Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMETAAN

ACARA IV

Kelompok 22

Asisten: Sasi Kirana Nareswari

Anggota Kelompok:

Andien Rianisti 205080100111036


Aulya Martassha 205080100111026
Pugar Nugrahanto 205080100111036
Angger Bagus Kusuma Husada 205080107111016
R. Bagas Tricahyo 205080100111048

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
LAPORAN PRAKTIKUM

PEMETAAN

Materi

Join Table Dan Layout Peta

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
Bab 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Menurut Marjuki (2016), proses attributing dilakukan dengan

menggunakan analisis join table. Peta penggunaan lahan yang telah terkodifikasi

di overlay sehingga mendapatkan peta gabungan yang diinginkan. Proses ini

dilakukan dengan analisis join table yang berfungsi untuk menggabungkan atribut

satu dengan atribut yang lain yang mempunyai suatu field yang sama sehingga

kedua tabel tersebut dapat dilakukan proses join. Join digunakan untuk

menggabungkan dua tabel dengan relasi one-to-one, yaitu satu baris (entry) di

tabel l memiliki relasi dengan satu baris di tabel 2. Sistem Informasi Geografis

(GIS) mempunyai dua kelas data, yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial

direpresentasikan dalam bentuk entity geometri, sedangkan untuk data atribut

berupa rancangan basis datanya.

Menurut Triayudi (2022), layout peta merupakan tahapan terakhir dari

proses pembuatan peta secara digital pada Sistem Informasi Geografis (SIG).

Men-desain layout peta harus terlihat memiliki keseimbangan yang wajar dalam

hal unsur-unsur didalam peta, pembacaan peta, dan memenuhi kaidah kartografi

secara proposional. Setelah semua unsur data shapefile telah dilakukan editing

grafis, editing atribut dan telah didesain simbol-simbolnya serta telah ditampilkan

pada data frame perangkat lunak yang digunakan, peta yang akan dicetak harus

terlebih dahulu diatur tata letak berbagai properti pendukungnya. Maka diperlukan

proses layout peta terlebih dahulu agar informasi pada peta dapat dipahami

dengan baik dan benar. Proses layout dapat dilakukan dengan membuka software

QGIS, kemudian pilih layer – layer shapefile


– setting menu items – klik new print composer - menambah properti layout

dan langkah akhir yaitu menyimpan layout.

Join table merupakan analisis yang digunakan pada saat proses attributing

melalui software QGIS. Peta yang digunakan telah terkodifikasi di overlay

sehingga tersedia peta gabungan yang diinginkan. Analisis join table bertujuan

untuk menggabungkan atribut-atribut yang mempunyai field yang sama sehingga

kedua tabel dapat dilakukan proses join. Selanjutnya dilakukan proses layouting

diawali dengan membuka software QGIS. Layout peta merupakan tahapan

terakhir dari proses pembuatan peta secara digital. Desain layout peta sendiri

harus memiliki keseimbangan dalam hal unsur-unsur didalam peta, pembacaan

peta dan memenuhi kaidah kartografi secara proposional.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum pemetaan acara III sebagai berikut :

a. Mahasiswa dapat menggabungkan data atribut dengan data atribut spasial

menjadi satu shapefile

b. Mahasiswa dapat membuat peta kepadatan penduduk

c. Mahasiswa dapat mendesain dan membuat layout peta yang mengikuti

kaidah kartografi

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum Pemetaan Acara 4 Shift 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 22

Oktober 2022 pukul 07.00 – 09.30 WIB secara luring di Gedung D Fakultas

Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.


Bab 2. Metodologi

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat beserta Fungsi

Alat yang digunakan dalam praktikum pemetaan acara IV adalah sebagai

berikut:

- Komputer/Laptop : untuk media pemrosesan software QGIS.

- Software Quantum GIS : untuk alat melakukan pemetaan.

2.1.2 Bahan beserta Fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum pemetaan acara IV adalah

sebagai berikut:

- Shapefile Peta Administrasi Sumut : untuk data yang akan

diproses pada software QGIS.

- Shapefile Kabupaten Indonesia : untuk data yang akan diproses pada

software QGIS.

- Data Penduduk Sumatera Utara : untuk data yang akan diproses pada

software QGIS.
2.2 Analisa Prosedur
2.2.1 Skema Kerja

a. Join Table

File CSV dan Shapefile Polygon


Sumatera Utara

Join Table

Hasil

b. Layout Peta
2.2.2 Penjelasan Skema Kerja secara Deskriptif

a. Join Table

Dalam pengolahan data atribut, dibutuhkan shapefile peta administrasi

Sumatera Utara dan dimasukkan pada perangkat lunak Quantum GIS. Kemudian,

masukkan file data atribut dengan format csv yang berisi informasi jumlah

penduduk pada tiap kecamatan. Setelah itu, pada menu klik Layer kemudian Add

Layer dan pilih Add Delimited Text Layer dan pilih opsi file formatnya menjadi CSV

(comma separated values) dan untuk Geometry Definition-nya menjadi No

geometry (atribute only table). Langkah selanjutnya yaitu klik kanan pada shapefile

administrasi yang sudah ada pada Layer Panel, klik properties, lalu pilih menu

joins dan klik tanda “+” untuk mulai proses Join Table. Pada menu join table, atur

Join Field dan Target Field sesuai dengan data yang ingin dipadukan. Join Field

merupakan nama kolom pada tabel atribut jumlah penduduk yang berisi informasi

yang sama dengan Target Field. Langkah selanjutnya yaitu pilih opsi choose which

fields are joined untuk memilih kolom yang hendak digabungkan, sehingga tidak

semua kolom yang ada dalam tabel atribut jumlah penduduk akan dimasukkan.

Kemudian klik OK setelah pengaturan yang telah dilakukan selesai. Buka tabel

atribut shapefile untuk melihat hasil join table, kemudian dapat dilanjutkan dengan

membuat peta kepadatan penduduk dari data tersebut. Rumus kepadatan

penduduk yaitu jumlah penduduk/luas area. Dalam membedakan kepadatan

penduduk setiap wilayah, dapat dilakukan dengan memberi gradasi warna, pilih

Symbology dan sesuaikan dengan kategori masing-masing wilayahnya.

b. Layout Peta

Proses layouting pada peta diawali dengan memilih pada menu project,

kemudian klik new print layout. Setelah tampilan layout terbuka, klik kanan pada

layout peta lalu pilih Page Properties dan pastikan ukuran kertas yang digunakan
sudah sesuai yaitu A4. Langkah selanjutnya dalam layouting peta yaitu klik Add

new map untuk menambahkan hasil peta pada canvas layout, kemudian klik dan

drag pada lembar kerja. Sesuaikan ukuran peta yang akan ditambahkan dengan

halaman komposer. Setelah selesai, klik panel Properties Item, maka akan muncul

properti dari peta yang telah dimunculkan dan kemudian atur skala yang akan

digunakan. Klik kolom Grid, dan klik ikon add new grid lalu lakukan beberapa

pengaturan pada menu Grid. Pada menu draw coordinates, ganti format koordinat

menjadi Degree, Minute with Suffix. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan

yaitu menambahkan legenda peta dengan cara klik add new legend dan akan

muncul legenda pada halaman komposer. Untuk menambahkan Skala bar, klik

ikon add new scale bar. Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan menambahkan

kompas peta dengan memasukkan gambar kompas yang telah diunduh

menggunakan fitur add new picture. Fitur ini juga dapat digunakan untuk

menambahkan logo instansi dan juga gambar inset peta. Selanjutnya klik add new

map untuk menambahkan inset peta pada halaman komposer layout. Klik dan

drag pada halaman komposer dan sesuaikan ukuran inset yang akan ditambahkan

pada peta. Kemudian, klik panel properties item lalu pilih kolom Overviews dan klik

fitur add new overview maka akan muncul menu overview 1. Selanjutnya yaitu

pada map frame, pilih map 1 kemudian ganti frame style dengan cara klik frame

style, pilih simple fill dan pilih fill color menjadi transparent fill. Stroke style pada

pengaturan harus diubah menjadi Solid Line, setelah itu ganti warna menjadi

merah dan stroke width menjadi 0,5. Langkah selanjutnya yaitu membuat judul

peta dan instansi dengan cara klik fitur add new text, kemudian lakukan editing

text pada kolom text di menu properti utama. Terakhir, ekspor peta dengan cara

klik ikon Export as picture, kemudian akan muncul opsi dan beri nama pada file

dan ubah tipe file menjadi JPG, JPEG atau PNG lalu klik Save. Setelah itu, akan
muncul Image Export Option kemudian sesuaikan Image Resolution (DPI) lalu klik

Save lagi. Hasil layout peta dapat dilihat pada lokasi file disimpan.
Bab 3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Join Table

Menurut Rustamaji (2012), join table dapat digunakan untuk

menghubungkan data titik koordinat dengan tabel data kuisioner. Join table

merupakan kegiatan untuk menggabungkan data sekunder yang telah diverifikasi

terhadap data primer sehingga dapat menghasilkan peta digital. hal ini dapat

mengartikan bahwa join table dapat menggabungkan dua data dengan format

yang berbeda. Data atribut yang akan membantu untuk memahami informasi yang

dimiliki oleh setiap titik yang akan disurvei. Fungsi dari join table yaitu untuk

mengetahui jumlah kepadatan penduduk pada suatu daerah dengan

menggabungkan dua bentuk data yang berbeda.

Menurut IPCC (2003), join table berfungsi untuk menggabungkan atribut

satu dengan atribut yang lain dengan menggunakan suatu field yang sama dengan

melalui proses join. Adanya join table untuk memudahkan memaparkan contoh

informasi dengan jelas dan rinci. Contoh format dari join table yaitu menggunakan

format CSV dan shapefile. hasil yang didapat setelah melakukan proses join table

yaitu mengetahui kepadatan penduduk tertinggi dari suatu wilayah. Suatu wilayah

dapat dilakukan join table melakukan add delimated layer dan add vector layer.

Join table dapat digunakan untuk menggabungkan dua titik atau data titik

koordinat. Selain itu, join table juga dapat digunakan untuk mengetahui jumlah

kepadatan penduduk pada suatu daerah. join table merupakan kegiatan untuk

menggabungkan data sekunder yang telah diverifikasi terhadapt data primer

sehingga dapat menghasilkan peta digital. tujuan dari adanya join table yaitu untuk

memudahkan memaparkan contoh informasi dengan jelas dan rinci . Kepadatan


terendah yang dimiliki yaitu dengan nilai 0,393 Jiwa/Km2 dan kepadatan tertinggi

memiliki nilai 1,662 Jiwa/Km2.

3.2 Layout Peta

Pada praktikum acara 3 yang dilaksanakan secara luring pada hari sabtu

tanggal 22 Oktober 2022 pukul 07.00 – 10.00 membahas materi mengenai

layouting pada peta kepadatan penduduk wilayah Sumatera Utara. Layouting

merupakan proses menentukan letak masing-masing komponen peta seperti judul

peta, legenda, skala dan lain sebagainya dalam satu antarmuka sehingga

membentuk kesatuan yang terintegrasi. Tujuan dari pembuatan layout pada peta

agar peta terlihat menarik dan mudah untuk dipahami. Pembuatan layout peta

dengan mencantumkan beberapa komponen yaitu judul peta, arah mata angin,

skala grafis dan numeric, inset peta, legenda, sumber data, tampilan peta yang

diberi keterangan koordinat, dan identitas pembuat peta. Hasil layouting peta

berupa tampilan peta kepadatan penduduk dengan keterangan warna sebagai

legenda yang membedakan kepadatan penduduk di masing-masing kabupaten di

Sumatera Utara.

Menurut Adiasa, et al. (2020), layouting diartikan sebagai tata cara

penempatan komponen untuk memperlancar proses yang perlu dipahami. Proses

penempatan komponen peta sesuai dengan aturan yang berlaku dan secara visual

menarik untuk dilihat. Layouting merupakan tahap terakhir yang dilakukan setelah

semua data telah diproses melalui editing grafis, editing atribut dan editing simbol

yang ditampilkan pada dataframe perangkat lunak yang digunakan. Data grafis

berupa tampilan data spasial yang menggambarkan peta wilayah yang

digambarkan sedangkan data atribut berupa informasi dari data spasial. Data

atribut yang diberikan terkait dengan informasi dari keterangan dan simbol yang

digambarkan pada peta (Kurniawan et al., 2016).


Layouting yang dilakukan pada peta data penduduk Sumatera Utara

menghasilkan peta kepadatan penduduk yang digambarkan melalui perbedaan

gradasi pewarnaan. Gradasi pewarnaan dihasilkan dari data kependudukan yang

dimasukkan ke dalam data spasial melalui proses joint table. Untuk memperjelas

informasi dicantumkan beberapa simbol yang menggambarkan keterangan yang

ada. Komponen peta yang dicantumkan terdiri atas judul peta, skala, legenda,

inset, grid dan koordinat, dan sumber data. Hasil peta yang di layout berupa peta

kepadatan penduduk wilayah Sumatera Utara.


Bab 4. Penutup

4.1 Kesimpulan

Praktikum Pemetaan Manajemen Sumberdaya Perairan 2022 acara 4

mengenai Join Table dan Layout Peta yang dilaksanakan pada hari sabtu, 19

Oktober 2022 didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

• Layout peta merupakan tahapan terakhir dari proses pembuatan peta

secara digital pada Sistem Informasi Geografis (SIG).

• join table merupakan kegiatan untuk menggabungkan data sekunder yang

telah diverifikasi terhadap data primer sehingga dapat menghasilkan peta

digital, Kepadatan terendah yang dimiliki yaitu dengan nilai 0,393 Jiwa/Km2

dan kepadatan tertinggi memiliki nilai 1,662 Jiwa/Km2.

• Analisis join table bertujuan untuk menggabungkan atribut-atribut yang

mempunyai field yang sama.

4.2 Saran

Kedepannya agar pelaksanaan praktikum Pemetaan acara 4 adalah dapat

dilaksanakan dengan pendalaman lebih lanjut mengenai Layouting peta dan Join

Table agar praktikan bersama-sama mampu memanfaatkan an menerapkannya

secara optimal.
Daftar Pustaka

[IPCC] Intergovernmental Panel on Climate Change. (2003). Good Practice


Guidance for Land Use, Land-Use Change and Forestry, Kanagawa (JP) :
The Institute for Global Environmental Strategy (IGES).

Adiasa, I., Suarantalla, R., Rafi, M. S., & Hermanto, K. (2020). Perancangan Ulang
Tata Letak Fasilitas Pabrik Di CV. Apindo Brother Sukses Menggunakan
Metode Systematic Layout Planning (SLP). Performa: Media Ilmiah Teknik
Industri, 19(2), 22-35.

Kurniawan, J. (2016). Perbandingan Fungsi Software Arcgis 10.1 Dengan


Software Quantum Gis 2.14. 5 Untuk Ketersediaan Data Berbasis Spasial.
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Geodesi, 1(1), 33-38.

Marjuki, B. (2016). Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS (Vol. 1). Bramantiyo
Marjuki.

Rustamaji, E. (2012). Penggunaan gps untuk memetakan sebaran dan pemilihan


sekolah dasar negeri di propinsi Bali. Studia informatika: Jurnal Sistem
Informasi, 5(2), 1-7.

Triayudi, A. (2022). Penerapan algoritma apriori data mining untuk menentukan


penyusunan layout barang pada toko ritel. Building of Informatics,
Technology and Science (BITS), 4(2), 1123-1128.
Lampiran

a. Hasil Join Table

Gambar 1. Hasil Join Table Provinsi Sumatera Utara

b. Hasil Layout Peta

Gambar 2. Layout Peta Kepadatan Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun

2022

Anda mungkin juga menyukai