Anda di halaman 1dari 23

Facing the Cyber Threat

Challenge in Digital Era


Disampaikan oleh
Deputi II Bidkoor Pollugri, Dr (HC), Drs. Lutfi Rauf

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI


Jalan Medan Merdeka Barat No.15 Jakarta Pusat
Potensi Siber
Potensi Siber Kawasan
Asia Pasifik
Pertumbuhan konektivitas digital tertinggi di kawasan Asia Pasifik,
• dengan 3,7 milyar internet-user, diperkirakan akan
naik menjadi 4,2 milyar tahun 2020.
• Asia Pasifik akan memimpin pasar teknologi Internet.
• Kenaikan internet-user tersebut berbanding terbalik
dengan tingkat kesadaran dan keamanan internet-user.
• Insiden siber cenderung meningkat, dan sebanyak 80%
hacker lebih memiilih target Asia dibandingkan
dengan kawasan lain.
• Menurut laporan Risiko Global tahun 2017, cybercrime
menjadi risiko yang besar saat berbisnis di Asia Pasifik.
Potensi Siber Kawasan
ASEAN

• Kawasan dengan perkembangan dunia


maya yang sangat cepat. Kawasan ini
mempunyai basis pengguna internet
yang menembus 480 juta orang pada
2020 dari 260 juta di tahun 2017.
• Populasi media sosial dengan angka
630 juta sehingga menjadikan ASEAN
sebagai salah satu pasar media sosial
terbesar di dunia, dan ekonomi internet
ASEAN diperkirakan akan mencapai
US$200 miliar pada 2025.
Potensi Siber Indonesia
Indonesia
1. Pengguna internet Indonesia di tahun 2017 naik menjadi 143,26 juta
jiwa atau 54,7% dari total populasi Indonesia (Survey Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).

2. Perkembangan E-Commerce dan Financial Technology (Fintech);


berdasarkan riset Google Indonesia dan AT Kearney , nilai investasi
yang diperoleh e-commerce naik 21% secara tahunan (year on
year/yoy) sepanjang Januari-Agustus 2017.

3. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan posisi daya saing 60%


Indonesia di era industri 4.0, dari urutan ke-41 menjadi urutan ke-39
dunia dari 138 negara pada Global Competitiveness Report tahun 2016-
2017, caranya adalah dengan penerapan Information Communication
Technology (ICT) di sektor industri.
Kebijakan Ekonomi Digital Indonesia
• Pemerintah RI menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2017 Tentang Peta Jalan Ekonomi
Berbasis Digital (Roadmap E-Commerce) 2017-2019.
• Menciptakan 1000 technopreneurship tahun 2020.
• Terdapat delapan point utama dalam roadmap e-commerce Indonesia, yaitu:

Pendidikan dan SDM

Infrastruktur
Perlindungan Komunikasi
Konsumen

Logistik
Perpajakan

Cyber Security

Pendanaan
Pembentukan Manajemen
Pelaksana Roadmap e-
commerce
Ancaman Siber
Ancaman Terhadap Perekonomian 01

Ancaman Terhadap Politik dan 02


Keamanan

Ancaman Terhadap Sosial 03


Ancaman terhadap
Perekonomian

• Pembobolan data perbankan;


• Pendanaan terorisme melalui internet (terrorism
financing);
• Studi Frost & Sullivan oleh Microsoft : potensi kerugian
ekonomi di Indonesia oleh insiden keamanan siber
mencapai US$34.2 miliar., setara dengan 3,7% total PDB
Indonesia sebesar US$932 miliar;
• Global World Economic Forum (WEF) 2018 : ancaman
keamanan siber sebagai bentuk pelanggaran yang
berpotensi menyebabkan degradasi lingkungan,
ketegangan ekonomi dan geopolitik.
Ancaman thd PolitikStyle
Agenda dan Keamanan
• Cyberattack kepada infrastruktur/fasilitas pemerintah. Menurut Indonesian
Security Incident Response Team on the Internet Infrastructure/Coordinator
Center (id-SIRTII/CC) terjadi 205.502.159 serangan siber dari Januari hingga
November 2017. Serangan terbesar malware WannaCry pada Mei 2017
berhasil mempengaruhi 12 institusi di seluruh Indonesia, di berbagai sektor
seperti kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik;
• Black campaign (penyebaran hate speech melalui dunia maya pada masa
pemilu, kampanye isu kedaulatan Papua, dll);
• Penyebaran faham-faham radikal dan ekstrimisme;
• Penggunaan ICT untuk Terorisme (perekrutan anggota kelompok teroris melalui
internet).
Ancaman Sosial
• Penyebaran Hoax (terungkap sindikat Saracen yang menggunakan grup
Facebook, di antaranya Saracen News, Saracen Cyber Team, dan
Saracennews.com untuk menggalang lebih dari 800.000 akun untuk
menyebarkan hoax dan ujaran kebencian);
• Penyebaran isu SARA;
• Bocornya personal data
 Kasus Bocornya 87 juta data pengguna Facebook dan digunakan oleh
pihak ketiga untuk berbagai kepentingan. Sebanyak 1.096.666 data
yang bocor diantaranya adalah milik pengguna Facebook di
Indonesia).
 Pencurian 1,5 juta data pasien serta data obat rawat jalan 160 ribu
pasien, termasuk Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Menteri lainnya
di Singapura.
Serangan Siber yang menyerang Dunia
Ransomeware WannaCry
Dilaporkan menyerang Indonesia pada Mei 2017
yang menyebabkan data RS Dharmais dan Harapan
Kita tidak dapat diakses, dan setidaknya virus ini
telah menginfeksi 200 ribu komputer di dunia.

Ransomeware Petya
Juni 2017 pemerintah Indonesia Serangan Blueborne
menghimbau masyarakat terkait
September 2017 peneliti Armis Labs
masuknya virus Petya yang saat itu
menemukan vector serangan terbaru yang
melanda dunia.
dapat membahayakan system operasi di
mobilephone, dan desktop seperti Andriod, iOS,
Windows dll yang menyerang melalui Airbone.
Serangan DDoS
Oktober 2017 serangan Distributed Denial of
Service (DDoS) menjadi trend di 2017, dan masih
banyak lagi jenis serangan lainnya.
Contoh Penyebaran Hoax
Tantangan
a. Adanya kesenjangan “digital literacy”, yang menyebabkan
kurangnya kesadaran mengenai keamanan informasi;
b. Perlunya menciptakan ruang digital yang kondusif, aman, dan
berkelanjutan;
c. Koordinasi dan kerja sama antar negara, serta saling memahami
dan menghormati kadaulatan ranah siber negara masing-masing;
d. Koordinasi dan kerja sama antar pemangku kepentingan nasional
(pemerintah, swasta, dan organisasi kemasyarakatan);
e. Tantangan keamanan siber di Indonesia tidak hanya berkaitan
dengan ekonomi, dan keamanan juga meliputi ranah politik;
f. Belum adanya pemahaman/kemampuan yang sama antar
negara dalam menghadapi ancaman siber;
g. Masih minimnya norma-norma yang disepakati bersama dalam
hal pemanfaatan ruang siber.
h. Diperlukan point of contact nasional jika sewaktu-waktu terjadi
serangan siber.
Upaya Indonesia dalam Penanganan Ancaman Siber
Di level nasional, Indonesia telah melakukan sejumlah langkah diantar
anya:
– Pendirian Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) melalui
Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 53 tahun 2017 tentang Badan
Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang selanjutnya disempurnakan
melalui Perpres Nomor 133 tahun 2017 tentang Perubahan atas
Perpres Nomor 53 tahun 2017 pada tanggal 16 Desember 2017;
– Mengembangkan Rencana Strategi Keamanan Siber Nasional
indonesia;
– Pemri perlu memastikan bahwa dunia maya tidak menjadi ajang
pertarungan atau persaingan antar bangsa, maupun
disalahgunakan untuk tujuan berbahaya, seperti terorisme dan
tindak kriminal lainnya;
– Pembentukan Tim Sinergi Media Sosial Aparatur Negara (SIMAN),
baik di Pusat maupun di Kementerian/Lembaga masing-masing
Kerma Bilateral Indonesia

Kerja sama RI-RRT. Kerja sama RI-AS

Kerja sama RI-Australia. Indonesia Kerja sama RI-UK

“…To promote an open, secure, stable, a


Kerja sama RI-Rusia
ccessible, and peaceful information, and
communication technology (ICT) environ
ment”. (ASEAN Leaders’ Statement on Cyberse
curity Cooperation, Viet Nam, 2018)
Kerja Sama Indonesia di Regional
a. Penjajakan norma-norma regional Ranah Siber di ASEAN, yang
diharapkan dapat merujuk rekomendasi UNGGE 2015, seperti;
• tidak boleh membiarkan penggunaan ICT untuk tujuan yang salah di wilayahnya;
• tidak boleh mendukung kegiatan ICT yang merusak infrastruktur kritis secara internasional;
• mengambil langkah untuk menjamin rantai distribusi dan mencegah berkembangnya ICT
berbahaya atau penggunaan lain yang tidak diketahui;
• tidak boleh mendukung aktifitas yang merusak system informasi tanggap darurat negara
lain dan tidak boleh menggunakan timnya untuk aktifitas berbahaya secara internasional;
• Menghargai resolusi PBB yang berkaitan dengan HAM di internet dan privasi di era ditigal;
• perlu kerja sama untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan penggunaan ICT dan
mencegah praktek yang membahyakan;
• mempertimbangkan semua informasi jika terjadi insiden ICT;
• mempertimbangkan cara terbaik untuk bertukar informasi, membantu negara lain, dan
mengadili teroris serta criminal pengguna ICT;
• Perhitungan yang matang untuk melindungi infrastruktur kritisnya;
• merespon dengan baik permintaan bantuan dari negara lain yang infrasturktur kritisnya
menjadi subyek serangan;
• Melaporkan kerentanan ICT dan membagi cara penanggulangannya.

b. Pembentukan ASEAN-Japan Cybersecurity Centre of Excellence;


Kerja Sama Indonesia di Regional (lanjutan)

c. Permasalahan siber juga dibahas dalam berbagai forum mekanisme penga


mbilan keputusan:
• ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM),
• ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC), dan
• Telecommunications Ministerial Meeting (TELMIN);
d. Komitmen lain:
• ASEAN Leaders’ Statement on Cybersecurity Cooperation (KTT ASEAN ke-32)
• TELMIN ASEAN ICT Master Plan 2020 Asean Framework on Personal Data
Protection (2016)
• ASEAN Regional Forum Work Plan on ICT
• ADMM Plus Experts Working Group on Cybersecurity
• Forum kerja tingkat teknis Senior Official Meeting on Transnational Crimes
(SOMTC) Working Group on Cybercrime
Kerja Sama Indonesia di Multilateral

• Indonesia aktif dalam forum United Nations Group of Governmental


Experts (UNGGE).
• Posisi Umum Indonesia dalam diplomasi siber internasional:
a. Mendorong pembentukan norma global.
b. Menjembatani digital devide antar negara maju dan berkembang.
c. Mendorong dunia internasional untuk melalukan upaya
perlindungan hak-hak individu di dunia maya, seperti perlindungan
atas hak-hak tersebut di dunia nyata.
d. Dunia internasional perlu mengembangkan dan menyepakati
common principles of ethics dengan tetap menghormati
kedaulatan negara.
Kesimpulan
1. Tidak ada satu negarapun yang
mampu menyelesaikan masalah
siber sendiri (no single state), oleh
Potensi SIber karenanya perlu kerja sama antar
semua stakeholders, baik
pemerintah, NGO, dan sector swasta
Kebijakan Indonesia
(public-private partnership), baik
dalam skala nasional, regional,
maupun global.
Ancaman Siber 2. Perlu adanya upaya peningkatan
kesadaran public (public awareness)
mengenai bahaya ancaman siber
Tantangan seiring dengan semakin masifnya
pengguna dan layanan berbasis
internet.
3. Perlu ada peningkatan kapasitas dan
kapabilitas di semua lini, mulai dari
Kerja sama siber
SDM, infrastruktur, dan institusi.
4. Perlu didorong adanya norma-norma
dalam pemanfaatan ranah siber.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai