Anda di halaman 1dari 43

A.

REAKSI TANAH (pH TANAH)

B. KOLOID TANAH

C. KAPASITAS TUKAR KATION (KTK) TANAH

D. KEJENUHAN BASA (KB) TANAH


A. REAKSI TANAH
A. REAKSI TANAH
• Menunjukkan sifat ASAM atau BASAnya tanah dinyatakan
dengan nilai pH (derajad keasaman)
• Nilai pH (power, potenz aktivitas H+), yaitu banyaknya
konsentrasi ion H+ dalam tanah.
• Makin tinggi nilai kadar H+, tanah makin asam [H+]= 0,001 >
0,0001 > 0,00001 > 0,000001
• Nilai pH berkisar 0 - 14; pH + pOH = pKw = 14
• Air murni pada suhu 25oC memiliki pH = 7 (Netral).
• pH < 7 (Asam) & pH > 7 (Basa)
• Secara kuantitatif, pH = -log [H+] atau log 1/[H+]
KISARAN pH
[H+] [OH -]

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 (pH)

Sorensen (1909) : Asam Basa


H2O  H+ + OH – HCl, H2SO4, HNO3, NaOH, KOH, Ca(OH)2,
HPO4 Mg(OH)2
Kw = [H+ ] [OH–], 250 C = 10 -14 NaOH  Na+ + OH –
HCl  Cl – + H+
pKw = pH + pOH = - Log 10 -14
= 14 (basa)
(basa)
Pada keadaan setimbang : H+ + :O:H–  H: O: H
[H+] = [OH–] = 1/ 10.000.000 mole/L Asam Basa Air
H H
= 10 -7 mole/L H+ + : N : H –  H: N: H
pH = pOH = - Log 10 -7 = 7 H H
Asam Basa
Amonia
Klasifikasi kemasaman (pH) tanah
pH tanah Harkat pH tanah Harkat
≤ 3,5 Asam sangat kuat 6,6 – 7,5 Netral
3,5 – 4,5 Asam kuat 7,6 – 8,0 Basa lemah
4,6 – 5,5 Asam 8,1 – 9,0 Basa
5,6 – 6,5 Asam lemah 9,1 - 10 Basa kuat
6,6 – 7,5 Netral > 10 Basa sangat kuat
Kisaran pH tanah pertanian :
     

3 4 5 6 7 8 9 10
Produksi menurun Optimal bagi Produksi menurun
(tanah bermasalah) Tanaman (tanah bermasalah)

Pendugaan pH tanah dg : kertas lakmus; kertas pH;


dan tanaman indikator, spt : paku resam, melanstoma,
dan karet (indikator tanah asam); serta jati (basa)

Pengukuran pH tanah :
menggunakan pH Meter pada pelarut H2O atau KCl.
pH Tanah Aktual dan pH Tanah Potensial
- pH Tanah Aktual (pH H2O)  ion H+ dalam larutan tanah
- pH Tanah Potensial (pH KCl)  ion H+ dalam larutan
tanah dan ion H+ dalam kompleks pertukaran tanah
- pH (H2O) > pH (KCl)  Tanah Asam
- pH (H2O) < pH (KCl)  Tanah Basa

pH Tanah Aktual (pH H2O)


pH Tanah Potensial (pH KCl)
Global variation in soil pH. Red = acidic soil. Yellow = neutral soil. Blue = alkaline
soil. Black = no data.
Masalah pada tanah-tanah asam :
1.pH tak optimal untuk pertumbuhan/ produksi
2.Keracunan Fe++, Al+++, unsur logam/ mikro lain
3.Retensi fosfat, nitrogen, kalium, dan kalsium
4.Aktivitas mikro organisme menurun
5.Pertumbuhan/ produksi tanaman rendah
 
Penyebab tanah masam :
1.Pelindian basa-basa tanah akibat CH yang tinggi
2.Akumulasi ion Fe dan Al yang meningkatkan H+
3.Dekomposisi bahan organik menghasilkan asam-asam
organik dalam tanah (H2CO3)
4.Pemberian pupuk kimia bereaksi masam (ZA, KCl).

Jenis tanah bereaksi asam : Organosol, Andisol,


Inceptisol, Alfisol, Oxisol, Spodosol, dan Entisol.
Gangguan meningkatnya Al3+ pada tanah pertanian :
1.Kadar P tanah menurun akibat terjerap ion Al
membentuk AlPO4, Al(H2PO4)3 dan Al2(H2PO4)3
2.Menurunnya translokasi P pada akar tanaman
3.Menurunnya pembentukan asam nukleat
4.Menurunnya pembentukan enzym protokinase dan
ATP-ase
5.Plasma membran rusak,
6.Pertumbuhan tanaman terhambat.

% Al saturation = [ Al (me) / % KB] x 100 %


= [ Al (me) / % KTK] x 90 %
Pentingnya mengetahui pH tanah

1. Menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap


tanaman.

Pada umumnya unsur hara mudah diserap


tanaman pada pH sekitar netral.

Pada tanah masam unsur P tidak dapat diserap


tanaman, karena diikat oleh Al, sedang pada tanah
alkalis unsur P diikat oleh Ca
2. Menunjukkan kemungkinan adanya unsur beracun
 Pada tanah masam banyak ditemukan ion Almunium
(Al+++) selain memfiksasi ion P juga merupakan racun
bagi tanaman
 Pada tanah rawa, pH yang sangat rendah (< = 2,5)
menunjukkan kandungan sulfat yang tinggi yang
toksik bagi tanaman.
 Pada tanah masam, unsur mikro (Fe, Mn, Zn, Cu)
ditemukan dalam jumlah banyak dan mudah larut
sehingga bersifat toksik bagi tanaman.
 Pada tanah alkalis, sering ditemukan unsur Mo
(Molibdenum) dan garam (Na) yang dalam konsentrasi
yang tinggi bersifat toksik bagi tanaman
3. Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme

• Bakteri berkembang dengan baik pada pH 5,5 atau


lebih, pada pH < 5,5 perkembangan bakteri sangat
terhambat
• Jamur dapat berkembang baik pada kisaran pH yang
luas.
• Pada pH > 5,5 jamur harus bersaing dengan bakteri
• Bakteri pengikat N dari udara dan bakteri nitrifikasi
hanya dapat berkembang dengan baik pada pH > 5,5
Bagaimanakah mengubah pH Tanah ?

- Tanah masam dapat dinaikkan pH-nya dengan


menambahkan kapur ke dalam tanah (dikenal
dengan istilah Pengapuran)

- Tanah alkalis dapat diturunkan pH-nya dengan


penambahan belerang atau pupuk bereaksi asam
(misal : ammonium sulfat)
Pemberian kapur pada tanah pertanian (meningkatkan pH tanah) :
1.Jenis kapur yang digunakan : - CaCO3 (kalsit), CaMg(CO3)2 (dolomit),
CaO dan Ca(OH)2
2.Jumlah kapur yang ditambahkan sesuai pH awal dan pH akhir yang
diharapkan
3.Metode pengapuran : 1. Kadar Al dd
2. Shoemaker McLean and Pratt (SMP)
 Kebutuhan CaCO3 menurut kadar Al dd :
Hasil analisis lab, kadar Al-dd tanah = a me/100 gram tanah, maka :
Agar pH tanah = 6  diperlukan CaCO3 sebanyak a x 2,1 ton/hektar
Agar pH tanah = 5,5  diperlukan CaCO3 sebanyak a x 1,5 ton/hektar
Agar pH tanah = 5  diperlukan CaCO3 sebanyak a x 1,2 ton/hektar

Kebutuhan CaCO3 berdasarkan metode SMP :


