Penerapan Strategi
Anti Fraud, Perlukah?
F. X . J o n i o n o R a h a r d j o
PusBAG Pengertian Fraud 2
un
tu
ya tau
k m pu,
a
me
pe imp be n
di mb an rup
me
ny rang aka
uk an n a
m den ng
n
en
menderita
an
i
ru ikia gan
ma aga bah
ge
ga
Cu Tind
lem na k
gg u p
nip ,
kerugian dan/atau
lab
a
ot
a
t
b
n
au
t
ui,
ula
a/
a
pelaku Fraud
r
lak ia
Se an
si
lai
memperoleh
sa
i ha
pa
n
de
Pe
keuntungan
baik
secara langsung
maupun tidak
i
U
id
langsung.
S
KS en hin
un er
K
g
gk g t
n
P g
n
at /C aki ga
KS aka
lin yan
CU
au U, ba
en an/
n
pi na tka
P/
d
h a sa n
k ba
na
la
in h
m
sa
PusBAG Latar Belakang 3
Banyak terjadi kasus penyimpangan Selama ini, pengawasan oleh Untuk itu, salah satu fokus internal control
operasional dan keuangan, yang Pengawas internal, dalam hal ini adalah peningkatan pencegahan Fraud dengan
dikenal dengan istilah Fraud, pada Pengawas, belum berfungsi menerapkan strategi anti fraud dan
koperasi-koperasi keuangan, yang maximal dan belum benar-benar menjadikan anti fraud sebagai perhatian dan
merugikan anggota dan lembaga, efektif, sehingga perlu ada budaya pada seluruh aspek organisasi, baik
sehingga perlu ada upaya penguatan yang signifikan dengan oleh pengurus, manajemen maupun karyawan.
meminimalisasi risiko Fraud dengan membentuk internal control yang Berdasarkan penelitian, lemahnya internal
cara menerapkan Strategi efektif dalam rangka control bertanggungjawab pada hampir 50%
anti Fraud. penguatan SPI. aktivitas fraud.
.
PusBAG Dampak Fraud 4
3
Mengingatkan kembali
(reminder) agar pelaksana
operasional KSP selalu
mematuhi prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
6
PusBAG Yang Sering Terjadi di Lembaga Keuangan 8
KSP
SE BI
No.13/28/DPNP
tanggal 9 Desember 2011
mengatur tentang ketentuan
penerapan Strategi Anti Fraud
?
bagi Bank Umum. Bank
diwajibkan memiliki dan
menerapkan strategi Anti Fraud
dalam rangka memperkuat
sistem pengendalian intern,
khususnya untuk
Mengendalikan
Fraud.
PusBAG Penyebab Fraud 10
Pertama: tekanan
Salah satunya adalah tekanan keuangan, Pressure
yang berkaitan dengan seseorang yang
mengalami kesulitan keuangan yang tidak
bisa diatasi secara sah sesuai dengan
prosedur. Hal ini bisa terjadi karena
Fraud
beberapa faktor, seperti misalnya tidak
bisa bayar utang, terlibat penyalahgunaan
Pentagon
obat-obatan, keperluan janji investasi, Theory
kebutuhan untuk memenuhi target
produktivitas, dan keinginan untuk
memiliki status simbol, rumah besar, mobil
mewah, dll.
PusBAG 11
Pressure
Kedua: kesempatan
Opp
Kemungkinan untuk bisa mendeteksi
Fraud
o rt u
ini sangat kecil karena pelaku punya
intrik yang sullt diketahui. Atau juga
Pentagon
nity
karena kelemahan fungsi kontrol
organisasi. Kesempatan biasanya
disebabkan oleh lemahnya sistem Theory
internal control, kurangnya supervisi,
dan penyalahgunaan wewenang.
PusBAG 12
y
Aspek ini lebih menjadi pembenar bagi
n i t
pelaku fraud untuk pertama kalinya,
o rt u
karena mereka merasa tidak bersalah Fraud
tetapi ada dalam situasi yang salah.
p
Pentagon
p
Rasionalisasi sering digunakan sebagai
O
pembenaran yang mengatakan “ini kan
pinjam bukan mencuri”, “berhak dapat Theory n
tio
lebih”, “dipaksa untuk mencuri karena
l iza
kebutuhan”. na
tio
Ra
PusBAG 13
i t y
pelaku membutuhkan kemampuan
n
o rt u
sehingga fraud dapat dilakukan. Jadi
tindakan fraud membutuhan
Fraud
p
kemampuan agar fraud bisa terjadi. Hal Pentagon
O p
ini didasarkan pada fakta bahwa fraud
muncul dari keinginan untuk melakukan
Ca
Theory n
itu dan akan terjadi serta dapat p tio
ab l iza
dilaksanakan apabila pelaku punya i lit na
kemampuan untuk itu. y o
ti
Ra
PusBAG 14
Kelima: arogan
Hal ini merupakan pengembangan model Pressure
y
ce
t
kasual fraud yang ada. Arogan berkaitan
n i
gan
dengan ketamakan, sebagai satu-satunya
o rt u
alasan. Karakteristik arogan adalah ego Fraud
Arro
p
yang tinggi dan sombong, punya
Pentagon
p
kemampuan dan kuasa sehingga mereka
O
dapat menghindari sistim kontrol internal.
Biasanya tujuan arogan adalah bukan Ca
Theory n
p tio
keuntungan keuangan, tetapi lebih ke ab l iza
i lit na
sosial status, lifestyle dan ketakutan y o
ti
kehilangan jabatan.
Ra
PusBAG 15
j ut
fraud sebelum, saat
an
Det
dan sesudah fraud.
kL
Melakukan tindak lanjut
eks
da
hasil evaluasi 08 03
Tin
i
Memantau (corrective Langsung diputus
Pem
actions) kejadian-kejadian 07 04 agar tidak
Mitigasi
anta
fraud dan mengevaluasi.
Eval
dan i
berlanjut
uas
uan
ee r
karyawan sebelum dan sesudah
oy u
pl Yo
pertanggungjawaban: ada unit kerja
Anti ntrol
diterima , bisa juga melalui FB.
Em ow
tersendiri (bisa diserahkan ke internal audit
co
Perhatikan!!!
Kn
-fra
dengan penanggunjawab Pengurus), serta
Perubah gaya hidup yang drastis:
ud
pengendalian dan pemantauan.
Terlibat Perjudian/Obat -obat Penangkalan
terlarang? Menghadapi tekanan Dan Upaya menumbuhkan kesadaran
ekonomi? Ide raw Pencegahan mengenai pentingnya pencegahan Fraud
oleh seluruh pihak. Anti-fraud
Ke
nti ana
Mengidentifikasi risiko control harus ditandem dengan anti-fraud
ud s
fik n
terjadinya Fraud yang melekat a awareness. Perusahaan dengan anti-fraud
Fr nes
as
Sanksi
Anti-fraud awareness dimanifestasikan dalam bentuk
yang Ongoing kontrol internal. Dari hasil survei diketahui bahwa
tegas training meskipun perusahaan sudah memiliki anti-fraud
control, namun hampir 50% dari kasus fraud yang
terjadi disebabkan oleh lemahnya kontrol internal.
Sosialisa insentif
si ke stakeholder Ada banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan
yang melapor untuk meningkatkan anti-fraud awareness di
antaranya dengan mengadakan pelatihan berkala,
memberikan insentif bagi stakeholder yang
melaporkan adanya penyimpangan, dan menegaskan
konsekuensi dari tindakan fraud terhadap
seluruh stakeholder
Perusahaan.
Slogan-slogan Anti Fraud 20
4
n
ana
lapa
Tindakan fraud
a .
m a se
n jar
tu
ipid
gge
hancurkan hidup anda
s
r ik
n pe
en
at d
pe
Pen
tahu
dap
Hot Line pengaduan Fraud: Mencuri adalah
Tlp: 08177777 perbuatan tercela
Email: cusehat@gmail.com
WA: 082333333333
21
Say NO
to F R A U D ! ! !
Sur ystem
si
ga
banyak. pihak yang
iti
vei
S
M
llan
diuji/diperiksa,
ce
Pengungkapan dan Deteksi dan vouching.
Pengaduan Fraud mitigasi
W
melalui sarana
h is
Meningkatkan
tle
tertentu ise
b
r kewaspadaan karyawan
low
A
whistle blower Sytem
tugasnya
merupakan pencegahan
(Sidak).
yang paling efektif (22,6%).
PusBAG Metode Deteksi 23
Pengelola
Pelapor
(Whistleblowing Biro Anti Fraud
Telpon Isi Laporan (Whistleblower)
System Manager)
(3W & 1H) :
• Masalah yang dilaporkan
(What)
• Pihak yang terlibat (Who) Team
• Waktu kejadian (When)
• Bagaimana terjadinya Ditunjuk Investigasi
Mobile (How)
Jaminan Pengurus
Terbukti
perlindungan (RAHASIA)
Data Pelapor :
Nama/Nomor telepon/e-
terhadap Sanksi
perlakuan yang
Mail pelapor (Anonim)
merugikan pelapor
24
25
PusBAG
Governance Framework for CU, sebagai
prinsip tata kelola yang baik untuk CU,
mengatur pula tata kelola mengenai
pelaporan dengan itikat baik suatu
perbuatan yang disebut dengan istilah
wrongdoing.
PusBAG
1. Perlindungan Whistleblower
Pejabat atau pegawai tidak boleh
diberhentikan, diancam, atau didiskriminasi atau
diperlakukan tidak baik terkait dengan gaji,
persyaratan-persyaratan, tempat, atau previlesi
pekerjaannya karena membuat laporan , baik
secara lisan maupun tertulis berkaitan dengan
tidakan fraud, yang didasarkan pada itikad baik.
27
PusBAG
PusBAG
3. Prosedur Pelaporan
4. Laporan tentang fraud berdasarkan itkad baik,
harus dilaporkan ke atasan yang berwenang
untuk minta advis.
5. Atasan tersebut harus melaporkan ke manajer.
6. Kalau disimpulkan telah terjadi pelanggaran,
manajer mencari cara untuk menyelesaiakan
pelanggaran tersebut dan membenarkan
pengecualaian atas kebijakan, dan wajib
melaporkannya ke panitia audit (Pengawas)
29
PusBAG
4. Compliance Monitoring
Sebagai bagian integral progran audit
internal tahunan, pejabat operasional,
melakukan semacam test kepatuhan
atas ketentuan dan kode etik untuk
mendeteksi terjadinya penyimpangan
atas ketentuan dan kode etik .
Penyimpangan kalau ada dilaporkan ke
pejabat berwenang, Pengawas dan
Pengurus.
30
PusBAG
Kebijakan pengenaan sanksi dan Investigasi dilakukan untuk
harus diterapkan secara mengumpulkan bukti-bukti yang terkait
transparan, konsisten serta dengan kejadian yang patut diduga
efektif agar menimbulkan efek merupakan tindakan Fraud. Hal ini
jera bagi pelaku fraud. Bisa
penting dilakukan untuk memberi
si
Inv
pidna bisa perdata, tergantung
nk
peringatan kepada setian orang bahwa
est
Sa
kepentingan lembag dan
tindakan fraud akan selalu diproses
ri g
anggota.
Investgiasi,
asi
dan ditindak sesuai dengan
Analisis, ketentuan berlaku.
pelaporan dan
sanksi
Mekanisme pelaporan masing-
Pe
PusBAG
memantau tindak lanjut yang dilakukan
tindak lanjut berdasarkan terhadap kejadian-kejadian Fraud, baik
hasil evaluasi atas kejadian sesuai ketentuan internal Bank maupun
Fraud untuk memperbaiki sesuai dengan ketentuan peraturan
Pe
kelemahan-kelemahan dan perundang-undangan yang berlaku..
ma
t
nju
memperkuat sistem
nta
k la
pengendalian intern agar
ua
Pemantauan
da
dapat mencegah
n
terulangnya kembali Fraud Tin evaluasi dan Fraud digunakan sebagai alat bantu
tindak lanjut evaluasi (untuk corrective ation). data
karena kelemahan yang
kejadian Fraud dan hasil evaluasi
serupa.
tersebut dapat diidentifikasi
kelemahan dan penyebab terjadinya
Evaluasi Fraud serta ditentukan langkah-
langkah perbaikan yang diperlukan,
termasuk memperkuat sistem
pengendalian intern.
32
PusBAG
Organizational Culture
Norma-norma dan nilai-nilai
yang menjadi pedoman
tingkah laku anggota
organisasi. Setiap anggota
anak bertingkah laku sesuai
dengan budaya tersebut agar
bisa diterima dalam
lingkungan organisasi. Budaya
organisasi punya dampak
positif tetapi tidak signifikan.
34
PusBAG
Leadership Style
Pola kepemimpinan
mempunyai dampak positif
signifikan dalam mencegar
fraud. Kepemimpinan yang baik
dapat mengurangi tekanan
pada karyawan untuk
melakukan fraud dengan
memberikan motivasi kerja dan
menciptakan situasi kerja yang
kondisif. Tone from the top.
35
PusBAG
Whistleblowing System
whistleblowing system
punya dampak positif
yang signifikan untuk
mencegah fraud.
36
PusBAG
Know Your Employee (KYE)
PusBAG