CAIR AKUT
(DCA)
DENGAN
DEHIDRASI
dr Syifa Arindasari Djohar
TEPUS Puskesmas Samigaluh II
SEDANG
DAFTAR ISI
01 02 03
EPIDEMIOL LAPORAN TINJAUAN
OGI KASUS PUSTAKA
04 05
DAFTAR PENUTUP
PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI
Evolution Prevalence
9,8 %
4,55%
Demam sejak senin malam, BAB • Riwayat penyakit serupa (-) • Hipertensi (-) Jantung (-)
cair +-3x lender darah -, muntah • Riw opname sebelumnya (-) Diabetes (-) Pneumonia (-)
3x, anak rewel, minum terlihat • Riwayat alergi (-) dari OT
haus, BAK terakhir pkl 05.00 • Riwayat batuk lama (-) • Kakak dari pasien diare cair
sedikit warna kuning keruh • Riwayat kejang (-) sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesan Umum
Status Gizi :
Tanda Vital :
BB : 12,5 kg
TB : 90 cm
Nadi : 115 x/menit, kuat, regular Status gizi :
Pernafasan : 38 x/menit BB/U : -2SD sd -1SD (gizi baik)
Suhu : 37,9º C (per axiler) TB/U : -2SD sd -1SD (normal)
BB : 12.5kg BB/TB : -1 sd 1 SD (normal)
Kesan : Gizi saat ini baik
TB : 90 cm
TATALAKSANA
• Rawat inap
• IVFD RL 175cc/kgBB/hari ~ 91 tpm (mikro) jika BAK sudah jernih
dan banyak atau diuresis ≥ 1cc/kgBB/jam tetesan diturunkan +-
1110cc/hari (46 tpm mikro)
• Inj ondancentrone 1,25 mg/8 jam k/p mual muntah
• Paracetamole syrup 3x1 1/4 cth k/p , jika demam > 38 C 4x1 1/4 cth
• Domperidone syrup 3 x 1/2 cth k/p mual muntah
• Zinc 1x20 mg
• Oralit 100-200 cc tiap BAB cair atau muntah , awasi tanda kejang
• Monitoring status dehidrasi , keadaan umum, dan urin output
• Plan : Besok cek UL
FOLLOW UP
H-1, Sabtu, 03/09/22 P/
• IVFD RL 46 tpm (mi)
S/ Semalam demam >38C, muntah 1x sore kemarin, BAB • PCT syrup 3x1 1/4 cth k/p demam T > 38C
cair 1x . BAK terakhir pkl 06.30 , BAK banyak kuning per 4 jam
jernih • Inj ondancentrone (STOP)
• Domperidone syrup 3x1/2 cth k/p mual
muntah
O/ KU cukup • Zinc 1x20 mg
Kesadaran CM • Oralit 100-200 cc tiap BAB cair dan muntah
HR: 109x/m • Monitoring KU, urin output dan status
RR 28x/m SpO2 96% dehidrasi
Urin lengkap tgl
T 37.3 (per axillar) 03/09/22
Mata: cowong +/+ min, CA -/-SI-/-
Thorax : SDV +/+ ronkhi -/- whe -/-
BJ s1s2 reg, murmur –
Abdomen: BU +, supel turgor baik
Ekstermitas akral hangat, CRT <2”
(1) Nemeth V, Pfleghaar N. Diarrhea. [Updated 2021 Nov 29]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/
PATOFISIOLOGI
DIARE Makanan tidak bisa diabsorbsi dlm
lumen usus → hipermotilitas
OSMOTI intralumen → perpindahan cairan dari
Ktransport plasma ke lumen
Gangguan
elektrolit baik absorbs
DIARE
maupun sekresi ↑ melalui
dinding usus akibat toksin
SEKRET
bakteri ORIK
DIARE Inflamasi mukosa usus
halus/besar akibat infeksi
EKSUDA bakteri atau non infeksi
(IBD atau gluten sensitive
TIF enterophaty)
• Gangguan motilitas → DIARE
waktu transit usus lebih
cepat HIPERMOTILI
• Keadaan tiroksikosis ,
IBS, DM, pasca
TAS
gastrektomi
ETIOLOGI
(2) Brintz BJ, Howard JI, Haaland B, Platts-Mills JA, Greene T, Levine AC, et al. (2020) Clinical predictors for
etiology of acute diarrhea in children in resource-limited settings. PLoS Negl Trop Dis 14(10): e0008677.
https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0008677
PENEGAKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Lama diare, frekuensi diare.
• Volume, konsistensi tinja , warna, bau, PEMERIKSAAN FISIK
ada/tidak lender dan darah. • Tanda - tanda utama Penunjang diagnosis
• Bila disertai muntah : volume& frekunsi dehidrasi • Feses rutin
muntah. • Pernapasan yang cepat • Dehidrasi (+)
• Kencing: biasa/berkurang/ jarang/ tidak → asidosis metabolik. pemeriksaan darah,
kencing dalam 6-8 jam terakhir. • Bising usus yang lemah/ feses, urin rutin, kimia
• Makan dan minuman yang diberikan selama tidak ada → darah, jika perlu AGD
diare hypokalemia • Klutur feses
• Adakah panas atau penyakit yang menyertai • Pemeriksaan • Sigmoidoskopi/
• Tindakan yang telah dilakukan ibu selama ekstermitas perfusi dan kolonoskopi pada
diare. capillary refill → derajat kasus BAB berdarah
dehidrasi. (jika px penunjang
lainnya tdk jelas)
STATUS DEHIDRASI
Keadaan
Mulut/ Estimasi
Gejala & Tanda Mata Rasa Haus Kulit BB %
Lidah def. cairan
Umum
Dehidrasi
Letargik, Sangat
Sangat Sulit, tidak bias Turgor sangat
Dehidrasi Berat Kesadaran cekung dan >10 >100 %
kering minum lambat
Menurun kering
TATALAKSANA
TANPA DEHIDRASI (WHO)
TATALAKSANA
DEHIDRASI RINGAN/SEDANG (WHO)
Beri tablet Zinc
• Umur < 6 bulan: ½ tablet (10 mg) per hari selama 10
hari
• Umur > 6 bulan 1 tablet (20 mg) per hari selama 10
Pemantauan dalam 3 jam → periksa tanda dehidrasi yang terlihat
hari
sebelumnya :
1. Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu untuk perawatan di rumah :
- beri cairan tambahan.
- beri tablet Zinc selama 10 hari
- lanjutkan pemberian minum/makan
- kunjungan ulang jika terdapat tanda ini:
anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu ,kondisi anak
memburuk, terdapat darah dalam tinja.
2. Jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi
pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit, dan mulai
beri anak makanan, susu atau jus dan berikan ASI .
3. Jika anak mengalami dehidrasi berat, tidak bisa minum oralit lalu
dimuntahkan. Beri Ringer laktat/Asestat IV dengan dosis:
Tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW ORALIT diberikan 5-10 mL/kg BB setiap diare cair atau
berdasarkan usi:
Usia < 1 tahun sebanyak 50-100 mL
Usia 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL
Usia > 5 tahun semaunya.
ASI harus terus diberikan. Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat komplikasi lain.
Dehidrasi ringan-sedang
Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti
kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5-10 mL/ kgBB setiap diare cair.
Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi minum walaupun telah diberikan
dengan cara sedikit demi sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan adalah
ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat badan:
Umur kurang dari 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70 mL/
kgBB dalam 5 jam berikutnya
Umur di atas 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam ½ jam pertama, dilanjutkan 70 mL/kgBB
dalam 2,5 jam berikutnya
Masukan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai
dengan 5 mL/kgBB selama proses rehidrasi.
DAFTAR PUSTAKA
● Abdoerrachman et al., 2007. Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia pp. 283-4.
● Brintz BJ, Howard JI, Haaland B, Platts-Mills JA,
Greene T, Levine AC, et al. (2020) Clinical predictors
for etiology of acute diarrhea in children in
resource-limited settings. PLoS Negl Trop Dis 14(10):
e0008677. https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0008677
● Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia
2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2021.
● Nemeth V, Pfleghaar N. Diarrhea. [Updated 2021)
Nov 29]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/
● IDAI. (2009). Pedoman Pelayanan Medis . Jakarta:
IDAI
● WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah
Sakit Jakarta: WorldHealth Organization; 2009
TERIMAK
ASIH APAKAH ADA
YANG INGIN
DITANYAKAN?