MASYARAKAT KONSUMEN
Oleh:
Dewi Sulistyawati
Hasanataini Soliha
Khafifatul Yusri
FAKULTAS SYARIAH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “masyarakat konsumen” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Mushawir Rosyidi, M.Pd
selaku Dosen mata kuliah Sosiologi Ekonomi yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai proses dialogis antara filsafat riba, bunga
dan bagi hasil dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
terhadap makalah yang telah kami buat demi perbaikan di masa depan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
A. Kesimpulan ............................................................................................................9
B. Saran ......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan pernah lepas dari aktivitas
sosial. Manusia sebagai masyarakat konsumen juga akan selalu melakukan aktivitas
sosial. Sebagaimana yang kita kethui bahwa masyarakat konsumen adalah
masyarakat yang eksistensinya dilihat hanya dengan pembedaan komoditi yang
dikonsumsi. Masyarakat konsumen dengan budaya konsumsi yang dipegangnya
meihat tujuan dan totalitas hidupnya dalam kerangka atau logika konsumsi.
B. Rumusan Masalah
1. Kosumsi dan gaya hidup
2. Hubungan konsumsi dan gaya hidup
3. Gaya hidup dan kelas menengah Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kekuatannya dan cara individualnya karena mereka mematuhinya, atau dengan kata
lain miliknya. Sebagai contoh, seorang pejabat yang meletakkan ensiklopedi dalam
rak ruang tamu atau kantornya yang menandakan bahwa ia mampu membeli barang
yang harganya relative mahal tersebut. Walau sebenarnya tidak pernah ia baca,
sehingga dapat dikatakan hanya sebagai pajangan semata.
Han peter Mueller (1989), mengatakan ada 4 pendekatan dalam memahami gaya
hidup :
3
1. Pendekatan psikolog perkembangan : tindakan seseorang tidak hanya
disebabkan oleh teknik, ekonomi dan politik, tetapi juga dikarenakan
perubahan nilai.
2. Pendekatan kuantitatif social struktur : mengukur gaya hidup berdasarkan
konsumsi yang dilakukan seseorang. Pendekatan ini menggunakan sederet
daftar konsumsi yang mempunyai skala nilai.
3. Pendekatan kualitatif dunia kehidupan : memandang gaya hidup sebagai
lingkungan pergaulan.
4. Pendekatan kelas : mempunyai pandangan bahwa gaya hidup merupakan rasa
budaya yang direprodiksi bagi kepentingan struktur kelas.
1. Aliran pemikiran
Perbedaan antara kedua arus tersebut berakar pada penghayatan tentang nilai-
nilai yang terkandung dalam agama serta pengalamannya dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya dalam pemikiran santri, cara berbusana harus berdasarkan ketentuan
4
agama, yakni menutup aurat. Tapi dalam pemikiran abanangan, boleh memakai rok
mini karena dalam etika yang mereka anut tidak melarang hal demikian. Perbedaan
yang demikian juga menorah pada kanvas sejarah politik Indonesia, yakni ketika pada
orde lama terdapat partai Masyumi sebagai pemikiran santri dan Partai Nasional
Indonesia sebagai arus pemikiran abangan.
Dua arus pemikiran yang memberi warna pada kanvas kelas atas masyarakat
Indonesia juga turut memberikan warna pada kanvas kelas menengah Indonesia.
Dengan dasar pemikiran tersebut, kita dapat mengklasifikasikan kelas menengah
Indonesia atas : (1) kelas menengah abangan; (2) kelas menengah santri.
kelas atas
kelas menengah
kelas bawah
Gambar : Struktur kelas dan arus pemikiran dalam gaya hidup manusia
Indonesia
5
tertentu). Hal ini ditandai dengan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang
digerakan oleh mahasiswa terutama Universitas Indonesia, yang diarahkan pada
dominasi ekonomi Jepang pada perekonomian Indonesia dengan perusakan sesuatu
yang berhubungan dengan Jepang, misalnya pembakaran mobil-mobil buatan Jepang.
6
Jika kelas menengah abangan lebih suka meramaikan pasar swalayan dan
menonton bioskop maka kelas menengah santri lebih suka menghadiri pengajian
agama dari rumah ke rumah atau di masjid. Jika kelas menengah abangan lebih suka
menikmati bunga yang ditamankan pada bank umum maka kelas menengah santri
lebih suka menikmati hasil kerja sama dengan bank Islam, meskipun hasil yang
diperoleh lebih kecil dari bunga yang didapat jika ditabung pada bank-bank umum.
4. Konsumsi Simbolik
Hal yang sama juga dialami oleh kelas menengah santri, misalnya dalam
rumah mereka pada ruang tamunya ditempel gambar Ka’bah atau Masjid Nabawiah
Madinah walaupun mereka belum pernah berkunjung ke sana. Atau mereka memakai
songkok putih yang lazim dipakai oleh para haji Indonesia sebagai pengenal telah
menunaikan ibadah haji ke Mekkah, padahal mereka belum pernah melakukannya di
sana.
7
“Gema Insani Press” dan “ Salahuddin”. Konsekuensinya dari hal tersebut adalah
berkembangnya toko-toko yang khusus menjual produk-produk yang berhubungan
dengan (simbol-simbol) keagamaan. Selain itu, munculnya tawaran-tawaran baru
berumrah ke Mekkah atau berziarah ke tempat yang ada hubungannya dengan sejarah
Islam. Semua itu dapat dipandang sebagai dampak ekonomi dari perkembangan gaya
hidup dari kelas menengah santri Indonesia.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk menambah
wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun, makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan sebagai mana manusia yang tidak luput dari kesalahan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/bernad/551147eba333116442ba8100/makalah-
sosiologi-ekonomi-konsumsi-dan-gaya-hidup
10