Disusun Oleh :
Muhammad Arif Ramadhani (C1C018181)
Aprionaldo Hendra Saputra (C1C018155)
Obed Refrando (C1C018156)
Yazid (C1C018157)
Dosen Pengampu :
Dr. Irwansyah., S.E.,M.Si.Ak.,CA
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “pendekatan rea untuk
pemodelan proses bisnis”. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Bapak Dr. Irwansyah,S.E.,M.Si.Ak.,C.A . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistem Informasi Akuntansi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
2.1 Pendekatan REA...................................................................................
2.2 Aplikasi Basis Data..................................................................................
2.3 Mengembangkan Model REA..................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Model REA
Model REA adalah kerangka kerja akuntansi alternative untuk permodelan Sumber Daya
(Resource),Peristiwa (Event), Pelaku (Agent) Perusahaan yang sangat penting dan hubungan
diantara mereka. Adapun permodelan REA adalah sebagai berikut :
A. Resource / Sumber Daya Ekonomi Resource
Didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut.
Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
B. Event / Peristiwa
Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang mempengaruhi perubahan-
perubahan dalam sumber daya. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi :
a. Peristiwa operasi
b. Peristiwa informasi
c. Peristiwa manajemen
C. Agent/Pelaku
Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam sebuah peristiwa
ekonomi. Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang memiliki
kemampuan sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi. Contoh
pelaku adalah staff administrasi bagian penjualan, pekerja produksi, staff administrasi
bagian pengiriman, pelanggan dan pemasok.
3) Keunggulan Kompetitif
Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA memberikan para
manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan mengarah pada
layanan pelanggan yang lebih baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi
yang fleksibel.
Untuk menjelaskan proses pengembangan model REA, akan digunakan studi kasus dibawah
ini :
Horison books adalah toko buku di kota philadelphia. Toko ini memiliki persediaan hampir 5000
buku. Para pelanggan datang dan melihat-lihat rak, memilih buku, dan membawanya ke salah
satu dari 3 kasir yang ditempatkan diberbagai bagian berbeda ditoko tersebut. Salah satu dari
ketiga kasir tersebut ditempatkan dibagian informasi, tempat para pelanggan dapat mencari
apakah buku tertentu ada dalam persediaan, memasukkan pesanan untuk buku yang tidak ada di
toko buku, dan mengambil serta membayar buku yang sebelumnya telah dipesan. Kasir di bagian
informasi tersebut memiliki sebuah basis data yang akan dibuukanya untuk memeriksa setiap
pertanyaan. Tidak ada penjualan secara kredit. Semua pelanggan membayar pembeliannya pada
waktu membeli.
1. Tahap I
Di tahap pertama, peristiwa operasi yang akan dimasukkan ke dalam model
diidentifikasi. Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan strategis
perusahaan dan yang perlu di kumpulkan informasinya. Dalam kasus ini peristiwa yang
dimasukkan kedalam model REA adalah peristiwa kedatangan, peristiwa kepergian, dan
peristiwa pertanyaan. Agar tetap sederhana, asumsikan bahwa Horizon Books tidak
membutuhkan informasi mengenai kedatangan dan kepergian untuk saat ini. Akan tetapi,
dibutuhkan informasi mengenai peristiwa pembayaran pelanggan dan peristiwa pertanyaan
dari pelanggan.
2. Tahap II
Peristiwa operasi yang sudah diidentifikasi lalu atur dalam urutan terjadinya. Urutan
peristiwa dalam model ini adalah pertanyaan, penjualan, dan pembayaran. Tiap peristiwa
ditunjukkan dalam objek-kata kerja.
3. Tahap III
Selanjutnya resources dan agent untuk setiap peristiwa operasi harus diidentifikasi.
Dalam peristiwa menjawab pertanyaan pelanggan dan kasir akan dilibatkan, basis data
dilibatkan dan terjadi dibagian informasi. Peristiwa melakukan penjualan melibatkan
pelanggan, kasir, dan buku yang dijual, dan terjadi di kasir. Peristiwa penerimaan
pembayaran melibatkan pelanggan, kasir, dan kas. Juga terjadi di bagian kasir.
4. Tahap IV
Tahap berikutnya dalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara resources, event,
agen. Tiap peristiwa dihubungkan dengan sumber daya serta pelaku yang terlibat dalam
peristiwa tersebut. Model REA digunakan untuk membangun basis data relasional, sehingga
sistem informasi berbasis REA menunjukkan semua figur dalam basis data relasional.
Dalam sistem akuntansi REA, terdapat campuran antara penjualan tunai dan kredit. Namun,
dalam kasus ini Horizon Books hanya menerapkan kebijakan tunai. Dalam sistem akuntansi
tradisional, ketika bentuk penyelesaian transaksi adalah tunai, maka informasi yang
dibutuhkan hanyalah jumlah uang tunai yang diterima. Sedangkan informasi detail tentang
data pelanggan tidak dibutuhkan. Disisi lain, keuntungan dari REA adalah menangkap data
yang lebih luas mengenai berbagai peristiwa. Data tersebut meliputi nama, alamat, jenis
kelamin, jenis buku yang suka dibaca, dll. Dengan informasi ini, toko buku dapat
mengirimkan perincian berbagai buku baru serta kegiatan khusus ke pelanggan.
