Anda di halaman 1dari 15

PERAN AKUNTAN MANAJEMEN DI ERA DIGITAL

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah seminar Akuntansi

Manajemen

Dosen Pengampu : Sofik Handoyo, S.E., MSBS., Ak., CA

Disusun Oleh :

Nama : Ihsan Nasihin

NPM : 120620180006

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tugas makalah mata kuliah

Seminar Akuntansi Manajemen yang berjudul “Peran Akuntan Manajemen di Era

Digital” dapat diselesaikan tepat waktu. Walaupun makalah ini masih jauh dari

kata sempurna, namun makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

yang representatif.

Ucapan terima kasih, kami sampaikan pada dosen mata kuliah Seminar

Akuntansi Manajemen Bapak Sofik Handoyo, S.E., MSBS., Ak., CA dan kepada

semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk menyempurnakan makalah

ini dan bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 04 Januari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1 Latar Belakang .........................................................................................

1.2 Rumussan Masalah...................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN .........................................................................................

2.1 Perkembangan Akuntansi Manajemen .....................................................

2.2 Peran Akuntansu Manajemen di Era Digital ............................................

2.3 Persiapan Profesi Akuntan Manajemen di Era Digital ............................

BAB III. PENUTUP .................................................................................................

3.1 Kesimpulan .............................................................................................

REFERENSI ............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Lata Belakang Masalah

Persaingan global (world class global competition) menuntut perusahaan

agar mampu bersaing dengan perusahaan - perusahaan di negara lain. Dalam

persaingan bebas menuntut kualitas produk dan kualitas sumber daya manusia, dan

semakin kerasnya persaingan dunia menuntut perusahaan untuk melakukan

perbaikan - perbaikan berkelanjutan baik itu perbaikan produk maupun perbaikan

sumber daya manusia.

Persaingan global juga menuntut perusahaan untuk memproduksi produk

dengan harga yang serendah mungkin dan kualitas yang bagus, karena konsumen

juga semakin selektif dalam memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan,

karena banyak produk yang beredar dari berbagai perusahaan. Perusahaan harus

mencari cara untuk mengurangi pemborosan - pemborosan yang tidak perlu.

Misalnya adanya produk cacat, pengerjaan ulang, siklus produksi yang lama, dan

juga perlu dilakukan pemberdayaan karyawan. Berbagai inovasi perlu dilakukan

dan hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Dalam persaingan global, pengaruh kemajuan teknologi informasi

tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer,

internet, dan bahkan satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi

perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi ini, memungkinkan untuk dapat

diperoleh informasi dari jarak yang jauh dengan waktu yang singkat dan biaya yang

murah.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, menuntut manajemen untuk

mempunyai shift in thinking dalam mengelola bisnisnya. Persaingan global

membuat model manajemen lama menjadi kehilangan relevansinya. Untuk

kepentingan pemakai dalam pembuatan keputusan stratejik, Akuntan Manajemen

harus mampu menyediakan dan menyampaikan informasi secara tepat waktu,

akurat, dan andal.

Perkembangan teknologi juga ditandai dengan adanya pergeseran teknologi

dari era hard automation ke era smart tecknology, pergeseran ini berdampak luar

biasa terhadap pekerjaan, sistem pekerja dan sistem manajemen yang digunakan

untuk mengelola sumber daya manusia. Dalam smart teknologi era, pekerjaan

berubah radikal dari yang mengandalkan otot dan keterampilan, ke knowledge

based work pekerjaan yang lebih mengandalkan otak dan pengetahuan, dengan

demikian tipe pekerjanya adalah knowledge workers yaitu pekerja yang

menggunakan pengetahuannya untuk menghasilkan produk dan jasa. Sistem

manajemen yang digunakan untuk mengelola knowledge workers juga sangat

berbeda dengan skilled workers. Jika dalam skilled workers diperlukan aturan rinci

dan pengawasan ketat melalui supervisor dalam pengelolaannya, untuk knowledge

workers diperlukan sistem manajemen yang mendorong kreativitas mereka. Maka

dari itu akuntan manajemen juga dituntut untuk mengubah perannya yang semula

hanya merupakan penyedia informasi akuntansi bagi pihak pengambil keputusan,

sekarang ini harus berubah sebagai alat penentu sasaran strategis perusahaan.

Ada beberapa model bisnis di indonesia yang telah terkena dampak arus

digitalisasi :
1. Toko konvensional mulai tergantikan dengan online market place

2. Taksi dan ojeg tradisional mulai digantikan moda transportasi online

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan akuntansi manajemen?

2. Bagaimana peran akuntansi manajemen di era digital?

3. Bagaiamana persiapan profesi akuntan manajemen di era digital?


1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

diuraikan di atas, tujuan penulisan paper ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi manajemen

2. Untuk mengetahui bagaimana peran akuntansi manajemen di era digital

3. Untuk mengetahui bagaiamana persiapan profesi akuntan manajemen di

era digital

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan paper ini sebagai berikut :

1. Pembaca diharapkan dapat mengetahui peran dan persiapan profesi

akuntan manajemen di era digital agar dapat bersaing secara kompetitif

2. Penulis diharapkan dapat menambah wawasan mengenai perkembangan

akuntansi manajemen di era digital


BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Perkembangan Akuntansi Manajemen

Perkembangan akuntansi manajemen dibagi ke dalam empat fase,

antara lain penentuan biaya dan kontrol keuangan, informasi untuk

pengelolaan perencanaan dan pengendalian, pengurangan limbah dalam

proses produksi, dan penciptaan nilai melalui penggunaan sumber daya

yang efektif. Fase pertama menjelaskan bahwa sebelum tahun 1950,

akuntansi manajemen dianggap sebagai kegiatan yang diperlukan untuk

mencapai tujuan organisasi, dimana berorientasi pada penentuan biaya

produk dan kontrol keuangan. Sumber utama data pada tahap ini diambil

dari laporan keuangan, dimana analisis rasio, analisis laporan keuangan dan

teknik-teknik akuntansi biaya sangat populer. Menurut Ashton et al. (1995)

fase ini ditandai dengan teknologi produksi relatif sederhana (produk

melalui serangkaian proses produksi yang berbeda), biaya tenaga kerja dan

bahan mudah diidentifikasi, serta proses manufaktur yang dijalankan secara

manual. Sedangkan penggunaan anggaran dan akuntansi biaya merata pada

periode ini. Akan tetapi, penggunaanya untuk pengambilan keputusan

masih sangat minim.

Fase kedua yaitu informasi untuk pengelolaan perencanaan dan

pengendalian menjelaskan bahwa fokus akuntansi manajemen bergeser ke

penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian tujuan. Fokus ini

mulai bergeser menjelang tahun 50-60an. Pada fase ini, akuntansi


manajemen dilihat oleh IFAC sebagai kegiatan manajemen dalam peran staf

(staff role). Fase ini melibatkan dukungan staf (manajemen) kepada

manajemen lini melalui penggunaan teknologi analisis keputusan dan

akuntansi pertanggungjawaban (Ashton et al., 1995). Pada fase ini, praktik-

praktik akuntansi manajemen yang digunakan antara lain standart costing,

Cost-Volume-Profit (CVP) danbreak-even analysis.

Fase ketiga yaitu pengurangan limbah dalam proses produksi. Pada

fase ini dilakukan pengeliminasian terhadap “non-value-added activities”,

serta penggunaan formula matematika seperti Economic Order Quantity

(EOC model), Inventory evaluation models (LIFO, FIFO), dan multiple

regression. Fase ini menjawab tantangan untuk memenuhi persaingan

global yang diantisipasi dengan memperkenalkan teknik manajemen dan

produksi yang baru, dan pada saat yang sama mengendalikan biaya, melalui

pengurangan limbah sumber daya yang digunakan dalam proses bisnis

(IFAC, 1998).

Fase keempat, yaitu penciptaan nilai melalui penggunaan sumber

daya yang efektif menjelaskan bahwa fokus akuntan manajemen bergeser

ke generasi atau penciptaan nilai melalui penggunaan sumber daya secara

efektif. Pada 1990-an industri di seluruh dunia terus menghadapi

ketidakpastian dan hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di bidang

manufaktur dan teknologi pengolahan informasi (Ashton et al., 1995).

