Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIK FOTOGRAMETRI UDARA

KALIBRASI KAMERA

Disusun Oleh:

Nama : Achmad Ridwan Abdullah

NIM : 20/464409/SV/18728

Program Studi : Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar

SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI SURVEI DAN PEMETAAN DASAR

DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN

SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2021
A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melaksanakan kalibrasi kamera menggunakan papan grid
kalibrasi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tujuan kalibrasi kamera.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan parameter-parameter yang diperoleh dari proses
kalibrasi kamera.

B. Deskripsi Singkat Praktikum


Kamera non-metrik tidak didessain untuk fotogrametri karena kualitas
geometriknya yang kurang, sehingga proses perekaman yang dilakukan pasti memiliki
kesalahan tertentu. Oleh karena itu, kalibrasi kamera perlu dilakukan untuk mengetahui
besarnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Kalibrasi adalah kegiatan untuk
memastikan hubungan antara harga-harga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur dengan
harga sebenarnya dari besaran yang diukur. Kalibrasi kamera juga bertujuan untuk
menentukan parameter distorsi yang meliputi distorsi radial dan distorsi tangensial,
serta parameter lainnya seperti panjang titik utama dan titik pusat fidusial foto. Distorsi
tersebut dapat menyebabkan terjadinya pergeseran titik pada foto dari posisi
sebenarnya, sehingga memberi ketelitian pengukuran yang kurang baik, namun tidak
mempengaruhi kualitas ketajaman citra atau foto yang dihasilkan.

Sumber: Hanifa 2007

Kalibrasi Kamera | 1
Kalibrasi kamera memiliki beberapa metode, yaitu :
a) Laboratory Calibration
adalah kalibrasi yang dilakukan di laboratorium dan terpisah dengan pemotretan
objek. Metode ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu optical laboratory calibration
dan test range calibration, serta metode ini cocok untuk kalibrasi kamera metrik.
b) In Field Calibration
metode ini menggunakan target dan parameter kalibrasi kamera yang dihitung
menggunakan prinsip bundle adjustment, plumb line, atau Direct Linear Transform
(DLT).
c) Self Calibration
metode ini kalibrasi kamera dilakukan pada saat pemtretan, yakni kalibrasi
kamera sekaligus objek amat dan data diambil bersamaan dengan data observasi.
Pengukuran titik-titik target pada objek pengamatan digunakan untuk data
penentuan titik objek sekaligus penentuan parameter kalibrasi kamera.
Pada praktikum ini, metode kalibrasi yang digunakan adalah In Field Calibration,
dimana menggunakan target cetakan kalibrasi grid berupa titik-titik target dengan
empat buah titik kontrol.

Grid kalibrasi adalah gambar atau titik-titik yang memiliki jarak konstan dalam arah
x dan y atau dx = dy. Ketentuan grid lainnya adalah :
a) Titik-titik mencakup seluruh area kerja yang dibutuhkan
b) Jari-jari titik harus 6-10 piksel
c) Jarak tengah-ke-tengah antara titik-titik yang diperoleh harus berkisar 18-32
piksel
d) Jarak minimum antara tepi titik harus 6 piksel.

Kalibrasi Kamera | 2
C. Alat dan Bahan
1. Kamera
2. Papan grid kalibrasi
3. Perangkat lunak PhotoModeler
4. Laptop atau PC

D. Ketentuan Pemotretan
1. Foto diambil dari jarak dan sudut yang sama, jangan mengubah pengaturan zoom
2. Jangan memodifikasi hasil pemotretan; Cropping, dll
3. Semua titik tercakup dalam foto
4. Foto yang diambil memiliki fokus yang baik, tidak blur

E. Diagram Alir Praktikum

Kalibrasi Kamera | 3
F. Langkah Kerja
 Tahan Pemotretan Grid  belum dilakukan sendiri
1. Letakkan grid kalibrasi di lantai
2. Ambillah foto dari empat sisi papan grid dalam posisi kamera landscape
3. Putar kamera sebesar 90 derajat ke kanan dari posisi normal dan ambillah foto dari
empat sisi papan grid dalam posisi kamera portrait
4. Putar kamera sebesar 90 derajat ke kiri dari posisi normal dan ambilkan foto dari
empat sisi papan grid dalam posisi kamera portrait
5. Foto yang diproleh adalah 12 buah. Usahakan setiap foto yang diambil dapat
meliput semua bagian dari papan grid
data foto :

Kalibrasi Kamera | 4
 Tahap Proses Kalibrasi dengan PhotoModeler secara Otomatis
1. Buka perangkat lunak PhotoModeler  create a new project  camera calibration

2. Pilih 12 data foto yang telah dimiliki  next

3. Muncul jendela Automatic Camera Calibrator  pilih Single-sheet Calibration 


Run

Kalibrasi Kamera | 5
4. Muncul hasil kalibrasi pada jendela Automated Camera Calibrator

Pastikan nilai dari parameter-


parameter kalibrasi sesuai dengan
nilai toreransi yang ditentukan.

Pastikan nilai Overall RMS


residual <1 piksel dan Photo
Coverage >80%

Overall RMS residual = 0.343159 piksel


Photo Coverage = 95-98%

5. Klik Show Report untuk menunjukkan Project Status Report  Write to Text File
untuk save hasil kalibrasi dalam bentuk txt.

Kalibrasi Kamera | 6
6. Close jendela Automated Camera Calibrator  isikan nama kamera pada jendela
Add Camera to Library  Yes – Add  Simpan dengan nama dan folder yang
dikehendaki

7. Cek distorsi lensa dengan klik foto yang telah melalui proses marking  klik pada
tools Marks Lines Mode  klik pada empat titik kontrol untuk membuat garis yang
menghubungkan empat titik kontrol tersebut.

