Dosen Pengampu :
Drs. Marja, M.Pd.
Di susun Oleh :
1. Agnia Akmalia 20203412002
2. Silmi Juliah 20203412042
3. Rizky Amalia P 20203413072
4. Romi Robiyati 20193412065
5. Siti Thoyyibah 20203412044
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman,islam,dan
ikhsan.Yang telah memberikan begitu banyak Rahmat dan Hidayat. Sholawat serta salam tak
lupa kita hanturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Akhir kalimat penulis harap makalah ini dapat memberikan maanfaat,kurang lebihnya
mohon dimaafkan, jika ada salah kata itu datang dari diri penulis sendiri karna kesempurnaan
hanya milik Allah SWT.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya statistik hanya menyangkut urusan negara. Namun,sekarang
statistik telah diprlukan oleh seluruh aspek kehidupan. Dalam pengembanganya, ilmu
statistik telah menemukan padanya dengan perkembangan computer sehingga metode
statistik berkembang cepat sekali.
Dengan tendensi sentral, analisis data dalam penelitian dapat dilakukan dengan
tepat. Pemahaman dan pengetahuan mengenai tendensi sentral sangat penting sehingga
pengetahuan terhadap tendensi sentral sangat penting bagi mahasiswa. Untuk hal
tersebutlah dibuat makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam
makalah ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis
ini antara lain:
C. Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas,
hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
2
BAB II
PEMBASAN
❖ Rumus Mean
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa mean merupakan nilai rata-rata
suatu data. Nilai rata-rata merupakan hasil bagi antara jumlah nilai keseluruhan dengan
banyaknya data yang diolah. Secara matematis, mean (nilai rata-rata) dapat dituliskan
sebagai
3
Rumus di atas merupakan rumus menentukan mean (nilai rata-rata) pada data
tunggal. Selanjutnya akan dijelaskan rumus mean data kelompok.
❖ Rumus Median
Cara menentukan median pada data tunggal cukup mudah.
Kita dapat mengurutkannya dari data terkecil ke data terbesar. Jika banyak data ganjil
tentu kita langsung bisa menentukan nilai tengahnya.
Bagaimana jika banyaknya data genap?
4
❖ Rumus Median Data Kelompok
Median data kelompok dapat ditentukan jika kita telah mengetahui kelas mediannya.
Carilah kelas data yang memuat data nilai tengah. Median data kelompok dapat
ditentukan dengan
Med = tb + ((n/2) – Fkum)/fi) k
Keterangan:
• Med : median
• tb : tepi bawah kelas median
• n : banyaknya data
• Fkum : frekuensi kumulatif sebelum kelas median
• fi : frekuensi kelas median
• K : panjang kelas
❖ Modus
Cara menentukan modus adalah dengan menghitung frekuensi semua data lalu memilih
data yang frekuensi munculnya terbesar.
Jika data yang diperoleh berukuran besar, data perlu dikelompokkan agar penentuan
modus mudah dilakukan. Modus dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan
menggunakan rumus berikut.
dengan,
d1 = selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung modus dan frekuensi dari kelas
yang mendahuluinya (sebelumnya).
5
d2 = selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung modus dan frekuensi dari kelas
berikutnya
Tabel berikut menunjukkan hasil ulangan matematika dari 71 siswa Kelas II SD Taruna.
Tentukan modus dari data tersebut.
Interval Kelas Frekuensi
40 – 44 2
45 – 49 2
50 – 54 6
55 – 59 8
60 – 64 10
65 – 69 11
75 – 79 6
80 – 84 4
85 – 89 4
90 – 94 3
Jawaban
Oleh karena kelas ke-7 mempunyai frekuensi terbesar (frekuensinya 15) maka kelas ke-7
merupakan kelas modus.
i = 44,5 – 39,5 = 5
L = Batas bawah nyata kelas ke-7 = 69,5 (tepi bawah kelas)
d1 = 15 – 11 = 4
d2 = 15 – 6 = 9
Jadi perhitungannya sebagai berikut
6
B. Ukuran Letak (Ukuran Tendensi Sentral Lain)
1. Pengertian Kuartil
Kuartil adalah data yang membagi posisi sekumpulan data yang telah diurutkan
menjadi empat bagian. Dalam satu urutan data terdapat 3 kuartil yaitu kuartil bawah,
kuartil tengah, dan kuartil atas. Cara menentukan kuartil adalah sebagai berikut.
• Kuartil bawah adalah data pada posisi 1/4 dari kumpulan data yang telah diurutkan.
Kuartil bawah disimbolkan dengan Q1.
