Anda di halaman 1dari 2

PERANGKAT KELEMBAGAAN YANG MEMBENTUK CORPORATE CITIZENSHIP

Perusahaan yang menjalankan aktivitas corporate citizenship di suatu negara akan


dihadapkan kepada beberapa kemungkinan. Pertama, terdapat kesesuaian antara social benefit
yang diberikan perusahaan dan business benefit yang diperoleh perusahaan. Kedua, terdapat
ketidaksesuaian antara social benefit yang diberikan perusahaan dan business benefit yang
diperoleh perusahaan.

Secara institusional, pelaksanaan corporate citizenship sangat ditentukan oleh lingkungan


eksternal perusahaan yang akan mendukung atau menghalangi program tanggung jawab sosial
perusahaan maupun kebijakan perusahaan mengenai keberlangsungan operasi perusahaan
(sustainability). Masing-masing masyarakat dalam suatu negara dicirikan oleh pola institusi
ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang khas di mana pola-pola kelembagaan ini memiliki
pengaruh bagi pelaksanaan program corporate citizenship. Jeurissen (2004) mengidentifikasi
secara lebih spesifik bagian dari masing-masing institusi yang sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan corporate citizenship.
KARAKTERISTIK GOOD CORPORATE CITIZENSHIP

Marsden and Andrioff (1998) mendefinisikan good corporate citizenship sebagai suatu
pemahaman atau pengelolaan atas pengaruh perusahaan secara luas terhadap masyarakat untuk
kebaikan perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Davenport (2000), terdapat tiga aspek yang menjadi ciri perusahaan sebagai good corporate
citizen, antara lain sebagai berikut.

1. Pelaku bisnis yang etis


Perusahaan melaksanakan seluruh aktivitas bisnisnya dengan dipandu oleh standar etika.
2. Komitmen terhadap para pemangku kepentingan
Para manajer mengelola perusahaannya agar dapat memberikan manfaat bagi para
pemangku kepentingan, yaitu: konsumen, karyawan, komunitas, para investor, dan para
pemasok.
3. Komitmen terhadap lingkungan hidup
Perusahaan berupaya mengurangi dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan hidup,
misalnya: melalui pelaksanaan program-program daur ulang produk, pembatasan libah dan
emisi, serta melakukan pengukuran dampak lingkungan melalui kegiatan audit lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai