Oleh: Kelompok I
2.Sri Handayani
FAKULTAS SYARI’AH
Penulis
DAFTAR ISI
A. LatarBelakang....................................................................................................... 1
B. RumusanMasalah.................................................................................................. 2
C. TujuanPenulisan....................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu industri berbeda antara satu dan yang lainnya didasarkan atas karakteristik
ekonomi, situasi persaingan, dan prospek perkembangannya di masa mendatang. Tingkat
perubahan berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam
satu range tertentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan
persaingan akan menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat
menyesuaikan dengan perubahan dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi
persaingan. Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual
berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan
dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin maupun alas-alas berat, terlebih lagi
teknologi telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin dari manual sampai mesin yang serba
otomatis telah mampu mengubah mutu atau kuantitas produk, mulai dari kemasan sampai pada
isinya yang semakin menarik dan kompetitif. Perusahaan (pengusaha) harus pandai membaca
keinginan dan kebutuhan konsumennya melalui berbagai cara, misalnya dengan melakukan riset
pemasaran. Tanpa riset pemasaran yang andal pengusaha tidak dapat mengetahui keinginan dan
kebutuhan pelanggannya secara tepat. Bahkan, bukan tidak mungkin pengusaha akan ketinggalan
informasi dibandingkan dengan pesaingnya.
Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tidak mungkin suatu industri hanya
berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi suatu
produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Untuk itu, suatu
industry dengan industri lainnya selalu berhubungan dan tidak jarang melakukan persaingan
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pesaing ?
2. Bagaimana Cara Strategi Pesaing ?
3. Apa Tujuan Pesaing ?
4. Bagaimana Cara Memperkirakan Kekuatan Dan Kelemahan Pesaing ?
5. Bagaimana Cara Memperkirakan Pola Reaksi Pesaing ?
Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama
atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing saatu perusahaan dapat dikategorikan
pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah atau ada pesaing yang dekat yang memiliki produk
yang sama atau memiliki produk yang mirip.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar analisis pesaing tepat sasaran. Langkah yang
pertama adalah identifikasi pesaing. Langkah ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui secara
utuh kondisi pesaing. Identifikasi pesaing antara lain:1
Dalam dunia bisnis yang harus dihadapi berbagai macam produk yang akan ditawarkan.
Contohnya dalam dunia perbankan ada dua jenis pesaing yang harus dihadapi yaitu sesama bank
baik bank syariah maupun bank konvensional dan BPR serta pesaing yang kedua adalah lembaga
keuangan nonbank seperti lembaga pembiayaan (leasing), asuransi, pegadaian, dana pensiun,
koperasi dan pasar modal.
Kelompok sesama bank adalah pesaing utama terdekat sedangkan lembaga keuangan nonbank
merupakan pesaing jauh yang keduanya membutuhkan perhatian. Identifikasi siapa pesaing
utama yang terdekat serta seberapa besar jenis produk yang ditawarkan masing-masing pesaing.
Bank harus mampu melihat besaran penguasaan pasar (Market Share) yang dilakukan
oleh masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan
1
Кasmir, Pemasararan Bank. (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 232
masa yang akan datang baik yang dikuasai oleh pesaing maupun peta persaingan secara
keseluruhan.
Dengan mengestimasi besarnya Market Share maka akan mampu dilihat peluang yang
ada serta masalah yang mungkin muncul. Setiap peluang harus segera ditindaklanjuti dan
berusaha menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Demikian pula dengan kemungkinan
munculnya masalah harus segera dilakukan langkah antisipasi.
Sebuah bisnis harus mampu mengidentifikasikan keunggulan yang dimiliki oleh pesaing
dalam bidang tertentu, demikian pula dengan kelemahan yang mereka miliki. Misalnya
keunggulan pesaing adalah masalah keterjangkauan jaringan yang luas namun kelemahannya
adalah pelayanan yang kurang ramah.
Ada tiga tingkatan strategi untuk memperoleh profil tanggapan dari pesaing
Metode lain yang dapat untuk menganilisis pesaing adalah Competitive Profil Matrix
(matriks profil persaingan) dan Industry Profitability (kemampuan industri menghasilkan laba).
Dengan metode ini hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan dari pendatang baru, pembeli,
pemasok, dan dari produk atau jasa pengganti. Strategi yang baik tidak hanya memenangkan
persaingan tetapi juga mempertahankan keunggulan. Jadi sebuah usaha tidak hanya ingin unggul
dalam daya saing tetapi harus mampu mempertahankan keunggulan daya saing tersebut.
Market Leader merupakan perusahaan yang diakui oleh industri yang bersangkutan
sebagai pemimpin. Kegiatan pemimpin pasar ini selalu diikuti oleh pesaing terutama pesaing
terdekatnya. Tujuan utama nomor dijalankan oleh pemimpin pasar adalah menjadi atau tetap
nomor satu. Karakteristiknya:
a. Memiliki pangsa pasar terbesar (40%) dalam pasar produk yang relevan.
b. Lebih unggul dengan perusahaan lain dalam hal pengenalan produk baru, perubahan harga,
distribusi chanel dan intensitas promosi.
2
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 37.
Perusahaan yang dominan akan selalu ingin tetap nomor satu.
Meyakinkan konsumen untuk melakukan penggunan dengan lebih sering, misalkan iming-iming
adanya hadiah apabila nasabah secara terus menerus menambah saldo tabungannya.
1) Mempertahankan posisi (position defense) Membangun benteng dengan kokoh dan sulit
direbut didaerah kekuasaan, tetapi tidak hanya dengan menjaga dan mempertahankan
posisi produk saat ini saja, tetapi juga mengembangkan produk. Strategi bijaksana
dengann diversifikasi usaha; contohnya: perkembangan desain dari mobil kijang,
diversifikasi perusahaan sampoerna.
2) Pertahanan sampingan (flanking defense) Membangun pos-pos pertahanan diluar
daerahnya untuk melindungi front yang lemah atau sebagai pangkalan penyerangan
balik. Misalkan ada minimarket indomart yang memasarkan gula produksi sendiri.
3) Pertahanan aktif mendahului (preemptive defense) Strategi yang menyerang sebelum
diserang, untuk memperoleh posisi menguntungkan yang tidak dapat di publikasi oleh
lawan.
4) Pertahanan serangan balik (counter attack defense) Mengidentifikasi celah-celah atau
kelemahan dari tindakan dilakukan oleh pesaing. Misalnya serangan Flexy terhadap
Esia,yang mengatakan "Rata-rata orang menelpon adalah 3 menit jadi buat apa bayar
mahal dengan menelpon lebih lama".
5) Pertahanan bergerak (mobile defense) Banyak melibatkan proses penelitian dan
pengembangan dengan dasar dua prinsip yaitu:
a. prinsip sasaran dimana sasaran yang dicapai harus jelas dan tepat;
b. prinsip massa, dimana mengkonsentrasikan semua pusat kegiatan pada kelemahan
lawan.
6) Petahanan penciutan (contraction defense)
Kekuatan yang terlalu menyabar menyebabkan pertahanan di masing-masing daerah
berkurang. Jalan terbaik adalahdengan kontraksi dengan tujuan melepaskan daerah
penjualan yang minim penjualan tiap mengetur kembali atau bahkan meluaskan daerah
penjualan yang potensial.
2) Biaya ekonomis
3) Adanya kemungkinan perusahaan mengembil strategi bauran pemasaran yang keliru dalam
upaya memperoleh pangsa pasar yang lebih tinggi.
2.Market Challenger
Market Challenger adalah perusahaan "runner up" yang secara konstan berusaha
memperluas pangsa pasar mereka yang dalam usaha mereka berhadapan langsung dengan
pemimpin pasar serta merupakan penantang dari pemimpin pasar, bukan tidak mungkin posisi
pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar dapat atau akan segera diambilalih oleh penantang
pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh penantang pasar adalah meningkatkan market share.
Karakteristiknya :
a. Biasanya merupakan perusahaan besar dipandang dari sudut volume penjualan dan laba
(pangsa pasarnya +30%).
b. Selalu beupaya mencari kelemahan pemimpin pasar dan berusaha menyerangnya baik
langsung atau secara tidak langsung.
c. Memusatkan upaya mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan perusahaan yang
lemah.
Dua hal pokok yang harus direncanakan dengan cermat oleh penantang pasar.yaitu:
a. Mentukan lawan dan sasaran strategi Peningkatan pangsa pasar bertujuan untuk peningkatan
profatibilitas penyerang dapat memilih salah satu dari 3 jenis perusahaan :
b. Memilih strategi penyerangan Dua aturan umum yang perlu diperhatikan dalam strategi ini
adalah:
1) Suatu perusahaan sebaiknya tidak melakukan penyerangan kecuali bila tujuan tidak dapat
dicapai dengan cara lain.
2) Agar penyerangan harus berhasil, maka penyerangan harus lebih superior daripada pihak
yang diserang."3
Pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah
perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR. bank
syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan
daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam, leasing, money
changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui
tujuan dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Tujuan pesaing antara lain
memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin
juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka
pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan
berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Sebelum melakukan strategi dalam menghadapi pesaing, terlebih dahulu perusahaan harus
mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Kekuatan yang dimiliki pesaing
harus dipertimbangkan mengigat mereka dapat pula memanfaatkan kekuatan menyerang
pesaingannya. Demikian pula dengan mengetahui kelemahan pesaing memudahkan perusahaan
untuk melakukan serangan balik.
Identifikasi kelemahan dan kekuatan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut:4
Setiap tindakan atau serangan yang kita lakukan, baik secara langsung ataupun tidak
langsung akan menjadi perhatian pesaing. Tindakan pesaing terhadap serangan yang kita lakukan
ditanggapi secara beragam oleh pesaing, mulai langsung membalas, diam, berusaha mempelajari
terlebih dahulu, baru melakukan serangan balasan. Perusahaan yang kuat biasanya langsung
menyerang balik. Oleh karena itu, kita juga harus mempertimbangkan reaksi pesaing terhadap
tindakan yang kita lakukan, jangan sampai serangan balik malah menjadi bumerang bagi strategi
kita. Yang lakukan adalah sebagai berikut.
4
Kasmir, pemasaran bank, h. 235-236
1) Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga pula,
bahkan mungkin lebih rendah dari pada yang kita lakukan.
2) Apabila kita memberikan hadiah (berupa undian atau Langsung) akan dibalas pula
dengan pemberian hadiah yang lebih baik.
3) Apabila kita memberikan diskon dalam jumlah tertentu kepada pelanggan, pesaing juga
memberikan diskon yang lebih menarik dengan nilai yang lebih tinggi pula.
4) Apabila kita membebaskan biaya-biaya seperti biaya administrasi, sudah pasti akan
diikuti pesaing dengan jumlah biaya yang lebih murah.
5) Apabila kita membuka cabang di suatu lokasi, akan dibala, oleh pesaing dengan
membuka cabang di lokasi perusahaan kita.
Oleh karena itu, untuk melawan pesaing, kita perlu memprioritaskan mana yang akan kita
serang lebih dahulu dan mana yang berikutnya. Penyerangan hendaknya dilakukan secara hati-
hati, baik itu serangan secara langsung, bertubi-tubi, ataupun secara bergerilya. Penyerangan
langsung mungkin dilakukan terhadap pesaing yang lemah.
Kita juga harus pandai melakukan penyerangan untuk menghindari pesaing yang kita
anggap kuat sementara waktu. Oleh karena itu, kita harus mengukur kekuatan kita sebelum
melakukan penyerangan serta mengukur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. 5
BAB III
PENUTUP
a.Kesimpulan
pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama
atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
menganalisis industri dan pesaing yaitu terdiri dari mengidentifikasi pesaing, mengidentifikasi
strategi pesaing, menentukan tujuan pesaing, memperkirakan kekuatan dan kelemahan pesaing,
serta memperkirakan pola reaksi pesaing.
5
Kasmir dan Jafar, Studi kelayakan Bisnis Edisi II (Jakarta: Persada Media,2004),h.57
Untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan harus memplajri
pesaing serta pelanggan actual dan potensial. Pesaing-pesaing terdekat adalah mereka yang
berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama serta mengajukan tawaran yang sama.
Langkah terakhir analisis industry dan persaingan adalah mereview situasi industry
secara keseluruhan dan mengambil kesimpulan mengenai prospek pertumbuhan industry tersebut
(daya tarik), dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
b.Saran
demikianlah makalah dari kelompok kami, semoga bermanfaat bagi kita semua, terlepas
dari itu kami juga sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
sangat membutuhkan kritik dan saran agar bias memperbaikinya pada saat pembuatan makalah
kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir dan Jafar.2004. Studi Kelayakan Bisnis Edisi II. Jakarta. Persada Media
Achmad Rizal. 2020. Buku Ajar Manajemen Pemasaran di Era Masyarakat Industri. Yogyakarta.
Deepublish Publisher.
Soekartawi. 1993. Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan