Dosen Pengampu:
Rusni, SS., M.Hum., M.M
Disusun oleh:
Kelompok 7
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKOMONI MAKASSAR
2022-2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat
dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang
berjudul “ ETIKA PEMASARAN DAN PRODUK KONSUMSI “ pada mata kuliah etika bisnis.
Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh
setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara
yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia -
Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas
petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang benderang,
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine
google yang ikut
berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui
makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3
B. Saran ............................................................................................................................ 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan ”kebaikan
(rightness)”atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian
ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku
yang diterima masyarakatsebagai baik atau buruk. Sedangkan Penentuan baik
dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-
standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap
karyaan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang
etik.Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya
dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan
antara etika dengan laba. !ustru diera kompetisi yang ketat ini" reputasi
perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnismerupakan sebuah
competitive advantage yang sulit ditiru. Para manajer pun kini menyadari baha
hanya bisnis yang beretikalah yang mampu bertahan. Bahkan etika itu sendiri
kinidiyakini dapat menjadi sumber keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
sehingga etikadan laba dapat diseleraskan dalam berbisnis.
Dalam menciptakan etika bisnis" ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lainyaitu pengendalian diri" pengembangan tanggung jaab sosial"
mempertahankan jati diri"menciptakan persaingan yang sehat" menerapkan
konsep pembangunan tanggung jaabsosial" mempertahankan jati diri"
menciptakan persaingan yang sehat" menerapkan konsep pembangunan yang
berkelanjutan" menghindari sikap 5K ( Katabelece, Kongkalikong, Koneksi,
Kolusi dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar" .
4
B . Rumusan Masalah
1. Apa itu pasar dan Perlindungan konsumen?
2. Jelaskan tentang the contractual view?
3. Jelaskan tentang the due-care view?
4. Jelaskan tentang the social cost view?
5. Jelaskan tentang etika periklanan
6. Jelaskan tentang privasi konsumen
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan tentang pasar dan Perlindungan konsumen
2. Menjelaskan tentang the contractual view
3. Menjelaskan tentang the due-care view
4. Mejelaskan tentang the social cost view
5. Menjelaskan tentang etika periklanan
6. Menjelaskan tentang privasi konsumen
5
BAB II
PEMBAHASAN
Penting untuk para pelaku bisnis melakukan praktik bisnisnya secara beretika.
Produsen harus menjamin kemanan produk yang dijualnya di pasar. Terdapat tiga
pandangan mengenai kewajiban producen terhadap konsumen dalam hal keamanan produk.
Pandangan kedua adalah due-care view (pandangan tentang tindakan kepedulian yang sama
bagi semua orang pada situasi tertentu). Selanjutnya pandangan yang ketiga adalah social
6
costs view (pandangan ongkos sosial). Mari kita simak penjelasan singkat di sub sub bab
berikut ini.
pelanggannya merupakan suatu hubungan kontrak di mana kedua pihak saling menawar
posisi agar setara. Pelaku bisnis harus menuruti semua hal yang tertera dalam kontak yang
keamanan produk. Namun, pelaku bisnis tidak memiliki kewajiban untuk menyediakan
Masalahnya adalah dalam pandangan kontraktual ini terdapat kesalahan asumsi utama.
Pandangan kontraktual ini beranggapan bahwa pihak konsumen memiliki pengetahuan yang
sama dengan pihak produsen. Kenyataannya banyak konsumen yang tidak memiliki
pengetahuan tentang produk yang dibelinya, sehingga hubungan antara kedua pihak pada
dasarnya tidak setara. Terlebih, banyak pihak pelaku bisnis menutup-nutupi pasal-pasal yang
merugikan konsumen secara sepihak, misalnya bisnis asuransi. Dalam perjanjian asuransi
seringkali calon nasabah tidak jeli terhadap surat kontrak yang ditandatanganinya. Di lain
pihak, pihak asuransi juga cenderung menutupi detil cara klaim. Kecuali calon nasabah ingin
mengetahui lebih lanjut dan proaktif bertanya, hal-hal detil tersebut tidak diungkapkan
secara eksplisit.
kontraktual. Pandangan due-care beranggapan bahwa oleh karena pihak produsen lebih
berpengetahuan tentang produknya dan pihak konsumen bergantung pada pendapat pihak
produsen, maka pihak produsen memiliki kewajiban untuk memastikan produknya tidak
membahayakan konsumen.
7
Oleh karena itu, pihak produsen harus menerapkan 'duecare' Ketika mendesain,
menspesifikasi siapa yang akan membayar kerugian apabila produk yang dipakai konsumen
pihak produsen dan konsumen sama-sama tidak menyadari potensi bahaya tersebut. Apakah
termasuk tindakan ketidak sengajaan? Kemudian, setelah diketahui bahaya tersebut maka
Pandangan biaya sosial (social costs view) beranggapan bahwa pihak produsen harus
membayar semua biaya kerugian yang diakibatkan oleh produk yang cacat, walau pun pihak
produksinya. Walau pun juga pihak produsen di awal tidak menyadari potensi kesalahan
produknya.
biaya sosial menyebutkan secara spesifik pihak mana yang harus bertanggung jawab
Pemikiran dibalik pandangan biaya sosial ini adalah bahwa semua kerugian yang
diderita konsumen merupakan bagian dari biaya eksternal perjalanan dari proses produksi
sampai ke pasar. Biaya tersebut hendaknya dimasukkan menjadi bagian ongkos produksi.
E. ETIKA PERIKLANAN
Kasus etika bisnis banyak dijumpai dalam bidang periklanan. Iklan juga dianggap
bodyshamming, yaitu mengolok-olok postur badan yang dianggap tidak proporsional. Kaum
8
perempuan bahkan bisa menjadi depresi ketika mereka melihat iklan yang selalu
menampilkan kesempurnaan.
Nilai keindahan dan kecantikan telah didikte oleh produsen make-up dan produk-
produk pelangsing. Selain itu, iklan rokok dianggap hidup tidak sehat terhadap anak anak
dan remaja. Iklan rokok menampilkan figur keren dianggap merepresentasikan suatu hal
yang bertentangan. Produsen rokok dianggap ber tanggung jawab terhadap meningkatnya
F. PRIVASI KONSUMEN
Era sekarang adalah era digital. Data adalah segalanya. Penyimpanan data pribadi
konsumen dijanjikan akan aman. Namun pada kenyataannya, data pribadi konsumen banyak
yang bocor. Sebagian orang berpendapat bahwa meminta dan menggunakan data pribadi
adalah pelanggaran terhadap hak konsumen, yaitu hak privasi. Adanya hak pribadi ini
berdasarkan pendapat bahwa tiap orang memiliki keinginan untuk mengendalikan siapa
yang boleh mengakses informasi pribadinya. Contohnya, ketika kita bermaksud menjadi
pelanggan provider telepon seluler, kita hanya ingin pihak provider saja yang bisa
mengakses data pribadi kita sebagai persyaratan menjadi pelanggan. Kita tidak memberi
otorisasi terhadap pihak lain untuk menggunakan data kita. Kenyataannya, setelah telepon
seluler kita aktif banyak pesan spam memenuhi telepon seluler kita.
Pelaku bisnis ketika mengumpulkan data kosumen sebagai bagian dari transaksi bisnis
hendaknya hanya menanyakan data konsumen yang relevan dengan produk yang dijualnya.
Pelaku bisnis juga harus menginformasikan kepada konsumen untuk tujuan apa data tersebut
dikumpulkan. Konsumen harus menyetujui dan memberikan ijin terlebih dahulu untuk
benar. Di sisi lain, pelaku bisnis tidak boleh menggunakan data konsumen selain dari tujuan
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Beberapa saran yang bisa kami berikan adalah Pemerintah dan masyarakat
lebih selektif dan cerdas dalam menyaring informasi dari iklan produk yang telah
keluar dari jalur etika, Biro iklan (advertising/media) lebih bijak dalam
memproduksi iklan. Dan Pemerintah bekerjasama dengan masyarakat dan
produsen menegakkan dan melaksanakan imbalan dan hukuman yang berkaitan
dengan etika dan periklanan produk
10
DAFTAR PUSTAKA
https://myrobin.id/untuk-bisnis/etika-pemasaran
11