• Kuartil tengah adalah data pada posisi 2/4 dari kumpulan data yang telah diurutkan.
Kuartil tengah sama dengan median. Kuartil tengah disimbolkan dengan Q2.
• Kuartil atas adalah data pada posisi 3/4 dari kumpulan data yang telah diurutkan.
Kuartil atas disimbolkan dengan Q3.
Misalkan kita akan menentukan kuartil bawah, tengah, dan kuartil atas dari 15 data
berikut: 11, 24, 12, 15, 12, 18, 22, 25, 26, 27, 17, 22, 24, 19, 12.
11, 12, 12, 12, 15, 17, 18, 19, 22, 22, 24, 24, 25, 26, 27
Berdasarkan posisi kuartil pada urutan data maka dapat ditentukan ketiga kuartil
11, 12, 12, 12, 15, 17, 18, 19, 22, 22, 24, 24, 25, 26, 27
7
Jadi
kuartil bawah adalah 12 Kuartil tengah = median = 19
Kuartil atas = 24
= 4 + ¾ (4-4) = 4
= 7 + ½ (7-7) = 7
= 8 + ¼ (9-8)
= 8 ¼ atau 8,25
8
b. Kuartil Data Kelompok
Keterangan:
Q = Kuartil
L = Titik bawah
N = Banyak data
i = Kuartil 1, 2, 3
I = Panjang kelas
9
Total 25
Jawaban:
Q1 (kuartil 1)
N = 25
1/4N = ¼ x 25 = 6.25
Cf = 2 (Frekuensi Kumulatif)
F=6
I = 22
Q1 = L + ((1/4N – Cf) x I) : f
= 108.5 + 93.5 : 6
= 108.5 + 15.58
= 124.08
Jawaban:
Q3 (kuartil 3)
N = 25
10
f = 2 + 6 + 10 = 18
F=4
I = 22
Q3 = L + ((3/4N – Cf) x I) : f
= 152.5 + 16.5 : 4
= 152.5 + 4.125
= 156.625
Yang dimaksud jangkauan antar kuartil atau hamparan adalah selisih antara kuartil atas
dengan kuartil bawah. Jangkauan antar kuartil diberi simbol H.
H = Q3 – Q1
Qd = ½ ( Q3 – Q1)
2. Desil
Desil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi sepuluh bagian
yang sama banyak. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung 10% data
observasi. Pada satu set data observasi mempunyai sembilan buah desil, yaitu D1, D2, ...,
D9.
11
Untuk data tunggal, jika banyak data n dan Di adalah desil ke-i, maka Letak Di = data
𝑖(𝑛+1)
ke dengan i = 1,2,3,4,...,9
10
Contoh ;
Tentukan D3 dan D5 dari ; 6, 4, 6, 4, 7, 5, 6, 5, 8, 7, 7, 7, 8, 6 !
Penyelesaian;
Data diurutkan menjadi ; 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8
Data 4 4 5 5 6 6 6 6 7 7 7 7 8 8
Data ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
𝑖(𝑛+1)
Letak Di = data ke 10
3(14+1)
Letak D3 = data ke- 10
D5 = X7 + 0,5(X8 – X7)
= 6 + -0,5(6 – 6)
=6
12
D3 = X4 + 0,5(X5 − X4)
= 5 + 0,5(6 − 5)
= 5,5
5(14+1)
Letak D5 = data ke- 10
D5 = X7 + 0,5(X8 – X7)
= 6 + -0,5(6 – 6)
=6
Desil data berkelompok dapat dihitung dengan rumus :
13
C. Persentil
Persentil adalah ukuran letak yang membagi data observasi menjadi seratus
bagian yang sama besar. Oleh karena itu masing-masing bagian mengandung
1% data observasi. Pada satu set data observasi mempunyai 99 persentil, yaitu
: P1, P2, ..., P99.
Persentil data tunggal maka :
𝑖(𝑛+1)
Letak P1 = data ke- ( ), dengan i = 1,2,3,... ...,9
100
14
a. .
15
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai
dalam rangkaian data yang mewakili rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran
letak/lokasi karena menunjukkan letak dari pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran
tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika),
median, modus, kuartil, desi dan presentil.
16
DAFTAR PUSAKA
UAO. 2021. Cara Menghitung Median, Modus atau Mode, Kuartil dan Destil. Di:
https://www.utakatikotak.com/Cara-Menghitung-Median-Modus-atau-Mode-Kuartil-dan-
Desil/kongkow/detail/18658
Buku Dasar-dasar stasistik penilitian
17