Anda di halaman 1dari 36

SIFAT KIMIA TANAH

1. Reaksi (pH) Tanah


2. Koloid Tanah
3. Kapasitas Tukar Kation
4. Pertukaran Anion
5. Kejenuhan Basa
6. Unsur Hara Esensial
7. Mekanisme Penyediaan & Penyerapan Hara

1
Pertumbuhan Tanaman dipengaruhi
oleh :
1. Sinar Matahari
2. Suhu
3. Udara
4. Air
5. Unsur hara dalam Tanah

Pertumbuhan tanaman dibatasi oleh faktor yang


paling jelek

2
Reaksi (pH) Tanah
pH  Kemasaman atau Alkalinitas
pH  Banyaknya [H+] di dalam Tanah

NETRAL  [H+] = [OH-]  = 7 (- log 10-7


MASAM  [H+] > [OH-]  < 7
ALKALIS  [H+] < [OH-]  > 7
pH Tanah  3,0 – 9,0

3
Pentingnya pH Tanah
1. Menentukan mudah tidaknya UH diserap
tanaman
2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur
beracun
3. Mempengaruhi perkembangan
mikroorganisme

Mengubah pH Tanah  Kapur & Belerang

4
KOLOID TANAH
 Bhn Mineral & BO Tanah yang sangat halus
sehingga mempunyai luas permukaan yang
sangat besar per`satuan berat (massa)
 Koloid tanah : Liat (koloid anorganik) dan
Humus (koloid organik)
 Koloid berukuran < 1 mikron
 Koloid tanah  bagian tanah yang sangat
aktif dalam reaksi-reaksi fisiko-kimia di dalam
tanah
 Koloid = micell (micro cell)

5
Mineral Liat
 mineral liat terbentuk :
1. Rekristalisasi dari senyawa hasil pelapukan
mineral primer
2. Alterasi (perubahan) langsung dari mineral
primer yang telah ada
Mineral Liat terdiri dari :
Liat ipe 1 : 1
Liat tipe 2 : 1
Liat tipe 2 : 1 : 1

6
Mineral Liat tipe 1:1

SILIKA TETRA HEDRAL (Si)


ALUMINA OKTAHEDRAL (Al)

SILIKA TETRA HEDRAL (Si)


ALUMINA OKTAHEDRAL (Al)

• Kaolinit
• Haloisit

7
Mineral Liat Tipe 2:1
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
ALUMINA OKTAHEDRAL (Al)
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)

SILIKA TETRA HEDRAL (Si)


ALUMINA OKTAHEDRAL (Al)
SILIKA TETRA HEDRAL (Si)
Montmorilonit; Illit; Vermikulit

8
Mineral Liat Tipe 2:1:1 (2:2)
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
Al-(Mg) OKTAHEDRAL (Al/Mg)
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
Al-(Mg) OKTAHEDRAL (Al/Mg)

SILIKA TETRA HEDRAL (Si)


Al-(Mg) OKTAHEDRAL (Al/Mg)
SILIKA TETRA HEDRAL (Si)
Al-(Mg) OKTAHEDRAL (Al/Mg)
Chlorit

9
Muatan listrik negatif pada mineral liat
disebabkan :
1. Kelebihan muatan negatif pada ujung
patahan kristal (Si-tetrahedral maupun Al-
oktahedral)
2. Disosiasi H+ dari gugus OH pada tepi/ujung
kristal
3. Subtitusi isomorfik : pergantian kation dalam
struktur kristal oleh kation lain yang valensi
rendah

10
Koloid organik  Humus
• Tersusun oleh C, H dan O (liat Al, Si, O)
• Bersifat amorf
• KTK > tinggi dibanding Liat
• Lebih mudah dihancurkan
• Muatan negatif bersumber dari gugus
karboksil (COOH) & gugus Fenol
• Muatan bersifat tergantung pH

11
Berdasarkan kelarutan dalam asam &
alkali, humus tersusun dari :
1. Asam fulvik : BM paling kecil; warna terang;
larut dalam asam & alkali; aktif dalam reaksi -
reaksi kimia
2. Asam humik : BM sedang; warna tidak terang-
tidak gelap; larut dalam alkali tetapi tidak larut
dalam asam; aktif dalam reaksi kimia
3. Humin : BM paling besar; warna paling gelap;
tidak larut dalam asam & alkali; tidak aktif
dalam reaksi kimia