5. Tahap V
Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut.
Hubungan entitas ini terdiri dari 5 jenis yaitu nol ke satu (0,1) , satu ke satu (1,1) , satu ke
banyak (1,M), dan banyak ke banyak (M,M).
Keuntungan model REA adalah, data nonkeuangan berbasis peristiwa dapat ditangkap,
sedangkan hal ini diabaikan dalam diagram ER untuk proses bisnis yang sama. Peningkatan level
perincian dalam model REA membuatnya lebih mudah untuk mengidetifikasi apa saja yang
terjadi dalam pemodelan proses. Hal ini akan memperkaya basis data serta juga memperbaiki
proses perencanaan, evaluasi dan pengendalian berbagai proses bisnis.
Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya seperti roduksi, penerimaan kas, dan
sebagainya, akan didapatkan melalui cara ini dan digabungkan untuk menghasilkan skema umum
dari kebutuhan data. Kebutuhan akutansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada
basis data secara umum. Dalam proses menggabungkan kebutuhan data merupakan hal penting
untuk mengetahui dan meniadakan redunsi dari model model tersebut
MEMBUAT TAMPILAN PENGGUNA
Pendekatan REA dapat menghasilkan sistem informasi yang mampu mendukung
beberapa tampilan. Akibatnya, berbagai kemungkinan tampilan harus dipertimbangkan untuk
tahap awal dalam pengembangan model. Hal inni dapat diwujudkan melalui penetapan kisaran
atribut data yang akan menangani kisaran tampilan yang diinginkan.
Sebagai reprentasi konseptual tampilan pengguna, maka laporan, dokumen, dan layar
komputer, disebut sebagai tampilan fisik (physical view). Tampilan ini dapat membantu desainer
memahami berbagai hubungan penting antardata.
Setelah attribute diidentifikasi, formulir dan prosedur untuk mengumpulkan data
peristiwa, sumber daya, dan pelaku dapat didesain. Setelah itu dilakukan, antarmuka qudry dapat
dibuat untuk menghasilakn tampilan atau laporan.
Antarmuka query harus meliputi tampilan yang diterima, dan format untuk laporan hasil
dari setiap query perlu ditentukan. Tiga figure berikut ini menyajikan contoh tampilan fisik bagi
tiga pengguna. Tampilan pertama adalah untuk staf pembelian yang membutuhkan informasi
mengenai barang persediaan yang akan dipesan dan pemasok dari persediaan tersebut. Tampilan
pengguna kedua adalah untuk manajer penjualan yang membutuhkan perincian aktivitas
penjualan harian yang disusun berdasarkan pelanggan serta produk. Terakhir, tampilan ketiga,
untuk bagian buku besar, menyajikan daftar voucher jurnal yang meringkas aktivitas bisnis
harian.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebuah model data keseluruhan perusahaan terintegrasi yang menyertakan sebagian besar
situasi yang didiskusikan pada makalah ini, yang menunjukkan pertautan diantara subsistem
yang berbeda dari SIA organisasi.
Salah satu manfaat dari model data keseluruhan perusahaan yang terinteritas adalah para
auditor dapat menggunakannya untuk memandu pengembangan query guna memvalidasi
kelengkapan dan ketepatan pemrosesan transaksi.
Sebuah model data keseluruhan perusahaan terinterasi dapat juga secara signifikan
meningkatkan dukungan yang tersedia untuk pembuatan keputusan manajerial. Selain itu,
flesibilitas bawaan model REA mempermudah untuk mengumpulkan berbagai informasi baru
untuk mengevaluasi kinerja.
Pembuatan sebuah model data keseluruhan perusahaan terinterasi juga memfasilitasi
peleburan informasi keuangan dan nonkeuangan dalam database yang sama dapat meningkatkan
pelaporan internal. Biasanya, laporan internal telah berfokus, terutama pada ukuran-ukuran
kinerja keuangan. Meski demikian, manajemen organisasi yang efektif perlu menukur kinerja
atas berbagai dimensi karena tidak ada ukuran tunggal yang memadai. Sedangkan manajemen
puncak harus memiliki laporan yang menyediakan sebuah perspektif multidimensi pada kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
http://mohamad-khaidir.blogspot.com/2013/07/pendekatan-rea-untuk-pemodelan-proses.html
https://noramaghfirah.blogspot.com/2017/06/topik-khusus-dalam-permodelan-rea.html
http://tugasdanbelajar.blogspot.com/2012/11/sistem-informasi-akuntansibab-10.html