Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL EKONOMI


ACARA V
ANGKATAN KERJA

Dosen Pengampu :
Drs. Priyono, M.Si.
Dr. Choirul Amin S.Si, M.M
Nirma Lila Anggraini S.Si., M.Sc.

Asisten :
Aninditya Ardin Fadilah
Candra Puspita Sari
Hasna Afif Labiba
Nur Widi Handayani
Ocsya Dwi Arum Firmansyah
Yoga Budi Prasetyo
Zalza Maylinda Fatikasari

Disusun oleh :
Ajeng Regina Larasati
E100210216/F
Kelompok 3, Selasa 11-12

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
ACARA V
ANGKATAN KERJA

I. TUJUAN
1. Mengetahui karakteristik angkatan kerja menurut jenis kelamin, umur,
pendidikan, dan desa-kota.
2. Mampu menghitung Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
3. Mengetahui trend TPAK di Provinsi maing-masing.

II. ALAT DAN BAHAN


1. PC/Laptop
2. Alat Tulis
3. Aplikasi ArcGIS
4. Microsoft Excel

III. LANDASAN TEORI


Angkatan kerja adalah penduduk yang usianya masuk ke dalam
kategori usia kerja, termasuk di antaranya penduduk yang saat ini telah
bekerja maupun penduduk yang sedang dalam proses mencari pekerjaan.
Secara umum, angkatan merupakan sebutan bagi para penduduk yang
sedang berada pada usia yang produktif atau usia kerja. Dalam hal ini, usia
produktif kerja, dapat diartikan sebagai semua orang yang sedang masih
dalam mencari kerja, sedang bekerja, hingga seseorang yang belum
mendapatkan pekerjaan (pengangguran). Berdasarkan ketentuan dari
pemerintah, kategori usia produktif ini sendiri berada pada rentang usia di
antara 15 sampai 65 tahun. Sementara itu, bagi penduduk yang berada
pada rentang usia produktif ini, tetapi tidak bekerja atau memilih untuk
berada dalam keadaan menganggur akan disebut dengan istilah bukan
angkatan kerja. Selain itu, kelompok ini juga merupakan usia produktif
yang tak bekerja dan tidak ingin mendapatkan pekerjaan (tidak sedang
mencari pekerjaan).
TPAK atau Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah sebuah
persentase dari banyaknya angkatan kerja terhadap jumlah penduduk yang
sudah berumur sepuluh tahun ke atas. TPAK digunakan sebagai dasar
untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja maupun mencari
pekerjaan. Terdapat beberapa faktor penunjang TPAK pada suatu wilayah
yaitu sebagai berikut :
1. Usia Penduduk, unsur usia yang dimaksud dalam faktor pertumbuhan
angkatan kerja adalah secara usia penduduk tersebut telah memasuki
usia kerja produktif, yaitu pada usia 15 tahun sampai usia 65 tahun dan
mereka akan disebut sebagai angkatan kerja.
2. Jenis Kelamin, dengan semakin banyak komposisi jumlah penduduk
laki-laki dalam suatu negara, maka semakin tinggi pula angkatan kerja
pada negara tersebut.
3. Tingkat Pendidikan, Semakin besar jumlah penduduk yang berusia
produktif ini, maka semakin tinggi pula angkatan kerjanya begitu pula
sebaliknya.
Rumus TPAK :
AK
TPAK = x 100
PUK
TPAK = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
AK = Angkatan Kerja
PUK = Penduduk Usia Kerja
Berdasarkan kepada data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah
angkatan kerja di Indonesia mencapai 144,01 juta jiwa pada bulan
Februari 2022. Jumlah ini sendiri mencapai 69,06% dari total penduduk
usia kerja yang berjumlah total 208,54 juta jiwa. Angkatan kerja terbesar
sendiri berada di kelompok umur 25-29 tahun, yakni mencapai 17,18 juta
jiwa.
IV. LANGKAH KERJA
1. Mencari data tingkat partisipasi angkatan kerja Provinsi Papua Barat
pada laman bps.go.id, kemudian salin data ke dalam tabel pada Ms.
Word.

2. Membuat diagram batang TPAK Provinsi Papua Barat menggunakan


Ms. Excel dengan cara membuat data TPAK terlebih dahulu,
kemudian block data, klik menu Insert, lalu pilih Icon diagram batang
yang akan dibuat.
3. Membuat peta TPAK Provinsi Papua Barat tahun 2019, 2020, dan
2021 menggunakan aplikasi ArcMap dengan cara buka aplikasi
ArcMap, lalu masukan SHP Kabupaten dan Provinsi. Kemudian ubah
system koordinat menjadi 49S.

4. Membuat tabel TPAK dengan cara pilih menu Open Attribute Table
kemudian pilih Add Fiel. Masukan data TPAK Provinsi Papua Barat.