12
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
• Kation : ion bermuatan positif (Ca++; Mg++; K+;
Na+; NH4+; Al3+ )
• Kation terlarut di dalam air dan dijerap oleh
koloid tanah
• Banyaknya kation (miliekivalen) yang dapat
dijerap (adsorbsi) oleh tanah persatuan berat
tanah (per 100 g) = KTK
• KTK (me/100 g)
• miliekivalen = berat atom/valensi

13
KTK koloid tanah
1. Humus 100 - 300 me/100 g
2. Chlorit 10 – 40 me/100 g
3. Montmorilonit 80 – 150 me/100 g
4. Illit 10 - 40 me/100 g
5. Kaolinit 3 – 15 me/100 g
6. Haloisit 2H2O 5 - 10 me/100 g
7. Haloisit 4H2O 40 – 50 me/100 g
8. Seskuioksida 0 – 3 me/100 g

14
PERTUKARAN ANION
• Kapasitas Tukar Anion (KTA) lebih sedikit
• Mineral Liat Amorf, liat Al dan Fe-Oksida
• Kaolinit dalam jumlah lebih sedikit
• Adanya muatan positif pada mineral liat silikat
(patahan kristal atau pergantian gugus OH
oleh anion lain)
• Karena koloid bermuatan positif terjadi
pertukaran anion

15
Tanah bermuatan positif :
1. Terjadi penjerapan anion (NO3‾),
chlor (Cl‾)
2. Kation (Ca, Mg, K) tidak dijerap tetapi
dalam larutan tanah sehingga mudah
tercuci
3. Fosfat & sulfat dapat difiksasi oleh
tanah, sehingga tidak tersedia

16
KEJENUHAN BASA (KB)
• Kation pada kompleks jerapan koloid :
Kation basa : (Ca++; Mg++; K+; Na+ )
Kation asam : (H+ dan Al3+ )
• KB : perbandingan antara jumlah kation-kation
basa dengan jumlah semua kation yang
terdapat dalam kompleks jerapan tanah
• Jumlah maksimum kation yang dapat dijerap
tanah  nilai KTK

17
Kation basa  UH
• Basa-basa mudah tercuci  tanah KB 
tanah belum banyak mengalami pencucian &
tanah subur
• KB berhubungan erat dengan pH tanah
• Tanah pH rendah  KB rendah
• Tanah pH tinggi  KB tinggi
• Tanah KB rendah  micell didominasi kation
asam
• Kation Al dapat menjadi racun bagi tanaman

18
UNSUR HARA ESENSIAL
• UH yang sangat dibutuhkan tanaman, dan
fungsinya dalam tanaman tidak dapat
digantikan oleh unsur lain
• UH Esensial berasal dari udara, air dan tanah
• UH makro : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S
• UH mikro : Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, Cl dan Co
• Co diperlukan oleh ternak

19
UNSUR HARA MAKRO
1. Karbon ( C )  CO2
2. Hidrogen (H)  H+ dan H2O
3. Oksigen (O)  O2
4. Nitrogen (N)  NH4+ dan NO3-
5. Fosfor (P )  H2PO4- dan HPO42-
6. Kalium (K)  K+
7. Kalsium (Ca)  Ca++
8. Magnesium (Mg)  Mg++
9. Sulfur/belerang (S)  SO42-

20
UNSUR MIKRO
1. Besi (Fe)  Fe++ dan Fe+++
2. Mangan (Mn)  Mn++
3. boron (B)  BO33- ; H2BO3- dan B(OH)4-
4. Molibdenun (Mo)  MoO42-
5. Cuprun /tembaga (Cu)  Cu++
6. Zink (Zn)  Zn++
7. Klor (Cl)  Cl-
8. Kobalt (Co)  esensial untuk ternak

21
MEKANISME PENYEDIAAN &
PENYERAPAN HARA
• Tanaman menyerap hara  akar atau daun
• C & O  diambil dari udara (CO2 )  stomata
• H  diambil dari air tanah (H2O) oleh akar
• Unsur hara lain diserap akar tanaman dari
tanah

22
Unsur hara tersedia di sekitar akar
tanaman dengan cara :

1. Aliran Massa (mass flow) : Gerakan UH di


dalam tanah menuju permukaan akar
bersama gerakan massa air
2. Difusi : UH bergerak dari bagian konsentrasi
tinggi  konsentrasi rendah
3. Intersepsi akar : pertumbuhan akar menuju
tempat UH

23
NITROGEN (N)
• Fungsi : Memperbaiki pertumbuhan
vegetatif tanaman; Pembentukan protein
• Gejala kekurangan : Tanaman kerdil;
pertumbuhan akar terbatas; daun kuning &
gugur
• Gejala kelebihan : memperlambat
kematangan tan; batang lemah mudah
roboh; mudah diserang hama dan penyakit