5 gram contoh tanah + 10 ml Larutan buffer SMP (paranitrofenol 1,8 g +
triethanolamine 2,5 ml + K2CrO4 3 g + CaCl2.2H2O 53,1 g + H2O
hingga 1 liter, pada pH 7,5)  kemudian diukur pH-nya, misal 4,5 maka
kebutuhan kapurnya dapat dilihat pada tabel kebutuhan kapur SMP.
Kebutuhan CaCO3 menurut metode SMP (ton/acre)
pH buffer SMP Kebutuhan pH buffer SMP Kebutuhan
CaCO3 CaCO3
6,7 1,2 5,7 6,2
6,6 1,7 5,6 6,7
6,5 2,2 5,5 7,2
6,4 2,7 5,4 7,7
6,3 3,2 5,3 8,2
6,2 3,7 5,2 8,6
6,1 4,2 5,1 9,1
6,0 4,7 5,0 9,6
5,9 5,2 4,9 10,1
5,8 5,7 4,8 10,6

Sumber : VR.Kussow, 1970. Soil vertility evaluation and improvement in Central


Java. Unpublished, pp. 13. 1 Acre = 0,405 Ha
B. KOLOID TANAH
• Koloid berasal dari bahasa Yunani yang berarti
seperti lem (glue like).
• Koloid tanah: bahan mineral dan bahan organik
tanah yang sangat halus sehingga mempunyai
luas permukaan jenis (LPJ) yang sangat tinggi
per satuan berat (m2/g).
• Contoh : LPJ Kaolinit 7-30 m2/g;
Chlorit 25-100 m2/g; vermikulit 50-800 m2/g;
muscovit 60-100 m2/g; alofan 100-800 m2/g; dan
monsmorilonit 600-800 m2/g.
• Koloid berukuran < 1 /u (mikron), sehingga tidak
semua fraksi liat (< 2 /u) termasuk koloid
• Koloid umumnya bermuatan negatif, sehingga
kation (muatan positif) dapat tertarik pada koloid.
• Koloid tanah merupakan bagian tanah yang sangat
aktif dalam reaksi-reaksi fisikokimia di dalam
tanah.
• Koloid dibedakan : Koloid anorganik (liat) dan
Koloid organik (humus)
Ionic Double Layer

Ion yang bermuatan


positif (KATION) tertarik
pada koloid membentuk
ion lapisan ganda (ionic
double layer).

Bagian dalam dari lapisan ganda ion terdiri atas partikel


koloid yang bermuatan negatif (ANION), sedangkan
bagian luar merupakan kerumunan KATION yang tertarik
oleh partikel-partikel koloid.
KOLOID ANORGANIK
(Mineral Liat)
Koloid anorganik adalah mineral berukuran < 2 /um
Terbentuk karena:
(1) Rekristalisasi (sintesis) dari senyawa hasil
pelapukan mineral primer
KAlSi3O8 + H2O  K+ +H4SiO4 +Al(OH)2+ + OH-

Al2Si2O5(OH)4
(2) Alterasi (perubahan) dari mineral primer yang telah
ada (Muskovit  Illit)
Mineral liat dalam tanah dapat dibedakan menjadi :
(1) Mineral liat Al-silikat
a. Kristalin (berbentuk kristal), tipe 1:1; Tipe 2:1; Tipe
2:2
b. Amorf alofan dan iomogilit
(2) Oksida dan Hidroksida Fe, Al, Mn
(3) Mineral primer (kuarsa, kalsit, dolomit, feldspar,
mika)
MINERAL LIAT Al-Silikat

(1) Mineral liat Al-silikat berbentuk kristal


(kristalin)
Contoh:
kaolinit (tipe 1:1) pada Ultisol dan
montmorilonit (tipe 2:1) pada Vertisol

(2) Mineral liat Al-silikat tidak berbentuk (amorf)


Contoh: alofan pada Andisol
STRUKTUR MINERAL LIAT :
Terdiri atas lapisan Si-tetrahedron dan
Al-oktahedron (disingkat SI-AL)

