3 DAN 15
SUB POKOK BAHASAN : ISU DAN PERMASALAHAN PENCAPAIAN TARGET KPI 15
TUJUAN :
Berdasarkan Grafik diatas, Tren capaian KPI 15 dari tahun ke tahun ada peningkatan dan
ditargetkan akan tercapai di akhir 2021.
Tetapi jika kita amati data KPI 15 detail per Provinsi akan terlihat bahwa hanya 9 provinsi yang
tercapai target, sedangkan yang 24 provinsi masih dibawah target 95%. Berikut gambaran
capaian KPI 15 detail per provinsi;
Bedasarkan Data SIM modul 7.3 jumlah desa pamsimas sampai dengan tahun 2020 adalah
29.816 desa, dan desa yang sekolahnya dibangunkan sarana sanitasi sekolah dan berfungsi baik
ada 28.361 desa. Sehingga masih ada 1.455 Desa dengan kondisi sarana sanitasi sekolah tidak
berfungsi. Jika dijabarkan status Keberfungsian masing-masing sarana sanitasi sekolah adalah
KASUS A.
Desa Sukamaju adalah desa Pamsimas Tahun 2019. Berdasarkan hasil rembuk masyarakat
bersama sekolah, disepakati melalui dana BLM pamsimas akan membangunkan sarana sanitasi
sekolah di SDN 1 Sukamaju berupa 1 jamban dan 3 Sarana cuci tangan pakai sabun.
KASUS B
Desa Tuo Anak adalah desa Pamsimas 2008. Upaya perubahan perilaku di sekolah dilakukan
dengan melakukan kegiatan promkes sekolah dan pembangunan sarana sanitasi berupa 2 unit
jamban dan 2 SCT. Sarana Cuci Tangan yang dibuat berupa ember yang dilubangi dan dipasang
kran. Setelah 10 tahun sejak program pamsimas, tepatnya tahun 2018 dilakukan pemantauan
untuk memastikan apakah kegiatan sanitasi sekolah berlanjut, diperoleh informasi bahwa 1 unit
jamban masih berfungsi baik, 1 unit lainnya tidak ada akses air walaupun secara sarana masih
bagus. Sedangkan SCTnya, ember sudah rusak.
Tim Fasilitator melakukan koordinasi dengan KP-SPAMS dan pihak sekolah untuk menunjang
keberlanjutan agar siswa dan guru tetap bisa berakses ke jamban dan SCT, maka perlu
dilakukan upaya perbaikan. Pihak sekolah setuju melakukan perbaikan dengan memasukkan
anggaran pada dana BOS tahun 2019 dan dilanjutkan tahun 2020 secara bertahap. Hasilnya
pada tahun 2020 dibangunlah 2 SCT dari dana BOS dengan menggunakan desain ramah
disabilitas sesuai dengan arahan tim Fasilitator.
Jika kamu, pada saat melakukan pemantauan di desa paska menemukan kasus seperti 2 diatas,
bagaimana melaporkan datanya?
a. Tidak berfungsi, jika <40 % sarana sanitasi di sekolah yang dibangun program
Pamsimas berfungsi.
b. Berfungsi sebagian, jika 40 % - 80 % sarana sanitasi di sekolah yang dibangun
program Pamsimas berfungsi.
c. Berfungsi Baik, jika > 80 % sarana sanitasi di sekolah yang dibangun program
Pamsimas berfungsi.
Selain masalah kategori data keberfungsian yang sering keliru Tim Fasilitator pada saat
memasukkan hasil pemantauan dalam tabel data, juga diperlukan ketelitian dan kevalidan
dalam input data. Berikut contoh, Provinsi dengan pembangunan sarana sanitasi <50% desa
Pamsimas.
Melihat data diatas, mari kita cermati bersama;
1. Ada 588 desa (80,88%) di Aceh, tidak membangun sarana sanitasi sekolah (jamban)
2. Ada 537 desa (73,87%) di Aceh tidak membangun Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun.
Bagaimana menurut kamu selaku Fasilitator Masyarakat, yang menyebabkan sekolah di Desa
pamsimas tidak dibangunkan sarana sanitasi? Jelaskan………………….
Jika dikarenakan sekolah sudah memiliki jamban dan Sarana Cuci tangan, apakah FM sudah
memastikan bahwa sarana sanitasi sekolah yang sudah ada, difungsikan dengan baik dan
memenuhi kebutuhan.
1…….
2…….
3…….
Peran FM adalah memberikan pemahaman kepada sekolah dan masyarakat tentang pentingnya
akses sanitasi di sekolah semua harus mengacu pada DID/Desain universal/ Ramah disabilitas,
yang artinya aman digunakan bagi anak anak dan guru.
Dengan mencermati pertanyaan dan jawaban-jawaban sebelumnya, selanjutnya silahkan kamu
diskusikan dengan tim (5/7 orang) dan tidak memisahkan masing masing sub fasilitator.
Diskusi 1.
Berdasarkan Temuan Hasil Uji petik, Berikut contoh sarana sanitasi yang dibangun oleh
Pamsimas
Bagaimana menurut kamu selaku Fasilitator Masyarakat; melihat sarana sanitasi sekolah yang
dibangun seperti gambar diatas? Apa yang menyebabkan sarana yang dibangun seperti itu?
Dan bagaimana langkah yang dilakukan agar sarana sanitasi tersebut bisa difungsikan?
1…….
2…….
3…….
Karena berdasarkan survey cepat yang dilakukan oleh NMC Pamsimas pada Bulan Oktober
2020, diketemukan hasil bahwa;
Prosentase terbesar penyebab keberfungsian sanitasi sekolah baik jamban dan sarana cuci
tangan adalah sarana yang rusak dikarenakan minim pemeliharaan, kemudian dilanjutkan
dikarenakan tidak ada akses air dan desain sarana tidak sesuai spesifikasi teknis.
Setelah kamu tahu fakta Keberfungsian sarana sanitasi sekolah dalam data keberlanjutan
modul 7.3, dan mencermati contoh kasus dari provinsi lainnya diatas, Mari kita diskusikan di
masing-masing tim sesuai tabel berikut.
Mengetahui
(….........................) (….........................)
Pemandu mengingatkan kepada seluruh fasilitator untuk melakukan update data modul 7.3 terutama
untuk data Keberfungsian sanitasi sekolah setiap periode