24
NITROGEN (N)

• Bentuk N dalam tanah : Protein (BO);


senyawa amino; Amonium (NH4+); Nitrat
(NO3-)
• Hilangnya N dari tanah : diambil
tanaman/mo; difiksasi oleh mineral liat
(amonium); tercuci (nitrat)

25
FOSFOR (P)
• Fungsi :
1. Pembelahan sel;
2. Pembentukan albumin;
3. Pembentukan bunga, buah & biji;
4. Mempercepat pematangan;
5. Memperkuat batang;
6. Perkembangan akar;

26
Fungsi Fosfor (P)
7. Memperbaiki kualitan tanaman,
8. Tahan terhadap penyakit;
9. Membentuk nucleoprotein (RNA &
DNA);
10. Metabolisma karbohidrat;
11. Menyimpan & memindahkan energi
(ATP & ADP)

27
Penyebab kekurangan P
1. Jumlah di dalam tanah sedikit
2. Sebagian besar terdapat dalam bentuk tidak
dapat diserap tanaman
3. Difiksasi (terikat) oleh Al (masam) & Ca
(alkalis)
GELALA KEKURANGAN
1. Pertumbuhan terhambat (kerdil)
2. Daun berwarna ungu/coklat mulai dari ujung
daun (tan muda)
3. Tanaman jagung, tongkol tidak sempurna

28
KALIUM (K)
• Fungsi :
1. Pembentukan pati
2. Mengaktifkan enzim
3. Pembukaan stomata
4. Proses fisiologi dalam tanaman
5. Proses metabolik dalam sel
6. Meningkatkan ketahanan terhadap
kekeringan & penyakit
7. Perkembangan akar

29
KEHILANGAN K
• Diserap tanaman (leguminosa, tomat,
kentang)
• Tercuci

GEJALA KEKURANGAN
• Gejala terlihat pada daun tua
• Pinggir daun berwarna coklat (mulai daun tua)
• Ruas pada jagung memendek & tanaman
tidak tinggi

30
KALSIUM (Ca)
• FUNGSI :
1. Penyusunan dinding sel;
2. Pembelahan sel;
3. Untuk tumbuh
• GEJALA KEKURANGAN
1. Tunas & akar tidak berkembang
2. Pada jagung, ujung daun berwarna coklat &
melipat serta terkulai ke bawah saling
melekat dengan daun di bawahnya

31
MAGNESIUM (Mg)
• FUNGSI
1. Pembentukan klorofil
2. Sistim enzim (aktivator)
3. Pembentukan minyak
GEJALA KEKURANGAN
1. Defisiensi pada daun tua
2. Daun menguning
3. Garis-garis kuning pada daun tan jagung
4. Pada daun muda keluar lendir (gel)

32
BELERANG/ SULFUR (S)
• FUNGSI : Pembentukan Protein

• GEJALA KEKURANGAN
1. Defisiensi pada daun tua
2. Tanaman kerdil
3. Pematangan lambat
4. Daun kuning seperti kekurangan N

33
FUNGSI UNSUR HARA MIKRO
Zn : Pembentukan hormon tumbuh; katalis
pembentukan protein; pematangan biji
Fe : Pembentukan klorofil; oksidasi reduksi dalam
pernapasan; penyusunan enzim & protein
Cu : Katalis pernapasan; penyusun enzim;
pembentukan klorofil; metabolisme
karbohidrat & protein
B : Pembentukan protein; metabolisme N &
karbohidrat; perkembangan akar; pebentukan
buah & biji

34
FUNGSI UNSUR HARA MIKRO
Mn : metabolisme N & asam organik; fotosintesi
(asimilasi CO2); perombakan karbohidrat;
pembentukan kerotin, riboflafin & as askorbat
Mo: meningkatkan fiksasi N oleh bakteri;
pembentukan protein
Cl : belum jelas (pertumbuhan akar & tanaman
terhambat jika tidak ada Cl)
Co : fiksasi N oleh bakteri; penyusunan vitamin
B-12

35
KESEIMBANGAN UNSUR HARA

• Dampak ketidakseimbangan UH
1. Kelebihan Cu/S  hambat penyerapan Mo
2. Kelebihan Zn, Mn, Cu  kekurangan Fe
3. Kelebihan P  Kekurangan Zn, Fe, Cu
4. Kelebihan N  kekurangan Cu
5. Kelebihan N/K  hambat penyerapan Mn
6. Kelebihan kapur  hambat penyerapan B
7. Kelebihan Fe, Cu, Zn  hambat serapan Mn

36

Anda mungkin juga menyukai