Anda di halaman 1dari 3

JUMLAH PENDUDUK MISKIN MENURUT KABUPATEN/KOTA YANG ADA DI

NTB
Oleh: Nur Meliana

Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota Di


Provinsi NTB
Tahun 2019-2021
800
700
600
500
400
300
200
100
0
t h ur a pu a t ra a at
ra a w m ra ta am m ar
a ng i m ba m Bi Ba ar Bi
okB Te kT m Do en a k U a t
ta ra
B
b
bo
k bo Su en at aw bo M Ko ga
Lo
m m en at p b m t a g
Lo
m Lo at p bu m Lo Ko Te
n
n en p bu Ka Su en
te n
at bu Ka n t s a
pa a te p Ka te pa Nu
bu p bu pa bu
Ka bu Ka b u Ka
Ka Ka

Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota (Ribu Jiwa) 2019


Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota (Ribu Jiwa) 2020
Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota (Ribu Jiwa) 2021

Dalam dunia pendidikan statistik sudah tidak asing lagi bagi kalangan mahasiswa.
Statistik banyak digunakan dalam dunia penelitian karena bisa menentukan hasil akhir pada
sebuah riset. Statistik inferensial memang banyak dipilih banyak orang terutama kalangan
mahasiswa karena mampu memberikan hasil prediksi yang cukup akurat, dengan biaya lebih
terjangkau. lantaran biaya yang dikeluarkan juga tak sebesar statistik deskriptif, bisa
dipastikan jika statistik jauh lebih efisien. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya statistika
memiliki peran yang sangat penting dalam penelitian dalam bidang pendidikan.
Statistik adalah cabang ilmu matematika yang berkaitan dengan pengumpulan,
analisis, interpretasi, dan presentasi data. Statistik memungkinkan kita untuk mengambil
kesimpulan yang berguna dari data dan membantu kita memahami pola dan hubungan dalam
data tersebut. Ada dua jenis statistik, yaitu statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan merangkum data yang dikumpulkan,
sedangkan statistik inferensial digunakan untuk membuat kesimpulan dan membuat prediksi
tentang populasi berdasarkan sampel data yang diambil.
Data statistik adalah kumpulan informasi numerik yang digunakan untuk menjelaskan
fenomena dalam dunia nyata. Data statistik dapat berasal dari berbagai sumber, seperti survei,
eksperimen, atau pengamatan langsung. Data statistik biasanya dianalisis menggunakan
teknik statistik untuk memahami pola, hubungan, dan tren dalam data tersebut.Ada dua jenis
data statistik, yaitu data numerik dan data kategorikal. Data numerik adalah data yang dapat
diukur secara kuantitatif, seperti usia, tinggi badan, atau pendapatan. Data kategorikal, di sisi
lain, adalah data yang tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti jenis kelamin, warna mata,
atau jenis mobil.
Grafik adalah alat yang sangat berguna dalam statistik untuk memvisualisasikan data
dan membantu kita memahami pola dan hubungan dalam data tersebut. Dalam statistik, ada
beberapa jenis grafik yang dapat digunakan, tergantung pada jenis data yang
dikumpulkan.Salah satu jenis grafik yang paling umum digunakan dalam statistik adalah
diagram batang atau bar chart. Diagram batang digunakan untuk membandingkan kategori
atau variabel berbeda dalam data. Diagram ini terdiri dari sumbu x (sumbu horizontal) dan
sumbu y (sumbu vertikal). Sumbu x menunjukkan variabel yang dibandingkan, sedangkan
sumbu y menunjukkan jumlah atau proporsi dalam setiap kategori. Diagram batang dapat
digunakan untuk membandingkan kategori yang sama pada titik waktu yang berbeda atau
untuk membandingkan kategori yang berbeda pada waktu yang sama.
Selain diagram batang, terdapat juga diagram lingkaran atau pie chart. Diagram
lingkaran digunakan untuk menunjukkan proporsi dari setiap kategori dalam data. Diagram
ini berbentuk lingkaran dengan bagian-bagian yang berbeda yang mewakili setiap kategori.
Ukuran setiap bagian sesuai dengan proporsi setiap kategori dalam data. Diagram lingkaran
digunakan terutama untuk data yang terdiri dari beberapa kategori yang jelas dan saling
eksklusif.Selain itu, terdapat juga grafik garis atau line chart. Grafik garis digunakan untuk
menunjukkan tren atau perubahan dalam data seiring waktu. Grafik ini terdiri dari sumbu x
(waktu) dan sumbu y (variabel yang diamati). Garis pada grafik menunjukkan nilai variabel
seiring waktu, sehingga kita dapat melihat bagaimana nilai tersebut berubah dalam jangka
waktu tertentu.
Pada data diatas saya mengguna jenis data sekunder dimana data ini saya peroleh dalam
bentuk yang sudah jadi dari BPS NTB. Pada data diatas menjelaskan mengenai jumlah penduduk
miskin di kabupaten/kota yang berada di propinsi NTB tahun 2019-2021. Terdapat beberapa
kabupaten/kota yang masuk dalam pendataan jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat, yaitu
Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten
Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Lombok
Utara, Kota Mataram, dan Kota Bima.

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 dengan jumlah kabupaten/kota yang ada di
Nusa Tenggara Barat meliputi kabupaten Lombok Barat sebanyak 105,04 ribu jiwa,
Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 129,82 ribu jiwa, Kabupaten Lombok Timur sebanyak
193,56 ribu jiwa, Kabupaten Sumbawa sebanyak 63,49 ribu jiwa, Kabupaten Dompu
sebanyak 30,81 ribu jiwa, Kabupaten Bima sebanyak 71,95 ribu jiwa, Kabupaten Sumbawa
Barat sebanyak 20,45, Kabupaten Lombok Utara sebanyak 63,84 ribu jiwa, Kota Mataram
sebanyak 43,19 ribu jiwa, dan Kota Bima sebanyak 14,08 ribu jiwa. Sehingga, jumlah
keseluruhan mencapai 735,96 ribu jiwa jumlah penduduk miskin yang ada di kabupaten/kota
provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kemudian pada tahun 2020, jumlah penduduk miskin yang meliputi kabapaten/kota
yang ada di Nusa Tenggara Barat seperti Kabupaten Lombok Barat sebanyak 100,25 ribu
jiwa, Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 128,10 ribu jiwa, Kabupaten Lombok Timur
sebanyak 183,84 ribu jiwa, Kabupaten Sumbawa sebanyak 62,88 ribu jiwa, Kabupaten
Dompu sebanyak 30,97 ribu jiwa, Kabupaten Bima sebanyak 71,32 ribu jiwa, Kabupaten
Subawa Barat sebanyak 20,20 ribu jiwa, Kabupaten Lombok Utara sebanyak 59,86 ribu jiwa,
Kota Mataram sebanyak 41,80 ribu jiwa dan Kota Bima sebanyak 14,66 ribu jiwa. Sehingga
jumlah keseluruhan mencapai 713,89 ribu jiwa penduduk miskin yang ada di kabupaten/kota
yang ada di Nusa Tenggara Barat. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan pada tahun
2020 dibanding pada tahun 2019.
Selanjutnya pada tahun 2021, jumlah penduduk miskin meliputi kabupaten/kota yang
ada di Nusa Tenggara Barat seperti Kabupaten Lombok Barat sebanyak 105,24 ribu jiwa,
Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 131,94 ribu jiwa, Kabupaten Lombok Timur sebanyak
190,84 ribu jiwa, Kabupaten Sumbawa sebanyak 66,00 ribu jiwa, Kabupaten Dompu
sebanyak 33,26 ribu jiwa, Kabupaten Bima sebanyak 75,49 ribu jiwa, Kabupaten Sumbawa
Barat sebanyak 21,51 ribu jiwa, Kabupaten Lombok Utara sebanyak 61,70 ribu jiwa, Kota
Mataram sebanyak 44,45 ribu jiwa, dan Kota Bima sebanyak 16,22 ribu jiwa. Sehingga
jumlah keseluruhan mencapai 746,66 ribu jiwa penduduk miskin yang ada di kabupaten/kota
yang ada di Nusa Tenggara Barat. Jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan pada tahun
2021 dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 dan 2020.
Dapat disimpulkan bahwa kenaikan jumlah penduduk miskin di kabupaten/kota
provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan pada tahun 2020 sebanyak 713,89 ribu
jiwa dibanding dengan 2019 yang berjumlah sebanyak 735,96 ribu jiwa. Namun, pada tahun
2021 jumlah penduduk miskin di kabupaten/ kota yang ada di Nusa Tenggara Barat
meningkat hingga 746,66 ribu jiwa. Bertambahnya jumlah penduduk miskin di Nusa
Tenggara Barat, akibat adanya kenaikan harga komoditas makanan seperti seperti beras, telur
ayam ras, daging ayam ras, dan lain-lain serta harga komoditas bukan makanan penyusun
garis kemiskinan seperti perumahan, bensin, pendidikan, listrik, dan perlengkapan mandi.
Kenaikan tersebut disebakan adanya penyesuain harga bahan bakar minyak yang dilakukan
oleh pemerintah. Dengan adanya grafik diatas juga mempermudah kita melihat naik turunya
jumlah penduduk miskin disetiap tahun dan di setiap kabupaten/kota yang ada di Nusa
Tenggara Barat.

Anda mungkin juga menyukai