Dikenal Tipe 1:1; 2:1; 2:2

Tipe 1:1 artinya terdiri atas 1 lapis Si dan


1 lapis Al
Tipe 2:1 artinya ……… Si dan ……… Al
Tipe 2:2 artinya ……… Si dan ……… Al
Si – tetrahedron :

Si
Si

Al- oktahedron :

OH Al
Al
MINERAL LIAT SILIKAT PADA UMUMNYA
BERMUATAN NEGATIF, BERASAL DARI :
1. Kelebihan muatan negatif pada ujung-ujung patahan
kristal, baik pada Si (tetrahedron) maupun pada Al
(oktahedron)
SiOH  SiO- + H+
AlOH  AlO- + H+
2. Disosiasi H+ dari gugus OH yang terdapat pada tepi
atau ujung kristal.
]OH  ]O- + H+
3. Substitusi isomorfik, yaitu penggantian kation dalam
struktur kristal oleh kation lain yang mempunyai
ukuran sama tetapi dengan muatan (valensi) yang
berbeda.
Misal: Mg2+ atau Fe2+ menggantikan Al3+.
O

SATUAN TETRAHEDRON
TIPE LIAT 1:1

SATUAN OKTAHEDRON

OH

Si SATUAN tetrahedron

TIPE LIAT 2:1 Al SATUAN OKTAHEDRON

Si SATUAN tetrahedron
Mineral Oksida Fe dan Al
Mineral oksida banyak ditemukan pada
tanah tua di daerah tropika, misalnya
Oxisols

Mineral primer
Misalnya kuarsa, feldspar ditemukan
dalam fraksi liat
KOLOID ORGANIK
o Tersusun terutama oleh C, H, O
o Bersifat AMORF (tidak berbentuk)
o Mempunyai KTK yang tinggi
o Lebih mudah dihancurkan dibanding liat
o Sumber muatan negatif berasal dari:
(1) Gugus karboksil R–C=O(-OH)
(2) Gugus fenol (C6H5OH) atau Ar=O
(3) Gugus alkohol (R-CH2-OH)
(4) Gugus ester (R-C=O(-OR)
(5) Gugus enol (R-CH=CH-OH)
(6) Gugus quinon (Ar=O)
C. KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
KTK adalah banyaknya kation yang dapat
dijerap oleh tanah per satuan berat tanah
(biasanya per 100 g)
KTK dinyatakan dalam satuan kimia miliekivalen
per 100g atau me/100g)
Dalam taksonomi tanah, sejak 1987 : 1
me/100g tnh = 1 cmol(+)/kg tnh
1 me adalah suatu jumlah yang secara kimia setara
dengan 1 mg hidrogen.
1 me H+ = 1 mg H
1 me K+ = 39 mg K
1 me Na+ = 23 mg Na
1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca = 20 mg Ca2+
1 me Mg2+ = 24/2 mg Mg = 12 mg Mg2+
1 me Al3+ = …? mg Al (berat atom Al = 27)

Bobot atom
ppm = me/100 g X ------------------- X 10
Valensi
Suatu tanah mengandung kation K dan Ca masing-
masing sebesar 0,6 me/100g tnh, dan 21,5
me/100g tanah, artinya :
K = 0,6 x 39mg/100 g = 23,4 mg/100 g
= 234 mg/1000 g = 234 mg/1.000.000 mg
= 234 ppm (part per million)
Ca = 21,5 me/100 g = 21,5 x 40/2 mg/100g
= 430 mg/100 g = 430 mg/100.000 mg
= 4.300 mg/1.000.000 mg
= 4.300 ppm
1 me Al3 = …..mg CA2+ = ……..mg Ca = …………..mg CaCO3
1 me Al3+ = 1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca = 20 mg Ca
1 mg CaCO3 terdapat 0,4 mg Ca ;
1 mg Ca terdapat dalam 1/0,4 mg CaCO3
= 2,5 mg CaCO3
= 20 x 2,5 mg CaCO3 = 50 mg CaCO3

dalam analisis tanah didapatkan 2 me Al/100 g,


maka dalam 1 ha terdapat= ??? me Al.
Berat tanah 1 ha, Bji = 1,2 kg/dm3, ketebalan
lapis olah 25 cm (=2,5 dm) adalah 3x106 kg tanah.
Jadi dalam 1 ha tanah itu terdapat 3x106 x 2x10 me Al atau
= 60 x 106 me Al akan setara dengan 60 x 106 x 50 mg CaCO3
= 3.000 x 106 mg CaCO3 = 3.000 x 1kg CaCO3 = 3 ton CaCO3
 KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat
hubungannya dengan kesuburan tanah.
 Tanah dengan KTK tinggi mampu serap dan
sediakan unsur hara lebih baik daripada tanah
dengan KTK rendah.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai KTK : (1)
kandungan bahan organik
(2) kandungan liat
(3) jenis mineral liat
KTK
No. Jenis mineral liat
(me/100 g tanah
1. Humus 100 – 300
2. Khlorit 10 – 40
3. Montmorilonit 80 – 150
4. Kaolinit 3 – 15
5. Haloisit. 2H2O 5 – 10
6. Haloisit. 4H2O 40 – 50
7. Sesquioksida 0-3
D. KEJENUHAN BASA (KB)

Merupakan perbandingan antara jumlah


kation basa dengan jumlah semua kation
(kation basa + kation asam)

Kation basa: Ca, Mg, K dan Na


Kation asam: H dan Al

KB = Jumlah kation basa X 100 %


Jumlah kation asam
HUBUNGAN KB DENGAN PH TANAH
Tanah dengan pH rendah, umumnya mempunyai
KB rendah, dan sebaliknya tanah dengan pH
tinggi umumnya mempunyai KB tinggi.
Misal : pH tanah (H2O, 1:2.5)  % KB
5,0  21%
5,5  41%
6,0  61%
6,5  81%

DISKUSI KELOMPOK:
Mengapa tanah di Indonesia bagian barat pada
umumnya mempunyai nilai KB lebih rendah
dibandingkan dengan tanah Indonesia bagian
timur ?
TUGAS KELOMPOK (dikumpulkan):
1. Suatu tanah mengandung 30 me/100 g kation
Ca2+. Hitunglah berapa ppm Ca2+ dalam tanah
tersebut ?
2. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar
450 ppm, ubahlah menjadi me/100 g tanah.
3. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar
0,50 me/100 g tanah. Hitung berapa ppm Al3+
yang ada dalam tanah tsb ? (Ar. Al = 27)
4. Suatu tanah mengandung kation Mg2+ sebesar
720 ppm, ubahlah menjadi satuan me/100 g
tanah (Ar. Mg = 24)
HARKAT SIFAT KIMIA (KESUBURAN) TANAH PERTANIAN
Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi
C-org. (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5
N-tot (%) <0,1 0,1-0,2 0,21-0,50 0,51-0,75 >0,75
C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25
P2O5,-tot. <10 10-20 21-40 41-60 >60
(mg/100g)
P-Bray I <10 10-15 16-25 26-35 >35
(ppm P2O5)
P-Olsen <10 10-25 26-45 46-60 >60
(ppm P2O5)
(ppm P) <5 5-10 10-18 18-25 >25

KTK <5 5-16 17-24 24-40 >40


(cmol/kg)
HARKAT SIFAT KIMIA (KESUBURAN) TANAH PERTANIAN
Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi
Kation basa
(cmol(+)/kg)
K <0,1 0,1-0,2 0,3-0,5 0,6-1,0 >1,0
Na <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8- 1,0 > 1,0
Ca <2,0 2 - 5 6- 10 11 - 20 > 20
Mg <0,4 0,4-1,0 1,1-2,0 2,1-8,0 >8
Jum. <2,6 2,6-7,7 7,8- 14,4 14,5-30,0 > 30
Kation basa
Kej. Basa <20 20-35 36-50 51-70 >70
(%)
Kej. Al (%) <10 10-20 21-30 31-60 >60

Anda mungkin juga menyukai