Anda di halaman 1dari 7

BAB III

APLIKASI

3.1 Dosis, Cara Menggunakan dan Waktu Aplikasi Pupuk Magnesium Sulfat

Pupuk magnesium sulfat dapat diaplikasikan dengan cara ditaburkan


secara langsung ke tanah pada area perakaran, dikocorkan, maupun menggunakan
drip irigasi tetes.

Dosis menggunakan pupuk magnesium sulfat antara lain sebagai berikut ;

a). Aplikasi sistem tabur : ditaburkan disekeliling tanaman, 100 kg/ha atau sesuai
kebutuhan,
b). Aplikasi sistem kocor : dilarutkan dengan air 4-5 kg/200 liter air dan
dikocorkan ketanaman 200 ml/pohon,
c). Aplikasi dengan penyemprotan : 2-3 gram/liter air dan disemprotkan ke
tanaman.

Waktu aplikasi pupuk magnesium sulfat di pagi hari atau sore hari.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Magnesium

Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)


a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di
antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna
hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi
kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan

b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak


mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat
tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia
tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali

d. Adanya lendir pada daun muda

e. Kurangnya aroma alami tanaman

  Kelebihan unsur hara Magnesium (Mg) 

a. Mudah larut dalam tanah

b. Kelebihan pemberian tidak merusak struktur tanah

c. Tidak meracuni tanah

3.3 Fungsi Magnesium

Seperti yang kita ketahui, Magnesium termasuk hara makro sekunder yang
dibutuhkan oleh tanaman. Diperlukan dalam jumlah relatif banyak, lebih
kecil  dibandingkan N dan K, hampir sebanding jumlahnya dengan P, S dan Ca;
umumnya Mg < Ca. Hara makro Magnesium (Mg) merupakan unsur hara esensial
yang sangat dibutuhkan tanaman dalam pembentukan hijau daun (chlorofil) dan
sebagai co-faktor hampir pada seluruh enzim dalam proses metabolisme tanaman
seperti proses fotosintesa, pembentukan sel, pembentukan protein, pembentukan
pati, transfer energi serta mengatur pembagian dan distribusi karbohidrat
keseluruh jaringan tanaman.

Pupuk Magnesium atau yang lebih dikenal sebagai KIESERITE, tergolong


pupuk tunggal yang manfaatnya mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Diantaranya dapat meningkatkan pH tanah dan Kapasitas Tukar Kation (KTK)
tanah sekaligus menambah nutrisi Mg didalam tanah untuk kebutuhan tanaman.
Magnesium (Mg) juga memegang peranan penting dalam transportasi Phosphat
pada tanaman.
3.4 Siklus Magnesium
            
Magnesium (Mg) yang terdapat didalam tanah berada dalam bentuk:
segera tersedia, lambat tersedia, dan tidak tersedia bagi tanaman .  Unsur Mg yang
tersedia bagi tanaman berada dalam bentuk dapat dipertukarkan dan/atau dalam
larutan tanah. Bentuk lambat tersedia dalam keseimbangan dengan bentuk yang
dapat dipertukarkan. Sedangkan yang tidak tersedia terdapat dalam mineral-
mineral primer biotit, serpentin, olivin, dan horblende serta dalam mineral-
mineral  sekunder khlorit, vermikulit, ilit dan monmorilonit. Jika mineral-mineral
tersebut terlapuk akan dibebaskan unsur Mg yang dapat diserap oleh tanaman.
           
 Magnesium merupakan hara makro esensial. Tanaman mengambil unsure
ini dalam bentuk ion Mg2+, terutama melalui intersepsi akar. Walaupun
mekanisme serapan hara Mg melalui intersepsi akar adalah yang terpenting, tetapi
serapannya melalui aliran massa dan difusi merupakan hal yang penting untuk
tanah-tanah tertentu. Bahkan kedua mekanisme tersebut menunjukkan korelasi
yang nyata terhadap serapan Mg terutama untuk tanah-tanah dengan kandungan
Mg sangat tinggi atau rendah.

Magnesium mempunyai peran yang penting dalam berbagai proses yang


mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Unsur ini merupakan salah satu hara yang
dibutuhkan tanaman untuk kegiatan metaboliknya. Magnesium berperan penting
dalam tanaman karena merupakan satu-satunya unsur logam yang menyusun
molekul klorofil. Kira-kira 10% unsur magnesium di dalam tanaman dijumpai di
dalam kloroplas dan berperan sebagai aktivator spesifik dari beberapa
enzim.  enzim yang ikut serta dalam metabolisme karbohidrat yang membutuhkan
magnesium sebagai aktivator seperti enzim transforforilase,dehydrogenase, dan
karboksilase.
3.5 Kegunaan Pupuk Magnesium Sulfat

Kegunaan pupuk magnesium sulfat sangat beragam. Apalagi kandungan


magnesium oksida dan juga sulfur merupakan nutrisi penting bagi tanaman.

Berikut adalah kegunaan pupuk magnesium sulfat bagi tanaman.

1. Membantu Fotosintesis dan Respirasi

Perlu diketahui bahwa salah satu kegunaan pupuk magnesium sulfat


adalah membantu proses fotosintesis dan juga respirasi. Hal ini karena pupuk
magnesium sulfat membantu pembentukan klorofil yang penting dalam
fotosintesis. Kemudian, pupuk ini juga menunjang permeabilitas tanaman,
sehingga membantu proses respirasi.

2. Meningkatkan Imunitas Tanaman terhadap Hama dan Penyakit

Kegunaan pupuk magnesium sulfat selanjutnya adalah meningkatkan daya


tahan atau imunitas tanaman terhadap hama dan penyakit.

Selain karena nutrisi tanaman yang terpenuhi, ketahanan imun tanaman


juga dipengaruhi oleh permeabilitas tanaman yang bisa didukung dengan
penggunaan pupuk magnesium sulfat. Tak perlu pusing memikirkan bagaimana
cara memberantas hama tanaman budidaya yang ramah lingkungan, karena pupuk
magnesium sulfat bisa menjadi solusinya.

3. Membantu Pembentukan Aroma Alami Tanaman

Kandungan sulfur pada pupuk magnesium sulfat memiliki peran penting


dalam memberikan aroma alami pada alami tertentu. Salah satu tanaman yang
membutuhkan unsur sulfur sebagai pembentukan aroma adalah bawang merah.
4. Pembentukan Nutrisi Tanaman

Selain pembentukan aroma alami tanaman, kegunaan pupuk magnesium


sulfat berikutnya adalah pembentukan nutrisi pada tanaman, misalnya gula,
karbohidrat, lemak, protein, minyak, dan juga zat hijau daun.

5. Meningkatkan Produktifitas Tanaman

Kegunaan pupuk magnesium sulfat berikutnya adalah meningkatkan


produktifitas tanaman. Hal ini karena pupuk magnesium sulfat dapat mencegah
rontoknya bunga maupun bakal buah.

3.6 Sumber-Sumber Unsur Hara Magnesium

            
Sumber Mg dalam tanah adalah mineral-mineral amfibol (Ca (Mg
Fe)2 Si4O12), biotit, chlorit dan dolomit (CaCO3 MgCO3). Magnesium diambil oleh
tanaman dalam bentuk ion Mg2+.Magnesium (Mg) merupakan salah satu unsur
hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak atau biasa disebut unsur hara
makro tanaman. Tanaman menyerap magnesium (Mg) dalam bentuk ion Mg++.
Magnesium merupakan bagian dari klorofil. Kekurangan magnesium
mengakibatkan klorosis yang gejalanya akan tampak pada permukaan daun
sebelah bawah. Magnesium merupakan salah satu bagian enzim
yang disebut Organic pyrophosphates dan Carboxy peptisida.
          
  Kadar Magnesium di dalam bagian-bagian vegetatif dapat dikatakan
rendah daripada kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian-bagian generatif malah
sebaliknya. Magnesium banyak terdapat di dalam buah. Ketersediaan
magnesium tidak boleh berlebihan karena dapat meracuni tanaman sehingga unsur
magnesium harus dalam kondisi seimbang terutama dengan unsur kalsium (Ca).
Magnesium bersifat mobil dalam tanaman, tetapi termasuk unsur yang tidak mobil
dalam tanah. Magnesium banyak terdapat di dalam tanah.

Sumber-sumber magnesium (Mg) yaitu: CaCO3MgCO3


(Dolomitic limestone) ; Sulfat of Potash Magnesium (kandungan
Magnesium 11,1%) ; MgSO4.7H2O (Epson salt) ; MgSO4.H2O
(Kleserit) kandungan Mg 18,3%. ; MgO (Magnesia) ; Mg3SiO2(OH)4 (Terpentin)
; MgCO3 (Magnesit) ; MgCl2KCl6H2O (Karnalit) ; Basic slag kandungan Mg-
nya adalah 3,4% .
DAFTAR PUSTAKA

https://mitalom.com/9-manfaat-penting-pupuk-megnesium-sulfat-untuk-
tanaman/#:~:text=Dosis%2C%20Cara%20Menggunakan%20dan
%20Waktu,a).

https://ilmubudidaya.com/kegunaan-pupuk-magnesium-sulfat-bagi-
tanaman-dan-cara-menggunakannya

https://kurobatoichi1412.blogspot.com./2017/11/paper-unsur-hara.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai