Anda di halaman 1dari 20

i

ii

MAKALAH STATISTIK

Tedensi Sentral ( Mean, Median, Modus )

Dosen Pengampu : ST. NURUL FITRIANI M.SI

Oleh : Kelompok II

1. Aulia Fitri
2. Abdul Hanan
3. Atika Nuruzzainiyah
4. Nora Susilawati

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI PANCOR
TA: 2022/2023
iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat allah swt karena
dengan rahmat dan karunianya kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ; TEDENSI SENTRAL.

Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda


Rasulullah saw, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh ummat pengikutnya yang
senantiasa taat dan patuh pada ajarannya sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah ; STATISTIK. Disamping itu makalah ini diharapkan dapat dijadikan
sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Dan
penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
penulisan maupun dari cara penyajiannya.

Oleh karena itu penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran
demi perbaikan dimasa yang akan datang, mudah mudahan makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi para penyususn dan umumnya.

Pancor 21 maret 2023

Penyusun
iv

DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................
DAFTAR ISI ..................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................

A. Latar Belakang ...................................................


B. Rumusan Masalah ..............................................
C. Tujuan .................................................................
D. Manfaat...............................................................

BAB II PEMBAHASAN ...............................................

A. Definisi Tendensi Sentral....................................


B. Ukuran Tendensi Sentral ....................................
1. Mean ...................................................................
2. Median ................................................................
3. Modus..................................................................
C. Manfaat tendensi sentral ....................................

BAB III PENUTUP ........................................................

A. Kesimpulan ........................................................
B. Saran....................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................


LAMPIRAN ...................................................................
v

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebelum itu kami sedikit menjelaskan tentang perbedaan statistika dengan


statistik yang dimana statistika ialah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mempresentasikan, dan
menginterprestasi data. Sedangkan statistik ialah data, informasi, atau hasil
penerapan algoritma statistika pada suatu data.

Yakin atau tidaknya kita sebagai mahasiswa, statistika sekarang ini telah
banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari. Bahkan pemerintah juga
mengunakan staistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu, dan juga untuk
membuat rencana masa yang akan datang. Apalagi kita sebagai mahasiswa sudah
sewajarnya kita melakukan berbagai kegiatan dan penelitian apalagi sebagai
mahasiswa Kesehatan msyarakat. Dengan keberadaan statistik akan membantu
kita sebagai mahasiswa Dalam mengumpulkandan mengolah data yang
didapatkan ketika melakukan penelitian ataupun yang lainnya.

Perlu kita ketahui bersama bahwa tida semua data dapat diolah dengan
cara yang sama. Akan tetapi ada berbagai metode dan cara pengolahan data sesuai
dengan karaktristiknya masing masing. Untuk itu dengan hadirnya statistik akan
memberikan car acara pengumpulan, penyusunan data menjadi bentuk yang lebih
mudah untuk di analisis, sehingga dapat memberikan informasi yang jelas sebagai
petunjuk di dalam pengambilan keputusan dengan metode yang sesuai dengan
karaktristik data, yang disebut dengan TENDENSI SENTRAL.

Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang


mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data ( himpunan
pengamatan). Dan juga tendensi sentral sering kali di gunakan untuk mengetahui
rata rata data ( mean ), nilai yang berada ditengah data ( median ), nilai yang
sering muncul dalam data (modus) dan masih banyak lagi yang dapat dihitung
dalam tendensi sentral.
vi

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, makalah ini kami bisa


merumuskannya dengan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Pengertian dari tendensi sentral


2. Pengertian dan sekaligus cara penghitungan dari mean, median dan modus

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tendensi sentral
2. Untuk mengetahui cara perhitungan dari mean, median dan modus

D. Manfaat
1. Memberikan informasi tentang pengertian tendensi sentral
2. Memberikan informasi tentang perhitungan dari mean, median dan
modus
vii

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEDENSI SENTRAL

Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu


nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (Hasil
pengamatan) dikenal sebagai ukuran tendensi sentral.Tendensi sentral atau nilai
tengah adalah suatu angka yang mewujudkan nilai yang terletak ditengah dari
hasil observasi pada suatu agregat.1

Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang
mewakili rangkaiaan data tersebut.Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang
disajikan dalam tabel atau diagram,yang dapat mewakili sampel atau populasi.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan sifat sekumpulan data dari
suatu pengamatan. Tendensi sentral juga bisa disebut nilai yang refresentatif
dalam suatu kelompok observasi atau studi. Syarat-syarat nya adalah sebagai
berikut:

1. Harus dapat mewakili rangkaian data


2. Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data
3. Perhitungannya harus objektif
4. Perhitungannya harus mudah
5. Dalam suatu rangkaian hanya ada satu nilai sentral2

Tedensi sentral adalah sering dijadikan acuan memahami distribusi dari


suatu data, dianggap sebagai sumber informasi penting yang menggambarkan
distribusi suatau gejala atau fenomena. Didalam modul ini akan dijelaskan apa
yang dimaksud dengan tedensi sentral, funsi dari tendensi sentral, cara

1
Heri Purwanto, Pengantar statistic keperawatan, hlm. 37
2
Mufida, Nurhanah. 2019. Biostatistik, hal 3.
viii

menentukan suatu tendensi sentral serta kapan suatu tendensi sentral digunakan
dalam analisa statistika, dikenal dengan berbagai ditribusi data.3

B. PENGERTIAN MEAN,MEDIAN DAN MODUS

Dari berbagai pengukuruan tendensi sentral,ada 3 yang paling


dikenal,yaitu mean (rata-rata),median dan modes (modus) ketiga jenis pengukuran
ini tendensi sentral akan menjadi pokok pembahasan dalam modul ini.

1. Mean (Rata-rata)

Ada dua alasan kenapa kita cendrung menggunakan mean sebagai ukuran
tendensi sentral yaitu sebagai berikut :

 Mean merupakan ukuran tendensi yang paling stabil , artinya


bahwa perubahan beberapa skor sedikit mengubah harga mean
 Rumus menghitung mean memungkinkan adanya manipulasi aljabr
yang tidak dapat dilakukan baik terhadapa median maupun mode.
Manipulasi aljabar dalam bentuk ini sangat diperlukan terutama
dalam perhitungan statistik inferensial.4

Mean merupakan tekhnik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai


rata-rata dari kelompok tersebut .Rata-rata (mean) ini didapat dengan
menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu,kemudian dibagi dengan
jumlah indivudu yang ada pada kelompok tersebut .Hal ini dapat dirumuskan
seperti rumus berikut:

3
Howel, D.C. 2012. Statistical Method for psychology.
4
Ladestam Sitinja Dan Juni Susanti, Statistika dasar, (Banyumas, Wawasan ilmu, 2023),
hlm. 19
ix

∑ xi
Me = n
Keterangan :

Me = Mean ( rata-rata)

∑ = Epsilon (baca jumlah)

x i=¿nilai x ke i sampai ke n

N = Jumlah individu.5

Adapun contoh soal :

Sepuluh pegawai di PT Samudra dengan penghasilannya sebulannya dalam satuan


ribu rupiah adalah sebagai berikut :

90 + 120 + 160 + 60 + 180 + 190 + 90 + 180 + 70 + 160

Penyelesaiannya :

Dik :

∑ x1
Me =
n

(90+ 120+ 160+60+180+190+90+ 180+70+160)


Me =
10

Rp . 1⋅300
Me :
10

Me : Rp. 130

Jadi penghasilan yang di dapatkan oleh pegawai PT Samudra ialah Rp.130

5
Prof. Dr. Sugiyono “Statistika untuk penelitian”, (Bandung, Alfabeta, 2019), hlm. 49
x

 Adapun mean juga dibedakan menjadi 2 yaitu :


a. Mean Data Tunggal

Mean data tunggal adalah nilai rata rata yang diproleh dari menjumlahkan
semua datum kemudian membaginya dengan banyak datum. Jumlah data diproleh
dengan menjumlahkan semua nilai yang terdapat pada data. Dan banyak datum
sama dengan banyak nilai yang terdapat pada suatu data.

Adapun rumus mean data tunggal sebagai berikut :

Mean data tunggal : nilai rata rata

x 1+ x 2 + x 3+ …+ x n
x=
n
x=rata rata
x 1 , x 2 , x3 , … x n=datum ke 1,2,3 , … n
n = banyak datum

contoh soal : ada sebuah data hasil ujian bahasa arab yang diproleh oleh
mahasiswa perbankan syariah semester 4 dengan perolehan nilai sebagai berikut :

85, 65, 70, 72, 80, 95, 45, 60, 45, 90 ,90, 87, 85, 65, 75, 82, 80, 95, 35, dan 50.

Penyelsaian :

85+65+70+72+ 80+95+ 45+60+45+ 90+90+ 87+85+65+75+ 82+80+95+35+ 50


x=
20

1⋅ 451
x=
20

x=72,55

Jadi hasil nilai rata rata tunggal dari nilai Bahasa arab mahasiswa perbankan
syariah semester 4 ialah 72,55

b. Mean Data Kelompok


xi

Mean data kelompok adalah representasi nilai yang terdapat pada suatu
data yang sajikan dalam bentuk kelompok. Dalam hal ini nilai mean data
kelompok dapat diproleh dari perkalian frekuensi setiap kelas dan nilai tengah
pada setiap kelas dengan jumlah frekuensi. Dalam hal ini kita dapat menggunakan
rumus untuk menetukan hasil dari nilai rata rata kelompok sebagai berikut :

Rumus pertama :

∑ Fi × x i
x=
∑Fi

Keterangan:

x=rata rata

x i=titik tengah interval kelas i

f i=frekuensi kelasi

Σ=notasi sigma ( jumlah )

Adapun contoh kasus yang terjadi dalam data mahasiswa yang dimana berat
badan mahasiswa perbankan syariah disajikan pada tabel berikut ini.

Berat Badan Frekuensi


(kg)
50 - 54 8

55 - 59 9

60 - 64 12

65 - 69 10
xii

70 - 74 6

75 - 79 5

Penyelesaiannya :

Berat badan Frekuensi xi xi ⋅ F i


( kg ) ( fi )
50 – 54 8 52 416
55 – 59 9 57 513
60 – 64 12 62 744
65 – 69 10 67 670
70 – 74 6 72 432
75 - 79 5 77 385
Jumlah ∑ F i=50 Σx i ⋅ F i=¿3.1
60 Menghitung rata
rata berat badan mahasiswa perbankan syariah :

∑ xi ⋅ F i
⃗x =
∑ Fi

3.160
x=
50

x=63,2 kg

Jadi nilai rata rata kelompok ( x ¿ berat badan mahasiswa perbankan syariah yaitu
63,2 kg

2. Median ( Data Tengah)

Salah satu Teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tegah
dari kelompok data yang telah disusun urutanyya mulai dari yang terkecil sampai
dengan yang terbesar ataupun sebaliknya.6

6
Ibid Hlm. 48
xiii

Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan
nilainya. Jika nilai median sama dengan Me, maka 50% dari data harga harganya
paling tinggi sama dengan Me, sedangkan 50% lagi harga harganya paling rendah
sama dengan Me.

Jika banyak data ganjil maka Median (Me), setelah data disusun menurut
nilainya, merupakan data paling tengah.

Contoh : 4, 12, 5, 7, 8, 10, 10 setelah diurutkan sesuai nilainya menjadi 4, 5, 7, 8,


10, 10, 12 jadi median atau data paling tengahnya adalah 8.

Jika data genap, setelah disusun menurut nilainya, mediannya sama dengan
rata rata hitung dua data tengah.

Contoh : 12, 7, 8, 14, 16, 19, 10,8 stelah diurutkan sesuai nilainya menjadi 7, 8, 8,
10,12, 14, 16, 19 data tengahnya adalah 10 dan 12 sehingga menjadi median Me =
½(10+12)= 11.7

Jika data yang telah disusun dalam daftar frekuensi dapat dihitumg dengan
rumus sebagai berikut :

1
n−F
Me = b + p ( 2 )
f

Keterangan:

b : batas bawah kelas median

p : Panjang kelas median

n : ukuran sampel atau banyak data

F : jumlah semua frekuensi


7
Prof. DR. Sudjana. Metoda Statistika.(Bandung, tarsito, 2005), hlm. 78.
xiv

f : frekuensi kelas median

Contoh soal :

Jika untuk nilai ujian 80 mahasiswa akan dihitung mediannya, dengan


menggunakan daftar berikut :

HASIL UJIAN fi

31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 - 100 12

JUMLAH 80

Data dari seluruh data ada 40 buah , jadi median akan terletak di kelas
interval kelima, karena sampai dengan ini jumlah frekuensi sudah lebih dari 40.
Dari kelas median ini yang di dapat :

b : 70,5 F = 1 + 2 + 5 + 15 = 23

p : 10

f : 25

40−23
Me : 70,5 + (10) ( ¿=¿77,3 .
20

3. Modus.

Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling


banyak terdapat digunakan ukuran modus disingkat Mo.Ukuran ini juga dalam
keadaan tidak disadari sering dipakai untuk menetukanrata-rata data kualitatif.
xv

Modus untuk data kuantitaif ditentukan dengan jalan menetukan frekuensi


terbanyak diantara data itu.

Contoh:Terdapat sampel dengan nilai data:12,34,14,34,28,34,3428,14.Dalam tabel


dapat disusun dibawah ini.

xi fi
12 1
14 2
23 2
34 4

Frekuensi terbanyak,ialah

F = 4, terjadi untuk data

Bernilai 34, Maka modus Mo=34

Jika data kuantitaif telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi,modusnya


dapat ditentukan denga rumus

−b 1
IV(13) Mo=b+ p ( )
b 1+b 2

Dengan:

b = batas bawah kelas modal,ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = panjang kelas modal

b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal

b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih besar sesudah tanda kelas modal.

Jika rumus IV (13) digunakan untuk mencari modus Mo dari data dalam
Daftar 111(1),maka dari daftar berikut diperoleh
xvi

NILAI UJIAN fi
31-40 1
41-51 2
51-60 5
61-70 15
71-80 25
81-90 20
91-100 12
Junlah 80

1) Kelas modal = kelas kelima


2) B = 70,50
3) bi = 25-15=10
4) b2 =25-20=5
5) p = 108
10
Mo=70,5+(10) Mo=70,5+ ( 10 ) ( )
10+5
Mo=77,17.

Modus dibandingkan dengan ukuran lainnya,tidak tunggal adanya.Ini berarti


sekumpulan data bisa mempunyai lebih dari sebuah modus

Contoh:

xi fi

8i
ibid,hlm77
xvii

75 8
60 7
92 8
64 7
35 2

Dapat dilihat bahwa ada 8 data masing-masing bernilai 75 dan 92 .Ini menyatakan
bahwa modusnya ada dua,ialah75 dan 92.
xviii

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang kita ketahui Bersama tendensi sentral adalah nilai dalam
rangkaian data yang mewakili rangkaian data tersebut. Yang disebut juga sebagai
ukuran letak atau lokasi karena menunjukkan letak dari pusat atau sekumpulan
data. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral pada makalah ini yaitu mean, median
dan modus. Yang dimana ukuran inilah yang seringklai di pakai oleh semua orang
terlebih lebih seorang mahasiswa dalam menyelesaikan tugas peneliaanya dan lain
lain.

Dan juga dapat kita ketahui bersama yang di maksud denga mean, median
dan modus ialah mean ( rata rata hitung ), yaitu jumlah semua data dibagi dengan
banyaknya data. Sedangkan median yaitu nilai data tengah dari pengamatan
setelah data terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dan yang terahir
yaitu modus aealah nilai dari pengamatan yang paling banyak muncul.

B. Saran

Kami harapkan kepada semua pihak yang membaca makalah ini, agar
kiranya dapat menjadikan sebagai salah satu rujukan yang sifatnya membangun
dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Dan juga kami selaku yang menulis
makalah ini memohonkan maaf kepada para pembaca atas kesalahan kata ataupun
penyajian dan lain sebagainya. Sekali lagi kami mohon maaf dan sarannya kepada
kami selaku penyusun.
xix

DAFTAR PUSTAKA

Howel, D.C. Statistical Method for psychology, 2012.

Heri Purwanto, Pengantar statistic keperawatan, 2019.

Ladestam Sitinja Dan Juni Susanti, Statistika dasar, Banyumas: Wawasan ilmu, 2023

Nurhanah Mufida, “Biostatistik”, 2019.

Prof. DR. Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: tarsito, 2005.

Prof. Dr. Sugiyono “Statistika untuk penelitian”, Bandung: Alfabeta, 2019.


xx

Anda mungkin juga menyukai