Untuk mengatasi masalah ini makan diperlukan penggunaan teknologi yang

memakai driver dari nilai pelanggan, nilai pemegang saham, dan inovasi
organisasi (IFAC, 1998). Teknik-teknik akuntansi manajemen yang

diperkenalkan pada fase ini antara lain Just In Time (JIT), Balance Score

Card, dan Strategic Management Accounting.

Perbedaan penting antara tahap 2, tahap 3, dan tahap 4 adalah

perubahan dalam fokus penyediaan informasi dan arah pengelolaan sumber

daya. Selain itu, dapat dilihat bahwa teknik - teknik akuntansi manajemen

yang digunakan juga berbeda di tiap fase. Hal ini mnunjukkan bahwa teknik

- teknik akuntansi manajemen juga mengalami perkembangan dari waktu

ke waktu menuju ke arah yang lebih baik.

2.2 Peran Akuntansi Manajemen di Era Digital

Untuk menyongsong pergeseran teknologi dari era hard automation

ke era smart tecknology, ada beberapa perubahan yang harus dilakukan oleh

akuntan manajemen di antaranya sebagai berikut :

1. Menempatkan profesi akuntan manajemen sebagai anggota senior

dalam akuntan manajemen, yang berperan secara aktif dalam penentuan

sasaran-sasaran strategik perusahaan, bukan hanya sebagi penyedia

informasi akuntansi bagi pengambil keputusan.

2. Mendasarkan keahlian teknis profesi akuntan manajemen bagi pada

pengetahuan mendalam tentang advanced management control process

bukan lagi pada traditional cost accounting.

3. Memperluas tanggung jawab profesi akuntan manajemen ke proses

pengendalian diluar daerah yang murni keuangan.


4. Mengarahkan orientasi profesi akuntan manajemen ke bisnis yang lebih

bersifat strategik, bukan yang bersifat rutin dan operasional.

Yang dimaksud dengan advanced management control process

adalah “advanced Controls” are those that reinforce the combination of

high flexibility and low cost to provide the corporation with competitive

advantage. Yang termasuk prinsip-prinsip advanced management control

adalah:

1. Menempatkan pengendalian pada lokasi tempat operasi berlindung.

Dalama manajemen tradisonal, pengendalian menjadi tanggung jawab

pengawas (supervisor). Dalam manjemen modern, pengendalian

dilakukan melalui penberdayaan karyawan, sehingga pengendalian

berupa self imposed control.

2. Menggunakan real time control bukan after-the fact control. Melalui

pemberdayaan karyawan, isu dan masalah diselesaikan pada sumbernya

oleh karyawan yang sesungguhnya melaksanakan pekerjaan.

3. Merumuskan kembali asumsi yang melandasi akuntansi manajemen

untuk membangun kepercayaan, bukan ketidakpercayaan. Hi-flex

organisasi dibangun bukan atas dasar kepatuhan, namun pada

pemberdayaan karyawan. Informasi bukan untuk mengendalikan

karyawan, namun dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas

pengambil keputusan.

4. Menggeser pengendalian ke pengendalian berbasis norma.

Pengendalian digesar melalui aturan ke pengendalian melalui visi dan


values. Dalam manajemen tradisional pengendalian dilakukan melalui

aturan yang ketat dan memerlukan supervisor yang mengamati

kesesuaian pekerjaan karyawan dengan aturan yang telah ditetapkan.

Manajemen modern dibangun dalam smart technology era. Teknologi

ini hanya produkif ditangan knowledge workers. Smart technology

menuntut kreativitas knowledge workers dalam memasukkan

knowledge ke dalam produk dan jasa yang dihasilkan. Kreativitas tidak

dapat dihasilkan melalui aturan rinci tetapi juga memerlukan visi

organisasi yang memberikan gambaran mengenai kondisi yang ingin

diwujudkan dimasa mendatang.

5. Merumuskan sistem intensif untuk membangun daya tanggap dan kerja

tim. Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang turbulen, diperlukan

kerja tim dan daya tanggap tinggi terhadap perubahan lingkungan.

Perusahaan perlu merumuskan sistem intensif untuk meningkatkan data

tanggap personel terhadap perubahan lingkungan bisnis dan untuk

meningkatkan kemampun personel dalam kerja tim.

2.3 Persiapan Profesi Akuntan Manajemen di Era Digital

Pada saat ini, profesi akuntan manajemen telah masuk ke era digital,

di mana perubahan – perubahan bisnis telah terjadi. Untuk itu, kompetensi

profesi akuntan manajemen di bidang akuntansi harus di tingkat, bahkan

tidak hanya di bidang akuntansi, kemampuan atau penguasaan teknologi

sangat penting di miliki oleh profesi akuntan manajemen. Di sisi lain


terdapat beberapa kompetensi penting yang harus di miliki profesi akuntan

manajemen di era digital, antara lain :

1. Kompetensi dalam melakukan data analysis (big data)

2. Kompetensi di bidang infomation technology development

3. Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership skills)

Selain kompetensi yang harus dimiliki oleh profesi akuntan

manajemen, ada beberapa langkah yang harus di lakukan dalam era digital,

di antaranya :

1. Awareness, artinya menjadi aware terhadap perkembangan era digital,

dengan melihat kesempatan yang akan muncul.

2. Education, artinya mengadakan pelatihan – pelatihan tertentu, seperti :

a. Pelatihan koding

b. Manajemen informasi

c. Keperluan real – time accounting pada stakehoders

3. Professional development, artinya meningkatnkan kinerja profesi

akuntan manajemen

4. Reaching out, artinya menjaga konektivitas antara engineers dan profesi

akuntan manajemen
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Era digital atau era perkembangan teknologi yang sangat pesat

menuntut profesi akuntan manajemen untuk selalu melakukan continous

improvement atau perbaikan berkelanjutan. Walaupun banyak tantangan

yang harus dijalani dan dihadapi, profesi akuntan manajemen harus bisa

melihat tantangan tersebut menjadi keuntungan bagi profesi akuntan

manajemen.

Disamping melakukan perbaikan berkelanjutan penguasaan sistem

informasi dan teknologi penting di miliki oleh profesi akuntan manajemen.

Untuk itu, peran akuntan manajemen di tuntut lebih, bukan hanya sebagai

penyedia informasi bagi pengambil keputusan, tetapi juga harus bisa

sebagai penentu atau pengambil kebijakan strategik perusahaan, disamping

itu akuntan manajemen di tuntut harus bisa menguasai teknologi misalnya

data analysis dan perancangan desain maupun pengimplementasian

teknologi yang lain.


REFERENSI

Abdel Kader, M. and Luther, R. (2006), IFAC’s Conception of the Evolution of


Management Accounting, Advances in Management Accounting, Vol.15,
pp. 229-247. ISSN 07623-1352-8. Definitive version available online at:
http://hub.elsevier.com/wps/find/bookdescription.cws_home/709353/desc
iption#description

Atkinson, A. A., Kaplan, R. S., Matsumura, E. M., & Young, S. M. (2012).


Management Accounting Information and Decision-Making and Strategy
Execution Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.

Cotteleer, M. (2017). Forces of Change: Industry 4.0. Deloitte insights.

Hansen, Mowen, 1997, Akuntansi Manajemen, Diterjemahkan oleh Ancella A


Hermawan. MBA, Jakarta : Penerbit Erlangga

Lasi, H., Fettke, P., Kemper, H. G., Feld, T., & Hoffman, M. (2014). Industry 4.0.
Business & Information Systems Engineering Vol. 6(4) , 239.

Mulyadi, 2000, Menyongsong Pergeseran Peran Profesi Akuntan Manajemen


Indonesia, Vol 15, No 2 Hal 225 – 246
Nguyen Thi Phuong Dung, 2013, The Evolution Of Management Acccounting
Practices In Vietnam : Emprical Evidence From Vietnamese Food And
Beverage Enterprises, Tohoku University

Pratolo Suryo, 2015, Teknologi Informasi Dan Peran Akuntan Manajemen Suatu
Pendukung Manajemen Stratejik Dalam Pencapaian Keunggulan
Kompetitif, Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol 1 No 2 Hal 68 – 76

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3859421/revolusi-industri-40-

perguruan-tinggi-diminta-siapkan-sdm-kompeten Di akses pada 01 Januari 2019

Pukul 20.15 Wib

https://nasional.kontan.co.id/news/era-digital-peran-akuntan-semakin-luas

Di akses pada 02 januari 2019 Pukul 20.00 Wib

Anda mungkin juga menyukai