B. KOLOID TANAH
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 (pH)
3 4 5 6 7 8 9 10
Produksi menurun Optimal bagi Produksi menurun
(tanah bermasalah) Tanaman (tanah bermasalah)
Pengukuran pH tanah :
menggunakan pH Meter pada pelarut H2O atau KCl.
pH Tanah Aktual dan pH Tanah Potensial
- pH Tanah Aktual (pH H2O) ion H+ dalam larutan tanah
- pH Tanah Potensial (pH KCl) ion H+ dalam larutan
tanah dan ion H+ dalam kompleks pertukaran tanah
- pH (H2O) > pH (KCl) Tanah Asam
- pH (H2O) < pH (KCl) Tanah Basa
Al2Si2O5(OH)4
(2) Alterasi (perubahan) dari mineral primer yang telah
ada (Muskovit Illit)
Mineral liat dalam tanah dapat dibedakan menjadi :
(1) Mineral liat Al-silikat
a. Kristalin (berbentuk kristal), tipe 1:1; Tipe 2:1; Tipe
2:2
b. Amorf alofan dan iomogilit
(2) Oksida dan Hidroksida Fe, Al, Mn
(3) Mineral primer (kuarsa, kalsit, dolomit, feldspar,
mika)
MINERAL LIAT Al-Silikat
Si
Si
Al- oktahedron :
OH Al
Al
MINERAL LIAT SILIKAT PADA UMUMNYA
BERMUATAN NEGATIF, BERASAL DARI :
1. Kelebihan muatan negatif pada ujung-ujung patahan
kristal, baik pada Si (tetrahedron) maupun pada Al
(oktahedron)
SiOH SiO- + H+
AlOH AlO- + H+
2. Disosiasi H+ dari gugus OH yang terdapat pada tepi
atau ujung kristal.
]OH ]O- + H+
3. Substitusi isomorfik, yaitu penggantian kation dalam
struktur kristal oleh kation lain yang mempunyai
ukuran sama tetapi dengan muatan (valensi) yang
berbeda.
Misal: Mg2+ atau Fe2+ menggantikan Al3+.
O
SATUAN TETRAHEDRON
TIPE LIAT 1:1
SATUAN OKTAHEDRON
OH
Si SATUAN tetrahedron
Si SATUAN tetrahedron
Mineral Oksida Fe dan Al
Mineral oksida banyak ditemukan pada
tanah tua di daerah tropika, misalnya
Oxisols
Mineral primer
Misalnya kuarsa, feldspar ditemukan
dalam fraksi liat
KOLOID ORGANIK
o Tersusun terutama oleh C, H, O
o Bersifat AMORF (tidak berbentuk)
o Mempunyai KTK yang tinggi
o Lebih mudah dihancurkan dibanding liat
o Sumber muatan negatif berasal dari:
(1) Gugus karboksil R–C=O(-OH)
(2) Gugus fenol (C6H5OH) atau Ar=O
(3) Gugus alkohol (R-CH2-OH)
(4) Gugus ester (R-C=O(-OR)
(5) Gugus enol (R-CH=CH-OH)
(6) Gugus quinon (Ar=O)
C. KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
KTK adalah banyaknya kation yang dapat
dijerap oleh tanah per satuan berat tanah
(biasanya per 100 g)
KTK dinyatakan dalam satuan kimia miliekivalen
per 100g atau me/100g)
Dalam taksonomi tanah, sejak 1987 : 1
me/100g tnh = 1 cmol(+)/kg tnh
1 me adalah suatu jumlah yang secara kimia setara
dengan 1 mg hidrogen.
1 me H+ = 1 mg H
1 me K+ = 39 mg K
1 me Na+ = 23 mg Na
1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca = 20 mg Ca2+
1 me Mg2+ = 24/2 mg Mg = 12 mg Mg2+
1 me Al3+ = …? mg Al (berat atom Al = 27)
Bobot atom
ppm = me/100 g X ------------------- X 10
Valensi
Suatu tanah mengandung kation K dan Ca masing-
masing sebesar 0,6 me/100g tnh, dan 21,5
me/100g tanah, artinya :
K = 0,6 x 39mg/100 g = 23,4 mg/100 g
= 234 mg/1000 g = 234 mg/1.000.000 mg
= 234 ppm (part per million)
Ca = 21,5 me/100 g = 21,5 x 40/2 mg/100g
= 430 mg/100 g = 430 mg/100.000 mg
= 4.300 mg/1.000.000 mg
= 4.300 ppm
1 me Al3 = …..mg CA2+ = ……..mg Ca = …………..mg CaCO3
1 me Al3+ = 1 me Ca2+ = 40/2 mg Ca = 20 mg Ca
1 mg CaCO3 terdapat 0,4 mg Ca ;
1 mg Ca terdapat dalam 1/0,4 mg CaCO3
= 2,5 mg CaCO3
= 20 x 2,5 mg CaCO3 = 50 mg CaCO3
DISKUSI KELOMPOK:
Mengapa tanah di Indonesia bagian barat pada
umumnya mempunyai nilai KB lebih rendah
dibandingkan dengan tanah Indonesia bagian
timur ?
TUGAS KELOMPOK (dikumpulkan):
1. Suatu tanah mengandung 30 me/100 g kation
Ca2+. Hitunglah berapa ppm Ca2+ dalam tanah
tersebut ?
2. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar
450 ppm, ubahlah menjadi me/100 g tanah.
3. Suatu tanah mengandung kation Al3+ sebesar
0,50 me/100 g tanah. Hitung berapa ppm Al3+
yang ada dalam tanah tsb ? (Ar. Al = 27)
4. Suatu tanah mengandung kation Mg2+ sebesar
720 ppm, ubahlah menjadi satuan me/100 g
tanah (Ar. Mg = 24)
HARKAT SIFAT KIMIA (KESUBURAN) TANAH PERTANIAN
Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi
C-org. (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5
N-tot (%) <0,1 0,1-0,2 0,21-0,50 0,51-0,75 >0,75
C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25
P2O5,-tot. <10 10-20 21-40 41-60 >60
(mg/100g)
P-Bray I <10 10-15 16-25 26-35 >35
(ppm P2O5)
P-Olsen <10 10-25 26-45 46-60 >60
(ppm P2O5)
(ppm P) <5 5-10 10-18 18-25 >25