5. Melakukan Symbology dan Labelling. Ubah classes menjadi 5.


Kemudian edit label dan sesuaikan rentang klasifikasi, lalu cheklis
label features in this layers.
6. Membuat layout pada peta dengan cara klik menu File  Page and
Print Setup  ubah Size menjadi A4  Orientation menjadi
Landscape  Width: Centimeters dan Height: Centimeters  OK.
7. Memberikan garis tepi pada peta dengan cara pilih menu Draw 
gunakan Rectangle  buat kotak  klik kanan  Properties  Fill
Color diubah menjadi No Color, Outline color menjadi black dan
Outline Width menjadi 1,5  OK. Lakukan langkah yang sama saat
membuat informasi tepi peta.

8. Memberikan judul peta menggunakan menu Text.


9. Memberikan arah mata angin dengan cara klik Insert  pilih North
Arrow  pilih ESRI North 3  OK. Kemudian edit huruf N menjadi
huruf U.

10. Membuat skala angka dengan cara klik menu Insert  Scale Text 
pilih Absolute Scale  OK. Kemudian menampilkan skala batang
dengan cara klik menu Insert  Scale Bar  pilih Alternating Scale
Bar 2.
11. Memberikan Sistem Koordinat dengan cara klik menu Insert 
Dynamic Text  Coordinate System.
12. Membuat legenda peta dengan cara klik Insert  Legend.

13. Memberikan Insert dengan cara klik menu Insert  Data Frame 
arahkan dan atur ukurannya  klik kanan  Add data  masukan
Shp Provinsi Papua Barat.
14. Memberikan informasi sumber peta menggunakan menu Text.

15. Memberi logo dan nama instansi pembuat.


16. Memberi Grid pada muka peta dan data frame. Lakukan langkah yang
sama dalam membuat peta TPAK tahun 2020 dan 2021.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel TPAK Provinsi Papua Barat Tahun 2019-2021
Tabel 5.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Papua Barat Tahun 2019,
2020, dan 2021 (Persen).
Kabupaten/Kota Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
2019 2020 2021
Fakfak 66.05 68.66 71.53
Kaimana 71.61 74.68 75.65
Teluk Wondoma 69.95 75.83 74.97
Teluk Bintuni 66.50 69.44 67.35
Manokwari 66.93 70.29 71.49
Solong Selatan 77.45 70.44 80.07
Sorong 67.32 64.21 68.89
Raja Ampat 67.45 71.83 66.43
Tambrauw 75.71 73.43 75.61
Maybrat 72.38 78.24 81.51
Manokwari Selatan 81.11 82.74 84.61
Pegunungan Arfak 91.73 95.37 94.71
Kota Sorong 61.02 62.77 61.40
Papua Barat 67.71 69.55 70.34
Sumber : Badan Pusat Statistik, SUPAS 2015.

2. Grafik Perubahan TPAK Provinsi Papua Barat Tahun 2019-2021


Gambar 5.1 Grafik Perubahan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2019,
2020, dan 2021 Provinsi Papua Barat.

Grafik Perubahan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja


Tahun 2019, 2020, dan 2021 Provinsi Papua Barat
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
k a a i i t at k at
kf
a an un ar ta
n ng pa w
br an rfa ng ar
om nt w a ro rau y l at ro
Fa im
on
d i ok
Se
l S o A m b a Se
A S o B
Ka kB an aj
a am M ri ga
n
ta pu
a
k W e lu M n g
R T a un Ko Pa
lu T lo w
un
Te So ok
an P eg
M