Kalibrasi Kamera | 7
 Tahap Kalibrasi PhotoModeler secara Manual
1. Apabila RMS Overall yang diperoleh > 1 piksel dan Photo Coverage <80%
maka dilanjutkan dengan proses manual marking.
Hasil:

Overall RMS residual = 0.343159 piksel


Photo Coverage = 90%
Tidak Dilakukan PhotoModeler secara Manual
2. Melakukan kalibrasi secara manual dengan hasil yang telah diperoleh
Klik pada foto yang akan dilakukan kalibrasi  klik kanan  open selected
photos  muncul jendela yang menampilkan foto terpilih

3. Hapus titik yang memiliki warna abu-abu

Kalibrasi Kamera | 8
4. Pada tab foto yang lain klik R  cari posisi titik yang telah dihapus 
hubungkan 2 titik yang sama tersebut

Pastikan potensi residu kecil

G. Hasil dan Analisa


1. Hasil Kalibrasi :

Gambar 1 Foto Hasil Pemotretan

Gambar 2 Foto Hasil Kalibrasi Kamera

2. Parameter Kalibrasi :

Overall RMS residual = 0.343159 piksel


Photo Coverage = 90%

Kalibrasi Kamera | 9
3. Tabel Parameter Distorsi Kamera :

No Parameter Keterangan Nilai


1 K1 Radial Distortion 1 1.204E-03
2 K2 Radial Distortion 2 -9.799E-06
3 K3 Radial Distortion 3 0.000E+00
4 P1 Decentering Distortion 1 -1.548E-04
5 P2 Decentering Distortion 2 1.986E-05

Dari hasil tersebut, kamera baik digunakan karena RMS error <1 piksel dan
memenuhi seluruh syarat minimum yang ada. Seluruh foto berhasil terkalibrasi
menandakan foto yang diambil memiliki fokus yang baik, seluruh area cakupan foto
ada dalam setiap foto, sehingga PhotoModeler dapat melakukan proses kalibrasi
dengan mudah.

H. Kesimpulan
1. Dalam pengambilan foto, objek kertas grid harus benar-benar fokus dan seluruh
area tercakup dalam pengambilan foto.
2. Parameter-parameter distosi kamera adalah Radial Distortion (K1,K2,K3) dan
Decentering Distortion (P1,P2) yang dapat mempengaruhi nilai simpangan dari
kalibrasi yang dilakukan
3. PhotoModeler dapat melakukan kalibrasi kamera secara otomatis dengan
menggunakan fitur atau menu Execute Calibration.
4. RMS residual harus < 1 piksel dan Photo Coverage >80% sebagai tolak ukur utama
apakah kamera dan hasil foto dalam keadaan baik atau tidak.

Kalibrasi Kamera | 10
I. Jawaban dari Pertanyaan
1. Apakah tujuan pelaksanaan Kalibrasi Kamera?
Kalibrasi kamera bertujuan untuk mengetahui nilai simpangan dari suatu kamera,
apakah mengalami distorsi atau tidak dan layak digunakan atau tidak. Nilai-nilai
yang didapat dari distorsi berasal dari hubungan antara harga-harga yang
ditunjukkan oleh kamera atau alat ukur dengan harga yang sebenarnya dari besaran
yang diukur.

2. Berapa nilai RMS Overall dan Photo Coverage yang diperoleh?

Overall RMS residual = 0.343159 piksel


Photo Coverage = 90%

Nilai tersebut memenuhi batas minimum yang ditentukan yaitu RMS residual harus
< 1 piksel dan Photo Coverage >80%.

3. Jelaskan parameter-parameter yang diperoleh dari hasil kalibrasi!


- Distorsi radial, dimana terdapat pergeseran linier titik foto dalam arah radial
terhadap titik utama pada posisi idealnya.
- Distorsi tangensial atau decentering, dimana pergeseran linier titik foto pada
arah normal (tegak lurus) garis radial melalui titik foto tersebut, biasanya terjadi
karena kesalahan dalam mengatur titik pusat lensa pada gabungan lensa atau
sentering.
- Principal Distance atau panjang titik utama (c)
- Titik pusat fidusial foto
- Ada banyak parameter yang dapat mempengaruhi nilai kalibrasi seperti
penyimpangan pada panjang fokus kamera, format width, format height,
koordinat x dan y principal point, dll yang menghasilkan nilai RMS Overall
menjadi 0,343159 piksel

Kalibrasi Kamera | 11
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi kalibrasi kamera?
- Kamera non-metrik tidak didesain untuk fotogrametri karena memiliki kualitas
geometric yang kurang, sehingga penentuan posisi pada foto yang dihasilkan
kurang akurat pula.
- Objek kalibrasi, penggunaan objek kalibrasi yang kurang sesuai dengan objek
yang akan diukur akan berpengaruh terhadap hasil pengukuran. Pada metode In
Field marker dari grid dapat tidak terlihat oleh perangkat lunak.
- Geometri pemotretan, akan sangat berpengaruh dengan hasil perubahan nilai
parameter kalibrasi kamera, agar parameter kalibrasi kamera tidak saling
berkorelasi (Photomodeler Help File)
- Metode yang dipilih, penggunaan self-calibration dapat memperkecil resiko
tidak stabilnya parameter internal kamera
- Adanya perambatan cahaya di medium air, untuk itu perlu kalibrasi di udara dan
di air

Kalibrasi Kamera | 12

Anda mungkin juga menyukai