PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Dosen Pengampu :
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
tantangan, namun dengan dukungan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat
yang telah ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu penulis
sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
Penulis tentu menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan
baik segi penyusunan maupun isinya. Kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap proposal ini dapat
bermanfaat terutama bagi penulis, dan sekiranya dapat menjadi bahan referensi
(200240127)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
yang baru di dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Efek dari adabya
gaya hidup masyarakat sehingga terciptanya gaya hidup yang berbeda pada
masyrakat perkotaan dengan perdesaan. Gaya hidup seseorang dapat dilihat dari
apa yang di konsumsinya, baik barang ataupun jasa. Konsumsi bukan hanya
membeli barang ( materi ) saja melainkan seperti : pergi ketempat hiburan dan
mewah atau yang biasa kita sebut hedonisme. Gaya hidup hedonisme sering
muncul disekitar kita, gaya hidup dengan berlebihan memakai barang mewah,
Universitas Malikussaleh.
Bergaya hidup dengan tidak mau kalah saing dengan orang lain bahkan
bergaya dengan memaksakan sesuatu hanya untuk terlihat lebih keren dibanding
1
2
yang lain. Seiring dengan berkembangnya waktu, fenomena ini terus terjadi
mahasiwa mulai mencari jati diri nya sendiri. Entah, dari segi penampilan, gaya
hidup nongkrong, membeli barang barang mewah, dan memiliki gadget keluaran
terbaru.
Gaya hidup adalah “ A mode of living that is identified by how people spend
(interest), and what they think of themselves and the world around them
sosial tertentu. Misalnya saja pada pilihan mobil, perhiasan, bacaan, rumah,
makanan yang dikomsumsi, tempat hiburan, dan berbagai merek pakaian semua
itu sebenarnya hanyalah simbol dari status sosial tertentu ( Assael, 1984:252 ).
sederhana atau mensyukuri apa yang dimiliki malah menjadi gaya hidup boros,
membeli barang mewah. Jika hedonisme terus dilakukan atau terus terjadi pada
penampilan mereka ketika pergi kekampus apakah mengikuti tren atau tidak, dan
apakah mereka suka membeli barang barang online atau berbelanja online, dan
sebagainya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang
Universitas Malikussaleh
Adapun yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Hedonisme.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menganalisis perilaku dan gaya hidup hedonisme Mahasiswa FISIP USU Medan.
menurut pandangan mahasiswa yang kuliah sambil kerja, gaya hidup hedonisme
tidak menjadi masalah karena tidak menyusahkan orang lain. Berbeda dengan
perilaku tersebut adalah perilaku yang sudah di turunkan dari orang tua. Alasan
utama berperilaku seperti itu karena sudah terbiasa dari kecil sesuai dengan
fasilitas dan kemampuan orang tersebut. Tetapi ada juga yang berpendapat
bahwa perilaku hedonisme terjadi karena terpengaruh perilaku teman agar tidak
Kemudian dilanjutkan dengan penelitian oleh Fatia Nur Azizah dan Endang
Sri Indrawati (2015) dengan penelitian yang berjudul Kontrol Diri dan Gaya
diri dengan gaya hidup hedonis pada mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
5
6
bertujuan untuk menguji sebuah hipotesis bahwa individu dengan kontrol diri
tinggi akan mampu mengurangi untuk bergaya hidup hedonis begitu sebaliknya
kepuasan dan kesenangan pribadi menjadi lemah sehingga akan bergaya hidup
hedonis.
penelitian yang berjudul Gaya Hidup Hedonis Pada Remaja Putri yang bertujuan
untuk memahami dan mendeskripsikan gaya hidup hedonis pada remaja putri
serta faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonisme pada remaja putri.
(internal) agar tidak merasa bosan mereka memiliki keinginan untuk berbelanja,
karaoke, jalan-jalan ke mall dengan sebaya. Faktor dari luar (eksternal) yaitu
individu meniru fashion – fashion jaman sekarang, uang saku, tinggal jauh dari
gaya hidup hedonisme pada mahasiswa ilmu komunikasi dan untuk mengetahui
universitas malikussaleh.
terdahulu.
Tabel. 2.1
Penelitian Terdahulu
8
2. Fatia Nur Azizah dan Kontrol Diri dan Gaya Hasil analisis data menunjukkan
9
Endang Sri Indrawati Hidup Hedonis Pada bahwa adanya hubungan negatif
dimilikinya.
Gaya Hidup Hedonisme merupakan representasi gaya hidup dari apa yang
masyarakat yang senang untuk mengkonsumsi berbagai macam barang dan jasa
dari yang mereka butuhkan hingga yang hanya dikonsumsu karena kebutuhan
eksternal.
Baudrillard pada tahun 1998 mengeluarkan buku yang berjudul “ The Consumer
menggeser nilai suatu objek yang dibelinya. Dari yang awalnya suatu objek dibeli
karena kebutuhan, sampai sekarang orang sudah tidak lagi memikirkan nilai tukar
dan nilai guna objek pada dirinya tetapi lebih ke penanda kelas sosial bagi
(Baudrillard, 1998:50-51).
11
Bentuk sosialisasi dan afiliasi masyarakat saat ini terutama pada kampus
sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh pola konsumsi. Keinginan untuk masuk
dalam pergaulan sosial agar dianggap tidak aneh atau berbeda, tidak mengalami
konsumeris terkait pada kondisi terkendali yang diatur oleh para pemilik modal.
banyak orang bekerja keras demi membeli barang-barang tak masuk akal, namun
memberi prestige dan simbol status sosial yang memiliki makna tersendiri bagi
dari masyarakat konsumsi yang diartikan sebagai “objek palsu”. Dengan kata lain,
masyarakat tanpa sadar telah menganut ideologi baru, sebuah ideologi yang
konsumsi berhenti ketika apa yang kita sebut “kebutuhan” terpuaskan. Ide tentang
“kebutuhan” berasal dari pemisahan yang salah mengenai subjek dan objek, dan
hasil akhirnya adalah kemungkinan subjek objek yang dibatasi oleh istilah satu
sama lain. Jadi konsumsi itu sekaligus sebuah moral (sebuah sistem nilai ideologi)
dan sistem komunikasi, struktur pertukaran. Mengenai hal itu dan kenyataan
12
bahwa fungsi sosial ini dan organisasi struktural jauh melampaui individu dan
memaksa mereka mengikuti paksaan sosial yang tak disadari, yang bisa
2.3.1 Mahasiswa
Mahasiswa adalah kategori yang bukan termasuk kategori anak anak. Mereka
adalah remaja akhir yang sudah dapat mengambil keputusan sendiri. Mahasiwa
adalah manusia yang tercipta untuk selalu berpikir yang saling melengkapi
banyak diskusi dan kajian yang diikuti dan didapati dari perkuliahan yang
pemerintah.
Gaya hidup setiap orang memang berbeda-beda, ada yang memiliki gaya
hidup sederhana karena lebih nyaman dengan kesederhanaan ada pula yang lebih
menyukai gaya hidup yang mewah. Ada dua gaya hidup yang familiar, yaitu gaya
hidup minimalis dan gaya hidup hedonisme. Gaya hidup hedonisme merupakan
perlukan atau tidak dapat digunakan dengan maksimal. Gaya hidup hedonisme
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
membeli barang mahal yang di senanginya serta selalu ingin menjadi pusat
bahwa materi adalah tujuan akhir untuk mendapatkan kesenangan entah dengan
cara bagaimana baik halal ataupun haram. Adapun ciri-ciri hedonisme menurut
b. Melihat perolehan materi dari hasil akhir bukan proses membuat hasil
akhir
kesenangan peribadi
14
c. Tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki baik harta maupun
keluarga
dibanding kebutuhan
f. Selalu melihat orang lain bersadarkan harta kekayaan dan merasa dirinya
menjadi hedonis yaitu faktor eksternal yang meliputi media dan pengaruh
lingkungan sosial dan eksternal yang meliputi keyakinan dalam beragama dan
a. Faktor Eksternal
Dalam era globalisasi, teknologi semakin maju dan tidak dapat dipungkiri
dimanfaatkan oleh brand smartphone serta tablet murah yang menjamur dan
semakin majunya internet dan hadirnya smartphone maka media sosial pun ikut
membuat web page pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung
dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika
media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media
sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas (Hanafeberia:
2014).
b. Faktor Internal
atau sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam
Perilaku gaya hidup hedonis akan memberikan dampak pada pribadi yang
a. Individualisme
16
b. Konsumtif
menghamburkan uangnya.
mereka tidak menghargai waktu dan hanya fokus pada apa saja yang bisa
karena mereka akan sibuk memikirkan diri sendiri dan akan memiliki sifat tidak
bertanggung jawab.
e. Boros
Ketika seseorang memiliki sifat konsumtif maka ia akan menjadi boros karena
ia akan membeli apa saja yang dapat membuat senang dan bahagia bukan yang
menjadi kebutuhan.
17
f. Korupsi
dimaksud bukan hanya korupsi uang tetapi juga waktu, pekerjaan dan lainnya.
Orang yang melakukan gaya hidup hedonisme akan membuat orang tersebut
melakukan segala cara agar ia mendapatkan hal yang ia inginkan dapat membuat
dirinya merasa senang, walaupun ia harus melakukan hal kotor dan tidak jujur
seperti korupsi.
Orang yang memiliki gaya hidup hedonisme suka membeli barang yang
gemar belanja biasanya tidak terlalu memikirkan kegunaan dari barang tersebut
Tentu tidak masalah apabila ada seorang teman yang ingin mentraktir dan
buang uang. Aktivitas satu ini baik apabila dilakukan sewaktu-waktu dan tidak
setiap saat.
Orang yang memiliki hewan peliharaan tentu memiliki tanggung jawab untuk
merawat hewan tersebut sepenuh hati dengan memberikan makanan yang cukup,
memerhatikan ketika hewan tersebut sakit dan lain sebagainya. Hal tersebut
merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh pemilik hewan, sehingga
Makan merupakan kebutuhan seorang manusia dan harus terpenuhi setiap hari
dengan mempertimbangkan gizi yang seimbang. Oleh karena itu, seseorang tentu
perlu makan. Akan tetapi untuk dapat memenuhi gizi dalam sehari, setiap orang
tidak perlu makan makanan enak atau mahal setiap hari. Terkadang makanan
dengan harga terjangkau seperti sayuran dan tempe lebih bergizi dibandingkan
Tentu nongkrong atau duduk dengan teman adalah hal yang wajar namun
apabila terus dilakukan setiap hari merupakan contoh dari gaya hidup hedonisme,
karena pengeluaran akan lebih banyak dikeluarkan untuk pergi nongkrong atau
penelitian, dengan adanya kerangka ini peneliti dapat mengikuti alur yang pasti.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Baudrillard, 1998
Teori Masyarakat Konsumeris
METODE PENELITIAN
ini adalah Fenomena Gaya Hidup Hedonisme pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
di Universitas Malikussaleh.
2017:9)
Peneliti memilih informan yang dianggap melakukan atau menganut apa yang
akan dikaji serta mampu memberikan informasi yang dapat dikembangkan untuk
terkait objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek
20
21
penelitian. Adapun ciri-ciri informan yang dipilih dalam kegiatan penelitian ini
sebagai berikut :
hidup hedonisme
a. Data Primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Dalam penelitian ini data primer di peroleh dari hasil
b. Data Sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
melalui artikel, buku, dan jurnal atau tulisan yang berhubungan dengan
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan.
a. Observasi
22
adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
b. Wawancara
sistematis lalu peneliti menanyakan pendapat kepada informan yang terkait objek
lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Dalam hal ini Nasution
a. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
b. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flouchart dan sejenisnya. Dalam hal ini
Mieles and Huberman (1984) dalam Sugiyono, (2017:249) menyatakan “the most
frequent form of display data for qualitative research data in the past has been
narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian data dalam penelitian kualitatif adalah bagian dengan teks yang bersifat
narrative.
c. Verifikasi Data
Verifikasi data atau kritik sumber adalah kegiatan yang dilakukan untuk
berikut ini :
Tabel 2.2
1. Pengajuan Judul
2. Persetujuan Judul,
Proposal
3. Perbaikan Proposal
4. Pengumpulan Proposal
DAFTAR PUSTAKA
Buku
25
Bandung:Alfabeta.
Skripsi
USU Press
Jurnal
Azizah, Fatia Nur dan Endang Sri Indrawati. 2005. Jurnal Empati: Kontrol Diri
dan Gaya Hidup Hedonis pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis