MID-TERM EXAMINATION
100
JURNAL :
Peralatan 100
Hutang sewa 100
Beban Depresiasi 20
Akumulasi Depresiasi 20
Pengungkapan
F. Bagaimana dampak PSAK 73 kepada PT GIAA pada saat berlakunya PSAK ini?
Dampak dari penerapan PSAK 73 di dalam laporan keuangan ini adalah menaikan
nilai aset sekaligus nilai kewajiban dan pada laporan laba rugi, sewa operasi dibebankan
dengan menggunakan metode garis lurus.
Standar ini menggantikan PSAK 30, dimana pembebanannya melalui depresiasi.
DE PSAK 73 Sewa apabila diterapkan juga berpotensi meningkatkan liabilitas
perusahaan sehingga rasio-rasio perusahaan dapat terlihat memburuk dan berpotensi
melanggar covenant perusahaan. Garuda Indonesia misalnya mengakui bahwa liabilitas
perusahaan akan meningkat 350% bila DE PSAK 73 diterapkan, sementara peningkatan
aset hanya 300%.
Mengapa hal tersebut terjadi? Karena Di PSAK 73, lessee (penyewa) diwajibkan
untuk mencatat seluruh sewa, baik financial lease ataupun operational lease di laporan
posisi keuangan lessee, yang akan merefleksikan hak lessee untuk memanfaatkan suatu
aset selama masa manfaatnya. Di samping itu, lessee juga harus mengakui liabilitas
untuk membayar sewa.
Namun, PSAK 73 ini tidak wajib diterapkan pada masa sewa jangka pendek dan
untuk aset yang bernilai rendah. Elemen kunci di PSAK 73 adalah mengganti konsep
"risk and reward" dengan hak untuk memanfaatkan. Sehingga lessee harus mencatat aset
dan liabilitas pada saat awal masa sewa.
G. Penerapan ISAK 8 pada PT GIAA Tbk
PT GIAA Tbk mengadakan perjanjian yang mengandung sewa (ISAK 8) sehingga
harus menerapkan ketentuan PSAK 30. Perjanjian sewa PT GIIA terdiri dari perjanjian
sewa pembiayaan dan sewa operasi. Rinciannya sebagai berikut:
- Sewa pembiayaan
Sewa pesawat yang dibiayai oleh Export Development Canada (EDC) untuk sewa
pesawat CJR1000 dengan masa sewa keseluruhan 2012-2024, sewa pembiayaan
perangkat keras dan lunak, peralatan GSE, dan kendaraan.
- Sewa operasi
Sewa pesawat, sewa mesin, sewa operasi non pesawat
Kesimpulan: Laporan keuangan PT GIAA Tbk telah sesuai dengan ISAK 8
2. PSAK 15 dan 66 – Akuntansi Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengaturan Bersama
A. Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan yang investornya mempunyai pengaruh yang
signifikan dan bukan merupakan anak perusahaan maupun joint venture dari investornya.
Jika entitas memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (contohnya melalui anak
perusahaan), 20% atau lebih hak suara investee, maka entitas dianggap memiliki
pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki
pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika entitas memiliki, secara langsung maupun tidak
langsung (contohnya melalui anak perusahaan), kurang dari 20% hak suara investee,
maka dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, kecuali pengaruh signifikan tersebut
dapat dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain
tidak menghalangi entitas untuk memiliki pengaruh signifikan.
Keberadaan pengaruh signifikan oleh entitas umumnya dibuktikan dengan satu atau
lebih cara berikut ini:
- Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di
investee;
- Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya;
- Adanya transaksi material antara entitas dengan investee;
- Pertukaran personil manajerial; atau
- Penyediaan Informasi teknis pokok
Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas seperti
persekutuan yang dikendalikan oleh entitas lain. Jika entitas memiliki, secara langsung
maupun tidak langsung (contohnya melalui anak perusahaan), 50% atau lebih hak suara
investee, maka entitas tersebut dianggap memiliki entitas anak.
Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas
suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan
mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi
pengendalian.
Investasi pada efek tertentu diklasifikan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to
maturity), diperdagangkan (trading) dan tersedia untuk dijual (available for sale).
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi diperoleh manajemen
mementukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan.
Investasi pada efek yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila
menajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo.
Efek tersebut dicatat sebesar harga perolehannya setelah dikurangi dengan diskonto atau
premium yang belum diamortisasi. Investasi pada efek yang dibeli atau dimiliki untuk
dijual dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui
sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dicatat pada
laporan L/R. Investasi pada efek yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki
hingga jatuh temp maupun yang dipergadangkan dan efek ekuitas yang tidak
diklasifikasin sebagai yang diperdagangkan, diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia
untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi disajikan pada bagian ekuitas. Investasi pada efek yang nilai wajarnya telah
tersedia, dicatat sebesar harga perolehan dan penyidihan penurunan nilai investasi
dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen. Harga
pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Dividen dari
investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan. Efek yang diperdagangkan,
diperjualbelikan pada pasar yang aktif dan nilai berdasarkan harga pasar pada saat
penutupan perdagangan pada tanggal 31 Desember dengan mengacu pada kutipan harga
di bursa saham. Efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai asset lancar karena
investasi tersebut diharapkan dapat direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan sejak
tanggal neraca. Dalam laporan arus kas, kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) efek
yang diperdagangkan disajikan dalam aktivitas operasi sebagai bagian dari perubahan
modal kerja. Dalam laporan laba rugi, perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan
dicatat sebagai bagia dari pendapatan operasional lainnya.
B. Kriteria dan perbedaan perlakuan akuntansi antara joint venture dan joint
operation
Kriteria penentuan joint venture dan joint operation:
- Struktur pengaturan bersama yang tidak dibentuk melalui kendaraan terpisah
(separate vehicle) dan dibentuk melalui kendaraan terpisah
- Bentuk hukum kendaraan terpisah
- Penaksiran persyaratan pengaturan kontraktual
- Penaksiran fakta dan keadaan lainnya
C. Apa penyebab kenaikan nilai investasi pada entitas asosiasi PT GIAA Tbk dari
tahun 2016 ke 2017
PT GIAA Tbk mempunyai investasi pada entitas asosiasi yaitu PT Aeroprima dan
PT Aeronurti Catering dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 40% dan
45%. PT GIIA Tbk dipandang mempunyai pengaruh yang signifikan karena memiliki
(baik langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan), 20% atau lebih dari
hak suara pada perusahaan investee yakni PT Aeroprima dan PT Aeronurti Catering.
Sehingga PT GIIA Tbk mencatat investasi pada investee dengan menggunakan metode
ekuitas.
Penyebab kenaikan nilai investasi pada entitas asosiasi PT GIAA Tbk karena
investee melaporkan kenaikan laba bersih dari tahun 2016 ke 2017, sehingga sesuai
PSAK No 15 PT GIAA Tbk selaku investor mencatat laba tersebut sebagai berikut:
Jurnal ----> Investasi pada PT Aeroprima xx
Investasi pada PT Aeronutri xx
Bagian laba pada PT Aeroprima xx
Bagian laba pada PT Aeronutri xx
2. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi
neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset
dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar
sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan datang)
ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset tetap, investasi
jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item
laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang
dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
3. Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak
mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah
unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti
kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item
nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjadi dasar perhitungan awal.
Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan
dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.
C. Pilih dan analisis Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lainnya
Komponen laporan keuangan PT GIAA Tbk yaitu laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain telah sesuai dengan PSAK No 1 tahun 2013. Hal tersebut
tercermin dari penyajian penghasilan komprehensif lain yakni:
1. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan belum direalisasi atas transaksi lindung nilai, selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan.
2. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Peningkatan revaluasi aset tetap, pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti.