Anda di halaman 1dari 5

TANAH MINERAL MASAM DAN PENGELOLAANNYA

PODZOLIK (ULTISOL): 38.439 juta ha

LATOSOL (OXISOL) : 17.160 juta ha

TANAH SULFAT MASAM: SMP(ENTISOL) & SMA (INCEPTISOL)

PENYEBAB KEMASAMAN TANAH

1. Tercucinya basa-basa tanah  karena curah hujan tinggi


Basa-basa tanah rendah (Ca, Mg, K) & tetapi Al tinggi
2. Hidrolosis Al3+  menghasilkan ion H+
Al3+ + H2O ---> Al(OH)2+ + H+
Al(OH)2+ + H2O ---> Al(OH)2+ + H+
Al(OH)2+ + H2O ---> Al(OH)3 + H+
[H+] = konsentasi ion H+ meningkat dalam larutan tanah ---> pH turun --->
tanah bereaksi asam (tanah masam).
3. Bahan induk yg masam  SiO2 > 55%  pembentukan asam silikat
4. Ion H & Al yg terjerap pada koloid (Kemasaman potensial)
5. Hasil dekomposisi bahan organik  asam-asam organik  ion H+
6. Oksidasi mineral pirit (FeS2)  tanah sulfat masam
7. Penggunaan pupuk yg bereaksi masam  Urea, ZA, dll (KT: 63)
Reaksi : Pupuk Urea & ZA menjadi ion yang tersedia bagi tanaman
---> NH4+ ---> NO3- ---> menghasilkan ion H+ ---> konsentasi ion H+ meningkat
dalam larutan tanah ---> pH turun (tanah masam)

MASALAH-MASALAH YG TIMBUL

1. Pengaruh langsung ion H+  - keracunan/terbakar


- plasmolisis
2. Keracunan Al

- menghambat pembelahan sel  DNA


- menghambat proses fosforilasi
- menghambat respirasi
- dinding sel akar menebal; - akar pendek dan kaku
3. Keracunan Fe & Mn
4. Mengurangi & mengganggu serapan Ca, Mg, P, dan Mo

5. Fiksasi P oleh Al, Fe, dan Mn  tidak tersedia bagi tanaman

PENGARUH Al –percobaan Vlamis (1953) –KT: hal. 66

Pengaruh Al terhadap Pertumbuhan Tanaman Hordeum vulgare

pH Al Mn Akar Tajuk
ppm ppm mg/pot mg/pot
Contoh Tanah (CT) 4,2 1,8* 16* 32 107
CT + Kapur (Ka) 5,8 0,8 7 152 201
CT+ Ka+ H2SO4 (As) 4,2* 0,3 7 125 198
CT+Ka+As+Al2(SO4)3 4,2 1,8* 8 39 137
CT+ Ka+As+MnSO4 4,2* 0,3* 16* 125 216
Kesimpulan: Kadar Al yg tinggi sangat nyata menurunkan pertumbuhan tanaman
daripada pengaruh pH tanah yang rendah (4,2)

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN TANAH MASAM

1. Ditanami dengan tanaman/varietas yg toleran tanah masam


2. Penambahan bahan organik
- Dapat mengkhelat Al  Senyawa khelat: Al–organik tidak terhidrolisis &
tidak toksik bagi tanaman
- Dapat meningkatkan ketersediaan P
3. Menggunakan pupuk Fosfat Alam (Ca-fosfat) mengurangi kelarutan Al,
krn terbentuknya Al-fosfat (AlPO4)
4. Pengapuran

PENGAPURAN

a. Reaksi kapur dalam tanah cepat


b. Aplikasi mudah
c. Hasil-hasil penelitian di dalam dan luar negeri ttg kapur sudah banyak
respons positif meningkatkan produksi
d. Bahan kapur banyak di Indonesia
e. Harga relatif murah.

TUJUAN PENGAPURAN

Menurunkan kelarutan Al & meningkatkan pH tanah

Menetralisir kemasam tanah (potensial & aktif)

Kemasaman potensial : H & Al  pada koloid tanah

Kemasaman aktif : pada larutan tanah

Meningkatkan ketersediaan Ca, Mg, K, P, Mo

MANFAAT PENGAPURAN

1. Mampu memperbaiki sifat kimia tanah.


2. Mampu memperbaiki sifat fisika tanah.
3. Mampu memperbaiki sifat biologi tanah.

REAKSI NETRALISASI KEMASAMAN & PENINGKATAN pH TANAH DGN KAPUR


(KT: 79)

CaCO3 ---> Ca2+ + CO32-


CO32- + H2O ---> + H2CO3 + OH- -> konsentrasi ion OH- meningkat -> pH naik
Koloid ] Al + Ca + OH- ---> Koloid ] Ca + Al(OH)3 mengendap/tidak aktif
Koloid ] H + Ca2+ + CO32- - ---> Koloid ] Ca + H2CO3

CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN KAPUR


1. Tanah dan tanaman
2. Bahan kapur
3. Pola tanam
4. Lama pengaruh yg diinginkan
- 4-5 tahun  2 x Al-dd
- Untuk perawatan: dosis 10-15% setiap musimnya
1. Tanah & tanaman
- pH tanah: pH > 6  tidak perlu mengapur
pH < 6 tergantung jenis tanaman (pH yg diinginkan?)

pH 6 = 2 x me Al-dd-- untuk tanaman leguminosa/kacang-kacangan


pH 5,5 = 1,5 x me Al-dd- untuk tanaman jagung
pH 5 = 1 x me Al-dd - untuk tanaman padi

- Kandungan Al-dd : >2 me/100g  perlu kapur


<2 me/100g Tergantung kejenuhan Al
- Kejenuhan Al: > 60%  perlu kapur
<60%  tergantung tanaman
!Toleransi tanaman
Tanaman kacang-kacangan, bila kejenuhan Al > 20%  harus dikapur
Tanamanjagung, bila kejenuhan Al > 40%  harus dikapur
Tanaman padi, bila kejenuhan Al > 60%  harus dikapur

 pH rendah  biasanya kejenuhan Al tinggi

2. Bahan kapur  Kandungan Ca > 85%, SiO2 (<3%), Al2O3+Mg2O3 (<3%), dan
kadar air <5%

CARA PENENTUAN KEBUTUHAN KAPUR pH, Al-dd, Kej. Al tanah, jenis


tanaman, dan bahan kapur yang digunakan/diaplikasikan.

Metode cepat di lapangan –TSK

10 g tanah + 10 ml air/TSK  dikocok 20 kali

Diukur pH tanah dgn kertas pH/Lakmus

Tentukan selisih pH 6 dgn pH tanah –X

Kebutuhan kapur = 0,50 + 0,316X  (ton/ha)

CARA PENETAPAN pH tanah

CARA APLIKASI KAPUR (Di lahan & Percobaan pot)


CARA PENETAPAN Al-dd

1. 5 g tanah + 50 ml KCl 1 N

2. Kocok 30 menit (dgn mesin pengocok), kemudian disaring.

3. Pipet 25 ml hasil saringan + 3 tetes indicator pp (phenol phtalein)

4. Titer/titrasi dgn NaOH 0,1 N  warna merah muda

5. Tambahkan 1 tetes HCl 0,1 N  warna merah hilang

6. Tambahkan 10 ml NaF 4% - warna merah muncul kembali (jika ada Al-dd).

7. Titer/tirasi dgn HCl 0,1N  warna merah hilang.

me Al-dd/100g = ml HCl x 0,1 x 100/5 x 50/25

 0,1 = Normalitet HCl


 100 = /100g tanah
 5 = 5 g sampel tanah
 50 = ml KCl
 25 = hasil saringan yg dipipet utk dititrasi

Kejenuhan Al
KTK Total
KTK Efektif
Kejenuhan Basa (KB)
+++++

Anda mungkin juga menyukai