Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

PRODUCT MANAGEMENT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Pemasaran B


Dosen Pengampu:
Dr. Diah Yulisetiarini, M.Si 

Disusun Oleh Kelompok 1:

Viktor Luku 190810201189


Sahrul Muharromah 200810201007
Viona Eka Saputri 200810201014
Raissa Aulia Salsabila 200810201016
Kamila Nur Afifah 200810201018

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2021

i
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya makalah kami yang berjudul “Product Management” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran B dengan dosen pengampu Ibu Dr. Diah
Yulisetiarini, M.Si.
Dalam penyusunannya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
semoga materi Product Management dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
proses belajar mengajar di kelas Manajemen Pemasaran B dan dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.

Jember, 28 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………… i
PRAKATA…………………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………... 1
1.3 Maksud dan Tujuan……………………………………………….... 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….. 3
2.1 Pengertian Product Management………………………………….... 3
2.2 Fungsi Product Management……………………………………….. 4
2.3 Tujuan Product Management……………………………………….. 4
2.4 Hubungan Entitas Product Management……………………………5
2.5 Elemen Product Management………………………………………. 9
2.6 Pengertian Produk…………………………………………………. 11
2.7 Tingkatan Produk………………………………………………….. 11
2.8 Jenis-jenis Produk…………………………………………………. 12
2.9 Ciri-ciri Produk yang Baik………………………………………… 13
2.10 Klasifikasi Produk…………………………………………………14
2.11 Atribut Produk…………………………………………………..... 16
BAB III PENUTUP…………………………………………………………. 20
3.1 Kesimpulan………………………………………………………… 20
3.2 Saran……………………………………………………………….. 20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen merupakan kekuatan utama dalam organisasi untuk mengelola
dan mengkoordinasi sumber daya manusia dan material. Para manajer
bertanggung jawab untuk pelaksanaan organisasinya, baik untuk hasil sekarang
maupun untuk potensi masa mendatang. Manajemen memasukkan unsur
kepemimpinan disamping penerapan berbagai keahlian teknis seperti
keterampilan pengambilan keputusan dan perencanaan. Dalam konteks
lingkungan luar subsistem organisasi, para manajer melaksanakan fungsi-
fungsi dasar dan mempertahankan keseimbangan dinamis.
Manajemen produk merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
mencapai suatu tujuan dan keberhasilan pada perusahaan, oleh karena itu
produk yang tidak mengikuti perubahan zaman, dengan sendirinya akan
tertinggal dengan produk yang lainnya, untuk itu perusahaan yang ingin
bersaing di era globalisasi ini, harus menggunakan manajemen produk dalam
melaksanakan aktivitasnya. Salah satu hal krusial dalam perusahaan adalah
terkait dengan pengembangan produk. Sebagai sebuah perusahaan yang
memiliki inovasi berkelanjutan, dituntut untuk bisa selalu melakukan
pembaruan atau inovasi produk. Pada teknis pengembangannya, peran
teknologi, bisnis dan pengalaman pengguna sangat diperlukan. Inti dari produk
yang berkualitas ialah harus bermanfaat bagi sekitar, diinginkan konsumen,
memiliki daya guna dan layak untuk digunakan. Oleh karena itu, penting untuk
memahami tentang dua hal, yakni Product Management dan peran Product
Manager di dalam sebuah perusahaan.

1.1 Rumusuan Masalah


1. Apa pengertian dari product management?
2. Apa fungsi dari product management?
3. Apa tujuan dari adanya product management?
4. Apa saja hubungan entitas dalam product management?

1
5. Apa saja elemen-elemen product management?
6. Apa pengertian produk?
7. Apa saja tingkatan yang ada dalam sebuah produk?
8. Apa saja jenis-jenis produk?
9. Bagaimana ciri-ciri produk yang baik?
10. Apa saja klasifikasi produk?
11. Apa saja atribut yang harus ada pada sebuah produk?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran B. Sedangkan tujuannya, kami berharap
agar makalah ini bisa memberikan sedikit ilmu pengetahuan mengenai
manajemen produk kepada para pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Product Management


Definisi produk menurut Kotler dan Armstrong (2000) adalah sebagai
berikut: Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat
perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Berdasarkan definisi mengenai produk di atas
maka dapat disimpulkan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang
ditawarkan produsen kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan mampu memberikan kepuasan bagi penggunanya. Selain itu,
produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan
oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk
total meliputi barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan.
Produk yang berkualitas dapat dihasilkan jika ada pengawasan
kualitas (Quality Control) yang baik pula. Quality Control adalah suatu
proses yang pada intinya menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari
semua fakor yang terlibat dalam kegiatam produksi. Pengendalian kualitas
merupakan aktivitas yang yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan
produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan
dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat
dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai (Hayu Kartika, 2013).
Sedangkan Manajemen produk pada sebuah bisnis memiliki peran
sangat penting untuk menghasilkan sebuah inovasi dan mendorong pertemuan
suatu bisnis terhadap produknya. Manajemen produk merupakan sebuah
fungsi organisasi yang bertugas untuk merencanakan, memproduksi dan
melakukan pemasaran terhadap sebuah produk. Siklus hidup produk mulai
dari pengembangan, hingga promosisian dan penetapan sebuah harga, dengan
mengutamakan produk dan pelanggannya terlebih dahulu. Berdasarkan tugas
manajemen produk yang telah disebukan diatas, yang hasus diperhatikan
yaitu: visi, misi suatu organisai, memilih produk yang akan dibuat untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada saat ini, bagaimana produk tersebut

3
dapat diterima pelanggan dengan tepat dan bagaimana pengembangan
tekhnologi suatu bisnis tersebut.
Di dalam manajemen produk terdapat 3 hal yang saling
berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain yakni
pelanggan/customer, bisnis, dan teknologi. Untuk bisa membangun produk
terbaik, seorang manajer produk perlu mengadvokasi pelanggan dalam
organisasi dan memastikan suara pasar dapat didengar dan diperhatikan.

2.2 Fungsi Product Management


Manajemen produk yang cerdas membutuhkan keterlibatan manajer
produk. Dimulai dengan konsep awal dan koordinasi dengan berbagai
departemen, termasuk penghubung dengan tim keuangan, hukum, dan
lainnya, yang akhirnya, mendorong produk untuk meluncurkan layanan
dengan berdasar pada fungsi penjualan dan pemasaran.
Penting untuk diperhatikan, bahwa manajer produk harus membangun
kredibilitas dengan tim dan pelanggan yang berbeda. Di satu sisi, fungsi
manajemen produk adalah menghadap eksternal (customer centric) dan juga
menghadap internal (kepuasan para pemangku kepentingan internal). Jadi,
seorang manajer produk pada dasarnya harus berfokus pada pelanggan dan
pada saat yang sama harus menyadari kebutuhan para pemangku kepentingan
internal.
Kesimpulan dari fungsi manajemen produk adalah cara untuk
menemukan keseimbangan yang tepat antara kebutuhan pasar dan
kemampuan perusahaan. Hanya dengan mencocokkan dan
menyeimbangkannya, akan melahirkan keseimbangan dalam organisasi
dalam transaksi internal dan eksternal dalam proses peluncuran produk.

2.3 Tujuan Product Management


Terdapat tiga tujuan fundamental dari manajemen produk, yaitu:
1. Membangun sekali, menjual berkali-kali. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan skala ekonomi yang menghasilkan profitabilitas yang lebih
tinggi.

4
2. Dapat menjadi ahli di pemasaran produk, hal ini bertujuan untuk dapat
memastikan produk Anda akan dibeli pelanggan.
3. Dapat memimpin dalam persaingan bisnis. Setelah memahami manajemen
produk, Anda tidak perlu ragu untuk menjalankan dan mengelola sebuah
bisnis. Dengan strategi pemasaran yang tepat, dapat dipastikan bisnis yang
sedang Anda geluti akan lebih mudah mencapai kesuksesan dengan
pandangan yang seimbang di semua aspek produk yang berbeda.

2.4 Hubungan Entitas Product Management


Menurut Dan Schmidt, VP MdSave 3 dan Product Manager dari
Goodguide 3 dan Ulpurview, untuk menjelaskan manajemen produk lebih
rinci, dibuatlah sebuah hubungan antara beberapa entitas yang ada didalam
manajemen produk. Hubungan tersebut dinamakan The Product Management
Triangle.

Seperti terlihat pada gambar di atas, titik utama dari Product


Management Triangle adalah produk itu sendiri. Di dalam Product
Management Triangle terdapat 3 entitas yang saling berhubungan, yaitu :
1. Developers (or engineers), orang yang membuat dan men-deploy code.
Fungsinya lebih ke hal-hal yang bersifat teknis. Walaupun developer juga
dapat melakukan hal-hal yang bersifat non-teknis, tetapi tetapi
ditekankan untuk melakukan hal yang bersifat teknis.

5
2. Users (or “customers”), orang yang menggunakan produk kita atau yang
mungkin akan menggunakan produk kita. Setiap produk yang kita buat
haruslah berorientasi terhadap user, karena merekalah yang
menggunakan produk tersebut.
3. The Business, sebuah entitas yang melihat dari sisi pendanaan (modal,
investasi, operasional, dll) serta keuntungan (profit) dari produk tersebut.
Baik organisasi itu adalah profit maupun non-profit organization, tetap
entitas business mempunyai peranan yang sangat penting.
Bagaimanakah interaksi antar entitas tersebut?

Berdasarkan gambar di atas, terdapat area A, B dan C dimana area


tersebut dapat menjelaskan relasi antar entitas yang saling berhubungan.
Area A
Area ini mencakup hubungan antara developers, product dan users.
Developer dan user dalam melihat suatu produk biasanya mempunyai sudut
pandang yang sangat berbeda. Mindset yang biasa ada di developer adalah
bagaimana kita men-implementasi-kan produk tersebut. Sedangkan mindset
yang ada di user adalah bagaimana saya menggunakan produk tersebut,
keuntungan yang didapat ketika menggunakan produk tersebut dan apakah
produk tersebut dapat menyelesaikan masalah yang ada. Users tidak akan
melihat produk dari sisi teknis. Oleh karena itu pada area A, dibutuhkan

6
sebuah entitas yang bisa menjembatani antara developer dengan user.
Sehingga dalam membuat sebuah produk, developer bisa melihat dari kaca
mata user.
Beberapa peran yang biasanya ada di Area A adalah :
 web analytics
 marketing
 editorial
 usability research
 information architecture
 technical support
 community management
 quality assurance
Peran-peran tersebut dibagi menjadi 2, yaitu :
 Peran yang lebih fokus kedalam tim developer, sehingga developer lebih
mengerti terhadap keinginan user
 Peran yang lebih fokus kedalam user, sehingga komunikasi terkait
produk yang dihasilkan ke user dapat berjalan lebih efektif, bahkan
diusahakan untuk dapat menarik user baru.
Didalam area A, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
 Community Management
 Social Media Marketing
 Search Engine Optimization (SEO)
 User Research
 Web Analytics
 Design
Area B
Area ini mencakup hubungan antara user, product dan business. Didalam
area ini kita bicara terkait dengan nilai (value) dari produk kita. Harapannya,
dengan adanya nilai lebih dari produk kita, user dapat memberikan
keuntungan terhadap business yang ada. Pertanyaan yang muncul adalah,

7
bagaimana user dapat memberikan keuntungan (profit) kedalam business
yang ada?
Oleh karena itu, didalam area B, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
 Business Development
 Advertising
 Monetization
 Strategic Partnership
 Market Sizing
 Business Model Development
Area C
Area ini mencakup hubungan antara developer, product dan business.
Didalam area ini dimana perusahan memutuskan bagaimana operasional
perusahaan berjalan. Hal-hal yang harus difokuskan pada area ini adalah
bagaimana pembiayaan perusahaan dan usaha-usaha apa saja yang harus
dilakukan dalam mengembangkan sebuah produk. Bagaimana komunikasi
antara business dengan developer terkait sebuah produk?
Untuk level atas, hal-hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana sebuah
business bisa memberikan sebuah visi terhadap produk tersebut, sehingga
bisa menjadi petunjuk (guiding) bagi developer dalam mengerjakan sebuah
proyek.
Untuk level bawah, hal-hal yang harus diperhatikan adalah memberikan
prioritas-prioritas terhadap developer terkait hal-hal apa saja yang harus
dikerjakan. Hal itu juga mencakup sebuah pertanyaan terkait bagaimana
membuatnya, “buy, outsource or build”.
Didalam area C, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
 Budget
 Product Roadmap
 Investor Relations
 Business Vision
 Project Management
 Technology Licensing

