Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Tendensi Sentral DanVariabilitas

Dosen Pengampu: Luluk Mauli Diana, M.Pd.

Disusun Oleh:

Mia Olvy Andari (204101030010)


Koni Atul Inayah (205101030007)
Mu’Afifah (205101030006)
Maulana Arifki (203101030002)
Mohammad Avi Nurdiansya (T182993939)

Manajemen Pendidikan Islam


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq
Jember 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat
serta karunia yang tiada henti dan tak ternilai sehingga saya bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “ Tendensi Sentral Dan
Variabilitas ”.

Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data informasi dari media buku,
artikel, seta internet yang mana di dalamnya banyak artikel dan informasi yang
menjelaskan tentang Tendensi Sentral Dan Variabilitas

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah memenuhi tugas dari Ibu
Luluk Mauli Diana, M.Pd. pada mata kuliah Statistika Pendidikan Selain itu,
makalah ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan tentang pengertian dan
juga jenis ukuran tendensi aentral dan program pendidikann bagi para pembaca
danjuga bagi penulis.

Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu bisa
sempurna dan masih banyak lagi kesalahan serta kekurangan . Maka dengan ini
kami sebagai penyusun makalah ini, meminta maaf atas kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini .

Akhir kata , saya ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu atas bantuanya dalam penyusunan makalah ini

Jember, 8 September 2021

Penulis

iiiuiuuighuygyuiiii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
A. Pengertian Tendensi Sentral......................................................................3
B. Pengertian Variabilitas..............................................................................4
C. Jenis Ukuran Variabilitas..........................................................................5
D. Jenis Ukuran Tendensi Sentral................................................................10
0BAB III PENUTUP.............................................................................................21
A. Kesimpulan..............................................................................................21
B. Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

iiiuiuuighuygyuiiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tentunya sebagai seseorang yang memiiki ruang lingkup dunia


pendidikan kita sudah tidak asing dengan istilah penelitian, penelitian itu
sendiri adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan secara sistemaris
dengan cara mengumpulkan dan mempelajariberbagai bahan dan sumber
yang akurat untuk membangun fakta-fakta dan kesimpulan baru.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk bisa melakukan penilitan
salah satunya dengan cara kuantitatif (quantitative research), dalam hal ini
statistik merupakan alat bantu (media) untuk menggambarkan suatu
peristiwa melalui bentuk visualisasi sederhana dengan angka-angka atau
grafik. Sebagai alat bantu (media), keberhasilan menggunakan analisis
statistik sangat bergantung pada pemakainya. Artinya, pendapat yang
mengatakan bahwa statistik merupakan alat analisis yang paling akurat,
tepat, dan canggih, atau pendapat yang mengatakan bahwa penelitian tanpa
statistik merupakan penelitian yang kurang dapat dipertanggung-jawabkan
atau bahkan tidak dapat diterima keakuratan hasilnya, harus dieliminasi.
Begitu juga pandangan yang mengatakan bahwa statistik merupakan
matakuliah yang sangat sukar dipelajari (khususnya bagi mahasiswa ilmu
sosial) sepenuhnya tidak benar. Karena sesungguhnya, statistik dapat
dikategorikan ke dalam matakuliah yang mudah dipelajari dan dipahami,
asal cara mempelajarinya tepat, penuh ketekunan dan kecermatan. Dan
bahkan dapat membuat sesuatu yang sukar menjadi mudah.
Statistik merupakan alat analisis data yang bekerja denga angka-
angka. Oleh karena itu, pemakainya selalu dikondisikan untuk senantiasa
terlibat dalam permainan angka-angka atau kalkulasi numerik. Tidak ada
alasan bagi siapapun untuk mengatakan tidak akrab dan tidak familier
dengan angka-angka. Bukankah dalam keseharian setiap orang senantiasa
menghitung uang yang dimiliki, modal yang diperlukan, laba yang
diharapkan atau diperoleh, dan sebagainya. Kemampuan menghitung ini

1|Page
merupakan indikasi bahwa setiap orang mampu untuk mempelajari dan
menggunakan statistik.
Terdapat dua cara untuk mempelajari statistika, yaitu melalui
kajian teoritis atau empiris, dan melalui kajian pemanfaatan atau
penggunaan. Cara pertama memerlukan dasar matematika yang kuat dan
mendalam, karena cara ini membahas tentang dalil-dalil matematis,
rumus-rumus, model-model, dan lain-lain yang erat kaitannya dengan
proses kelahiran dalil dan rumus. Cara kedua lebih memfokuskan pada
segi penggunaan dalil-dalil dan rumus-rumus yang telah diciptakan oleh
statistika teoritis atau empiris. Dengan demikian, cara kedua tidak
membahas dari mana suatu dalil dan rumus lahir dan mengapa demikian.
Cara kedua tidak lain hanya berkonsentrasi pada bagaimana dalil-dalil atau
rumus-rumus itu digunakan secara tepat.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian tendensi sentral?


2) Apa pengertian variabilitas?
3) Apa saja jenis ukuran variabilitas?
4) Apa saja jenis ukuran tendensi sentral?

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui pengertian dari tendensi sentral.


2) Untuk mengetahui pengertian dari variabilitas.
3) Untuk mengetahui jenis ukuran dari variabilitas.
4) Untuk mengetahui jenis ukuran dari tendensi sentral.

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tedensi Sentral


Tendensi sentral (ukuran kecenderungan memusat) merupakan salah
satu bentuk analisis statistik deskriptif. Dengan tendensi sentral dapat
diketahui skor atau nilai mana yang menjadi pusat distribusi dan di sekitar
skor mana skor-skor lain terletak atau tersebar.
Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan
suatu nilai yang mewakili nilai pusta atau nilai sentral dari suatu gugus data
(himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran tendensi sentral .
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data
yang mewakili rangkaian data tersebut. Tendensi sentral adalah pengukuran
statistic untuk menentukan skor tunggal yang menetapkan pusat dari
distribusi. Tujuan tendensi sentral adalah untuk menemukan skor single
yang paling khusus atau yang paling representatif dalam kelompok.
Bila ukuran tersebut diambil dari sampel disebut statistic dan jika
ukuran itu diambil dari populasi disebut parameter. Tendensi sentral
digunakan untuk menggambarkan sifat sekumpulan data dari suatu
pengamatan. Tendensi sentral juga disebut nilai yang representatif dalam
suatu kelompok observasi atau studi. Syarat-syaratnya adalah sebagai
berikut:
1. Harus dapat mewakili rangkaian data
2. Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data
3. Perhitungannya harus objektif
4. Perhitungannya hrus mudah
5. Dalam suatu rangkaian hanya ada 1 nilai sentral 1

Tendensi sentral (ukuran kecenderungan memusat) merupakan salah


satu bentuk analisis statistic deskriptif. Dengan tendensi sentral dapat
diketahui skor atau nilai mana yang menjadi pusat distribusi dan disekitar
skor mana skor-skor lain atau tersebar. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral
yang sering digunakan yaitu mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmatika),
11
Afriza Umami, Konsep Dasar Biostatistika (Kediri: CV.Pelita Medika, 2021), 45.
3|Page
median, modus, kuartil, desil dan persentil.2

B. Pengertian Variabilitas

Variabilitas merupakan kondisi diaman sekumpulan skor sama atau


tidak jika sekumpulan skor itu sama maka distribusi tersebut tidak
mempunyai variabilita. Besar kecilnya variabilitas merupakan gambaran
tentang penyebaran distribusi (Irianto, 2004).3
Variabilitas adalah derajat penyebaran nilai-nilai variabel dari
tendensi sentralnya dalam suatu distribusi yang menunjukkan seberapa
banyak nilai-nilai variabel itu berbeda dari tendensi sentralnya, atau
seberapa jauh nilai-nilai varibel itu menyimpang dari tendensi sentralnya
(terutama Mean atau Rata-rata). Pengukuran variabilitas akan memberikan
gambaran variasi, jangkauan, serta heterogenitas-homogenitas dari
pengukuran suatu kelompok (data).
Pengukuran variabilitas merupakan slah satu kegiatan penting yang
dilakukan dalam statistik. Variabilitas adalah derajat penyebaran nilai-nilai
variable dari suatu tendensi sentral dalam suatu distribusi, mislanya jarak
nilai yang tertinggi dengan nilai yang terendah. Menurut Hariyadi (2009:94)
“ ukuran penyebaran data merupakan suatu harga yang menunjukkan besar
kecilnya variasi sekelompok data.” 4
Kegunaan variabilitas dijelaskan (Irianto, 2004) adalah:
1. Variabilitas memberikan indikasi bagaimana tingkat akurasi rata-rata
dalam menjelaskan distribusi. Jika variabilitas kecil kemudian seluruh
skor mengumpul dan setiap skor mendekati rata-rata, maka rata-rata
sampel representative untuk seluruh distribusi skor. Sebaliknya jika
variabilitas besar, maka skor tersebar dan tidak mendekati harga rata-
ratanya, sehingga rata-rata sampel tidak representative untuk seluruh
distribusi skor.
2. Variabilitas memberikan indikasi seberapa tepatnya suatu skor atau
sekelompok skor menggambarkan keseluruhan distribusi. Mengingat
rata-rata populasi sering tidak diketahui, maka peneliti lebih banyak
menggunakan rata-rata yang berasal dari sampel. Jika variabilitas
2
Mundir, Statistik Pendidikan (Jember: STAIN Jember Press, 2012), 50.
3
Rusydi Ananda, Muhammad Fadhli, Statistik Pendidikan (Medan: CV. Widya Puspita, 2018), 73.
4
Syfril, Statistik Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2019), 57.
4|Page
kecil, maka setiap skor akan akurat dalam menggambarkan
keseluruhan distribusi. Sebaliknya jika variabilitas sampel
berdistribusi besar, maka setiap skor atau sekumpulan skor tidak
akurat dalam menggambarkan keseluruhan distribus.5

C. Jenis-jenis Ukuran Variabilitas


Dalam analisa statistika, informasi yang didapat melalui pengukuran
tendensi sentral saja tidak cukup, karena tidak memberi informasi tentang
sampel yang kita ukur secara menyeluruh. Tendensi sentral hanya
memberikan informasi tentang suatu nilai yang menjadi pusat dari nilai-
nilai lainnya, tetapi tidak memberikan informasi seberapa jauh atau
seberapa besar nilai-nilai dalam kelompok itu bervariasi. Untuk
memberikan gambaran ringkas yang memadai mengenai suatu distribusi
data atau himpunan data, di samping dengan tendensi sentral juga
diperlukan suatu ukuran variabilitas.

1. Jangkauan Total (total range) atau Rentangan Total (range of


measurement)
Jangkauan Total (JT) atau Rentangan (R) adalah jarak dari data
dengan nilai terendah sampai nilai tertinggi. Jenis ukuran variabilitas ini
sesuai digunakan untuk data dengan skala ordinal, interval, dan rasio.
Pengertian range/ jangkauan/ jarak sebaran/ rentang adalah selisih
antara skor terendah dengan skor tertinggi atau jarak antara nilai
minimum dengan nilai maksimum.

Pengukuran JT atau RT dapat dilakukan dengan menggunakan rumus


sederhana:
JT atau R = skor maksimum – skor minimum
Sebagai contoh, perhatikan ketiga kelompok data berikut ini:
A : 25 25 25 25 25 25 25 25 25
B : 21 23 23 24 25 26 26 27 30
C : 6 15 15 21 25 27 30 41 45

Tentukan JT atau R!
JT atau R data A = 25 – 25 = 0
JT atau R data B = 30 – 21 = 9
JT atau R data C = 45 – 6 = 39
Pengukuran JT atau R relatif mudah dan cepat dihitung, tetapi tidak

5
Rusydi Ananda, Muhammad Fadhli, Statistik Pendidikan (Medan: CV. Widya Puspita, 2018), 73.
5|Page
dapat diandalkan karena hanya berdasarkan nilai ekstrimnya saja. JT
atau R mungkin memberikan gambaran yang salah tentang variabilitas,
maka digunakan pengukuran Jangkauan semi interquartile (Q) yang
memberikan informasi lebih baik dari JT atau R.

2. Jangkauan Semi Interkuartil (Q)

Jangkauan semi interkuartil (Q) adalah distribusi data yang


ditunjukkan dipotongnya di kedua ujungnya masing-masing 25%, yang
terdapat di antara 3 titik Q1, Q2, dan Q3. Perhatikan ilustrasi di bawah
ini untuk penjelasan letak Q di antara Q1, Q2, dan Q3.

3. Jangkauan Antar Kuartil

Jangkauan antar kuartil dapat diketahui dengan menggunakan


rumus:
jangkauan antar kuartil = Q3 – Q1

4. Mean Deviation/ Deviasi Rata-rata/ Simpangan Rata-rata/ Simpangan


Absolut

Simpangan Rata-rata (Mean Deviation atau MD) adalah rata-rata


dari penyimpangan nilai-nilai variabel dari rata-rata kelompoknya.
Dibandingkan dengan rentangan informasi yang didapat melalui MD
lebih mantap sebagai ukuran variabilitas, karena ditentukan berdasarkan
seluruh nilai yang ada dalam kelompoknya, bukan hanya berdasar pada
nilai-nilai ekstrim saja. Pengertian mean deviation/ deviasi rata-rata/
simpangan absolut/ simpangan rata-rata adalah nilai rata-rata
penyimpangan skor dari mean distribusi atau rata-rata jarak mutlak skor
terhadap titik tengah (median).
Pengukuran MD untuk data tidak berkelompok dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus:

MD = Rata-rata simpangan
IxI = selisih X dari M ( dalam harga mutlak)
6|Page
N = jumlah frekuensi

5. Variance/ Varian

Varians adalah rata-rata kuadrat dari tiap skor terhadap mean atau
jumlah kuadrat deviasi rata-rata dibagi n-1. Ada dua mamcam varians,
yaitu: biased estimate dan unbiased estimate. Jenis ukuran variabilitas
ini sesuai digunakan untuk data dengan skala interval, dan rasio. 

Contoh, dari tabel uang jajan per bulan siswa SD X dapat dihitung
besar nilai SD-nya melalui tabel sebagai berikut.

6. Nilai Standar (Z-Score)

Nilai Standar (Z-Score) adalah suatu bilangan (angka) yang


menunjukkan seberapa jauh suatu nilai (X) menyimpang dari Mean
( X ) dalam satuan standar deviasi (SD). Dengan nilai standar, peneliti
dapat memberikan suatu ukuran baku dan juga dapat menggunakannya
sebagai ukuran untuk membandingkan dua gejala atau lebih.

7|Page
Cont
oh :
seorang mahasiswa mendapat skor 70 pada matakuliah Metode
Penelitian. Nilai Mean ( X ) dari matakuliah tersebut ditemukan 80, dan
SD ditemukan 10. Sementara itu dia mendapat skor 40 pada matakuliah
Statistik dengan nilai Mean ( X ) ditemukan 30 dan SD 5. Maka nilai
standar mahasiswa dari kedua matakuliah tersebut dapat dicari sebagai
berikut.
Nilai Standar (Z-Score) matakuliah Metode Penelitian

7. Standard Deviation/ Deviasi Standar/ Standar Deviasi/ Simpangan Baku

Standar deviasi atau simpangan baku adalah akar pangkat dua dari
varian yang dilambangkan dengan " s ". Jenis ukuran variabilitas ini
sesuai digunakan untuk data dengan skala interval, dan rasio. Standar
deviasi atau simpangan baku adalah akar pangkat dua dari varian yang
dilambangkan dengan " S atau s ". Sehingga, untuk bisa mendapatkan
besaran standar deviasi maka harus dihitung dulu variansnya, kedua
ukuran variabilitas ini biasanya digunakan beriringan dan termasuk
ukuran variabilitas yang populer dan banyak digunakan.
Rumus standar deviasi biased estimat
Rumus standar deviasi biased estimate baik data tunggal dan
kelompok dapat pula ditulis dengan singkat seperti ini:

8|Page
a. Data Tunggal

b. Data Kelompok

Rumus standar deviasi unbiased estimate


Rumus standar deviasi unbiased estimate baik data tunggal dan
kelompok dapat pula ditulis dengan singkat seperti ini:

a. Data Tunggal

b. Data Kelompok

Keterangan:
=  standar deviasi (biased estimate)
= standar deviasi (unbiased estimate)
= varians (biased estimate)
= varians (unbiased estimate)
fi = frekuensi suatu kelas interval
Xi = anggota distribusi (tunggal) / titik tengah (kelompok)
n = jumlah anggota distribusi

= mean distribusi

9|Page
D. Jenis Ukuran Tendensi Sentral

Perhitungan tendensi sentral lazimnya meliputi perhitungan mean


(rata-rata hitung), median, modus, kuartir,desil, dan persentil.

1. Mean ( X )

Mean atau rata-rata hitung (yang lazim diberi Simbol X ) dapat dihitung
dengan 3 cara. Ketiga cara tersebut digunakan sesuai dengan kondisi data
apakah data tersebut disajikan dalam bentuk data mentah, dalam bentuk
distribusi frekuensi tunggal, atau dalam bentuk distribusi frekuensi
bergolong.

a. Perhitungan Mean dari Data Mentah

Perhitungan mean dari data mentah atau data yang masih acak dan
belum urut, digunakan rumus sebagai berikut.

Misal diambil hasil pengukuran dari tabel dalam bentuk mentah (belum
diurutkan) 90, 68, 71, …..72

b. Perhitungan Mean dari Data Distribusi Frekuensi Tunggal

Perhitungan mean dari data distribusi frekuensi tunggal kiranya lebih


cepat dibandingkan dengan perhitungan mean dari data mentah. Pada
tabel distribusi frekuensi tunggal, adakalanya semua skor hanya
memiliki frekuensi tunggal dan adakalanya seluruh atau sebagian skor
memiliki frekuensi lebih dari satu.

Untuk perhitungan mean dari data distribusi frekuensi tunggal yang


seluruh skornya hanya memiliki frekuensi satu, rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut.

10 | P a g e
Sedangka
n perhitungan mean dari data distribusi frekuensi tunggal yang seluruh
atau sebagian skornya memiliki frekuensi lebih dari satu, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut.

c. Perhitungan Mean dari Data Distribusi Frekuensi Bergolong

Perhitungan mean dari data distribusi bergolong dapat dilakukan


dengan 2 (dua) cara, yaitu atas dasar jumlah frekuensi titik tengah dan
atas dasar mean tebaan (rata-rata duga).

1) Untuk perhitungan mean atas dasar jumlah frekuensi titi tengah,


rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

2) Untuk perhitungan mean atas dasar mean tebaan (rata-rata


duga), rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

11 | P a g e
2. Median (Md)

Median adalah angka yang terletak di tengah-tengah sebuah


distribusi frekuensi, atau suatu angka yang membelah jumlah skor
menjadi dua bagian yang sama antara skor bagia atas (1/2N skor di atas
median) dan skor bagian bawah (1/2N skor di bawah median).
Mengingat letak media selalu di tengahtengah, maka median dapat
disebut juga sebagai rata-rata posisi. Median dapat ditemukan pada data
tunggal dan pada data bergolong (tabel disitribusi bergolong).

a. Median Pada Data Tunggal

1. Median pada data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi 1

a. Median pada data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi


1 (satu) dengan jumlah kasus ganjil rumus yangdigunakan
adalah: N= 2n+1.

b. Median pada data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi


1 (satu) dengan jumlah kasus genap rumus yangdigunakan
adalah: N= 2n.

2. Median pada data tunggal yang seluruh skornya berfrekuensi


lebih dari 1

Apabila data tunggal yang akan dicari mediannya, sebagian atau


seluruhnya berfrekuensi lebih dari satu, maka sebaiknya tidak
menggunakan rumus median untuk data tunggal yang
seluruhnya berfrekuensi satu. Rumus yang direkomendasikan
adalah sebagai berikut.

12 | P a g e
b. Median Pada Data Bergolong

Kalau median hasil perhitungan langsung dari data (tabel) tunggal


akan menghasilkan median yang sesungguhnya (true median), maka
median hasil perhitungan dari data yang telah dikelompokkan pada
sebuah tabel distribusi bergolong akan menghasilkan median yang
diperkirakan (approximative median) yang memiliki kemungkinan
berbeda dengan median yang sesungguhnya, walaupun perbedaan
tersebut relatif kecil. Perbedaan ini semata-mata muncul sebagai
akibat dari pengelompokan atau penggolongan..

Rumus untuk mencari median pada data bergolong adalah


sebagai berikut.

3. Modus (Mo)

Modus (mode, Mo) adalah skor (data) yang memiliki frekuensi


terbanyak (sering muncul) dibanding skor-skor (datadata) lain dari hasil
sebuah pengukuran. Lazimnya, modus dapat dicari dari skor (data) yang
disajikan dalam bentuk table distribusi tunggal dan tabel distribusi
bergolong.

a. Modus Pada Tabel Distribusi Tunggal

Lalu bagaimana apabila semua skor hasil pengukuran itu memiliki


frekuensi yang sama? Atau terdapat dua skor yang memiliki tingkat
frekuensi yang sama? Untuk kasus pertama jelas tidak memiliki
modus. Namun untuk kasus kedua, jawabannya memiliki dua
kemungkinan.

1. Jika dua skor yang memiliki frekuensi tertinggi itu


13 | P a g e
berdampingan, maka modusnya adalah hasil penjumlahan dua
skor tersebut lalu dibagi dua.

2. Jika dua skor yang memiliki frekuensi tertinggi itu tidak


berdampingan, maka modusnya tidak dapat ditemukan. Dengan
kata lain skor-skor tersebut tidak memiliki modus.

b. Modus Pada Tabel Distribusi Bergolong

Jika modus skor-skor yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi


frekuensi tunggal dengan mudah dapat ditentukan, maka modus
skor-skor yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
bergolong tidak demikian, melainkan harus dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

4. Kuartil (Q)
Berikut ini dideskripsikan tentang Kuartil (Quartile, Q), yaitu
skor (titik, ukuran) tendensi sentral yang membagi sejumlah data yang
terkumpul ke dalam empat bagian yang sama, yaitu masing-masing
bagian se besar ¼ N.
Apabila dalam Median hanya ditemukan satu skor (titik) yang
membagi sejumlah data yang terkumpul ke dalam dua bagian yang sama
besar, maka dalam Kuartil ditemukan tiga skor (titik) yang membagi
sejumlah data yang terkumpul ke dalam empat bagian yang sama besar.
Skor (titik) tersebut adalah Q1, Q2, dan Q3. Secara visual, letak kuartil
dapat dilihat pada gambar kurva normal berikut.

Selanjutnya, sejumlah data yang terkumpul yang akan dicari atau


dilakukan perhitungan Kuartilnya, pada suatu saat disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi tunggal dan pada saat yang lain dalam
tabel distribusi frekuensi bergolong. Oleh karena itu, juga dibutuhkan
rumus mencari Q (Q1, Q2, dan Q3) untuk data tunggal dan data
bergolong.

14 | P a g e
Rumus mencari Q untuk data tunggal

Rumus mencari Q untuk data bergolong

Keterangan:

1. Qn = Kuartil ke-n yang sedang dicari. Simbol n bisa diisi


dengan bilangan 1, 2, atau 3, sesuai dengan urutan Kuartil yang
sedang dicari
2. tkb = tepi kelas skor atau Kelas Interval yang berada di bawah
skor atau Kelas Interval yang mengandung Kuartil
3. fp = frekuensi pada Kelas Interval yang mengandung Kuartil
4. i = panjang Kelas Interval (isi Kelas Interval)

5. Desil (D)

Desil (decile), yaitu skor (titik, ukuran) tendensi sentra yang


membagi data yang terkumpul ke dalam 10 jarak yang sama besar, yaitu
1/10 N. Sehingga di sini, ditemukan 9 skor (titik, ukuran) yang
membagi data ke dalam 10 jarak yang sama. Desil dilambangkan oleh
huruf D = D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9. Secara visual,
letak Desil dapat dilihat pada gambar kurva di bawah ini.

Sebagaimana data pada Kuartil (Q), data pada Desil (D) adakalanya
didistribusikan secara tunggal dan adakalanya secara bergolong, yang masing-
masing membutuhkan rumus sendiri.

15 | P a g e
Rumus mencari D untuk data tunggal

Rumus mencari D untuk data bergolong

6. Persentil (P)

Persentil (percentile), yaitu skor (titik, ukuran) tendensi sentral


yang membagi data yang terkumpul ke dalam 100 jarak yang sama
besar, yaitu 1/100 N. Sehingga di sini, ditemukan 99 skor (titik,
ukuran) yang membagi data ke dalam 100 jarak yang sama. Persentil
dilambangkan oleh huruf P = P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, ..........
dan seterusnya hingga P99.

Rumus mencari P untuk data tunggal

16 | P a g e
Rumus mencari P untuk data bergolong

17 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tendensi sentral (ukuran kecenderungan memusat) merupakan salah


satu bentuk analisis statistik deskriptif. Dengan tendensi sentral dapat
diketahui skor atau nilai mana yang menjadi pusat distribusi dan di sekitar
skor mana skor-skor lain terletak atau tersebar. Variabilitas merupakan
kondisi diaman sekumpulan skor sama atau tidak jika sekumpulan skor itu
sama maka distribusi tersebut tidak mempunyai variabilita. Besar kecilnya
variabilitas merupakan gambaran tentang penyebaran distribusi dan di
sekitar skor mana skor-skor lain terletak atau tersebar. Variabilitas adalah
derajat penyebaran nilai-nilai variabel dari tendensi sentralnya dalam suatu
distribusi yang menunjukkan seberapa banyak nilai-nilai variabel itu
berbeda dari tendensi sentralnya, atau seberapa jauh nilai-nilai varibel itu
menyimpang dari tendensi sentralnya (terutama Mean atau Rata-rata).

B. Saran
Dalam tersusunya makalah ini, kami penulis berharap bisa menambah
pemahaman kepada pembaca dan bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Kami juga sadar bahwa dalam pengusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu kami berharap kepada pembaca untuk
menyampaikan kritik dan saran pembacakepada kami agar kami bisa
memperbaiki karya-karya kami selanjutnya, kritik dan saran pembaca
sangatlah memiliki kesan tersendiribagi kami, pembaca bisa mengirimkan
kritik dan saran pembaca melalui akun imail kami muafifah96@gmail.c0m.

18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. H. Mundir, Statistik Pendidikan, September 2012, STAIN
Jember Press
2. https://blogkelas.web.id/@metopen/pengertian-jenis-dan-
karakteristik-ukuran-variabilitas-OkmMsnji218v
3. Rusydi Ananda, Muhammad Fadhli, Statistik Pendidikan
(Medan: CV. Widya Puspita, 2018), 73.
4. Syfril, Statistik Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2019), 57.
5. Afriza Umami, Konsep Dasar Biostatistika (Kediri:
CV.Pelita Medika, 2021), 45.

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai