Anda di halaman 1dari 2

A.

Tingkat Pajak Korporat Secara Global

Dalam menjalankan bisnis ataupun berinvestasi, pajak menjadi salah satu faktor penting yang
harus diperhitungkan. Semakin rendah tarif pajak yang dipatok, semakin besar kemungkinan modal
yang masuk ke suatu negara. Tingkat pajak korporat ini pun bervariasi di berbagai negara dan
perusahaan. Tingkat pajak di dalam negara ini penting dalam keputusan strategik berkenaan
dengan saat untuk membangun fasilitas pabrik atau toko ritel atau bahkan saat untuk mengakuisisi
perusahaan lain.
Di tahun sebelumnya, Amerika Serikat adalah salah satu negara dengan tingkat pajak korporat
tertinggi dunia. Memiliki tingkat pajak korporat tertinggi bukanlah posisi yang bagus karena ia harus
bersaing dengan negara lain sebagai lokasi investasi. Tingkat pajak korporat yang tinggi menghalangi
investasi dalam pabrik baru dan juga memberikan dorongan yang kuat untuk menghindar dari pajak.
Negara- Negara dengan tingkat pajak korporat yang tinggi sebaiknya menurunkan tingkatnya untuk
memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berinvestasi dalam pekerjaan domestik.
Menurunkan tingkat pajak korporat seharusnya juga mengurangi pengangguran dan memicu
pertumbuhan secara domestik.
Nah lalu terdapat faktor lain juga selain tingkat pajak korporat yang tentunya juga mempengaruhi
keputusan perusahaan saat menempatkan pabrik dan fasilitas serta apakah mereka harus mengakuisisi
perusahaan lain. Contohnya, pasar besar yang kaya dan infrastruktur yang efisien baik itu di Jerman
dan Inggris yang sangat menarik perusahaan tetapi biaya tenaga kerja yang tinggi dan hukum tenaga
kerja yang ketat di sana dapat menghambat perusahaan tsb nantinya. Dalam investasi pun tingkat
pajak korporat ini bukan satu satunya faktor yang mempengaruhi investasi. Penelitian Bank Dunia
(2018) menyebutkan bahwa kestabilan politik dan kondisi keamanan, serta ukuran pasar domestik
juga menjadi pertimbangan para investor menanamkan modalnya.

B. Budaya Bisnis Amerika vs Negara asing lain

Berkaitan dengan bisnis antar negara, salah satu hal penting yang harus disadari adalah
memahami institusi bisnis yang berasal dari sistem dan format budaya lain dimana pehaman ini akan
memberikan wawasan kultural yang sangat berharga. Nah budaya bisnis ini bervariasi antara satu
negara dengan negara lain. Di topik kali ini kita akan membahas bagaimana budaya bisnis Amerika
Serikat dengan budaya bisnis negara lain. Untuk dapat sukses bersaing di pasar dunia, manajer
Amerika Serikat harus menyediakan pengetahuan historis, budaya, kekuatan religius yang
memotivasi dan mendorong orang di negara lain.
Berikut beberapa contoh perbedaan budaya yang penting antara Amerika Serikat dan manajer
asing. Kesadaran dan pertimbangan dari perbedaan ini dapat membantu manajer untuk menjadi lebih
efektif, terlepas dari apa pun kebangsaannya.
1. Orang Amerika menempatkan pengecualian prioritas tinggi tepat waktu, melihat waktu
sebagai sebuah aset. Banyak orang asing menempatkan nilai lebih tinggi pada hubungan.
Perbedaan ini membuat manajer asing sering melihat manajer Amerika seperti “lebih tertarik
pada bisnis dibandingkan orang.”
2. Sentuhan pribadi dan jarak norma berbeda di seluruh dunia. Orang Amerika pada umumnya
berdiri pada jarak tiga kaki dari satu sama lain ketika melakukan pembicaraan bisnis tetapi
orang Arab dan Afrika berdiri terpisah dalam jarak satu kaki. Menyentuh orang lain dengan
tangan kiri dalam urusan bisnis adalah terlarang dibeberapa negara.
3. Ketepatan waktu adalah sifat pribadi yang dihargai ketika melaksanakan bisnis di Amerika
Serikat tetapi ini tidak di banyak masyarakat dunia.
4. Orang Amerika sering kali melakukan bisnis dengan individu yang tidak mereka ketahui,
tidak seperti pelaku bisnis di banyak negara lain. Di Meksiko dan Jepang contohnya,
hubungan yang bersahabat sering kali diwajibkan sebelum melakukan bisnis, dsb.

Kemungkinan hambatan tebesar untuk daya saing manajer Amerika atau manajer dari negara
manapun yang bekerja di negara lain adalah fakta bahwa ini hampir tidak mungkin untuk
mengubah sikap dari tenaga kerja asing. Karena menurut Bill Parker, Sistem/Budaya lah yang
membawa kita, kita tidak dapat melawan sistem/budaya tersebut. Terkait topik ini, untuk melihat
bagaimana budaya bisnis di Negara lain, kalian dapat mengunjungi situs
www.worldbusinessculture.com .

C. Perbedaan Komunikasi di Seluruh Negara

Disetiap negara tentu memiliki kebudayaan masing-masing yang menjadi ciri khas dari negara
tersebut. Salah satu ciri khas dari tiap negara adalah bagaimana mereka berkomunikasi antar satu
sama lain. Dengan mengenal cara berkomunikasi tiap negara dalam perdagangan dan bisnis secara
global dapat meningkatkan efektivitas dalam komunikasi antar negara. Forbes menyediakan
petunjuk budaya sebagai berikut :
1. Orang Italia, Jerman dan Prancis umumnya tidak pernah melunakkan lawannya dengan
memuji sebelum memberikan kritik.
2. Israel terbiasa dengan rapat bertempo cepat dan sering tidak sabar dengan cara bicara
Amerika yang informal dan lebih small talk.
3. Para eksekutif British tidak suka dengan gaya Amerika yang chattering, spontan dan informal.
4. Orang Eropa merasa bahwa mereka diperlakukan seperti anak kecil jika orang Amerika
menyuruh mereka memakai nametag.
5. Orang India terbiasa untuk saling menginterupsi ketika berbicara.
6. Ketika bernegosiasi secara lisa dengan orang Malaysia dan Jepang, sebaiknya memberikan waktu
diam secara secara berkala, yang bertolak belakang dengan orang Israel.

Anda mungkin juga menyukai