8
2.5 Elemen Product Management
1. Manajemen Ide
Manajemen ide adalah fase ketika ide-ide untuk produk baru atau fitur
produk ditelaah, diteliti dan dievaluasi. Ide-ide ini bisa datang baik dari
dalam maupun luar perusahaan. Ide-ide tersebut dimasukkan ke dalam
product backlog untuk pengembangan lebih lanjut.
2. Pemetaan Jalan atau Roadmap
Roadmap adalah alat yang memberi tahu apa yang disiapkan untuk
produk di masa mendatang. Ini adalah jalan yang harus diambil produk
untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan untuknya. Strategi dan visi
jangka panjang untuk produk diperhitungkan. Peta jalan memberikan
gambaran tentang di mana produk itu, ke mana harus pergi dan apa yang
perlu dilakukan untuk mencapai titik itu.
3. Prioritas
Mengelola produk datang dengan keterbatasannya. Ada garis waktu
tetap dan fitur yang akan dimasukkan tidak akan pernah berakhir. Itulah
mengapa prioritas adalah bagian penting dari manajemen produk. Oleh
karena itu, apa yang perlu dibangun dan kapan perlu dibangun untuk
mendapatkan nilai bisnis yang maksimal harus jelas.
4. Detail Spesifikasi
Ketika ide produk diubah menjadi dokumen yang menyempurnakan
semua kebutuhan pelanggan secara mendetail, produk tersebut siap untuk
dibuat dengan sebaik mungkin. Dampak dan upaya yang diperlukan untuk
setiap fitur ditentukan hanya melalui dokumen spesifikasi.
5. Desain Produk
Masalah pelanggan ditangani dengan solusi tertentu, solusi tersebut
perlu dilihat dan dilakukan dengan cara tertentu. Desain produk
menangani ini dengan sketsa yang terperinci. Berbagai persona pengguna
yang akan menggunakan solusi ini dan bagaimana pengaruhnya juga akan
dipertimbangkan. Masalah teknis yang dapat terjadi selama pengembangan

9
dan penjelasan produk dipikirkan dengan cermat dan tindakan yang sesuai
direncanakan.
6. Penjelasan
Kepemimpinan produk yang sukses berarti penjelasan yang mulus
kepada pelanggan dengan bantuan tim teknik, desain, pemasaran,
penjualan, dan lainnya. Kualitasnya harus terbaik sesuai dengan spesifikasi
yang dikembangkan sebelumnya. Bahkan dukungan purna jual dan
keefektifannya dapat berada di bawah lingkup product management.
7. Pengujian Produk
Eksperimen seperti A / B testing dilakukan untuk menguji apakah apa
yang telah diberikan kepada pengguna bermanfaat bagi mereka. Ini adalah
proses yang berkelanjutan dan membantu produk menjadi lebih baik.
Analisis dan metrik membantu dalam memahami bagaimana pengguna
berinteraksi dengan produk dan jika ada area yang dapat ditingkatkan.
8. Pemasaran Produk
Ada tim terpisah untuk pemasaran produk di sebagian besar
perusahaan tetapi sering kali gambaran umum tentang bagaimana
pemasaran harus didekati, terutama perencanaan masuk ke pasar dan
pengemasan produk, berada di bawah lingkup product management.
Pemasaran Produk lebih kepada pelanggan dan menghadap pasar daripada
Manajemen Produk yang lebih mengarah pada produk tetapi karena
Manajemen Produk sangat luas, beberapa Manajer Produk harus
melakukan keduanya.
9. Customer Feedback
Product management sangat bergantung pada umpan balik pelanggan
di hampir setiap tahap. Minimum Viable Product atau MVP
memungkinkan seseorang mendapatkan umpan balik atau feedback
pelanggan yang substansial untuk produk tersebut. Umpan balik pelanggan
membantu dalam meningkatkan dan memvalidasi fitur produk yang
diusulkan. Ini membantu dalam memahami apakah pendekatan yang
diambil memang tepat untuk pelanggan dan jika nilai bisnis maksimum
akan diturunkan dari sumber daya terbatas yang dimiliki. Umpan balik

10
juga membantu dalam menemukan titik nyeri baru yang mungkin tidak
ditemukan sebelumnya.

2.6 Pengertian Produk


Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam
marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan
bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat Pengecer,
produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli
dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu
yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari kata
product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re),
yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada
tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi ("anything
produced"). Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada
sesuatu yang diproduksi ("thing or things produced").
Penggunaan arti produk secara luas yaitu merujuk pada sebuah barang
atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok barang dan jasa, atau
sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.

2.7 Tingkatan Produk


Menurut Kotler dan Armstong, perencanaan produk harus memikirkan
produk dan jasa dalam tiga tingkatan, diantaranya yaitu :
1. Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti (core product). Produk inti
terdapat di pusat produk total. Produk inti terdiri dari berbagai manfaat
guna pemecahan masalah dan yang konsumen cari ketika membeli produk
atau jasa tertentu.
2. Tingkatan yang kedua, perencana produk harus membangun produk aktual
(actual product) di sekitar produk inti. Di dalam produk aktual ini minimal
harus mempunyai 5 sifat, yaitu: tingkatan kualitas, fitur, desain, merek,
dan kemasan.

11
3. Akhirnya perencana produk harus mewujudkan produk tambahan di
sekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan
manfaat tambahan bagi konsumen. Di dalam buku karya Fandy Tjiptono,
dijelaskan bahwa terdapat lima tingkatan produk. Diantaranya yaitu :
 Produk Utama, adalah produk yang mempunyai manfaat dan bisa
dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen.
 Produk Generic, adalah produk yang memiliki fungsi produk paling
fundamental sehingga akan sangat bermanfaat bagi para konsumen.
 Produk Harapan, adalah suatu produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai macam perlengkapannya yang mana kondisi barang tersebut
bisa diharapkan dan disepakati untuk bisa dibeli.
 Produk Pelengkap, adalah suatu produk yang memiliki banyak manfaat
dan layanan yang mampu meningkatkan rasa puas dan juga bisa
dibedakan dengan produk lainnya.
 Produk Potensial, adalah suatu jenis tambahan atau perubahan yang
mungkin saja bisa dikembangkan pada suatu produk dimasa depan.

2.8 Jenis-Jenis Produk


1. Produk Konsumsi
Produk Konsumsi adalah produk yang dipakai oleh konsumen tingkat
akhir, jadi konsumen membeli kemudian dipakai langsung sehingga tidak
dijual kembali. Secara umum produk yang sering di konsumsi masyarakat
digolongkan menjadi 3 bagian diantaranya:
1) Produk kebutuhan sehari-hari.
2) Produk belanjaan.
3) Produk khusus.
2. Produk Industri
Produk Industri adalah produk yang dibeli oleh produsen atau
perusahaan, yang nantinya akan dijual kembali atau dipakai sebagai bahan
baku untuk proses produksi hingga menghasilkan barang lain. Jadi intinya
barang atau produk industri dipakai untuk proses produksi, diantaranya
yaitu:

12
1) Materials and parts artinya bahan baku dan suku cadang.
2) Capital items artinya barang modal.
3) Supplies and services artinya perlengkapan dan layanan bisnis.

2.9 Ciri-Ciri Produk yang Baik


1. Mudah Digunakan
Ciri pertama produk yang baik adalah tentunya harus mudah
digunakan oleh konsumen. Produk tersebut juga harus didukung dengan
fitur yang mumpuni agar dapat menjalankan fungsinya dengan lancar.
Maksud dari suatu produk harus mudah digunakan yaitu artinya bisa
memberikan atau menghasilkan produk yang penggunaannya mudah
dilakukan dan tidak membutuhkan perawatan yang sulit bagi para
konsumen. Selain itu, untuk memudahkan pula penggunaan produk
tersebut bisa diberikan buku prosedur atau buku manual bagaimana cara
menggunakan dan merawat produk tersebut.
2. Umur Produk Panjang
Dalam menghasilkan produk, sebaiknya juga harus memikirkan
umur dari produk tersebut. Semakin panjang umur produk, semakin baik.
Karena hal itu penting untuk membuat produk dari material yang
berkualitas agar memiliki daya tahan selama mungkin. Kualitas material
ini akan mempengaruhi modal dan harga produk, sehingga diperlukan
kecermatan dalam menentukan modal, kualitas, serta target pasar yang
berdaya beli.
3. Mudah Diperbaiki
Perlu membuat produk yang mudah diperbaiki untuk para
konsumen agar mereka tidak merasakan kekecewaan jika produk tersebut
sudah rusak apalagi jika mereka membeli produk tersebut dengan harga
yang mahal. Karena banyak dari konsumen, yang menginginkan produk
yang mudah untuk diperbaiki sehingga mereka tidak perlu lagi untuk
membeli produk yang baru.
4. Ramah Lingkungan

13
Produk yang ramah lingkungan memiliki nilai plus di mata
konsumen. Selain tidak merusak alam, produk yang ramah lingkungan
juga cenderung terbuat dari bahan-bahan yang alami dan aman. Dalam
proses produksinya pun, produk ramah lingkungan tidak menghasilkan
banyak limbah. Produk seperti ini tentunya memiliki potensi pemasaran
lebih baik di masa depan karena semakin banyak konsumen yang peduli
lingkungan.
5. Kemasan Yang Menarik
Produk yang bagus harus ditunjang dengan kemasan yang baik
pula. Fungsi kemasan tidak hanya untuk melindungi produk dan memberi
informasi, namun juga menarik konsumen untuk membelinya. Maka dari
itu, kemasan yang menarik akan memberi nilai plus bagi suatu produk.

2.10 Klasifikasi Produk


Menurut Kotler (2000:45), produk diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok yaitu:
1) Berdasarkan Wujud
Berdasarkan wujudnya, produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
 Barang, adalah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat,
diraba, disetuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan
perlakukan fisik lainnya.
 Jasa, adalah aktivitas manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Contoh produk berupa jasa diantaranya seperti salon, hotel dan
lain sebagainya.
2) Berdasarkan Daya Tahan
Berdasarkan daya tahannya, produk dikategorikan menjadi 2 yaitu:
 Barang tidak tahan lama
Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang berwujud
yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian. Contohnya: sabun, pasta gigi dan sebagainya.
 Barang tahan lama

14
Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang
biasanya dapat bertahan lama dengan banyaknya pemakaian.
Contohnya: lemari es dan lain-lain.
3) Barang Konsumen
 Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
konsumen akhir dan bukan untuk kepentingan bisnis.
Terdapat empat jenis barangkonsumen yaitu:
a. Convenience Goods yaitu barang yang umumnya memiliki
frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), diperlukan dalam
waktu segera dan membutuhkan usaha yang minimum dalam
perbandingan dan pembeliannya.
b. Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan
pembelianya konsumen membandingkan harga, kualitas, dan model
diantara berbagai alternatif yang ada. Contohnya: alat rumah tangga,
pakaian dan lain sebagainya.
c. Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau
identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen
bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya
jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek
dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain
terkenal.
d. Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui maupun telah
diketahui konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk
membelinya. Contohnya: batu nisan, ensiklopedi, tanah pekuburan
dan lain sebagainya.
 Barang Industri
Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh konsumen antara
atau konsumen bisnis. Barang industri ini selain digunakan untuk di
konsumsi langsung, juga untuk diolah menjadi barang lain atau untuk
dijual kembali. Terdapat 3 kelompok barang industri, yaitu:

15
a. Material and part adalah barang yang sepenuhnya masuk dalam
produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi bahan baku, bahan jadi
dan suku cadang.
b. Capital Items adalah barang tahan lama yang memberi kemudahan
dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi.
c. Supplies and service adalah barang yang tidak tahan lama dan jasa
yang memberi kemudahan dalam mengembangkan/mengelola
keseluruhan produk jadi.
2.11 Atribut Produk
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Menurut
Tjiptono, atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi),
pelayanan, dan sebagainya
1) Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol/lambang, desain, warna,
gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan
dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara
konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu
kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan
tanbahan berupa jaminan kualitas. Merek sendiri digunakan untuk
beberapa tujuan (Tjiptono, 1997: 104), yaitu :
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensisi atau membedakan
produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan
memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja dan saat
melakukan pembelian ulang.
b. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
2) Kemasan

16
Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wraper)
untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain meliputi :
a. Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan,
kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya.
b. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating),
misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah
menyemprotkannya (seperti obat nyamuk, parfum), dan lain-lain.
c. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi
kembali (refill) atau untuk wadah lain.
d. Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna, bentuk,
maupun desainnya.
e. Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet,
lembut, atau mewah.
f. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani.
g. Informasi (labelling), yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas.
h. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi
dan daur ulang.
3) Pemberian Label
Pemberian label berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan
bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk
dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa
pula merupakan tanda pengenal yang dicantelkan pada produk. Dengan
demikian, ada hubungan erat antara labeling, packaging, dan branding.
Secara garis besar terdapat tiga macam label (Stanton, et al., 1994 dalam
Tjiptono, 1997), yaitu :
a. Brand Label, yaitu nama merek yang diberikan pada produk atau
dicantumkan pada kemasan.
b. Descriptive label, yaitu label yang memberikan informasi obyektif
mengenai penggunaan, pembuatan, perawatan, dan kinerja produk,
serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan
produk.

17
4) Grade label, yaitu label yang mengidentifikasi penilaian kualitas produk
(product’s judged quality) dengan suatu huruf, angka, atau kata.
5) Layanan Pelengkap (Supplementary Service)
Layanan pelengkap dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelompok
(Lovelock, 1994 dalam Tjiptono, 1997), yaitu :
a. Informasi
Informasi, misalnya jalan/arah menuju tempat produsen, jadwal
atau schedule penyampaian produk/jasa, harga, instruksi, mengenai
cara menggunakan produk inti atau layanan pelengkap, peringatan
(warnings), kondisi penjualan/layanan, pemberitahuan adanya
perubahan, dokumentasi, konfirmasi reservasi, rekapitulasi rekening,
tanda terima dan tiket.
b. Konsultasi
Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi,
dan konsultasi manajemen/teknis.
c. Order Taking
Order Taking, meliputi aplikasi (keanggotaan di klub atau program
tertentu), jasa langganan, jasa berbasis kualifikasi (misalnya
perguruan tinggi), order entry, dan reservasi (tempat duduk, meja,
ruang), professional appointments, admisi untuk fasilitas yang terbatas
(contohnya pameran).
d. Hospitality
Hospitality, di antaranya sambutan, food and beverages, toilet dan
kamar kecil, perlengkapan kamar mandi, fasilitas menunggu (majalah,
hiburan, koran, ruang tunggu), transportasi, dan sekuriti.
e. Caretaking
Caretaking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang
milik pelanggan yang mereka bawa (parkir kendaraan roda dua dan
roda empat, penanganan bagasi, titipan tas, dan lain-lain), serta
perhatian dan perlindungan atas barang yang dibeli pelanggan
(pengemasan, transportasi, pengantaran, instalasi, pembersihan,

18
inspeksi dan diagnosis, pemeliharaan preventif, reparasi dan inovasi,
upgrades).
f. Exceptions
Exceptions meliputi permintaan khusus sebelum penyampaian
produk, menangani komplain/pujian/saran, pemecahan masalah
(jaminan dan garansi atas kegagalan pemakaian produk; kesulitan
yang muncul dari pemakaian produk; kesulitan yang disebabkan
kegagalan produk; termasuk masalah dengan staf atau pelanggan
lainnya), dan restitusi (pengembalian uang, kompensasi, dan
sebagainya).
g. Billing
Billing, meliputi laporan rekening periodik, faktur untuk transaksi
individual, laporan verbal mengenai jumlah rekening, mesin yang
memperlihatkan jumlah rekening, dan self-billing.
h. Pembayaran
Pembayaran, berupa swalayan oleh pelanggan, pelanggan
berinteraksi dengan personil perusahaan yang menerima pembayaran,
pengurangan otomatis atas rekening nasabah, serta kontrol dan
verifikasi.
6) Jaminan (Garansi)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen, di mana para konsumen akan diberi ganti
rugi bila produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan
atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi
(uang kembali atau produk ditukar), dan sebagainya. Jaminan sendiri ada
yang bersifat tertulis dan ada pula yang tidak tertulis. Sekarang ini,
jaminan seringkali dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada
produk-produk tahan lama.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada
konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mampu memberikan
kepuasan bagi penggunanya. Sedangkan manajemen produk atau product
management merupakan sebuah fungsi organisasi yang bertugas untuk
merencanakan, memproduksi dan melakukan pemasaran terhadap sebuah
produk. Fungsi manajemen produk adalah mengetahui cara untuk
menemukan keseimbangan yang tepat antara kebutuhan pasar dan
kemampuan perusahaan. Sedangkan tujuan dari manajemen produk adalah
untuk mendapatkan skala ekonomi yang menghasilkan profitabilitas yang
lebih tinggi, dapat menguasai pemasaran produk, serta dapat memimpin
dalam persaingan bisnis. Untuk menjelaskan manajemen produk lebih rinci,
terdapat sebuah hubungan antara beberapa entitas yang dinamakan The
Product Management Triangle. Menurut Kotler dan Armstong, perencanaan
produk juga harus memikirkan produk dan jasa dalam beberapa tingkatan.
Selain itu juga terdapat jenis-jenis, ciri-ciri produk yang baik, klasifikasi
produk dan atribut produk yang harus diperhatikan dalam manajemen produk.

3.2 Saran
Makalah ini dapat menjadi acuan, pembanding, atau referensi terkait
materi Product Management. Selain itu, makalah ini juga dapat menjadi
sarana untuk menarik pembaca agar lebih memahami produk manajemen,
serta menjadi bahan evaluasi untuk makalah mata kuliah Manajemen
Pemasaran kedepannya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Accurate.id. (2021). Pengertian Product Management dan Elemen yang Ada di


Dalamnya. Diakses pada 27 Agustus 2021, dari
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-product-management/
Manajemen, studi. (2019). Manajemen Produk: Pengertian, Pentingnya, dan
Fungsi. Diakses pada 27 Agustus 2021, dari
https://www.studimanajemen.com/2019/05/manajemen-produk-
pengertian-pentingnya-fungsi.html
Ekonomi, warta. (2021). Apa Itu Manajemen Produk?. Diakses pada 27 Agustus
2021, dari https://amp-wartaekonomi-co-
id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.wartaekonomi.co.id/berita341639/apa-itu-
manajemen-produk?
amp_gsa=1&amp_js_v=a6&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16298749837770&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.wartaekonomi.co.id%2Fread341639%2Fapa-itu-manajemen-
produk
E-journal.uajy. (2021). Diakses pada 27 Agustus 2021, dari http://e-
journal.uajy.ac.id/2163/3/2EM15496.pdf
Pemasaran, ahli, manajemen. (2017). Tipe dan Jenis Produk dalam Ilmu
Manajemen Pemasaran. Diakses pada 27 Agustus 2021, dari
https://ahlimanajemenpemasaran.com/2017/01/tipe-dan-jenis-produk-
dalam-ilmu-manajemen-pemasaran/

21
Zilingotrade. (2020). 5 Syarat Produk yang Bagus & Menarik Konsumen. Diakses
pada 28 Agustus 2021, dari https://zilingotrade.id/id/goodproducts
Kampus, marketing. (2017). Pengertian Produk, Aspek, Klasifikasi, dan Tipe
Produk. Diakses pada 28 Agustus 2021, dari
http://marketingkampus.blogspot.com/2016/01/pengertian-produk-aspek-
klasifikasi-dan.html
Dictio.id. (2016). Apakah yang Dimaksud dengan Manajemen Produk?. Diakses
pada 28 Agustus 2021, dari https://www.dictio.id/t/apakah-yang-
dimaksud-dengan-manajemen-produk/171

22

Anda mungkin juga menyukai