TPAK (%) 2019 TPAK (%) 2020 TPAK (%) 2021


3. Peta TPAK Provinsi Papua Barat Tahun 2019-2021
Gambar 5.2 Peta Persebaran TPAK Provinsi Papua Barat Tahun 2019
Gambar 5.3 Peta Persebaran TPAK Provinsi Papua Barat Tahun 2020
Gambar 5.4 Peta Persebaran TPAK Provinsi Papua Barat Tahun 2021
VI. PEMBAHASAN
Tabel 5.1 menunjukan tingkat partisipasi angkatan kerja provinsi
Papua Barat tahun 2019, 2020, dan 2021 berdasarkan kabupaten atau kota
yang disajikan dalam bentuk persen. Pada tahun 2019 tingkat partisipasi
angkatan kerja tertinggi terletak pada Kabupaten Pegunungan Arfak
dengan angka 91.73% sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja
terendah terletak pada Kota Sorong dengan angka 61,02%. Pada tahun
2020 tingkat partisipasi angkatan kerja tertinggi terletak pada Kabupaten
Pegunungan Arfak dengan angka 95.37% sedangkan tingkat partisipasi
angkatan kerja terendah terletak pada Kota Sorong dengan angka 62,77%.
Dan pada tahun 2021 tingkat partisipasi angkatan kerja tertinggi terletak
pada Kabupaten Pegunungan Arfak dengan angka 94.71% sedangkan
tingkat partisipasi angkatan kerja terendah terletak pada Kota Sorong
dengan angka 61,40%. Dengan begitu dapat dilihat bahwa tingkat
partisipasi angkatan kerja tertinggi dan terendah selama tiga tahun berturut
turut terdapat pada Kabupaten Pegunungan Arfak dan Kota Sorong. Dari
tahun 2019 sampai 2020 tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami
kenaikan, sedangkan dari tahun 2020 sampai 2021 tingkat partisipasi
angkatan kerja mengalami penurunan. Dalam hal ini berarti tingkat
partisipasi angkatan kerja penduduk Papua Barat memiliki mengalami
perubahan yang tidak signifikan. Selisih tingkat partisipasi setiap
kabupaten per tahun yakni dalam rentang 10%. Rata-rata tingkat
partisipasi setiap kabupaten yakni 60-70% setiap tahunnya.
Gambar 5.1 menunjukan grafik perubahan tingkat partisipasi
angkatan kerja tahun 2019, 2020, dan 2021 Provinsi Papua Barat. Dalam
grafik tersebut terdapat diagram batang yang menunjukan tingkat
partisipasi pada tahun 2019, 2020, dan 2021 pada setiap kabupaten. Dapat
dilihat bahwa diagram batang tertinggi menunjukan tingkat partisipasi
yang tinggi pula yang mana terdapat pada Pegunungan Arfak. Sedangkan
diagram batang terendah terdapat pada Kota Sorong yang mana memiliki
tingkat partisipasi paling sedikit. Dalam diagram tersebut juga
menunjukan bahwa tingkat partisipasi ankatan kerja pada Provinsi Papua
Barat memiliki perubahan grafik yang menurun dan meningkat yang tidak
menetap, tetapi tingkat partisipasi selama tiga tahun berturut-turut
cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Terdapat peta tingkat partisipasi angkatan kerja Provinsi Papua
Barat tahun 2019, 2020, dan 2021. Setiap peta memiliki rata-rata dengan
rentang lima kelas. Pada tahun 2019 dapat dilihat bahwa warna setiap
kabupaten didomisili pada rentang 61,03-72,38. Sedangkan warna yang
paling gelap terdapat pada Kabupaten Pegunungan Arfak yang mana
termasuk kedalam kelas tertinggi. Pada peta tahun 2020 menunjukan
warna yang paling banyak muncul yakni terdapat pada rentang 64,22-
73,43 dan 73,44-82,74. Sedangkan warna yang menunjukan rentang paling
rendah terdapat pada Kota Sorong. Pada peta tahun 2021 menunjukan
wara pada peta yang semakin gelap setiap kabupatennya. Hal ini
berbanding terbalik dengan warna peta pada tahun 2019. Namun pada peta
tahun 2021, terdapat penurunan tingkat warna dari tahun sebelumnya,
yang berarti terdapat kabupaten yang mengalami penurunan tingkat
partisipasi angkatan kerja. Terdapat perubahan warna peta pada setiap
tahunnya, perubahan ini menunjukan naik turunnya tingkat partisipasi
kerja penduduk Provinsi Papua Barat. Penyajian data dalam bentuk tabel,
diagram, dan peta memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Penyajian data dalam tabel lebih lengkap dan akurat karena disajikan
dengan angka, akan tetapi penyajian pada diagram dan peta lebih mudah
dipahami dikarenakan disajikan dalam bentuk gambar.
VII. KESIMPULAN
1. Angkatan kerja menurut kelompok umur terbagi kedalam rentang
umur lima tahun, pada jenis kelamin dilihat dari gender sudut tenaga
kerja, pada tingkat pendidikan dilihat dari hubungan TPAK dengan
jenjang pendidikan pekerja, dan dari desa-kota menggambarkan
angkatan kerja yang terdapat pada desa dan kota.
2. Tingkat angkatan kerja dihitung menggunakan rumus yaitu angkatan
kerja dibagi dengan penduduk usia kerja kemudian dikali 100.
3. Jumlah angkatan kerja pada Provinsi Papua Barat mengalami
kenaikan. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami kenaikan sebesar
1,47%.
4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Provinsi Papua Barat pada tahun
2019-2021 yang paling tinggi terdapat pada Kabupaten Pegunungan
Arfak, sedangan TPAK paling rendah terdapat pada Kota Sorong.
DAFTAR PUSTAKA

Adriyanto, A., Prasetyo, D., & Khodijah, R. (2020). Angkatan Kerja dan Faktor
yang Mempengaruhi Pengangguran. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial Unmus,
11(2), 463440.
Badan Pusat Statistik. (2016). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Menurut Kabupaten/Kota (Persen). Jakarta : Badan Pusat Statistik.
Bonerri, K. B. (2018). Pengaruh Pendidikan Dan Upah Terhadap Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 18(01).

Anda mungkin juga menyukai