEJALA KEKURANGAN
• Gejala terlihat pada daun tua
• Pinggir daun berwarna coklat (mulai daun tua)
• Ruas pada jagung memendek & tanaman
tidak tinggi
30
KALSIUM (Ca)
• FUNGSI :
1. Penyusunan dinding sel;
2. Pembelahan sel;
3. Untuk tumbuh
• GEJALA KEKURANGAN
1. Tunas & akar tidak berkembang
2. Pada jagung, ujung daun berwarna coklat &
melipat serta terkulai ke bawah saling
melekat dengan daun di bawahnya
31
MAGNESIUM (Mg)
• FUNGSI
1. Pembentukan klorofil
2. Sistim enzim (aktivator)
3. Pembentukan minyak
GEJALA KEKURANGAN
1. Defisiensi pada daun tua
2. Daun menguning
3. Garis-garis kuning pada daun tan jagung
4. Pada daun muda keluar lendir (gel)
32
BELERANG/ SULFUR (S)
• FUNGSI : Pembentukan Protein
• GEJALA KEKURANGAN
1. Defisiensi pada daun tua
2. Tanaman kerdil
3. Pematangan lambat
4. Daun kuning seperti kekurangan N
33
FUNGSI UNSUR HARA MIKRO
Zn : Pembentukan hormon tumbuh; katalis
pembentukan protein; pematangan biji
Fe : Pembentukan klorofil; oksidasi reduksi dalam
pernapasan; penyusunan enzim & protein
Cu : Katalis pernapasan; penyusun enzim;
pembentukan klorofil; metabolisme
karbohidrat & protein
B : Pembentukan protein; metabolisme N &
karbohidrat; perkembangan akar; pebentukan
buah & biji
34
FUNGSI UNSUR HARA MIKRO
Mn : metabolisme N & asam organik; fotosintesi
(asimilasi CO2); perombakan karbohidrat;
pembentukan kerotin, riboflafin & as askorbat
Mo: meningkatkan fiksasi N oleh bakteri;
pembentukan protein
Cl : belum jelas (pertumbuhan akar & tanaman
terhambat jika tidak ada Cl)
Co : fiksasi N oleh bakteri; penyusunan vitamin
B-12
35
KESEIMBANGAN UNSUR HARA
• Dampak ketidakseimbangan UH
1. Kelebihan Cu/S hambat penyerapan Mo
2. Kelebihan Zn, Mn, Cu kekurangan Fe
3. Kelebihan P Kekurangan Zn, Fe, Cu
4. Kelebihan N kekurangan Cu
5. Kelebihan N/K hambat penyerapan Mn
6. Kelebihan kapur hambat penyerapan B
7. Kelebihan Fe, Cu, Zn hambat serapan Mn
36